NovelToon NovelToon
Bintang Untuk Angkasa

Bintang Untuk Angkasa

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Hamil di luar nikah / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Balas dendam pengganti
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Intro_12

Malam itu menghancurkan segalanya bagi Talita —keluarga, masa depan, dan harga dirinya. Tragedi kelam itu menumbuhkan bara dendam yang ia simpan rapat-rapat, menunggu waktu untuk membalas lelaki keji yang telah merenggut segalanya.

Namun takdir mempermainkannya. Sebuah kecelakaan hampir merenggut nyawanya dan putranya— Bintang, jika saja Langit tak datang menyelamatkan mereka.

Pertolongan itu membawa Talita pada sebuah pertemuan tak terduga dengan Angkasa, lelaki dari masa lalunya yang menjadi sumber luka terdalamnya.Talita pun menyiapkan jaring balas dendam, namun langkahnya selalu terhenti oleh campur tangan takdir… dan oleh Bintang. Namun siapa sangka, hati Talita telah tertambat pada Langit.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Intro_12, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bertemu Musuh

Talita mendorong kursi roda Langit dengan langkah yang lebih pelan dari biasanya. Bintang berjalan di samping, sesekali berlari kecil mengejar burung yang lewat, tanpa tahu betapa tegang suasana di antara orang dewasa di sekitarnya. Mata Talita sesekali menoleh pada Langit, memastikan napasnya baik, memastikan roda kursi tak tersangkut batu kecil di trotoar.

Sementara Angkasa mengikuti mereka dari belakang dengan perasaan enggan, melirik Talita yang memperhatikan Langit begitu dalam, itu membuatnya sesak. Ia tak ingin kedekatan mereka lebih lama, Angkasa menarik bahu Talita mundur kebelakang dan menggantikan dirinya mendorong Langit.

Langit yang duduk di kursi roda tersenyum tipis, menyadari bahwa Angkasa benar-benar cemburu, tapi ia tak ingin menampakkannya.

Talita dan Bintang berjalan semakin dibelakang, Talita mengira itu baik untuk kedekatan kakak dan adik yang entah kenapa seperti berjarak.

Ketika Angkasa dan Langit hampir sampai ke mobil, tiba-tiba mata Langit menatap tajam ke arah parkiran. Di antara sekumpulan kendaraan, dua pria berdiri berdiskusi, memegang sesuatu yang membuat tubuh Langit mendadak tegang. Ia mengerjap keras, menarik tangan Angkasa meski tenaga itu lemah.

Angkasa menoleh. “Ada apa?”

Langit mengerang, berusaha mengeraskan suaranya. Suara itu keluar serak, tersendat, sebuah perjuangan kecil yang membuat Angkasa menahan napas. Ia menggenggam ujung kemeja putih Angkasa, menatap ke arah dua pria itu lagi. Mata Langit meneteskan air, bukan karena sakit sekarang, tapi karena takut.

“Dua pria itu…” napasnya terputus, bibirnya gemetar. “Mereka… mereka bawa rahasiamu.”

Angkasa merasa dingin merayap dari ulu hati. “Rahasiaku?” ia nyaris berbisik. “Apa maksudmu, Langit? Jelaskan!”

Langit memaksa suaranya keluar lebih jelas. “Mereka punya… video. Kalau mereka… kalau mereka bongkar, kau...kau dan semua yang kau punya akan hancur.”

Kata-kata itu seperti tombol yang memencet napas Angkasa sampai sesak. Angkasa mematung mendengar perkataan Langit. Matanya seketika berubah. Bukan lagi dingin biasa, melainkan bara yang menyala. Ia melihat dua pria itu, sosok-sosok yang Langit tunjukkan, mendongak sejenak, lalu memasukkan sesuatu kecil ke dalam saku jaket. Sesuatu yang tampak seperti flashdisk.

Tanpa banyak berfikir, Angkasa berlari. Langit menyaksikan tubuh besar itu melesat, seakan semua tenaga yang tadinya disimpannya meledak dalam satu lompatan. Talita menjerit, “Tuan Angkasa—!”

Angkasa tak menoleh, pandangannya sudah buta pada yang lain—pada dua pria itu. Sayangnya Angkasa tak dapat mengejar mereka. 2 pria itu telah masuk ke mobil dan melesak terlebih dahulu.

Di sela kepanikan itu Angkasa mengatur cepat, dengan ponselnya memanggil nomor Ragiel “Ragiel, antar mereka pulang! Pesankan taksi untuk Langit, Talita dan Bintang di Taman Kota.”

Ragiel dari seberang telfon menjawab patuh.

^^^^

Mobil dua pria itu melesat. Dari arah samping taman, mereka menyadari ada kendaraan hitam yang menempel di belakang, jarak antar mobil mengecil dengan cepat. Nafas mereka menjadi cepat, wajah pucat. Satu dari mereka, yang lebih muda, menoleh ke kanan, berkata singkat sambil menengok ke kaca spion: “Bos, itu Angkasa. Kalau dia dapat flashdisknya, kita—”

“Tenang!” sela yang satunya, suaranya kasar dan dipenuhi kegugupan. “Kita cuma perlu perbaiki dulu barangnya. Videonya korup, kan? Kalau sudah bisa dilihat, tinggal upload di YouTube. Nama mereka berdua hancur dalam sekejap. Kita dapat uang, kita bebas.”

Mereka menepuk dashboard, mencoba menenangkan diri. Tetapi langkah mereka belum aman. Kedua pria itu sama sekali belum tahu nasib flashdisk kecil itu. Memang, di dalam flashdisk itu ada rekaman malam di kamar klub, adegan yang, jika disebar, bisa meruntuhkan reputasi siapa saja yang hadir. Ironisnya, file itu korup saat pertama kali mereka coba putar, itulah sebabnya mereka putuskan mencari tukang service yang bisa menyelamatkan datanya, bengkel service elektronik kecil yang kebetulan ada di samping taman. Sialnya mereka malah bertemu Angkasa dan Talita.

Dan sekarang mereka harus lari dari kejaran Angkasa, sungguh naas.

Di belakang, mobil Angkasa terus mengejar, seolah Angkasa menekan gas tanpa ampun di jalanan, setiap detik seperti menyala di belakang kedua pria itu.

1
Asih S Yekti
lanjut , cerotanya bagus aku suka
Asih S Yekti
penulis baru tp bagus kok g banyak tipo penyusunan bahasanya juga bagus
Intro: Trimakasiih.. /Smile/
total 1 replies
Ceyra Heelshire
kasian banget /Whimper/
Intro
Hai, ini karya pertama ku..
makasih sudah mampir
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!