NovelToon NovelToon
Heavanna

Heavanna

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Komedi / Tamat
Popularitas:5M
Nilai: 4.9
Nama Author: Smiling27

Karena penghianatan pacar dan sahabatnya, Zianna memutuskan untuk pindah sekolah. Namun siapa sangka kepindahannya ke SMA Galaxy malah mempertemukan dirinya dengan seorang cowok bernama Heaven. Hingga suatu ketika, keadaan tiba-tiba tidak berpihak padanya. Cowok dingin itu menyatakan perasaan padanya dengan cara yang sangat memaksa.

"Apa nggak ada pilihan lain, selain jadi pacar lo?" tanya Zia mencoba bernegosiasi.

"Ada, gue kasih tiga pilihan. Dan lo harus pilih salah satunya!"

"Apa aja?" tanya Zia.

"Pertama, lo harus jadi pacar gue. Kedua, lo harus jadi istri gue. Dan ketiga, lo harus pilih keduanya!" ucap Heaven dengan penuh penekanan.

Follow IG Author : @smiling_srn27

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Smiling27, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

32. TIDAK NYAMAN

"Kak buruan ih, lama banget jalannya nih mobil!" protes Zia kesal.

Sejak berangkat dari apartemen tadi, Heaven dengan sengaja melajukan mobilnya dengan kecepatan di bawah rata-rata. Dilihat dari speedometer kecepatannya bahkan belum mencapai dua puluh kilometer per jam, padahal kondisi jalanan cukup sepi malam ini. Jarak tempuh menuju rumah Icha cukup jauh, membuat Zia bosan berada di dalam mobil berlama-lama dengan Heaven.

"Kenapa? Buru-buru banget, mau ngapain emang?" tanya Heaven masih dengan santainya.

"Gue bosen kelamaan di mobil, tau gitu tadi minta jemput Handa aja kalau gini caranya!" Zia mengerucutkan bibirnya, kesal.

Heaven hendak kembali menjawab, namun suara dering ponsel yang diletakkan di samping setir mobil mengalihkan atensinya. Tangannya terulur mengambil ponsel untuk melihat siapa yang menghubunginya. Nama Gala tertera di layar. Heaven segera menggeser icon hijau, menduga ada sesuatu yang penting, karena jarang sekali Gala menghubunginya kecuali sangat urgent.

"Halo, kenapa?" tanya Heaven memasang wajah serius. Terdiam beberapa saat untuk mendengarkan apa yang dikatakan Gala di seberang telepon.

"Kenapa emangnya?" tanyanya lagi. "Ok! Gue langsung ke sana abis ini!" ucapnya lalu memutuskan panggilan.

"Kenapa Kak?" tanya Zia penasaran. Pandangannya sempat menangkap raut keterkejutan di wajah Heaven meski hanya sekilas tadi, ia mulai menduga ada sesuatu yang tidak beres.

"Bukan apa-apa!" jawabnya singkat. Tidak ingin sampai Zia tahu apa yang sedang terjadi, karena sudah dipastikan cewek itu akan melarangnya seperti beberapa waktu lalu.

Zia hanya mengangguk, meskipun masih menyimpan kecurigaan terhadap cowok yang kini memasang wajah datar di sampingnya. Apalagi secara tiba-tiba Heaven melajukan mobilnya dengan kecepatan lebih tinggi dari sebelumnya. Tapi Zia hanya diam saja, karena tidak ingin terlalu jauh berurusan dengan kehidupan Heaven. Terserah cowok itu hendak melakukan apa, asalkan tidak membawa dirinya dalam kekacauan biasa dilakukannya.

Heaven menghentikan mobilnya setelah sampai di halaman rumah milik Icha, rumah yang cukup besar dengan desain minimalis yang nampak rapi dilihat dari depan. Halaman rumahnya begitu terawat. Beberapa macam bunga yang tumbuh nampak tersorot lampu taman. Kerapian tata letak pot bunga dan batuan kerikil memperindah area sisi kanan rumah. Sementara di sisi kiri hanya terdapat tembok berwarna abu-abu yang membatasi area rumah itu dengan rumah sebelah.

Di bawah lampu itu, seorang gadis berjaket hitam tengah berdiri menyandar pada tembok. Kedua telinganya tertutup earphone berwarna putih yang tersambung dengan ponsel yang dipegangnya. Pandangan gadis itu masih tertuju pada ponsel hingga belum menyadari bahwa orang yang sejak tadi ia tunggu sudah datang. Sampai terdengar suara klakson mobil membuatnya tersentak kaget, dan tersadar dari keseriusan bermain game di ponsel.

"Lama banget sih, gue tungguin dari tadi juga!" gerutu Handa. Melihat Zia yang baru turun dari mobil bersama Heaven, padahal sudah sekitar setengah jam ia menunggu kedatangannya.

"Iya sorry!" jawab Zia sambil mendekat.

"Ck pasti pacaran dulu lo berdua?!" decak Handa. Heaven menunjukkan senyum lebar, seolah membenarkan pertanyaan Handa.

"Nggak ih! Salahin mobilnya tuh, naik mobil berasa naik kura-kura!" celetuk Zia. Sengaja menyindir Heaven yang membawa mobilnya terlampau pelan, padahal sudah berulang kali Zia memprotesnya.

Handa memutar bola matanya jengah. "Gue nungguin di sini gelap-gelapan sampai rela jadi santapan nyamuk, eh yang ditungguin malah asik pacaran! Tau gitu mending gue masuk duluan tadi!" gerutunya lagi.

"Lah emang siapa yang nyuruh lo nunggu di sini?" tanya Heaven terdengar cuek.

Handa langsung terdiam, tidak ada alasan untuk menjawab pertanyaan Heaven. Memang benar, sebelumnya tidak ada yang meminta Handa untuk menunggu. Handa hanya sedang berinisiatif menunggu kedatangan Zia di depan rumah Icha, agar bisa masuk bersama.

"Tau ah!" kesal Handa. Meninggalkan Zia sambil menghentakkan kakinya, menuju pintu rumah Icha.

"Tuh 'kan ngambek!" Zia menggeleng melihat kelakuan aneh sepupunya. Berbeda dengan Heaven yang justru sibuk menatap Zia dari samping, sambil menahan senyum.

"Gue masuk duluan ya Kak, makasih udah dianterin!" Meski sebenarnya Zia tidak meminta diantar, tapi tetap saja ia harus mengucapkan terima kasih pada Heaven.

"Nggak perlu bilang makasih, gue kan pacar lo. Kemanapun lo mau pergi, gue selalu siap anterin lo! Asal jangan minta diantar ke rumah cowok lain aja!" ucap Heaven santai.

Zia mendengus sebal, kemudian tersenyum penuh misteri. "Ya nggak mungkin lah! Ngapain juga minta dianter sama lo, mending gue berangkat sendiri kalau yang satu itu!"

"Tunggu! Maksudnya?" Heaven mengerutkan kening, berusaha memahami ucapan Zia.

"Gue nggak akan minta dianter kalau mau ke rumah cowok lain! Biar lo nggak capek, ngerti?!"

Sedetik kemudian cowok itu tersadar, amarah tiba-tiba muncul dalam benaknya. Heaven tidak suka Zia membicarakan cowok lain, selain dirinya. "Kalau sampai itu terjadi, gue bunuh tu cowok yang berani deketin lo!"

Zia meringis saat tiba-tiba tangannya dicengkeram kuat oleh Heaven. "Aakh sakit Kak!"

"Gue nggak suka lo ngomong kayak gitu Anna!" ucap Heaven dengan penuh penekanan.

"Kak lepasin, sakit tangan gue!" rintih Zia.

Menyadari pergelangan tangan Zia yang sudah memerah, Heaven segera melepas cengkeramannya. Zia hanya terdiam ketika secara tiba-tiba Heaven memeluk tubuhnya dengan begitu erat.

"Lo boleh benci sama gue sebanyak apapun lo mau, tapi jangan sekali-kali lo coba deketin cowok lain." Semakin lama, Heaven semakin erat memeluk tubuh Zia. "Kalau itu terjadi, sampai matipun gue nggak akan pernah tinggal diem!" ucapnya dengan penuh penekanan.

Zia mencoba melepaskan diri, tapi yang terjadi malah pelukan Heaven semakin erat padanya. "Kak, gue nggak bisa nafas!" lirih Zia.

Heaven melepaskan pelukannya lalu memegang kedua bahu Zia. Cowok itu menyelipkan rambut Zia ke telinga sambil menatap dengan lekat wajahnya. Zia hanya diam menunduk, tidak ingin membuat kesalahan lagi. Zia masih tidak menyangka kalau candaannya tadi malah berujung pada kemarahan Heaven.

"Jangan pernah bicara tentang cowok lain apalagi dihadapan gue! Ngerti?!" Tanpa mau berucap, Zia hanya menganggukkan kepala menjawab pertanyaan Heaven. Dasar cowok aneh, memangnya siapa yang duluan membahas cowok lain tadi.

"Good girl!" Heaven kembali memeluk Zia, namun kali ini dengan gerakan yang lebih lembut. Meletakkan kepalanya di ceruk leher Zia, menghirup dalam-dalam wangi strawberry yang keluar dari tubuh Zia. Wangi yang kini mulai memberikan kenyamanan untuknya.

Gue nggak ngerti, kenapa gue harus punya hubungan se toxic ini? Gue nggak nyaman.

"UDAH SELESAI BELOM PELUKANNYA, LAMA BANGET SIH!" pekik Handa yang sudah berada di depan pintu rumah Icha.

Mendengar pekikan itu, Heaven mencium kening Zia sebelum akhirnya melepaskan pelukannya. "Masuk sana! Kalau ada apa-apa hubungi gue!" ucapnya dengan nada lembut.

Zia hanya mengangguk, lalu berjalan menuju pintu rumah di mana Handa berada saat ini. Sementara Heaven masuk kembali ke dalam mobil. Menunggu sejenak sambil memastikan Zia masuk ke dalam rumah lebih dulu, sebelum akhirnya ia pergi meninggalkan area perumahan.

*********

Jangan lupa tinggalkan jejak ya 😇

1
레이디핏
Si Icha ini pen gue tempelenggggg, ziana juga kenapa ikut2an segalaaa
strawberry milk
bagus
Qaisaa Nazarudin
Lumayan
Qaisaa Nazarudin
Dari tadi Drama nabrak mulu..
Qaisaa Nazarudin
Katanya Dia paling berkuasa di sekolah itu,Masa untuk mencari data dan kelas seorang Zea aja gak bisa..ckk patut di curigain...
Qaisaa Nazarudin
Dio emang sengaja berdandan kek cupu gitu..
Qaisaa Nazarudin
Feeling ku mrngatakan kalo mereke ini putus Karna salah paham,Agam menyangka kalo Handa ada yg lain,Dan Handa juga lebih kurang mikir yg sama..
Qaisaa Nazarudin
Mungkin Agam TERPAKSA mutusin Handa takut Handa jadi sasaran musuhnya...
Qaisaa Nazarudin
Imut banget mukanya gak cocok jadi ketua gengster...😂😂😜😜
Qaisaa Nazarudin
Jangan nilang Itu Heaven ya..Heaven hanya untuk Zea...
klmnanara_
Luar biasa
Iyank Nha Rully
/Facepalm//Curse//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Curse//Curse//Curse//Curse//Curse/
Iyank Nha Rully
Luar biasa
Mamay
gala pdhl suka handa,
@ellenlenn`
bikinn Zia sukaa dongg Ama heaven
Angrani
kapan lanjut lagi nih thor😪😭, udh lama tau nunggu nyah huft
Fenti
aku mampir kak😁
Yuli Yanti
gala cita2nya jadi PMR 😁😁
Alif
bagus banget semangat kak untuk novel2 selanjutnyaaa ...
Alif
astagaa nandaaaa .. ngakak abis kalau SMA nandaa .
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!