NovelToon NovelToon
Celine Juga Ingin Bahagia

Celine Juga Ingin Bahagia

Status: sedang berlangsung
Genre:Angst / Trauma masa lalu
Popularitas:778
Nilai: 5
Nama Author: *𝕱𝖚𝖒𝖎𝖐𝖔 𝕾𝖔𝖗𝖆*

Celine si anak yang tampak selalu ceria dan selalu tersenyum pada orang-orang di sekelilingnya, siapa sangka akan menyimpan banyak luka?
apakah dia akan dicintai selayaknya dia mencintai orang lain? atau dia hanya terus sendirian di sana?
selalu di salahkan atas kematian ibunya oleh ayahnya sendiri, membuat hatinya perlahan berubah dan tak bisa menatap orang sekitarnya dengan sama lagi.
ikuti cerita nya yuk, supaya tahu kelanjutan ceritanya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon *𝕱𝖚𝖒𝖎𝖐𝖔 𝕾𝖔𝖗𝖆*, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sedihnya Ricardo

Setelah sekitar satu jam berada di restoran itu mereka pun akhirnya selesai dengan makan, pergi keluar dan kembali ke mobil Ricardo.

Kedua nya bergandengan tangan, penuh kesenangan dan kebahagiaan, tampak lucu. Meskipun Ricardo hanyalah seorang paman, tapi bagi Celine Ricardo adalah segalanya.

Mereka masuk ke mobil, Ricardo menghidupkan mobilnya, kembali melaju ke jalanan ramai.

"Sekarang kita ke mall ya, Celine." ucap Ricardo saat melajukan mobilnya.

"Ke mall? Memang nya tidak apa-apa, paman?" tanya gadis kecil itu untuk memastikan.

"Tentu saja tidak masalah, memang nya kenapa?." ucap Ricardo sambil meliriknya.

Celine hanya tersenyum, merasa senang karena dia diajak jalan-jalan oleh pamannya itu satu harian.

"Kamu kan sudah tidak pernah pergi keluar lagi, kan?." tanya Ricardo yang fokus pada jalanan.

Celine menganggukkan kepalanya "Benar, paman. Celine sudah lama sekali tidak pergi keluar seperti ini." jawabnya jujur, nada suara nya terdengar menyedihkan.

"Ya sudah, kalau begitu paman akan belikan apa saja yang Celine mau nantinya. Kita akan membeli semua yang Celine inginkan sampai Celine puas."

"Horee!" seru gadis kecil itu sambil bertepuk tangan. "Terima kasih paman, paman sudah baik ke Celine." dia tersenyum, manis sekali.

Ricardo tertawa kecil "Sama-sama Celine, paman juga senang kalau kamu senang, tahu." ucapnya menjawab anak itu.

Mereka pun akhirnya sampai di mall terdekat dari sana, memarkirkan mobilnya, lalu keluar dari mobil dan berjalan ke arah mall.

Lagi-lagi dengan bergandengan tangan, tampak lucu. Ricardo menggandeng tangan gadis kecil itu begitu erat, takut dia tersesat di antara kerumunan.

"Jadi sekarang, Celine ingin apa?." tanya Ricardo saat mereka sudah sampai di dalam mall tersebut.

"Hm...Celine ingin boneka paman, apakah boleh?." tanya gadis kecil itu.

"Tentu saja boleh, ayo cari toko nya sekarang." serunya saat dia dengan cepat menggendong Celine agar mereka bergerak lebih cepat. Dan lagi Ricardo takut kalau keponakan nya itu akan tersesat.

Hari ini di mall sangat banyak pengunjung yang datang, tak seperti biasanya yang di jam segini sudah cukup sepi. Tapi kali ini berbeda, di sini sangat ramai meskipun tak sampai berdesakan.

Orang-orang berdiri di manapun, toko-toko banyak dipenuhi oleh mereka. Mata Celine yang melihat ke sekeliling terkadang melihat kakak-kakak cantik yang langsing dan tinggi.

"Celine kalau sudah besar seperti itu tidak ya, paman?." dia menunjuk salah satu gadis diantara kerumunan sambil matanya terus melihat ke arah gadis itu.

Ricardo pun melihat ke mana jadi Celine menunjuk, dan akhirnya melihat gadis yang dia sebutkan. Ricardo tertawa kecil melihat nya dan pertanyaan Celine "Tentu saja, tapi kalau kamu mau seperti kakak itu kamu harus menjaga dirimu agar tetap langsing." ucapnya mencoba memberikan jawaban yang pasti.

"Benarkah paman? Bagaimana kalau ternyata Celine malah gendut nantinya? Apakah Celine juga akan tetap cantik?."

"Hm....itu juga sebenarnya...tergantung apakah Celine tumbuh menjadi gadis cantik atau tidak." jawabnya lagi. "Tapi, bagaimana pun Celine kalau sudah besar, Celine itu tetap jadi gadis kecil di mata paman." dia menatap anak itu sambil tersenyum tulus.

"Paman kenapa tidak menikah saja supaya punya gadis kecil seperti Celine?." pertanyaan yang tiba-tiba, bahkan Ricardo sendiri tak menyangka nya.

Rasanya perkataan gadis itu menusuk dirinya yang sudah lama menjomblo "Ah itu... paman hanya ingin sendiri saja untuk saat ini." jawabnya fokus pada langkah kakinya.

"Oh, begitu ya paman?." ucapnya lagi, kali ini wajahnya tampak polos, benar-benar tak merasa bersalah dengan apa yang dia katakan pada pamannya.

"Ya, nak benar sekali." jawab Ricardo dengan senyum yang dipaksakan meskipun hati kecil nya merasa sedikit sakit.

Beberapa saat kemudian

"Yang ini saja Celine, ini lucu kamu tahu." dia menunjukkan sebuah boneka kelinci besar berwarna putih dengan memegang wortel berwarna orange.

"Celine tidak suka itu paman, Celine mau cari yang lain." dia dengan cepat melangkah ke rak lainnya, memperhatikan satu persatu boneka yang ada.

Sejak mereka datang sampai sekarang, sudah sekitar setengah jam mereka berada di sana hanya untuk memilih boneka.

Ricardo yang sudah tak tahan berlama-lama ingin cepat keluar, lagi-lagi hati kecilnya menangis melihat keponakan nya itu.

Dia pun dengan cepat menyusul Celine "Jadi, kamu ingin yang mana?..." dia heran, saat dia datang wajah gadis kecil itu sudah menatap nya dengan wajah memohon.

Ricardo pun dengan cepat melihat rak di depannya, oke boneka raksasa seukuran dirinya sudah ada di depan sana.

Ricardo pun menghela nafas ringan, mendekat ke boneka itu. Bentuk panda besar dengan bambu di tangannya. "Mari kita lihat harganya." betapa terkejutnya dia saat melihat harga di rak nya.

"Celine, kamu yakin ingin ini nak?." dia menunjuk boneka itu dengan jempolnya dan tersenyum yang terpaksa

Celine dengan cepat mengangguk "Iya paman, Celine mau itu, boleh ya?." tangannya sudah tampak memohon-mohon dan wajahnya tampak berharap.

Ricardo pun kembali menghela nafas dan mengangguk "Baiklah kalau kamu ingin ini." ucapnya saat dia mengangkat boneka itu di pundaknya. "Harganya mahal sekali, membeli boneka ini sama dengan membeli makan dua Minggu." ucap Ricardo dalam hati.

Tapi ketika melihat langkah Celine yang tampak kegirangan dia pun tak mempermasalahkan nya, dia ikut merasa senang saat melihat gadis kecil itu tampak riang dan bersemangat sambil menyanyi ketika mereka berjalan menuju kasir.

Setelah pembayaran mereka pun akhirnya keluar dengan membawa boneka itu yang sebelumnya sudah dimasukkan ke plastik khusus boneka karena takut itu akan kotor di jalan.

"Sudah? Kamu ingin apa lagi?" tanya Ricardo saat memperhatikan toko-toko lain.

"Celine tidak tahu, Celine hanya suka boneka itu." ucapnya masih dengan senyuman yang sama.

1
Musri
baru awal aja dh suka,mudah2n alur ceritanya bagus GK berbelat Belit...semangat Thur💪🫰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!