NovelToon NovelToon
SANTET PEMBUNUH KELUARGA

SANTET PEMBUNUH KELUARGA

Status: sedang berlangsung
Genre:Kutukan / Misteri / Horor / Tumbal / Mata Batin / Iblis
Popularitas:8.5k
Nilai: 5
Nama Author: janda#hot

"Teganya kau membunuh keluargaku mas, salah apa keluargaku sama kamu mas," tangis ibu pun pecah.
keluarga yang hangat harus hancur di tangan keluarga itu sendiri, hubungan yang terjalin dengan baik harus hancur karena iri hati seorang saudara kepada adiknya sendiri.
"Santetmu akan kembali padamu,"
"Karma akan menghampirimu,"
"Tidak habis pikir kamu bisa membuh keluargaku dengan ilmu hitammu itu,"
"Kau akan mati di tanganku durjana,"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon janda#hot, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab.25.

Dunia ibu Wati seakan runtuh saat itu juga, ia tidak bisa menahan diri sebuah raungan kesedihan yang mengerikan dan menyakitkan meledak dari tenggorokannya.

"DINDA ANAKKU!!!!!" teriak histeris Bu Wati.

Ia menjerit histeris, air mata membanjiri wajahnya yang keriput. Intan memeluk ibunya sambil menangis kencang, dunianya serasa runtuh ia baru saja di tinggal oleh bapak dan abangnya saat ini ia kembali menerima kabar jika kakaknya pun pergi untuk selamanya.

Semua harapan, semua impian tentang melihat Dinda mengenakan toga dan akan membuat mereka bangga kini hancur berkeping-keping. Di benak mereka hanya terlintas wajah ceria di foto SMA nya kini dibayangkan tertutup bantal di kamar kos yang asing dan dingin.

Rizky melepaskan pelukannya dan menatap pak Bayu dengan mata memohon "siapa...siapa yang sekejam itu membunuh adik saya pak! Setahu kami semua adik kamu itu tidak mempunyai musuh?" tanya Rizky.

"Kami sedang menyelidikinya, kami akan berusaha mencari pelakunya," jawab pak Bayu.

Pak Bayu dan anggota polisi lainnya duduk diam memberikan ruang bagi duka yang baru saja meledak itu. Di ruangan itu mereka bukan lagi perwira polisi melainkan hanya saksi bisu betapa kejamnya sebuah berita kematian bisa menghancurkan sebuah kebahagiaan keluarga.

"Kami berjanji, Bu, mas dan mba!" ucap pak Bayu dengan suara pelan namun tegas. Setelah suasana sedikit mereda "Kami akan mencari siapa pun yang dengan keji melakukan hal mengerikan itu pada Dinda, kami akan memastikan keadilan untuk Dinda," janji pak Bayu. Sebuah Janji yang kini terasa seperti sebuah jangkar yang tersisa bagi keluarga yang sedang tenggelam dalam duka.

Mata Rizky yang basah menatap pak Bayu, dalam tatapan itu ada kesedihan tak terhingga, namun ada juga sedikit percikan harapan yang sangat tipis. Harapan agar pihak kepolisian mampu mengembalikan martabat putri dan adiknya yang telah di renggut paksa.

Tugas selesai. Kabar duka telah disampaikan, namun tugas sesungguhnya memburu pembunuh Dinda baru saja dimulai.

Ruang tamu kecil itu mendadak terasa sesak dan dingin, meskipun lampu neon di langit-langit menyala terang. Disana duduk lah Bu Wati,Rizky dan Intan keluarga kecil dari Dinda Kumalasari yang kini meratapi kepergian orang tercintanya. Sebuah keluarga telah hancur dan diluar jendela langit malam mulai menggelap seolah ikut berduka atas tragedi yang baru saja terjadi.

Setelah kepergian Inspektur Bayu dan anggota polisi lainnya, rumah itu terasa seperti peti mati yang terbuka. Rizky duduk termenung di ruang tamu memeluk foto adiknya yang sedang tertawa, sedangkan Bu Wati dan Intan sedang menangis tersedu sedu didalam kamar ditemani sanak saudara yang kini mulai berdatangan.

Keesokan hari nya polisi kembali datang, kali ini bukan hanya menyampaikan berita duka melainkan membawa nama dari pembunuhnya.

"Bu Wati," ucap pak Bayu dengan hati-hati. "Kami sudah menangkap pelakunya. Berdasarkan penyelidikan mendalam, sidik jari dan pengakuan, pelakunya adalah...Denis Hardika, pacar dari saudari Dinda!" ucap pak Bayu.

Dunia Rizky kembali runtuh bukan karena kesedihan semata tapi karena pengkhianatan yang paling pahit. Ia bangkit dari kursi tubuhnya bergetar hebat.

"Denis! Itu..i-tuu tidak mungkin pak! Dia sahabatku sendiri! bagaimana bisa ia tega melakukan hal sekejam itu! Ia berjanji padaku akan menjaga adik ku dengan segenap jiwa raganya bahkan ia berjanji akan menikahinya setelah Dinda wisuda!" air mata kesedihan dan kemarahan Rizky pun tumpah.

"Ya Tuhan nak...kenapa harus dia? Kamu mati di tangan pria yang kamu cintai!" ucap Bu Wati menjerit. Ini bukan jeritan duka biasa, ini adalah ratapan seorang ibu yang hatinya di cabik-cabik oleh kenyataan yang paling kejam.

"Dia bukan hanya membunuh Dinda! Dia membunuh keyakinan kita bahwa orang baik itu ada. Dia menghapus semua kenangan indah kita tentang Dinda, dia membuat kita bertanya-tanya apakah selama ini Dinda hidup bersama seorang monster?" ucap Bu Wati pilu.

Rizky tertunduk, kepalanya terbenam diantara kedua telapak tangannya. Bahu nya berguncang penuh isakan tangis.

"Tuhan...kenapa kau biarkan keluarga kami harus menerima hal sekejam ini? Belum puas kah engkau memberi kami cobaan dengan mengambil bapak dan mas Setia? Hal apa yang telah engkau siapkan untuk kami Tuhan hingga cobaan ini sangat menyakitkan?" ucap Rizky.

Bu Wati mengambil dan memeluk foto Dinda yang jatuh di lantai.

"Putriku kau bilang akan baik-baik saja, kau menyuruh ibu mu ini untuk tidak perlu khawatir, tapi kenapa nak? Sakit mama nak? Sakit dibunuh atau sakit di bunuh oleh orang yang kau cintai?" ucap Bu Wati disela isakan tangisnya.

Dimata mereka kini kesedihan tidak hanya tentang kehilangan, itu adalah sakit yang berlipat ganda. Duka atas kematian, rasa malu karena tertipu dan amarah yang terbakar karena kejahatan datang dalam wujud orang yang sangat mereka percayai. Mereka telah kehilangan segalanya dan tersisa hanyalah bayangan senyum Dinda dan pertanyaan abadi: mengapa harus dia?.

*****

Dua hari yang terasa seperti dua abad telah berlalu, di pagi yang dingin dan berkabut sebuah ambulan berhenti perlahan di depan rumah Bu Wati. Bukan lagi mobil patroli yang datang membawa berita buruk melainkan mobil ambulans yang membawa peti jenasah yang dibalut kain batik sebuah simbol kepulangan yang seharusnya penuh sukacita kini menjadi kesedihan yang tak tertahankan.

Inspektur Bayu dan Bripda Anggi berdiri disamping mobil, mereka tidak lagi membawa surat perintah atau berkas investigasi hanya kehadiran yang menawarkan rasa hormat dan janji penegak hukum yang telah terpenuhi sebagian.

Saat peti itu diangkat oleh beberapa pemuda desa, ratapan ibu Wati kian pecah!

"Dinda! Anakku pulang nduk!" teriak Bu Wati.

Disela sela tangis Bu Wati, ada beberapa warga yang bergunjing tentang keluarganya yang meninggal bertubi tubi.

"Kasihan yah keluarga Bu Wati! Kok yah matinya secara tragis semua sih? Apa jangan-jangan selama ini Bu Wati dan pak Bimo melakukan pesugihan yah?" ucap Bu Juwita tanpa empati.

"hus Bu Juwita ini toh, orang lagi berduka kok yah Ndak ada rasa empati sama sekali sih!" tegur salah satu warga.

"Ish kan hanya ngomong doang pak! Kan selama ini kita semua tahu sendirikan keluarga Bu Wati dan pak Bimo itu ketiban musibah yang Ndak tau habis nya!" ucap Bu Juwita.

"Sudah lah Bu Juwita, jangan lagi membicarakan keluarga Bu Juwita yang lagi berduka! Kalau ibu Ndak ada empati sama sekali sebaiknya ibu pulang aja!" ucap salah satu warga.

Bu Juwita pun terdiam dan memasang wajah kesal.

Sementara itu Rizky berdiri di depan pintu menyambut kedatangan adik perempuannya yang datang dalam keadaan tak bernyawa lagi.

"Selamat datang kembali dek!" bisik Rizky memeluk peti tersebut.

1
Siti Yatmi
kesenengan kayany yah...suruh jagain rumah...jiahhhh... semoga intan selamat yah ..
Siti Yatmi
tuh santet gimana nanganinnya...ya kali mati semua...
༄༅⃟𝐐Loeyeolly𝐙⃝🦜
Mewek sekali baca setiap bab nya,,,,

Ssuai judulnya,,,, apakah semua nya akan mati😔😔
Siti Yatmi
jiah Thor up nya dikit amat,,, penasaran deh Thor ... semangat terus nulisnya ya thor
Siti Yatmi
gimana sih Thor ko yah mati semua, trus sisa 1 apa bakal mati juga,,,lah trus nyeritain apaan dong Thor....
Siti Yatmi
amit2 punya sodara model begitu
Siti Yatmi
serem Thor....
Siti Yatmi
kenapa wanita selalu bodoh.. menyerah kan segala nya .dan berakhir mati....
Titin Arvin
bagus
Siti Yatmi
halo Thor....izin mampir ya Thor...menarik....
neni nuraeni
asup pnjra siah
Mericy Setyaningrum
santet emang serem Kak
janda#hot: dah lama terjadi kakak,,waktu masih SMA,om ku sendiri yang nyante aku dan keluarga. aku di buatnya jadi kaya orang gila
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!