NovelToon NovelToon
Pendekar Pedang Hebat

Pendekar Pedang Hebat

Status: tamat
Genre:Spiritual / Fantasi Timur / Tamat
Popularitas:760.4k
Nilai: 4.3
Nama Author: Izzaty_N

Di dunia ini sedang terjadi kekacauan dimana mana. Pembunuhan, Penindasan, Perampokan bahkan tak jarang adanya pemerkosaan. Dirga pemuda yang jiwanya berasal dari dunia modern tiba tiba berpindah ke tubuh seorang pangeran yang cacat tanpa kultivasi.

(Jika ada yang salah mohon di maklumi.)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Izzaty_N, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 34

"Ka-kami tidak tahu!" Jawab salah satu orang berpakaian hitam.

"Tidak tahu?" Ulang pria Sein sambil menyeringai menatap bawah. "Aku tahu kalian membohongiku, Jika kalian mengatakannya, Aku akan melepaskan kalian!" Ujarnya sambil menambah penindasanya.

Kelima orang berpakaian hitam hanya diam sambil menggertakkan giginya menahan amarah.

Salah satu dari mereka mengeluarkan batu komunikasi. Hendak melakukannya, suara pria Sein terdengar tidak jauh darinya.

"Mau meminta bantuan? Jangan harap!" Kata pria Sein sambil menendang wajah orang itu.

Bang..!

"Cepat katakan!" Bentaknya sekali lagi.

Melihat kelima orang yang menurutnya lemah ini hanya diam membuatnya menggertakkan giginya kesal.

Ketika ingin melanacarkan serangan lagi, Pria Jing berseru di belakangnya.

"Sein! Tidak perlu membunuhnya, Target kita ada di sana!" Pria Jing menunjuk ke atas gedung.

Mereka mendongak menatap atas gedung. Dimana saat ini ada seorang pria berdiri tenang, Di belakangnya juga ada seseorang.

Meskipun hari sudah gelap, Dengan sinar bulan yang meneranginya, Mereka bisa melihat dengan jelas bahwa kedua orang itu, Pria dan Wanita.

"Hehehe, Aku kira kamu bersembunyi, Ternyata malah menampakkan dirimu bajingan kecil!" Ucap pria Sein sambil terkekeh pelan.

Naila yang melihat jika hanya dirinya seorang yang menjadi target, Membuatnya tanpa sadar mengeratkan pelukan di lengan Dirga.

"Si-siapa kamu? Kenapa kamu mencariku?" Tanya Naila sambil terbata bata melihat kekuatan mereka bertiga.

Sebelum ada yang menjawab. Salah satu dari kelima orang berpakaian hitam berseru. "Nona Lala! Cepat kabur! Biarkan mereka menjadi tug-

"Berisik!" Cibir pria Sein dan menendang rahang orang itu.

Bang..!

Melihat bawahannya di pukul, Naila menggertakkan giginya marah. Ketika ingin berkata, Dirga menyela dengan perkataannya.

"Nona, Apa organisasi itu memiliki tanda kepala serigala di bagian dada?"

Naila tersentak kaget dan tanpa sadar mengalihkan pandangannya menatap Dirga dan berseru. "Bagaimana kamu tahu?"

Dirga tak menjawab melainkan mengangguk. Ia tadi mengamati mereka, Jika di bagian dada ketiga orang itu ada tato bergambar seriga hitam mendongak seukuran kepalan tangan balita.

Sedangkan disisi ketiga pria itu jengkel karena merasa di abaikan.

Pria Sein menoleh ke pria Jing sambil melambaikan tangannya. "Saudara, Bawa dia kemari! Tidak perlu takut dengan pria disisinya, Dia hanyalah manusia biasa!" Ucapnya ringan.

Pria Jing menatap Dirga dan mengalihkan pandangannya ke Naila.

Tanpa basa basi, Ia melesat ke arah mereka berdua.

Wajah Naila menegang melihat ini. Tanpa sadar kedua kakinya gemetar. Ketika ingin mengajak Dirga melarikan diri.

Dirga berkata acuh tak acuh. "Jangan khwatir Nona Naila! Dia hanyalah manusia lemah bagiku!"

Naila sontak tercengang mendengar perkataan ringa Dirga. "Dirga, Jangan bodoh! Jangan membuat dirimu sok kuat!" Naila memperingatkannya.

Tapi terlambat, Pria Jing sudah sampai di depannya sambil menebaskan pedangnya.

Dirga tak peduli. Mengangkat satu tangan ke udara, Dua jari terbuka dan

Ting!

Suara dentingan terdengar antara jarinya dan pedang pria Jing.

Mata pria Jing melebar tak percaya melihat pedangnya di jepit dengan jari.

"I-ini? Tidak mungkin! Mustahil!" Ucap pria Jing dengan gugup.

Dirga tak peduli. Mengangkat tangan satunya kedepan dengan gerakan menunjuk ke perut pria Jing. Dirga melepaskan serangan energinya.

Mata pria Jing melebar begitu merasakan fluktuasi energi mengerikan dari jari Dirga. Ingin mengelak tapi sudah terlambat, Tubuhnya terlempar kebawah dengan cepat.

Wushh..! Boom..!

"Uhuk-uhuk, Huwek!" Pria Jing memuntahkan seteguk darah sambil menunjuk ke atas gedung dengan suara terbata bata. "Ka-ka-kamu-

Pupil mata pria Jing menyusut dan "Brukk!" Tubuhnya terlungkap ketanah tewas.

Mereka semua terdiam. Tanpa sadar mereka menoleh ke atas gedung dimana Dirga menatapnya tanpa ekspresi.

Begitu juga dengan Naila. Sebelumnya, Ia mengira jika pemuda tampan di depannya ini tidak memiliki kekuatan apapun.

Ternyata dirinya salah, Orang yang dia kira lemah ternyata menakutkan baginya karena bisa membunuh orang yang tidak bisa ia lawan. Bahkan cara membunuhnya hanya menggunakan jari telunjuk.

Mata kedua pria Sein dan Tuang melebar tak percaya menatap salah satu saudaranya mati di tangan seorang bocah tanpa kultivasi.

"B-ba-bagaimana ini? Ba-bagaimana bisa dia bisa membunuh saudara Jing? Apakah orang itu memiliki ranah di atas kita? Itu tidak mungkin!!" Ujar pria Sein tergagap menahan napasnya.

Begitu pula dengan pria Tuang, Tapi ia masih bisa menenangkannya. 'Siapa sebenarnya anak ini? Apakah?...Tidak mungkin!!' Batinnya bingung karena tidak bisa melihat kultivasi pemuda berambut perak itu.

Pria Sein menoleh ke pria Tuang. "Saudara Tuang! Apa yang harus kita lakukan? Apa sebaiknya kita kembali dulu?" Ujarnya dengan wajah muram.

Melihat wajah saudaranya yang muram, Ia menghela napas kesal. "Tuang! Jika kita kembali tanpa target, Kita akan di siksa kembali oleh tuan Agasta!" Ucapnya dengan menggertakkan giginya.

Mendengar perkataan pria Tuang, Tubuhnya bergetar sedikit membayangkan siksaannya. Dengan gertakan giginya, Ia berkata. "Saudara Tuang, Lebih baik kita kabur dulu, Orang itu sangat mengerikan!"

Pria Tuang menatap saudaranya dengan kesal, lalu berujar memastikan. "Sudara Jing memiliki ranah Alam Langit tingkat ketiga, Tidak mungkinkan dia memiliki ranah yang lebih tinggi dari kita berdua! Dia hanyalah bocah bau kencur! Lebih baik kita berdua menyerang secara bersama sama!"

Mendengar provokasi pria Tuang. Ia berpikir sebentar dan mengangguk tanpa ragu, Lalu berkata. "Saudara Tuang, kamu benar! Mungkin saja dia berada di tingkat tinggi seperti kita, Tapi jika kita melawannya berdua, Kita bisa memotong tubuhnya menjadi du belas bagian."

Mereka berdua tidak tahu saja, Jika Dirga telah berada di ranah Pertapa tingkat keempat. Tiga ranah di atas mereka, Bagaimana mungkin bisa di bandingkan oleh mereka.

Melihat kedua orang itu hanya diam, Dirga mencibir. "Kenapa kalian hanya diam saja? Apa kalian takut?"

Mendengar ejekan Dirga, Kedua wajah bersaudara itu menjadi muram. Saling berpandangan sejenak lalu mengangguk dan melesat ke atas.

"Bocah! Kau meremehkanku!" Raungnya marah dan mengalirkan energi ke pedangnya lalu mengacunkan ke arah depan.

Wushh..!

Dirga yang melihat serangan mengarah padanya, Ia mencibir. "Sangat lemah!"

Menjentikkan jarinya, Api seukuran bola kasti muncul dan langsung melesat kedepan.

Wushh..!

Boom...!

Terdengar suara ledakan dari atas menimbulkan debu debu menghalangi pemandangan. semua orang menutup telinganya sambil mendongak ke atas menunggu apa yang terjadi.

"Hahaha, Kukira kau sangat hebat, Ternyata aku yang terlalu meninggikanmu!" Kata pria Sein sambil tertawa liar bersama Tuang.

Kemudian tawanya berhenti karena mendengar suara dari balik debu itu. "Hanya segitu?"

Terlihat Dirga masih tetap berdiri diam di atas gedung sambil menatapnya dengan ekspresi dingin.

Mata kedua orang itu kembali melebar. "A-apa?? Bagaimana mungkin kamu bisa selamat?" Kata pria Sein tercengang dengan apa yang di lihatnya.

Dirga kembali mencibir. "Karena kalian sangat lemah!... Sekarang giliranku!"

Melambaikan tangannya, Dan seketika muncul sepuluh siluet pedang perak di sekitarnya dengan pancaran aura yang begitu luar biasa.

Kini, Mata kedua pria bersaudara itu melotot tak percaya dengan ekspresi ngeri dan bergumam.

"Ni-niat Pedang!!"

Serunya serempak dengan wajah berubah pucat ketakutan. Dirga tak memperdulikan ekspresi keduanya. Melambaikan tangannya dan sepuluh pedang melesat cepat.

"K-kau!" Kedua pria tua itu menggertakkan giginya marah.

Tapi tak bisa yang ia lakukan. Selain aura pedang yang begitu menekan, Gerak tubuhnya juga terkunci membuatnya tak bisa melarikan diri.

Yang ia bisa lakukan hanyalah membuat perisai energi miliknya.

Boom..! Boom!..

Boom..! Boom!..

Suara ledakan yang lebih keras mengguncang sekitarnya. Untungnya ledakan itu berada di atas langit, Jadi tidak ada barang barang di sekitar tempat itu yang rusak, Selain wajah semua orang di terpa angin dingin.

Bruukk!

Bruukk!

Dua suara jatuh dari langit membuat semua orang menatap kedepan dengan ngeri.

Terlihat pakaian mereka compang camping di sertai beberapa tubuhnya yang mengalirkan darah dan ada banyak sayatan sayatan pedang di sekitarnya.

"Tring! Selamat Tuan anda telah membunuh tiga kultivator tahap Alam Langit awal. Koin system bertambah 270.000 dan hadiah Kunai Jiwa"

"Mati?" Ulang Dirga tertegun begitu mendengar suara pemberitahuan system.

Padahal ia hanya menyuntikkan sedikit energi niat pedang, Ternyata tekniknya begitu hebat. Seketika dirinya tersadar karena mendengar pekikan dari belakangnya. "Dirga!!"

Baru saja berbalik, Tubuhnya sudah di peluk oleh Naila membuatnya kembali diam.

"Hiks- Dirga, Terima kasih telah membantuku!" Ucapnya sambil terisak di pelukan Dirga membuat si empu mau tak mau membalas pelukannya.

Setelah beberapa saat, Akhirnya Naila tersadar dan melepas pelukannya dengan wajah memerah malu.

Dirga tak memperdulikan wajah malu Naila, Ia berkata dengan serius. "Nona, Ada yang ingin kubicarakan!"

Tubuhnya melayang dan melesat kebawah diikuti Naila di belakangnya.

Ketiga pria bersaudara kini tubuhnya telah diikat oleh lima pria berpakaian hitam tadi. Ketika melihat seseorang di atas melesat kebawah, Wajah mereka menegang.

Salah satu dari mereka menyapa Dirga dengan sedikit gugup. "T-tuan muda, Terima kasih telah menolong kami dari ketiga pria bajingan ini!"

Dirga mengangguk tak menjawab, Melainkan maju dan berjongkok di depan ketiga. Orang berpakaian hitam bingung dengan apa yang di lakukan Dirga.

Ketika ingin bertanya, Tiba tiba Dirga merobek pakaian salah satu membuat mereka sontak terkejut.

Ketika ingin bertanya lagi, Dirga menunjuk dada pria yang baru saja pakaiannya ia robek.

Mereka berlima mengalihkan pandangan arah jari Dirga dan membuat matanya melebar dan berseru serempak. "Organisasi Serigala Hitam!"

1
LING
novel nya sih bagus masalah nya cuma di nama2 tokoh jadi agak aneh
☯️꧁༒⫷Loͥngͣ ͫTian ⫸༒꧂☯️
berlebihan 🤔🤦🏻‍♂️
☯️꧁༒⫷Loͥngͣ ͫTian ⫸༒꧂☯️
terlalu berlebihan 🤔🤔
Muhammad Taufik
ngengantung kah
☯️꧁༒⫷Loͥngͣ ͫTian ⫸༒꧂☯️
buang aja karakter gak jelas kaya fanni 😄😄😄
☯️꧁༒⫷Loͥngͣ ͫTian ⫸༒꧂☯️
burung apa nih yang disensor 😆😆
☯️꧁༒⫷Loͥngͣ ͫTian ⫸༒꧂☯️
penasehat pusat 😂😂😂
☯️꧁༒⫷Loͥngͣ ͫTian ⫸༒꧂☯️
anjay beduk mesjid dibawa2 pulak 😂😂😂
☯️꧁༒⫷Loͥngͣ ͫTian ⫸༒꧂☯️
nek iso bukaen iki

iyoo tak buka thor 🤣🤣🤣🤣🤣
☯️꧁༒⫷Loͥngͣ ͫTian ⫸༒꧂☯️
sedooot 🤣🤣🤣
☯️꧁༒⫷Loͥngͣ ͫTian ⫸༒꧂☯️
sekarang ada panu 😂😂😂
☯️꧁༒⫷Loͥngͣ ͫTian ⫸༒꧂☯️
eh si gatel nongol lagi 😂😂😂
☯️꧁༒⫷Loͥngͣ ͫTian ⫸༒꧂☯️
mohon pembaca yang tidak suka dengan karya author dipersilahkan untuk berhenti membaca dan mencari novel lain dari pada memberikan komentar sampah 😄😄😄
gak gampang bikin novel, banyak novel lain yang kurang bagus, di sisi lain banyak juga novel yang menarik.
hargai author yang sudah berusaha dengan memberikan komentar yang kata2nya baik 😉😊
Iwa Kakap: spooky 836 itu sllu ada dan koment nya sampah.. tapi saya ga pernah lihat hasil karya dia.. semngatt
total 1 replies
☯️꧁༒⫷Loͥngͣ ͫTian ⫸༒꧂☯️
ken thu 😆😆😆
Cucuun Cunadi
membuat satu karya itu tidak gampang bung.... coba hargai karya seseorang.... klo emang ga suka jangan menghujat... yg pantas di hujat adalah para pembaca yg tak tau terima kasih.
spooky836
thor memang bodoh xtau buat cerita. darah naga xnaik ranah baik minum darah babi ajw.
spooky836
energi murni ranah xnaik pun ranah pertapa tu sampah betol thor ni
spooky836
bahasa indon pun reader xpahm apa thor ni tulis ank haram
Noy Meli
bunuh SJ it gadis kecil Krn BKIN kotor SJ novel
Egi Afrizan
satu kata MEMBOSANKAN
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!