Cucu Kembar Sang Mafia

“Siapa gadis ini? Mengapa dia terlihat sangat persis dengan Shea? Tidak mungkin ‘kan kalau kembarannya hidup lagi? Lalu siapa dia? Dan dimana Shea, murid terbaikku berada sekarang.”

Kini di dalam hatinya, Jack sudah muncul berbagai pertanyaan. Akan tetapi, Jack masih bisa menahan diri untuk membongkar bahwa yang saat ini yang berada di depan mereka bukan Shea, tapi hanya gadis yang sangat mirip dengan murid kesayangannya.

“Jack, ada apa? Apakah kau tidak bisa menemani Shea sebentar di sini?” Pertanyaan dari Rayden seketika menyadarkan Jack dari lamunannya.

Jack hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban. Setelah itu Levi, Rayden dan Zhia keluar dari ruangan itu meninggalkan Jack berdua saja dengan Zhea. Dapat gadis remaja itu rasakan aura Jack yang seolah menekan dirinya, hingga membuat Zhea merasa tidak nyaman.

“Siapa kau? Mengapa kau mengaku sebagai Shea?” tanya Jack penuh penekanan.

“Ma-maksud Uncle apa?” tanya Zhea yang masih berusaha mempertahankan perannya sebagai Shea.

“Aku tahu kau bukan Shea, karena Shea yang aku sangat kenal memiliki bekas luka sayatan pedang di bawah telinga kanannya. Aku ingat sekali bekas luka itu, sebab bekas luka ini sebagai tanda kemenangan Shea pertama kali saat melawanku. Dan satu hal lagi, Shea tidak pernah memanggilku dengan sebutan ‘Uncle’ tapi dia selalu memanggilku guru,” cecar Jack yang membuat Zhea menjadi terdiam karena merasa terpojok.

“Selagi aku masih bicara baik-baik. Sebaiknya kau katakan siapa dirimu sebenarnya,” imbuh Jack yang semakin menatap tajam pada Zhea dengan penuh kemarahan.

Zhea ketakutan dengan cara Jack menatapnya, tapi dia sebisa mungkin menormalkan raut wajahnya agar tidak terlihat ekspresi apapun kecuali ekspresi wajah datar.

Zhea menghela napas pelan, lalu berkata, “Benar, aku memang bukan Shea melainkan Zhea. Saudari kembar dari Shea, putri pertama sekaligus putri kembar dari Daddy Levi dan Mommy Lucia. Dan cucu kembar dari Grandpa Rayden dan Grandma Zhia. Aku ‘lah Zheara Zaen Xavier yang kalian anggap sudah meninggal dunia sejak lahir.”

Jack terkejut, sangat amat terkejut dengan pengakuan dari gadis remaja di depannya. Pasalnya tidak mungkin seseorang yang dinyatakan meninggal selama 13 tahun lamanya, tiba-tiba hidup kembali bahkan berperan sebagai saudari kembarnya.

“Omong kosong, kau pikir aku akan percaya dengan perkataanmu barusan. Sekarang beritahu aku dimana Shea yang asli berada?” desak Jack yang mengira bahwa gadis itu hanya berniat untuk menipu semua orang, sedangkan Shea yang asli pasti sedang dijadikan tawanan oleh komplotannya.

“Aku sangat serius, Uncle! Aku memang Zhea, bahkan Shea sendiri yang membuktikan kalau aku memang saudari kembarnya,” ujar Zhea berusaha menyakinkan Jack baha dia sudah berkata jujur.

“Ck, kalau begitu beritahu aku dimana Shea yang asli?” tantang Jack yang sebenarnya sama sekali tidak mempercayai ucapan Zhea.

“So-soal itu aku juga tidak tahu! Aku sudah mencoba melacaknya tapi hasilnya nihil, aku tidak tahu dimana Shea sebenarnya,” jelas Zhea dengan wajah tertunduk takut.

“Aish, kau pikir aku akan percaya begitu saja dengan acting dan perkataanmu itu, Hah! Aku akan memberitahu semua orang bahwa kau Shea palsu. Akan aku pastikan kau akan menerima akibat terburuk yang akan kau dapatkan karena telah menipu keluarga Zaen Der dan keluarga Xavier,” ucap Jack penuh kemarahan dan langsung bergegas pergi untuk menemui Levi dan yang lainnya.

Zhea pun langsung panik, dia belum siap untuk mengungkapkan semuanya setidaknya sampai Shea kembali dan membantunya menjelaskan tentang ini semua. Tanpa memperdulikan selang infus yang masih melekat di pergelangan tangannya, hingga selang infus itu terlepas dan darah segar mulai menetes dari bekas selang tersebut. Zhea segera bangkit dari tempat tidurnya dan mencoba menghentikan Jack. Namun, saat akan keluar dari ruangan itu anak buah Jack malah menahannya.

“Tidak, aku mohon jangan beritahu kepada siapapun tentang semua ini. setidaknya sampai Shea kembali,” pinta Zhea yang kini tertunduk di depan pintu dengan air mata yang sudah mengalir membasahi wajah cantiknya.

...****************...

Sementara disisi lain, Shea tengah sibuk berdebat dengan para Uncle nya. Sebab tidak ada satupun dari mereka yang masih menyimpan nomor telepon Jack, sedangkan Shea sendiri juga lupa tidak mengingatnya. Kini mereka hanya bisa menunggu hasil meretas Regis pada nomor ponsel milik Levi terbilang sudah dua kali nomor ponsel Levi diretas oleh putrinya sendiri.

“Uncle, lama sekali sih! Padahal saat Noah yang melakukannya tidak selama ini,” ujar Shea yang membandingkan kemampuan Noah dengan Regis.

“Apa katamu? Dasar keponakan nakal, kau lihat sendiri ‘kan kalau tidak ada kontak bernama Jack di ponsel milik Daddy mu,” balas Regis yang sudah pasti tidak terima dengan perbandingan yang Shea katakan.

“Hay, kenapa nama kontak di ponsel Kak Levi terlihat aneh semua. Hanya kontak milik Kak Lucia yang paling wajar,” gumam Rayga yang merasa heran dengan Kakak iparnya yang satu itu.

“Si Macan hitam gila.” Shea membaca salah satu nomor kontak yang tertera di dalam layar komputer Regis.

“Hai, kalian masih belum menemukan nomor telepon Jack dari tadi?” tanya Jaydon yang baru kembali setelah memberikan perintah penyelidikan pada anak buahnya di markas utama.

“Kakek Jay! Apakah Kakek mengenal siapa orang yang sering disebut macan hitam oleh Daddy?” Shea yang penasaran dengan nama kontak itu langsung saja menanyakan pada Jaydon.

“Ouh, itu julukan Jack di dunia bawah,” jawab Jaydon dengan santai yang tanpa sadar mendapat tatapan kesal dari Shea dan Triple R.

“Kenapa kalian menatapku seperti itu?” tanya Jaydon terlihat kebingungan.

“Kenapa Kakek tidak bilang dari tadi! Kami sudah mencari nomor Uncle Jack selama hampir tiga puluh menit lamanya tahu,” protes Shea dengan wajah cemberutnya yang malah terlihat menggemaskan.

“Hahaha, kenapa menyalahkan Kakek? Salah saja Daddymu yang memiliki kebiasaan menamai nomor kontak seseorang seenaknya. Tapi mungkin karena itulah banyak hacker yang tidak mau meretas ponselnya.” Jaydon malah tertawa mengingat betapa konyolnya Levi sejak masih muda.

“Huft, mulai sekarang Shea mau ngambek sama Kakek Jay,” gerutu Shea sembari mengambil ponsel Rayga dan langsung menghubungi nomor Jack.

Jack yang tengah berjalan di lorong rumah sakit dan sudah melihat Lucia dari kejauhan terpaksa harus menghentikan langkahnya karena ponselnya yang terus bergetar. Tertulis nama Rayga di layar ponselnya yang membuat dia terpaksa harus menerima panggilan telepon masuk itu.

“Halo, Guru! Ini Shea, apa Guru sudah bertemu dengan Zhea? Zhea kembaranku ternyata masih hidup selama ini.”

Suara yang sangat Jack kenal, ditambah dengan fakta bahwa gadis yang masih di dalam ruangan rawat itu memang telah mengatakan yang sejujurnya membuat Jack tampak merasa bersalah dan sedikit linglung.

^^^Bersambung, ....^^^