NovelToon NovelToon
Gadis Incaran Mafia Iblis

Gadis Incaran Mafia Iblis

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Cinta Beda Dunia / Diam-Diam Cinta
Popularitas:37.4k
Nilai: 5
Nama Author: linda huang

Wallace Huang, dikenal sebagai Mafia Iblis yang tanpa memberi ampun kepada musuh atau orang yang telah menyinggungnya. Celine Lin, yang diam-diam telah mencintai Wallace selama beberapa tahun. Namun ia tidak pernah mengungkapnya.

Persahabatannya dengan Mark Huang, yang adalah keponakan Wallace, membuatnya bertemu kembali dengan pria yang dia cintai setelah lima tahun berlalu. Akan tetapi, Wallace tidak mengenal gadis itu sama sekali.

Wallace yang membenci Celina akibat kejadian yang menimpa Mark sehingga berniat membunuh gadis malang tersebut.

Namun, karena sebuah alasan Wallace menikahi Celine. pernikahan tersebut membuat Celine semakin menderita dan terjebak semakin dalam akibat ulah pihak keluarga suaminya.

Akankah Wallace mencintai Celine yang telah menyimpan perasaan selama lima tahun?

Berada di antara pihak keluarga besar dan istri, Siapa yang akan menjadi pilihan Wallace?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon linda huang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33

Perjalanan pulang setelah meninggalkan kediaman Kakek Huang berlangsung dalam keheningan yang menyesakkan. Mobil hitam itu melaju melewati jalanan kota yang mulai sepi, lampu-lampu jalan memantul di kaca jendela. Celine hanya menatap kosong ke luar, matanya fokus pada kegelapan malam yang melintas cepat.

Di sampingnya, Wallace menoleh beberapa kali, menatap gadis itu dengan tatapan dalam. Ia memperhatikan pipi Celine yang sedikit sembab, bulu matanya yang basah seolah menandakan ia baru saja menangis.

“Celine, apa kamu tidak sehat?” tanya Wallace pelan. Suaranya terdengar lembut, berbeda dari biasanya.

Celine menoleh cepat, tersenyum kecil seolah ingin menepis kecemasan pria itu. “Tidak… Aku baik-baik saja,” jawabnya dengan suara pelan, kemudian menoleh kembali ke luar jendela. Senyum itu hanya bertahan beberapa detik sebelum wajahnya kembali muram.

Wallace diam, matanya menatap gadis itu dengan pandangan sulit ditebak. "Kenapa matanya seperti itu… seolah baru menangis? Apa yang sebenarnya terjadi?" batinnya.

Setelah beberapa saat, Wallace membuka suara lagi. “Kakek mengatakan akan mengatur acara pesta pernikahan. Beliau bertanya… kita akan menjalankan acara sesuai tradisi Tiongkok atau Barat?” tanyanya sambil menatap jalanan di depan.

Celine menoleh pelan, matanya terlihat redup dan kosong, namun bibirnya berusaha membentuk senyum tipis. “Bukankah Kakek hanya ingin melihat kita menikah? Yang mudah saja… seperti meresmikan di kantor sipil. Tidak perlu harus ada pesta atau acara besar-besaran,” jawabnya. Suaranya terdengar datar dan lelah.

Ia menarik napas dalam sebelum melanjutkan, menatap Wallace dengan tatapan sendu. “Tenang saja… aku akan berusaha menyenangkan Kakek. Beliau adalah orang yang baik. Aku… akan menganggapnya sebagai kakekku sendiri.”

Wallace menatapnya dalam diam, merasakan ada sesuatu yang hancur di dalam dirinya saat mendengar nada pasrah dari gadis itu. "Kenapa… kenapa kau terdengar begitu muram hari ini, Celine…?" batinnya.

Malam hari.

Mansion Wallace dipenuhi cahaya lampu mewah. Di ruang pribadinya, Wallace duduk bersandar di sofa kulit hitam, meneguk minuman berwarna keemasan dari gelas kristal di tangannya. Di sampingnya, Nico berdiri dengan posisi tegap, menunggu perintah berikutnya.

“Tuan, apa yang mengganggu pikiran Anda?” tanya Nico hati-hati saat melihat raut wajah tuannya yang tampak gelisah.

Wallace meletakkan gelasnya di meja dengan suara tuk pelan. Matanya menatap lurus ke depan, tajam dan serius. “Celine… dia terlihat sedang menyembunyikan sesuatu,” ucapnya pelan namun tegas. “Cari tahu apa yang terjadi saat dia sedang sendirian. Aku ingin tahu segalanya tentang keadaannya.”

Nico menunduk hormat. “Baik, Tuan,” jawabnya singkat sebelum berbalik untuk melaksanakan perintah.

Sementara itu di kamar Celine.

Gadis itu duduk di tepi ranjang, menatap kosong ke depan. Tangannya perlahan melepas kalung giok naga yang selama ini ia kenakan, kemudian memasukkannya hati-hati ke dalam sebuah box kayu kecil. Matanya menatap giok hitam itu lama, tatapannya penuh luka yang dalam.

“Setelah pernikahan ini berakhir…” ucapnya pelan, suaranya bergetar menahan tangis. “Aku akan mengembalikanmu kepada pemilik aslinya. Kau… hanya layak dimiliki oleh istri pilihan Tuan Wallace. Bukan aku… bukan aku yang hanya bagian dari rencananya.”

Ia menutup box itu perlahan, air matanya menetes jatuh di permukaannya. Ia kemudian menoleh ke arah meja, matanya menatap kartu hitam pemberian Wallace yang tergeletak di sana.

“Sebelum meninggalkan rumah ini… aku harus mandiri. Aku harus cari uang sendiri, menabung untuk menyewa tempat tinggal… agar saat itu tiba… aku tidak mengalami kesulitan,” batinnya sambil mengusap air matanya cepat. “Walaupun kami menikah… bukan berarti aku harus bergantung padanya.”

Keesokan harinya.

Langit pagi itu cerah, matahari bersinar hangat menembus kaca jendela kantor sipil tempat Wallace dan Celine meresmikan hubungan mereka. Suasana kantor masih sepi, hanya ada petugas administrasi dan dua saksi yang menjadi syarat sah pernikahan.

Celine menatap buku nikah kecil berwarna merah di tangannya. "Nama kita tertulis di sini… tapi rasanya begitu kosong," batinnya.

Di sampingnya, Wallace menutup buku nikahnya dan memasukkannya ke dalam saku jas hitamnya. Ekspresinya tetap dingin dan tegas, seolah apa yang baru saja mereka lakukan hanyalah formalitas bisnis semata.

Saat mereka melangkah keluar dari kantor sipil, angin musim semi bertiup pelan, menerpa rambut panjang Celine yang terurai indah. Ia menatap Wallace yang menoleh padanya.

“Celine, aku harus ke luar kota hari ini. Mungkin beberapa hari,” ucap Wallace dengan suara datar, matanya menatap layar ponselnya yang terus berbunyi. “Kalau kau membutuhkan sesuatu, perintahkan saja pada pengawal yang melindungimu.”

Celine menatap pria itu dengan senyum kecil, berusaha tegar. “Iya, aku mengerti,” jawabnya pelan, meski suaranya sedikit bergetar.

Wallace menatapnya sekilas, Ia menepuk pelan kepala Celine sebelum berkata, “Jaga diri baik-baik. Aku pergi dulu.”

Tanpa menunggu jawaban, Wallace berbalik dan melangkah cepat menuju mobil hitam mewahnya yang sudah menunggunya di tepi jalan. Sopir dan pengawal langsung membukakan pintu, dan dalam hitungan detik mobil itu melaju pergi, meninggalkan Celine yang berdiri di pelataran kantor sipil.

Celine menatap kepergian mobil itu dengan tatapan kosong.

"Hari ini… bukankah adalah hari pernikahan kita? Tapi kau pergi begitu saja…"

Ia menunduk menatap buku nikah di tangannya. Bibirnya membentuk senyum kecil yang penuh kepedihan. "Tidak apa-apa… Aku akan tetap melakukan kewajibanku sebagai istri. Menjaga kediamanmu, melayani kakek dengan baik, dan menjadi cucu menantu yang beliau banggakan."

1
Isnanun
gpp Celine namanya juga gak tau
Bu Kus
haha lucu sekali celine
Reni Anjarwani
lanjut thor
Akai Kakazain
🤭celine2, gmna toh.....smngat thor
Reni Anjarwani
lanjut doubel up thor
Wapik Basit
sangat baik,dan seru
partini
aisss foto yg bikin sakit hati,,tapi si babang ga sadar ,,aihhhh menjengkelkan sekali masa ga sadar tuh dompet sekarang tempat nya di mana dasar mafia bengek no good so dam
yuning
kapan bahagiamu Celine
Akai Kakazain
aduhhh celin kmna ya....thor up nya doble dong,, chyo!
Bu Kus
lanjut
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
yuning
Wallace hebat
partini
selamat ga masuk sembarang lobang
Bu Kus
lanjut lg dong thro makasih
Reni Anjarwani
semoga celin mau menolong wallace
Isnanun
Nico niat baik mu brlum tentu baik sama orang lain
yuning
hanya Celine
Naufal Affiq
tuan nico yang terhormat,hubungin aja celine,suruh celine datang ke hotel,jangan kau bawa wanita malam untuk tuan wellace
Febriana Merryanti
gimana Nico karna ulah mu... siap² Wallace menghukum mu
Bu Kus
Nico cari masalah aja sama sih bos sih nik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!