NovelToon NovelToon
The Bride Of Vengeance

The Bride Of Vengeance

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Wanita / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: fatayaa

Calista Blair kehilangan seluruh keluarganya saat hari ulang tahunnya ke-10. Setelah keluarganya pergi, ia bergabung dengan pembunuh bayaran. Tak berhenti di situ, Calista masih menyimpan dendam pada pembantai keluarganya, Alister Valdemar. Gadis itu bertekat untuk membunuh Alister dengan tangannya untuk membalaskan dendam kematian keluarganya.

Suatu saat kesempatan datang padanya, ia diadopsi oleh Marquess Everhart untuk menggantikan putrinya yang sudah meninggal menikah dengan Duke Alister Valdemar, sekaligus sebagai mata-mata musuhnya itu. Dengan identitasnya yang baru sebagai Ravenna Sanchez, ia berhasil menikah dengan Alister sekaligus untuk membalas dendam pada pria yang sudah membantai keluarganya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fatayaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rahasia yang Terungkap

Alister membuka matanya, rasa sakit yang menjalar di tubuhnya kini menghilang, itu artinya hari sudah pagi. Pria itu mendudukkan tubuhnya, entah sampai kapan rasa sakit ini akan berlanjut. Menjadi manusia yang memiliki darah naga tidak lantas membuatnya kuat tanpa cela, setiap malam puncak bulan purnama tubuhnya melemah dan kekuatannya menghilang, tidak ada yang boleh mengetahui kondisi ini atau kalau tidak nyawanya bisa terancam.

Pria itu mengembuskan nafasnya panjang, sejak keluarga count blair terbunuh, tidak ada lagi orang yang bisa memberikan ramuan untuk meredakan rasa sakit itu, sehingga tiap bulan, ia harus merasakan rasa sakit seolah tubuhnya terbakar dan tercabik-cabik di saat bersamaan.

Alister tiba-tiba teringat, entah mengapa ia merasa kemarin malam ia samar-samar seperti melihat Ravenna datang ke tempat ini, namun pria itu segera menepis pikirannya karena itu tidak mungkin terjadi, ruangan ini sangat tersembunyi sehingga mustahil bagi wanita itu datang. Mungkin itu hanya mimpinya saja.

Siang ini setelah menyelesaikan pekerjaannya, Ravenna pergi ke kediaman Marquess everhart, ayah tirinya untuk memberitahu kelemahan Alister. Namun saat ia datang, Marquess dan vincent tidak ada di rumah, mereka keluar menghadiri pertemuan dengan beberapa rekan bisnis di luar.

Sembari menunggu keduanya kembali, Ravenna mengajak Snowly bermain untuk menghilangkan kejenuhannya. Wanita itu mengajak Snowly bermain lempar tangkap di taman, juga bermain kejar-kejaran.

Semburat jingga terlukis di langit, setelah bermain selama beberapa saat, keduanya kembali masuk, “Snowly, pelan-pelan!” perintah Ravenna pada anjing kecil itu yang berlari kecil di lorong mansion. Ravenna terus mengikuti anjing kecil itu dari belakang.

Snowly masuk ke sebuah ruangan dengan pintu, disusul Ravenna dibelakang. Mata wanita itu berkelling ke ruangan yang sepertinya adalah gudang. Ruangan itu cukup kotor, banyak sekali debu dan sarang laba-laba di sudut ruangan, juga perabot dan barang-barang tak berguna berserakan.

“Snowly, jangan kesana!” peringatnya pada anjing kecil itu, namun Snowly tak menghiraukan perkataan Ravenna dan masuk ke sela kecil di belakang sebuah lemari.

Anjing itu masuk ke sudut, sehingga membut Ravenna kesulitan mengambilnya. Akhirnya gadis itu mendorong lemari kayu, beruntung lemari itu kosong sehingga ia tak terlalu kesulitan mendorongnya.

Ravenna kemudian meraih Snowly dan mengangkatnya, “Anjing nakal! Lain kali jangan bersembunyi di tempat seperti itu lagi mengerti!” peringat Ravenna seraya mengelus lembut kepala anjing itu. namun sebelum pergi, perhatian Ravenna tertuju pada sebuah pintu kayu usang di balik lemari yang ia dorong.

Penasaran dengan ruangan di dalamnya, akhirnya Ravenna membuka daun pintu itu. Ruangan di dalam cukup remang, hanya sedikir cahaya dari sinar matahari yang masuk. Ravenna berjalan masuk lebih dalam, disana hanya ada senjata-senjata seperti panah, pedang dan perisai yang sudah tidak terpakai.

“Sepertinya ini hanya gudang penyimpanan senjata biasa,” duga Ravenna setelah berkeliling ruangan.

Saat wanita itu akan keluar, ia tidak sengaja menginjak sebuah anak panah yang tergeletak sembarangan di lantai, wanita itu berjongkok untuk mengambilnya kemudian meletakkannya di tempat anak panah. Kening wanita itu mengernyit, kembali mengambil anak panah itu dengan cepat, menatap kearah simbol kecil serigala yang terukir di sana, simbol yang sama pada anak panah yang menyerang kediamannya sepuluh tahun yang lalu, dan juga pasukan hitam yang membuat kekacauan di alun-alun.

“Ke-kenapa ini bisa ada di sini?” gumamnya dengan raut terkejut.

Tubuh Ravenna lemas seketika, kepalanya mendadak pusing. Bagaimana bisa, senjata yang membunuh keluarganya sekarang berada di tempat ini, kediaman ayah tirinya berada. Apa selama ini dirinya salah sangka kalau Alister yang membunuh keluarganya?

Keyakinan Ravenna mulai goyah, sebenarnya siapa dalang di balik pembunuhan keluarganya? selama ini ia yakin bahwa Alister yang melakukannya karena saat hari kejadian pria itu berada di sana, namun disisi lain, anak panah dengan simbol yang sama berada di kediaman Marquess. Apa selama ini Marquess lah yang menjadi dalang dibalik pembantaian keluarganya?

Ravenna segera keluar dari ruangan itu, ia berjalan pergi menuju keluar tanpa menunggu Marquess dan vincent kembali. Kepalanya pusing, perutnya terasa mual, pikirannya kacau saat ini. Wanita itu pergi dengan kereta kuda untuk kembali ke kediaman Duke.

Disisi lain, Lukas buru-buru pergi ke ruang kerja Alister, “Tuan Duke, saya sudah mendapatkan informasi tentang Duchess,” ungkapnya dengan nafas terengah-engah sembari memegang sebuah dokumen.

Lukas memberikan dokumen itu pada Alister, pria itu buru-buru membacanya, “Saya sudah berhasil menyelidiki keluarga Sanchez di kerajaan Emberfall, sekitar setengah tahun yang lalu seluruh keluarga itu memang mengalami kecelakaan kereta kuda, namun tidak ada yang selamat termasuk putri tunggal mereka, Ravenna Sanchez,” ungkap Lukas.

Sementara itu, tanpa keduanya sadari, Ravenna menguping pembicaraan mereka dari luar pintu yang sedikit terbuka. Awalnya ia ingin langsung masuk ke kamarnya setelah kembali dari kediaman Marquess, namun ia mengurungkan niatnya saat lewat di depan ruang kerja Alister setelah ia mendengar namanya disebut.

Alister mengepalkan tangannya kuat, jadi selama ini keraguannya benar, kalau wanita itu bukanlah putri seorang bangsawan dari kerajaan Emberfaal, “Lalu, siapa gadis itu sebenarnya?”

“Awalnya saya kesulitan mencari tahu asal-usulnya, namun akhirnya saya berhasil menyelidikinya, dia berasal dari guild Mortalis, pemilik guild membawanya 10 tahun yang lalu dari wilayah langston, dia di bawa ke ibu kota beberapa hari setelah pembantaian keluarga blair. Hanya itu informasi yang berhasil saya dapat, mengenai alas-usul dan keluarganya belum berhasil saya temukan,” ujar Lukas.

Alister mengernyitkan keningnya, wilayah langston merupakan wilayah kekuasaan Count Blair, dan terlebih ia datang ke ibu kota tak lama setelah kejadian pembantaian Count Blair. Kenapa ia tidak menyadarinya selama ini, Ravenna memiliki kemiripan yang sama dengan gadis itu, rambut perak, mata ungu dan tanda bulan sabit yang baru-baru ini ia temukan di tubuh wanita itu. Tidak salah lagi, ia pasti calista blair.

Terdengar suara sesuatu pecah dari luar, Alister segera beranjak dari kursinya dan berjalan keluar. Terlihat sebuah porselen diatas sebuah meja pecah di lantai, tak jauh darinya terlihat Ravenna yang berdiri dengan panik di sana.

Saat wanita itu hendak pergi, Alister dengan cepat menarik lengannya, “Kenapa kau buru-buru sekali? Mau pergi kemana?”

“A-aku akan memanggil pelayan untuk membersihkannya,” timpal Ravenna dengan wajah pucat, berusaha melepaskan cengkraman pria itu.

“Berhenti membuah alasan! Sepertinya ada yang harus kau jelaskan pada ku, bukankah kau sudah mendengar semuanya?” tanya Alister.

“Apa maksud mu? Aku baru sampai di sini,” elak Ravenna.

“Berhenti berpura-pura! Aku ingin tau, siapa kau sebenarnya,” tanpa aba-aba, pria itu mengangkat paksa tubuh Ravenna kemudian menggendongnya secara terbalik di salah satu pundaknya, membawanya pergi.

“Hei! Turun…. turunkan aku!” ronta wanita itu sembari memukul-mukul punggung Alister.

Alister melempar Ravenna di tempat tidur. Ravenna mencabut pin rambutnya kemudian menyerang Alister. Namun pria itu dengan cepat menghindar, ia merebut pin rambut itu dengan paksa kemudian melemparkannya ke lantai.

“Siapa kau sebenarnya?” tanya Alister tajam sembari mencekik leher Ravenna.

“A-apa m-maksudmu? Aku Ravenna!” ujarnya terbata-bata, berusaha melepaskan tangan Alister dari lehernya.

“Menipu pernikahan yang kaisar berikan. apa kau tidak tau hukuman apa yang akan kaisar jatuhkan padamu,” ujarnya dingin.

“A-aku benar-benar Ravenna sanchez, informasi yang kau dapatkan itu semua palsu!” ujar Ravenna seraya meronta.

Alister mendekat kearah telinga wanita itu, “Calista Blair, bukankah itu kau?” tanya Alister.

Mata Ravenna membulat sempurna, bagaimana pria ini tau siapa dirinya sebenarnya, bukankah dari pembicaraan yang ia dengar tidak ada informasi kalau ia adalah calista blair.

“A-apa maksudmu aku bukan Calista, aku ini Ravenna!” ucapnya tetap bersikeras.

Alister membalik tubuh Ravenna dengan paksa, ia menyingkap rambut wanita itu dan menekan pada simbol bulan sabit kecil di tengkuk Ravenna, salah satu tangannya mengunci kedua tangan Ravenna ke belakang, wanita itu terus meronta.

“Kenapa kau terus berbohong? Simbol bulan sabit ini membuktikan kalau itu adalah Calista Blair.”

Ravenna mengerutkan keningnya, ia tak lagi bisa membantah, bukti kalau dirinya adalah Calista Blair tidak terelakkan lagi.

“Kenapa kau membohongiku selama ini?” tanya Alister sekali lagi. “Kenapa kau terus berpura-pura menjadi orang lain dan tidak mengenali ku? Apa tujuan mu sebenarnya?” Alister terus menghujami wanita itu dengan berbagai pertanyaan.

Ravenna tak segera menjawab, ia menggigit bibirnya, “Itu karena kau membunuh semua keluargaku!” ungkap Ravenna, walaupun ia sendiri masih ragu dengan keyakinannya setelah pulang dari kediaman Marquess.

Alister menaikkan salah satu alisnya, “Apa? kenapa kau bisa berfikir kalau aku yang membunuh keluargamu?”

“Waktu itu, aku melihat mu ada di sana, saat terjadi penyerangan,” ujarnya.

Alister melepaskan cengkramannya, Ravenna berbalik, menatap kearah Alister yang menatapnya lekat.

“Omong kosong! Bukan aku yang melakukannya! Waktu itu aku mendengar ada pasukan yang akan menyerang keluarga blair, saat itu aku ke sana untuk menyelamatkan kalian tapi… aku terlambat,” ujarnya jujur sembari mengingat kejadian sepuluh tahun yang lalu.

“Kalau begitu, apa kau tau siapa dalang dibalik pembunuhan keluarga ku?” tanya Ravenna seraya menatap lekat pria di depannya.

Alister diam, tak segera menjawab, “Kita bicarakan ini lagi nanti,” ujarnya berjalan kearah pintu keluar, ia tak bisa berlama-lama di sini, ia harus pergi ke istana karena ada urusan.

“Tunggu! Kau pasti tau sesuatu kan?” Ravenna beranjak dari tempat tidurnya untuk mengejar Alister, namun pria itu keluar dengan mengunci pintu kamar Ravenna dari luar. “Aku belum selesai bicara! Buka pintunya!” seru Ravenna sembari menggedor-gedor pintu kamarnya yang terkunci, ia sangat yakin kalau Alister tau sesuatu dari raut wajahnya itu, tapi kenapa pria itu tidak segera menjawabnya.

Di dalam kereta kuda yang sedang berjalan menuju istana kekaisaran, Alister menatap salah satu tangannya yang masih bergetar, ia tidak menyangka kalau wanita yang baru saja ditemuinya itu ternyata calista blair, gadis kecil yang tidak berhasil ia temukan setelah berbulan-bulan mencarinya. Sekitar sepuluh tahun yang lalu, Alister melakukan pencarian di sepanjang sungai untuk menemukan calista, namun gadis itu tidak pernah di temukan, ia kira calista sudah meninggal, namun ternyata wanita yang dicarinya itu kini menjadi istrinya. Alister merasa bersalah karena terlambat menyelamatkan keluarga blair padahal dahulu mereka sudah banyak membantunya dan ayahnya. Pria itu mengusap wajahnya kasar, di dalam lubuk hatinya ia merasa senang bahwa masih ada satu orang di keluarga itu yang selamat.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!