NovelToon NovelToon
Cat, Milik Sang Mafia

Cat, Milik Sang Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Mafia / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:16.7k
Nilai: 5
Nama Author: linda huang

Cat Liu, seorang tabib desa, tak pernah menyangka hidupnya berubah setelah menyelamatkan adik dari seorang mafia ternama, Maximilian Zhang.
Ketertarikan sang mafia membuatnya ingin menjadikan Cat sebagai tunangannya. Namun, di hari pertunangan, Cat memilih pergi tanpa jejak.

Empat tahun berlalu, takdir mempertemukan mereka kembali. Tapi kini Maximilian bukan hanya pria yang jatuh hati—dia juga pria yang menyimpan luka.

Masihkah ada cinta… atau kini hanya tersisa dendam?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon linda huang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 34

Maximilian bersandar santai di kursinya, matanya tak lepas dari sosok gadis yang kini sedang menuangkan minuman ke gelas satu per satu. Gerakan Cat terlihat tenang, anggun, namun ada ketegasan dingin dalam setiap gerakan tangannya. Ia mendorong gelas ke arah empat pria yang sudah menunggu dengan tatapan meremehkan.

Setelah itu, Cat menuangkan minuman untuk dirinya sendiri.

Maximilian tersenyum tipis, mengangkat alis seolah sudah bisa membaca trik yang dimainkan gadis itu. “Trik halus,” gumamnya pelan.

“Maksud bos… Nona ingin membuat mereka mabuk?” tanya Charles yang ikut memperhatikan.

“Bukan!” suara Maximilian tegas, namun rendah, seolah hanya boleh didengar Charles. “Dia ingin meracuni mereka. Cara yang ia gunakan begitu halus, tak ada yang bisa melihatnya. Gadis itu memang murid raja obat. Meracuni orang seperti mereka… hanyalah permainan kecil baginya.”

Di meja, Cat mengangkat gelasnya. “Minumlah!” ucapnya sambil bersulang.

Keempat pria itu, yang sama sekali tak mencurigai apa pun, menenggak minuman mereka sampai habis sambil tertawa terbahak, meremehkan gadis di hadapan mereka. Cat pun ikut menghabiskan minumannya dengan ekspresi puas, seolah baru saja menyelesaikan ritual kemenangan.

“Nona, apakah kau masih ingin minum lagi?” salah satu dari mereka bertanya sambil menyeringai.

Cat bersandar santai, menyilangkan kaki. Matanya memandang mereka tajam tapi penuh senyum sinis. “Minum? Lihat saja wajah kalian yang sudah merah begitu. Aku hanya ingin menonton pertunjukan yang luar biasa.”

Tak lama kemudian, keempat pria itu mulai menggaruk-garuk leher, wajah mereka memerah, muncul bintik-bintik gatal. Tawa mereka masih terdengar, namun menjadi aneh, seperti kehilangan kendali.

“Nona… apa yang kau berikan pada kami?” tanya salah satu dengan wajah panik sambil terus menggaruk tubuhnya.

Cat meneguk minumannya pelan, lalu meletakkan gelasnya dengan elegan. “Racun,” jawabnya sambil tersenyum dingin.

Mereka tercengang. “Bagaimana mungkin kau bisa meracuni kami? Lagi pula, kami melihatmu… kau tidak menaruh apa pun ke dalam minuman!”

Cat menatap mereka seolah sedang memberi pelajaran anak kecil. “Gelas kalian… saat aku menuangkan minuman, tanganku sudah lebih dari cukup. Aku tabib yang ahli pengobatan sekaligus racun. Jadi… meracuni seseorang tepat di hadapannya? Itu hal sepele bagiku.”

Pria-pria itu mulai tertawa tanpa kendali. “Kenapa… aku tertawa terus? Ada apa denganku?” salah satunya bertanya dengan panik.

Cat mendekat sedikit, suaranya rendah namun menusuk. “Racun yang kalian minum ada dua jenis. Satu akan membuat tubuh kalian gatal dan panas, hingga kalian tak tahan lagi. Dan yang kedua… racun yang memaksa kalian mengatakan kebenaran. Katakan siapa yang mengirim kalian?"

“Se-selina Chen!” salah satunya memekik, tertawa di sela-sela kalimatnya. “Dia yang mengirim kami!”

Mata Cat meredup tajam. “Ternyata begitu…”

“Nona, kami sudah bicara! Tolong, beri penawar. Kami tidak tahan lagi!” rengek salah satu dari mereka dengan wajah putus asa.

Cat menghela napas panjang, “Kalau begitu, pergilah cari dokter. Penawar dariku tidak akan kalian dapatkan. Karena sekali aku meracuni seseorang… aku tidak pernah berniat menyembuhkannya.”

Keempat pria itu panik, berlarian keluar menuju rumah sakit, meninggalkan meja dalam keadaan berantakan.

“Tidak berguna sekali,” gumam Cat, meraih botol minuman dan menuang lagi ke gelasnya.

Dari arah samping, terdengar tepukan tangan pelan. “Hebat sekali,” ucap Maximilian, melangkah mendekat dengan senyum samar.

Cat tidak terkejut. Ia menoleh sebentar, lalu kembali fokus pada minumannya. “Apa sudah puas menonton pertunjukan tadi?” tanyanya dengan nada datar.

Maximilian menarik kursi dan duduk di depannya. “Aku tahu kau bisa mengatasi mereka. Karena itu aku tidak perlu ikut campur.”

“Aku tidak butuh bantuanmu. Racunku saja sudah cukup menakuti mereka,” kata Cat dingin, meneguk lagi minumannya.

Maximilian memperhatikannya seksama, matanya menyipit. “Sejak kapan seorang tabib terbiasa menyentuh alkohol? Bukankah ada larangan dalam ilmu pengobatanmu?”

Cat menaruh gelas dengan bunyi kecil, lalu menatap lurus ke arahnya. “Aku bisa menjaga diriku sendiri, Tuan Zhang. Kau sebaiknya awasi tunanganmu. Malam ini, dia yang mengirim mereka untuk menggangguku. Dan aku tidak akan diam saja. Jadi kalau ada sesuatu yang terjadi… jangan salahkan aku.”

Maximilian menyandarkan tubuhnya ke kursi, gerakannya tenang namun sorot matanya tajam menusuk. Dengan nada datar, ia bertanya, “Dia adalah calon istriku, apa yang akan kau lakukan?”

Cat menegakkan tubuhnya, menatap lurus ke mata pria itu tanpa gentar. Senyum tipis menghiasi bibirnya, tapi sorot matanya menyimpan ancaman yang nyata. “Kita bermusuhan, Tuan Zhang. Calon istrimu ingin menjebakku, dan aku tidak akan terpancing begitu saja. Sekadar saran… lindungi dia dengan baik. Karena kalau aku bertemu dengannya—atau ada sedikit celah saja—itu sudah cukup bagiku untuk membalas dendam.”

Sejenak hening. Maximilian menatap gadis itu lama, lalu tersenyum samar, senyum khas seorang pria berbahaya yang selalu yakin berada di atas angin. “Aku seorang mafia, dan harus diancam oleh gadis remaja sepertimu. Sepertinya kau meremehkanku, Nona Liu.”

Cat mendekatkan wajahnya sedikit, suaranya merendah namun penuh ketegasan. “Benar. Kau bos mafia yang paling dihormati, Tuan Zhang. Tapi jangan lupa, aku bukan gadis biasa. Anggap saja ini peringatan terakhir: jangan sampai aku menemukan wanita itu. Mungkin kau harus mengawasi aku besok.”

Tanpa menunggu balasan, Cat berdiri anggun. langkahnya yang mantap menuju pintu keluar.

Maximilian hanya tersenyum tenang, matanya mengikuti punggung gadis itu hingga menghilang dari pandangan. Ia mengangkat gelasnya, meneguk sisa minuman Cat dengan santai. “Menarik…” gumamnya lirih.

Charles yang sejak tadi tegang akhirnya bersuara, mencondongkan tubuh ke arah bosnya. “Bos, apakah menurutmu Nona Liu benar-benar akan datang ke acara besok? Kalau saja sampai Nona Liu membuat kericuhan di sana, bukankah itu akan menjadi masalah besar?”

Maximilian menaruh kembali gelasnya, jari-jarinya mengetuk pelan meja seolah sedang menghitung sesuatu. Senyum tipis kembali menghiasi wajahnya. “Masalah? Justru aku penasaran… apa yang akan dia lakukan kalau memang datang ke acaraku.”

1
ren_iren
Ya Allah semoga kakak Author nya sehat2 selalu lancar segala urusannya, biar lancar juga up ceritanya Aamiin🤲 🤗
Erni Noviyanti
ceritanya seru,tp jarang up
partini
Badas girl 👍👍👍
ASHLAN DINENDRA
semangat terus thor ditunggu kelanjutannya dan jngan cepat tamat okey bikin makin seruu
Akai Kakazain
wah daebak thor! up bnyk2 thor💪💪💪. tq
Akai Kakazain
thor💪, utk up nya di tnggu slalu. tq
Permata_tanty
kk bisa ga up nya 2/hari gtu🤣🤣🤣🤣
seru" smua karya mu thorrrr

amazingggggg

tiap karya punya ciri khas sendiri
tiap up nya ga bisa d.tebak

🤣🤣🤣
Akai Kakazain: thor💪, di tnggu up nya thor👍😍, jan lma2 ya thor. tq
total 1 replies
merry
mntap cat😄😄😄😄😄 plgnn ank buah Jody bklnn kena racun y cat 🤣🤣🤣 gadis peracun kt maxi 🤣🤣🤣
merry
para penjahat gagal nyerang x krn insiden cat yg lmprr foto y selina,, jgn jgn fto selina tdr dgn cwo lain yaa klo yg di pantai berupa vdio tp bs dicetak si,,
Anita
lanjut
partini
foto apa aduh aku penasaran
merry
ksh minum obt jujur ke selena biar dia jjur ddpn org bnykk knp dia mau nikahin maxi,, wkkkk lbh seru x apa selena jujur bnci sm cat
Akai Kakazain
naah lho emg max bucin dong....mrka brdua sm2 keukeuh ya😄. chyo thor utk up nya.tq
merry
max perhatiin calon tunanganmu blm apa apa ud nuduh org membalik fakta,, cari tau dluu seblm kmu tunangan dgnn selena,, bisa bisa setengah nikh bnyk kebohongan lgg, tp kmu org pinter si gk mngkin gk cari tau siapa selena dan tuan lo itu
partini
kata" Mak jleb sekali 👍👍👍👍
merry
ya salh phmm dech maxi sm cat dikira cat mau mukul tunangannya lg,, pdhll tunangan yg kurg ajrr,, jgn smpai maxi tampat cara atau kluarin kt kta kasar seblm nyesel tar minta maaf trs balikan jdiin bini y lgg
partini
hemmm bela tuh tunangan yg belagu maxx
merry
silhkan tunangan sono,, tar klo batalin pertunangan mu tar cat lg djdiin korban di slhkn sm tunanganmu dan semua org lhh,, gk bs nurunin ego mu klo sm cwe wong hrs lah lembut jgn mksa gt donk tunjukkan cinta mu perhatian mu juga maxi
Akai Kakazain
wah2 max....kau bener2 sdh bucin ya, lain di mulut lain di hati, yup thor chyo! slalu mnunggu up nya...
partini
seh kena racun lagi ,, merek berdua kaya Tom and Jerry ga cocok
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!