NovelToon NovelToon
Kesempatan Kedua

Kesempatan Kedua

Status: sedang berlangsung
Genre:Pihak Ketiga / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Percintaan Konglomerat / Romansa / Cintapertama / Konflik etika
Popularitas:41.3k
Nilai: 5
Nama Author: Diana Putri Aritonang

Setelah 3 tahun berpisah, takdir kembali mempertemukan Rexi dengan cinta pertamanya, Rania, yang kini tengah dilanda ujian dalam prahara rumah tangganya bersama sang suami, Raffael Senzio.

Dari pertemuan itu, Rexi mulai menyelidiki kehidupan Rania, wanita yang masih bertahta kuat di dalam hatinya. Melihat ada kesempatan, akhirnya Rexi memutuskan untuk merebut kembali cinta pertamanya.

Sementara di sisi lain, ada Raffael yang berusaha keras memperbaiki hubungannya bersama Rania dan mempertahankan keutuhan rumah tangga mereka.

Akankah cinta pertama mendapatkan kesempatan kedua? atau Rania akan memberikan kesempatan itu pada suaminya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Diana Putri Aritonang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33. Hanya Satu Macam.

Rania melangkah menuju kamar Rexi, melewati beberapa pintu yang dulunya merupakan kamar Sena dan Emer sebelum mereka hidup dengan keluarga kecilnya masing-masing.

Rania menghentikan langkahnya dan segera mengetuk pintu, ia memanggil Rexi. "Mommy memintamu turun," kata Rania berharap Rexi yang berada di dalam kamar mendengarnya.

Namun, tak ada jawaban yang Rania dapatkan. Pintu kamar bahkan masih tertutup dengan sangat rapat.

"Rex?" panggil Rania lagi. Ingin sekali rasanya Rania mengeraskan suaranya, tapi ia sungkan. Rania yakin suaranya bisa saja terdengar sampai ke lantai bawah, dan terdengar oleh anggota keluarga Rykhad nanti.

Rania mencoba mengetuk pintu beberapa kali, dan hasilnya sama—tidak ada jawaban yang Rania dapatkan dari keberadaan Rexi.

Rania menghela napas, dengan sedikit kesal ia meraih gagang pintu dan membukanya. Pintu kamar Rexi ternyata tidak dikunci. Rania masuk dan mendengus ketika melihat Rexi yang dari tadi ia panggil-panggil tengah berbaring santai di atas tempat tidur besarnya, masih menggunakan pakaian dan sepatunya pun tidak dilepas. Pria itu asik mengutak-atik ponselnya, tak menggubris kehadiran Rania di dalam kamarnya.

"Kau sengaja mengabaikanku?" tanya Rania dengan kesal atas sikap Rexi. "Mommy memintamu turun untuk makan bersama. Sena dan Emerald sebentar lagi akan datang." Rania mengoceh di muka pintu yang ia biarkan terbuka lebar.

Rexi yang berbaring itu hanya sekilas melirik kekasihnya, setelahnya ia kembali sibuk dengan ponselnya. Membuat Rania yang berdiri itu terperangah melihat sifat kekanak-kanakan Rexi.

"Oh, ayolah, Rex. Kau benar-benar merajuk hanya karena masalah di dalam mobil tadi? Kau itu sudah tua, berhenti bermain-main!"

"Hanya katamu?" Akhirnya Rexi merespon, tapi masih dengan berbaring di atas tempat tidurnya. Wajah pria itu begitu masam dan terlihat kesal dengan Rania. "Kau tidak tahu, kan, rasanya menahan rindu selama tiga tahun itu seperti apa?" tanya Rexi, wajahnya berubah sendu. Mengingat bagaimana nelangsanya ia menjomblo selama tiga tahun ini dan menantikan kesempatan kedua untuk bisa kembali bersama Rania, sang cinta pertama.

"Haisss, sudahlah. Aku tidak ingin bertengkar. Katakan saja pada Mommy aku lelah setelah penerbangan." Rexi melempar ponselnya, ia mengubah posisi tidurnya menjadi tengkurap.

Rania hanya menggeleng, Rexi persis seperti anak perawan yang tengah uring-uringan. Percayalah, sifat Rexi yang seperti ini tidak ada yang mengetahuinya, kecuali Rania. Dan mungkin hanya bersama Rania, Rexi bisa bertingkah laku seperti itu.

Rania mendekat ke tempat tidur, ia melepas kedua sepatu Rexi dan meraih selimut, menutupi tubuh kekar itu. Rania tidak peduli dengan mata Rexi yang kembali terbuka dan sudah meliriknya tajam. Bukankah tadi Rexi sendiri yang mengatakan, kalau dirinya ingin beristirahat karena mengalami jet lag?

"Tidur yang nyenyak, T-Rex," kata Rania singkat dan ingin berlalu meninggalkan kamar Rexi.

Namun, langkah Rania tiba-tiba terhenti karena pintu kamar yang mendadak tertutup sendiri, bahkan terdengar bunyi pintunya terkunci.

Rania langsung berbalik dan melotot tajam pada Rexi yang sudah telentang dengan senyuman menawan.

"Hehe, sekarang kau tidak bisa kabur, Sayang." Rexi terkekeh, merasa lucu karena berhasil mengurung Rania di dalam kamarnya. Ia tadi menekan remote otomatis yang dapat membuat pintu kamarnya menutup dan mengunci dengan sendirinya.

"Benar-benar bocah," kata Rania. "Mau apa mengurungku?"

"Mau cium," jawab Rexi sangat-sangat berterus terang. Ia bangkit dari tidurnya dan berjalan mendekat pada Rania.

"Jangan macam-macam, Rex. Kau sudah janji dengan Daddy," kata Rania mengingatkan. Ia mundur saat Rexi semakin dekat, tapi Rexi sudah lebih dulu bisa meraih tubuh wanitanya itu. "Rex...!"

"Syuttt, jangan teriak. Semuanya sedang ada di bawah, kan? Bagaimana kalau mereka mendengar suara pekikan tertahanmu nanti."

Bugh!

Rania memukul lengan Rexi, tapi sama sekali tidak berpengaruh terhadap tubuh kekar itu. Rexi menatap Rania begitu lekat, membuat Rania semakin waspada. Tangannya bahkan menahan dada Rexi ketika wajah mereka nyaris tak berjarak.

"Jangan macam-macam, Rex. Aku benar-benar akan berteriak," ancam Rania, tangannya bergerak keras meraih ponselnya yang ada di saku celana. "Aku akan menghubungi Daddy kalau kau berani macam-macam!"

Rexi menikmati ekspresi kepanikan yang Rania perlihatkan. Sungguh teramat gemas di matanya.

"Coba saja, katakan bahwa kau sedang terkurung di dalam kamarku dan aku sedang mengukungmu di atas tempat tidur," bisik Rexi di telinga Rania. Begitu dekat, sampai membuat Rania menggeliat karena merinding, merasakan hembusan hangat dari napas Rexi. "Aku yakin Daddy Agam akan marah besar dan langsung menikahkan kita, cup." Rexi mengecup pipi Rania singkat. Senang sekali mengerjai wanitanya itu.

Rania mendelik tajam pada Rexi, dan melotot kaku saat Rexi langsung mencium bibirnya. Pria itu mulai menyesap perlahan bibir wanitanya.

Rexi menyapu keseluruhan bibir berwarna pink itu, ia menarik pelan tubuh Rania agar semakin menempel padanya.

"Bernapas, Sayang," bisik Rexi karena bisa merasakan jika Rania menahan napasnya. Padahal ini bukan ciuman pertama mereka. Sebelumnya, saat masih berpacaran, Rexi juga pernah mencium bibir kekasihnya itu. Yeah, meski bisa dihitung dengan jari karena mereka yang menjalin hubungan jarak jauh.

"Rex." Rania tidak bisa lagi berkutik. Pergerakannya sudah terkunci oleh lengan kekar Rexi yang memeluknya. Tangan Rania yang berada di dada Rexi hanya bisa mencengkram erat pakaian pria itu seiring ciuman Rexi yang semakin dalam dan mulai tak terkendali.

Sementara di ruang makan, kondisinya sudah mulai hiruk pikuk karena kedatangan Sena serta Emer bersama pasangan masing-masing, juga putra-putri kecil mereka.

Kedua adik Rexi yang sudah menikah itu mencari di mana keberadaan kakak tertuanya, sekaligus dengan Rania.

"Di mana mereka, Mom?" tanya Sena pada Amanda.

"Di kamar." Tapi yang menjawab pertanyaan tersebut adalah Eira.

Sontak saja membuat Sena mengerutkan keningnya, tidak percaya. Kamar? Apa kamar masing-masing maksudnya?

"Kak Rexi mengurung Kak Rania di dalam kamarnya," jelas Eira terkekeh.

"What?! Kok bisa, Mom?" tanya Sena heran, ia menoleh pada Amanda.

"Jangan percaya adikmu. Rania Mommy minta memanggil Rexi di kamarnya," terang Amanda masih menyangka bahwa Rania akan aman saat memanggil putra pertamanya itu.

"Aduh, Mom. Seharusnya Mommy jangan percaya putra mommy itu," tukas Sena dan buru-buru ia hendak menuju anak tangga, akan menyusul Rania ke kamar angker kakaknya.

"Sepertinya Mommy lupa, T-Rex itu adalah pemangsa raksasa. Keturunan Rykhad lagi," kata Eira terkekeh melihat wajah mommynya yang seketika baru saja menyadari sesuatu.

"Astaga, Rexi!!" pekik Amanda ikut menyusul Sena.

Tapi semuanya terdiam, saat melihat Rexi dan Rania sudah mulai menuruni anak tangga.

"Ada apa, Mom?" tanya Rexi. Tangannya menggenggam erat tangan Rania yang berjalan di sampingnya dengan wajah yang memerah, entah karena apa. Jauh berbeda dengan Rexi yang terlihat begitu sumringah. Matanya sampai berkilau karena kegembiraan yang tak bisa ia sembunyikan.

Rania mencoba menarik tangannya, tapi Rexi tidak melepaskannya. "Rex, lepas," bisiknya, mencoba menyembunyikan rasa malunya karena seluruh anggota keluarga Rykhad kini malah memicing aneh pada mereka.

"Apa yang sudah kau lakukan, Rex?!" tanya Amanda langsung. Ia mendekat pada Rexi dan Rania, dan langsung memukul tangan putranya yang tidak mau melepaskan genggaman tangan itu.

"Aku hanya ingin menunjukkan betapa bahagianya aku, Mom," kata Rexi, terpaksa melepaskan genggamannya karena Rania sudah ditarik oleh sang ibu.

"Dia macam-macam denganmu, Sayang?" Amanda tidak memperdulikan putranya, ia memeriksa Rania dan memastikan keadaan putri Agam Raksa itu.

"A-ku baik-baik saja, Aunty." Rania jadi gugup karena diperhatikan seintens itu. Terlebih semua anggota keluarga menatap Rexi curiga.

"Kalau dia macam-macam katakan pada Mommy, biar Mommy yang langsung menghukumnya."

Rania mengangguk kaku. Ia mengikuti Amanda yang langsung membawanya mendekat ke meja makan, bergabung bersama anggota keluarga Rykhad yang lainnya.

Melihat itu Rexi hanya mengangkat bahunya acuh, ia juga menyusul ke meja makan dengan wajah yang benar-benar berbinar, persis seperti seseorang yang baru saja mendapatkan keinginannya.

"Kau tidak macam-macam dengan Rania, kan Son?" tanya Reagan dengan alis terangkat. Elvano yang juga ada di sana ikut menoleh dan menatap Rexi penasaran.

"Tidak, Dad," jawab Rexi singkat.

"Hanya satu macam," lanjutnya lagi dan terkekeh kecil saat melihat wajah Elvano memerah. Rexi juga menoleh pada Rania yang melotot, tapi ia malah membalas dengan mengedipkan sebelah mata pada Rania.

1
cuma baca
wih dah jdi doktelll
Dew666
🥰🥰🥰🥰🥰
Tita
sena itu siapa thor, perasaan anak reagan dan amanda... rexi, riella, emer, eira, sama rein
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ👑: Sena itu adalah Riella kak😂
namanya Riella Sena Rykhad, Sena dan Rain gak up identitas di umum sebagai bagian dari keluarga Rykhad.
Klw 3 yang lainnya, publik tahu wajah mereka.
Makanya sebelum menikah, Elvano tidak tahu siapa istrinya sebenarnya.
total 1 replies
Asriani Rini
Maju treu ksmu rett biar kamu mati dgn sadid
cuma baca
gila/Sweat/
Ucio
Sabar t Rex 🤭🤭🤭
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ👑: harus sabar 🤣🤣
tapi gak lama kok, cuman lima hari /Silent//Facepalm/
total 1 replies
Ucio
wah tikus kelamin itu gk ad jerahnya
Alin Norshalsabilla Alkhatir
Lanjut k ttp semangat
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ👑: terima kasih kakak 🤗🥰🥰🥰
fighting /Determined//Determined//Kiss/
total 1 replies
Dew666
🍒🍒🍒🍒🍒
Lee Mba Young
nunggu malam pertama yakin lah pembaca hrs kuat mental 🤣😄
Dew666
👍👍👍👍👍
Lia Kiftia Usman
🤣🤣🤣🤣🤣 sabaaar banget nih
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ👑: jadi pembaca memang harus sabar, meski cuman dpt hikmahnya 😆😆😆
total 1 replies
cuma baca
bisa2 nya😭🤣🤣
Ucio
Gk Tau malu raffael ,,hajar sj trex🤣🤣🤣
Ucio
Trex makin Cerewet
cuma baca
bawa ke RS jiwa aja/Smug/
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ👑: dia gak gila,, cuman terlalu berambisi /Shy//Silent//Facepalm/
total 1 replies
cuma baca
🤣🤣🤣🤣
cuma baca
hehhh/Hammer//Hammer/
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ👑: /Facepalm//Facepalm//Facepalm/ apa lagi ini 🤣🤣
total 1 replies
cuma baca
dasar pikiran
cuma baca
heuhhh? /Smug/
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ👑: apaan dah ini, masam banget tuhh emot /Facepalm/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!