NovelToon NovelToon
Dosenku Suamiku

Dosenku Suamiku

Status: tamat
Genre:Romantis / Teen / Komedi / Contest / Perjodohan / Tamat
Popularitas:18.5M
Nilai: 4.8
Nama Author: Asri Faris

Novel ini dalam revisi!

Cinta dalam perjodohan seorang dosen bernama Darren Nicholas dan mahasiswanya Kanaya Syabila.

Dosen muda dengan sejuta pesona tapi terkenal galak dan pelit nilai, menjunjung tinggi disiplin. Dipertemukan dengan Kanaya mahasiswanya yang cerewet, nyablak, seru, gaje. Dan disatukan dalam sebuah pernikahan dengan konflik cinta segitiga yang rumit. Akankah mereka bertahan dengan rumah tangganya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Asri Faris, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Panggil Aku Mas

Sepeninggalan Naya Darren tak lagi ke kamar, dia merasa kecewa. Eh tapi tunggu dulu.... mengapa aku harus kecewa, apa itu artinya aku sudah mulai mencintainya?"

Darren memutuskan tidur di kamar bawah, tempat yang pernah di gunakan saat Naya menginap dulu sebelum menikah. Rupanya tidur sendirian dan jauh darinya seperti ada yang kurang nyaman, walaupun mereka tidak melakukan apapun namun tidur di sampingnya membuat hatinya menghangat.

Dan senyum-senyum sendiri karena kadang melihatnya yang tengah terlelap dengan muka yang menurutnya lucu.

Rupanya hanya dengan membayangkan wajahnya saja membuat Darren senang hingga tak terasa terbawa ke alam mimpi.

Sementara Kanaya begitu sampai di kamar, dia langsung mengganti pakaian nya dengan piyama dan seperti biasa memasang guling di tengah kasur dengan rapi dan menarik selimut sampai ke lehernya. Namun sejak kejadian terakhir tadi di meja makan, Darren tak kunjung datang ke kamar, hampir lebih dari satu jam Naya masih tetap terjaga. Matanya nyalang memandangi langit-langit kamar dan entah mengapa saat itu juga ia merasa bersalah.

*Apa aku sangat menyebalkan?

Apa aku salah bila belum bisa menerima kenyataan?

Apa aku istri yang durhaka?

Apa aku harus minta maaf*?

Setumpuk pertanyaan yang tersimpan di otakku. Ini buruk, sangat buruk mama pasti akan kecewa dan marah melihatku. Ya mungkin besok aku harus minta maaf. Eh tapi... tunggu dulu, bukankah ini malah bagus ya, itu artinya kita tidak sekamar lagi dan aku bisa tidur tenang malam ini.

***

Pagi hari selepas subuh mau tidak mau Darren harus kembali ke kamarnya, ia akan mandi dan berganti baju, pagi ini ia musti pergi ke kampus. Ia sempat tertegun melihat Naya yang tidur dengan gaya bebas dan kaki jenjang yang terekspos karena selimut nya tersingkap.

"My God." Hampir saja ia melangkah mendekati ranjang sebelum akhirnya kewarasan lebih dulu mendominasi.

"Sadar Darren.... woi.... bisa dilihat tapi tidak bisa di sentuh." Gerutunya panjang pendek seraya memaki kebodohan nya yang hampir terjadi.

Setelah urusan di kamar selesai Darren ke ruang kerja guna mengambil barang atau keperluan yang harus di bawa, dia juga sempat memesan makanan melalui aplikasi Grab food untuk sarapan pagi ini. Sambil menunggu pesanan datang Darren menyeduh kopi instan sebagai teman duduk.

Sementara Kanaya di jam lima lebih sepuluh baru saja terbangun dan segera ke kamar mandi. Setelah melaksanakan sholat subuh Naya merapikan lembaran kertas dan buku ke tempatnya dan berkemas mengecek tugas yang akan di bawa ke kampus. Mulai dari buku, alat tulis, memastikan semua tidak ada yang tertinggal.

Tepat pukul 6.30 Naya keluar dari kamar berniat berangkat lebih pagi guna untuk sarapan terlebih dulu di kantin sebelum masuk kelas karena jelas pagi ini Naya tidak masak, bukan masalah tidak mau tapi tidak ada bahan atau stok sayuran di kulkas yang bisa di masak. Sehingga ia berencana setelah pulang dari kampus mampir ke super market untuk berbelanja kebutuhan dapur.

Setelah sampai di lantai bawah, Naya melihat Darren tengah menyantap sarapan paginya dengan segelas kopi di hadapannya. Mau tidak mau ia harus menyapa....

"Pagi Pak, saya duluan ya?"

Naya memutuskan hanya untuk sekedar menyapa tanpa harus ikut bergabung di meja makan. Ya walaupun dia tahu, sudut matanya sempat melihat satu porsi lagi makanan yang sudah di tata masih utuh dan kayaknya itu adalah jatah sarapan ku.

"Nggak mau sarapan?" Tawar Darren yang melihatku hendak beranjak.

Naya sempat terdiam, sebelum akhirnya mendekat ke meja makan. Seperti biasa mereka makan dalam diam. Tapi bedanya Naya merasa canggung dan tak tau musti jawab apa sebelum akhirnya Darren lebih dulu bersuara karena selesai duluan.

Dia sempat mengeluarkan beberapa lembar uang ratusan ribu di dompetnya dan mengangsurkan ke meja.

"Ini uang jajan kamu selama seminggu dan ini kunci motornya, kalau nggak nyaman bareng sama aku, kamu bisa bawa motor sendiri ke kampus. Dah itu doang, eh satu lagi, panggil aku MAS, aku bukan Bapakmu." Seraya berlalu dari hadapan Naya yang tengah menghabiskan sarapannya.

Naya masih mengunyah dalam diam, dia tambah merasa bersalah karena sikapnya yang masih saja sabar dan tak menampakkan orang marah. Naya juga sempat ingin tertawa demi mendengar kalimat terakhirnya sebelum Darren berangkat.

"Panggil aku Mas, aku bukan bapakmu." Ya elah... emang dia Pak Dosen ku emangnya ada yang salah? gerutunya tak terima.

***

Sesampainya di kampus Naya langsung masuk kelas, ia sempat mengulang materi sebentar sebelum tes pertama di mulai demi mengingat materi- materi yang semalam di baca. Maklum SKS (Sistem kebut semalam). Setelah berjibaku dengan soal yang menurutnya gampang-gampang susah akhirnya selesai juga. Vivi langsung menghampiriku begitu Dosen jaga pergi meninggalkan ruangan dan menghilang di balik pintu.

"Sumpah tadi tu ada yang susah banget, no berapa ya.. gue lupa tapi gue jawab sekenanya." Curhat Vivi ketika tes usai.

"Ya elah Vi, udah lewat nggak usah di pikirin. Belajar buat persiapan besok Semoga lancar." Jawab Naya enteng

"Aamiin...." Koor mereka berdua

"Emang tadi lo bisa?"

"Ada yang bisa, ada yang enggak."

"Eh! sama aja dong. Sstt... itu si Ana kenapa diem aja."

"Iya tuh, jangan-jangan..." Vivi menggantungkan kalimatnya.

"Jangan-jangan apa?"

"Apa dia udah tahu kalau Dimas selingkuh?"

"My God," Naya menepuk jidatnya, dia sampai lupa masalah sahabatnya saking banyak jalan hidupnya yang tak kalah riweh.

"Samperin yuk.. kasian Ana." Naya dan Vivi menghambur ke dekat Ana yang tengah melamun seperti memikirkan banyak hal tapi bukan materi pelajaran. Sok tahu....

"An, ngelamun aja kenapa? masih nggak enak badan? lo kelihatan pucet." Tanya Naya khawatir.

"Gue nggak pa-pa, gue duluan ya gaes musti buru-buru pulang buat persiapan besok." Seraya berdiri dari duduk dan beranjak pergi meninggalkan mereka yang kepo nya udah di ubun-ubun.

Sementara Vivi dan Naya hanya terbengong demi melihat wajah Ana tak bersemangat.

"Tuh kan bener, dia nyuekin kita, jangan-jangan bener lagi. Duh kasian banget si Ana, gimana nih."

"Nggak usah menebak-nebak kalau belum tahu kebenarannya. Udah ah yuk pulang." Mereka berdua berjalan beriringan menuju tempat parkir roda dua.

"Nay...!" Suara yang sangat familiar yang selama ini menjadi favoritnya tapi entah mengapa hari ini mendadak tercekat hanya demi menyebut namanya.

"Riko Nay..., gue duluan ya." Vivi menepuk bahuku dan beranjak pergi.

"Tadi aku ke kelas kamu, eh malah udah pulang." Dengan napas tersengal karena habis berlari.

"Pulang bareng yuk, aku antar ya? sekalian ada yang pingin aku omongin."

"Gue bawa ini." Seraya memainkan kontak motor di depan matanya.

"Kamu bawa motor? ya udah kita ngobrol dulu di kantin atau taman terbuka atau mau di caffe? aku kangen..." Riko meraih tangannya.

Naya sempat tersenyum namun sebelum dia mengangguk sudut matanya sempat menangkap bayangan Pak Darren yang berdiri tak jauh dari mereka dengan tatapan menyala di matanya.

Refleks Naya langsung menghentak tangan Riko yang sempat meraihnya sejurus kemudian menggeleng cepat.

1
Fina Fitriani
nice... suka ma ceritanya
Nofriyanti Vivi
ckck hana sm riko kyny..nikunggh
Enung Samsiah
wkwkwk hadeuuh dasar murid luknut nggk sopan bangett, mau d mkn lngsung d ambil wkwkwk 😂😂😂
Nuryati Yati
bagus ceritanya👍
Nuryati Yati
sudah baca thor
Nuryati Yati
owh jd gemes ma kalian ber 2
Nuryati Yati
jangan lama2 marah nya Darren di tinggal Naya pergi kapok
Nuryati Yati
Ya Allah kangen almarhum bpk yg meninggal di ICU 😭😭😭 alfatih bpk semoga bahagia di syurga nya Allah 🤲
Nuryati Yati
wkwkwk... kasihan pakdos😅
Nuryati Yati
pakdos hbis ngompol 🤣
Nuryati Yati
Naya harusnya kamu jujur sama Rico kalo udh nikah ma pak dosen
Nuryati Yati
ternyata Hana sm Dimas
Nuryati Yati
sapa ya yg nananinu🤔
Nuryati Yati
ciee pak dosen terpesona 🤗
Nuryati Yati
rebutan pisang sama pk dosen 🤭
Nuryati Yati
Nana pa Hana thor
Nuryati Yati
doamu terkabul Nay
Nuryati Yati
omongan adalah doa Nay sudah terlanjur gk bisa di ralat jodohmu pk dosen 🤭
Nuryati Yati
aq dtng kak lama gk baca kryamu
Qaisaa Nazarudin
Dari awal kamu yg lemah,di bujuk dikit aja udah meleleh,makanya hal yg sama terulang lagi- terulang lagi..sampai ke tua...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!