NovelToon NovelToon
Cinta Suci Aerra

Cinta Suci Aerra

Status: sedang berlangsung
Genre:Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: manda80

Aerra adalah seorang wanita yang tulus terhadap pasangannya. Namun, sayang sekali pacarnya terlambat untuk melamarnya sehingga dirinya di jodohkan oleh pria yang lebih kaya oleh ibunya. Tapi, apakah Aerra merasakan kebahagiaan di dalam pernikahan itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon manda80, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kasus Penggelapan?

Aku merasakan adrenalin yang tersisa dalam darahku memudar, digantikan oleh kekosongan dingin. Kepalaku terasa ringan, tubuhku terlalu berat untuk bergerak. Aku bersandar ke meja rias, masih terkejut dengan kecepatan kejatuhan Windu dan betapa dalamnya Aldo menancapkan kuku di leherku.

“Windu lumpuh, dan sebentar lagi dia menghadapi kasus penggelapan?” tanyaku lirih, mencoba mencari celah keraguan di mata Direktur Utama yang kini tampak sangat bahagia dengan kekuasaannya. “Kamu yang melakukan ini?”

Aldo mengabaikan pertanyaan itu, terlalu sibuk melepas jam tangannya dan manset kemeja mahal. “Kenapa kamu bertanya? Kamu khawatir tentang dia? Setelah apa yang dia lakukan padamu, Sayang? Setelah dia menggunakan rahasia itu sebagai borgol, dan memaksamu memilih antara dirinya dan anakmu?”

“Itu masa lalu! Aku mencintainya! Aku tidak pernah peduli seberapa buruk dia. Kami… kami hanya terlalu muda saat itu!” Aku berusaha membela masa lalu yang rapuh, satu-satunya pijakan hatiku.

Aldo tertawa. Itu bukan tawa hangat suamiku yang bucin, itu adalah tawa sinis seorang pemenang perang. “Muda? Dia dua puluh tahun, Aerra. Dia tahu persis apa yang dia lakukan. Dia memaksamu. Lika bahkan menyalin rekaman suaranya saat dia mengancam akan pergi dan membuat skandal di kampus. Astaga, betapa piciknya. Dan sekarang, dia yang kena getahnya.”

Dia berjalan menuju lemari, mengeluarkan piyama sutra hitam. Gerakannya santai, kontras sekali dengan kekacauan yang terjadi di jiwaku.

“Windu hanya membayar dosa masa lalunya, Aerra. Bedanya, aku membayar dosa masa lalu kita berdua. Dan kamu sekarang terbebas. Kamu tidak lagi harus melindungi Windu atau kebohongannya.”

“Tapi kenapa kamu menghancurkannya begitu parah? Dia hanya terlambat. Dia sudah mengejarku, dia sudah kembali!” protesku. Aku merasa sangat bodoh karena masih membelanya, tetapi rasa bersalahku kepada Windu jauh lebih besar daripada ketakutan baruku terhadap Aldo.

Aldo berhenti. Matanya menyipit saat menatapku, ada bahaya nyata dalam sorot matanya yang teduh. “Kamu ingin aku jujur, Nyonya Aldo? Tentu. Aku menghancurkannya karena dia mengotori apa yang menjadi milikku. Dia mengganggu aset publikku. Dan yang paling penting: dia menyentuh hatimu, dan membuatmu tidak menginginkanku. Itu dosa terbesar yang harus dibayar.”

Dia melemparkan dokumen rahasia aborsi itu ke atas tempat tidur, lalu duduk di tepinya. “Ayo sini. Aku ingin kamu mendengarkanku baik-baik. Kita akan tidur larut malam ini. Karena besok pagi, kamu harus tampil sempurna.”

Aku bergerak perlahan, langkahku berat. Rasa lelah karena perjuangan selama lima tahun akhirnya menghantamku. Aku berdiri di depannya, tanganku terlipat di dada.

“Apa lagi yang harus kulakukan?” tanyaku dengan nada yang terdengar seperti rengekan putus asa.

“Permintaan maaf sudah kamu berikan, meski terpaksa. Sekarang, ini tentang penampilan publik. Kamu harus menjauhkan bayangan Windu, bukan hanya dari pikiranku, tapi dari semua orang.” Aldo mengambil ponselnya dari saku, mengaktifkannya, dan menyodorkannya padaku.

“Tugas pertamamu: Telepon dia sekarang. Dia mungkin sudah bangun dari operasi kakinya. Katakan padanya kamu tidak akan pernah meninggalkanku, bahwa kamu sudah bahagia. Bahwa kamu mencintaiku,” katanya dingin.

Aku menatap ponsel yang disodorkannya. Itu ponsel Aldo. Kontak Windu ada di sana. “Tidak. Aku tidak bisa.”

“Kamu bisa. Dan kamu akan melakukannya. Jika kamu tidak mencintaiku, maka setidaknya kamu bisa berpura-pura mencintai kekuasaan yang ku berikan. Bukankah ibumu selalu mengajarkan itu?” Ia memiringkan kepala. “Ayo, Sayang. Ambil ponselnya.”

Jantungku berdebar tak karuan. Aku tahu ini adalah langkah formal terakhir menuju neraka. Jika aku melakukan ini, aku benar-benar meninggalkan Windu sendirian dalam masalahnya, dan aku sepenuhnya berada di bawah kendali Aldo.

Aku meraih ponsel itu, tanganku gemetar. Aku menekan ikon telepon. Ada beberapa deringan sebelum suara yang lemas, suara Windu, menyambut.

“Halo?” Suaranya serak dan kesakitan.

Aldo meraih tanganku, jari-jarinya yang kuat melingkari pergelangan tanganku, seolah dia mengirimkan kekuatannya—dan ancamannya—melalui sentuhan itu. Aku bisa merasakan tatapannya menusukku.

“Wi-Windu…” suaraku pecah.

“Aerra? Astaga, kamu akhirnya meneleponku. Aku... aku mencoba menghubungi kamu, tapi Mama Susi bilang kamu pergi. Kakiku, Aerra. Ada masalah di kantor juga. Mereka bilang itu karena ulah Aldo,” suara Windu penuh keputusasaan.

Aku menelan ludah. Wajah Aldo hanya berjarak beberapa inci dariku, senyum kemenangan terukir di wajahnya. Dia mencondongkan tubuh sedikit, berbisik hanya untukku dengar.

“Katakan padanya, kamu sangat bahagia bersamaku. Atau besok, ibumu akan menemukan kotak berisi surat-surat rumah sakit itu di depan pintunya.”

Ancaman itu membuatku membeku. Bukan untuk diriku, tapi untuk Susi. Mama memang sadis, tapi mengetahui tragedi masa laluku secara mendetail bisa menghancurkannya dan reputasinya di lingkungan sosial. Lika benar-benar telah mempersiapkan senjata paling tajam.

Aku menarik napas dalam, mengambil topeng terbaik yang pernah ku kenakan.

“Windu,” kataku, suaraku tiba-tiba datar dan kuat, seperti yang diinginkan Aldo. “Berhenti. Aku telepon kamu cuma buat bilang, berhenti menggangguku.”

Hening di seberang telepon. Hanya ada suara napas Windu yang terdengar sakit.

“Apa? Apa maksudmu, Aerra?” tanyanya, kaget.

“Aku... aku tidak peduli lagi denganmu, Windu. Kamu masa laluku yang buruk. Semua hal yang terjadi, aku menyalahkanmu. Kamu meninggalkan aku saat aku butuh, kamu terlalu egois. Aku sudah menikah, Windu. Aku bahagia. Aku mencintai suamiku, Aldo. Kamu cuma bayangan. Bayangan yang lumpuh dan sedang terjerat masalah hukum. Jauhi aku. Jangan pernah hubungi aku lagi. Kamu sudah menghancurkan aku sekali. Aku tidak akan membiarkanmu melakukannya lagi.”

Seketika, Aldolah yang memegang kendali penuh. Kepemilikan yang dingin, tetapi terasa memabukkan dalam kekuasaannya. Dia menatap mataku, tidak lagi mengancam, melainkan memuji dengan pandangan mata. Matanya berkilat seolah berkata: "Bagus, kamu sudah mulai patuh."

Di seberang sana, Windu terdengar terkejut, suaranya naik beberapa oktaf. “Aerra, jangan begini. Aldo pasti mengancammu, kan? Kamu enggak bisa sekejam ini!”

Aku memejamkan mata sejenak, menahan tangis yang terasa akan meledak. Kemudian, aku membuka mata, menatap Aldo, dan membiarkan senyum yang dipaksakan terukir di bibirku. Senyum palsu untuk kebahagiaan palsu.

“Aldo tidak mengancamku. Aku di sini karena aku mau. Aku akan memiliki anak dari suamiku. Dan kamu… aku tidak tahu harus bilang apa lagi. Mungkin ini balasan karma atas semua keegoisanmu.”

Sebelum Windu sempat menjawab, Aldo mengambil alih ponsel itu, mencium keningku sebagai hadiah kepatuhan.

“Kamu mendengarnya, Windu?” suara Aldo rendah dan menenangkan, kontras sekali dengan penderitaan Windu. “Jangan coba hubungi istriku lagi. Jika tidak, bukan hanya kariermu yang kuhancurkan, tapi juga orang-orang yang paling kamu sayangi.”

Aldo mematikan telepon, melemparkannya kembali ke tempat tidur. Lalu, ia mencondongkan tubuhnya kepadaku, bibirnya sangat dekat dengan telingaku. Panas napasnya menerpa kulitku, menciptakan getaran merinding di sepanjang tubuhku.

“Nah, itu yang kumaksud dengan performa. Sekarang, mari kita bicarakan besok pagi. Besok, Lika akan datang kemari. Kamu harus tahu bagaimana menyambut adik kandungmu yang manis itu, Aerra. Kamu harus menunjukkan bahwa kita—suami istri—berada di pihak yang sama.”

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!