SEKRETARIS CULUN MILIK CEO TAMPAN

Pagi hari Hellen terbangun dan masih dalam dekapan Kevin. Ia tersenyum kala mengingat kata kata romantis Kevin semalam, apakah benar Kevin mencintainya? apakah Kevin hanya menggodanya? entahlah Hellen masih belum tau itu dan Hellen juga masih belum yakin jika mengingat bagaimana brengseknya Kevin dahulu.

Hellen mencoba memindahkan tangan Kevin agar ia bisa keluar dari dekapan Kevin namun bukanya terlepas malah semakin memeluknya erat.

"Mau kemana?" bisik Kevin ditelinga Hellen membuat Hellen berdesir.

Hellen merasa gugup tak bisa menahan detak jantungnya yang berdegup. "Sudah siang, bukankah kita harus kekantor?'' tanya Hellen kembali mencoba melepaskan pelukan Kevin.

"Sudahlah tenang saja dulu, santai saja bukankah hari ini tak ada jadwal meeting, lagipula aku kan bosnya.'' kekeh Kevin.

Hellen akhirnya pasrah saja, toh ia mau melawan pun juga percuma tenaga Kevin lebih kuat dari tenaganya.

"Rasanya aku tak ingin bangun?" Desah Kevin, sungguh posisi seperti ini membuat jantung Hellen tak sehat.

Cukup lama mereka saling diam dan masih memeluk, "Kevin, ini sudah jam 9!" Hellen mengingatkan.

"Huh, kau memang mengesalkan, membuat mood ku buruk saja." kata Kevin yang menbuat Hellen panik.

"Apakah Kevin marah padanya?" batin Hellen segera ia membalikan badan untuk memastikan apakah Kevin marah atau tidak namun jawabanya membuat Hellen kesal melihat Kevin terkekeh.

"Kau mengerjaiku lagi?" kesal Hellen.

"Dan kau terlihat panik, apakah kau takut aku marah?" Goda Kevin.

Hellen yang kesal mencoba memberontak dan melepaskan pelukan Kevin namun sia sia saja wajahnya malah semakin mendekat pada Kevin.

"Lepaskan!" kesal Hellen.

"Tidak akan!" kekeh Kevin semakin memperat pelukan dan Cupppp satu kecupan Kevin untuk bibir Hellen membuat wajah Hellen memerah malu.

"Ya ampun kau mengemaskan sekali!" Kata Kevin tak berhenti memandang Hellen.

"Berhentilah mengerjaiku dan menggodaku." kesal Hellen.

"Tidak akan!"

"Terserah kau saja." Hellen mendorong Kevin sedikit keras hingga membuat Kevin tersentak.

"Hey kau marah?" tanya Kevin menahan tangan Hellen.

"Lepaskan aku, kau selalu saja membuatku kesal, kau pikir hidupku leluconmu!'' Sentak Hellen kemudian pergi meninggalkan Kevin yang terkejut melihat Helllen marah, pasalnya baru sekali ini Hellen semarah ini padanya, apakah ia sudah keterlaluan? batin Kevin.

Hellen segera masuk kekamar mandi, kemudian ia terbahak dikamar mandi dengan membegap mulutnya agar tak terdengar.

Akhirnya Ia bisa mengerjai Kevin dan ia sungguh menahan tawa melihat exspresi terkejut Kevin yang menurut Hellen sangat lucu.

Ia akan melanjutkan mengerjai Kevin, lihat saja siapa suruh Kevin selalu mengerjainya.

Selesai mandi Hellen keluar dan melihat kamar sepi, tak ada Kevin disana, Hellen segera memakai baju untuk bersiap siap kekantor namun saat ia keluar kamar sedikit terkejut melihat meja makan sudah banyak makanan, sepertinya Kevin memesan makanan online.

"Sarapan dulu, aku sudah membelikanmu makanan, aku akan mandi dulu." Kata Kevin meletakan piring dimeja makan.

"Tidak usah, aku akan berangkat naik taksi saja." ketus Hellen tidak menatap Kevin.

Kevin terlihat panik dan segera mendekati Hellenn, "Hey jangan seperti itu, aku minta maaf oke, aku tidak akan mengerjaimu lagi." kata Kevin wajahnya terlihat memelas.

Hellen tak menatap wajah Kevin karena jika ia menatap Kevin pasti Hellen tak akan bisa menahan tawanya.

"Hey sayang, lihatlah aku, aku serius dengan ucapanku!" Kevin memegang tangan Hellen berharap Hellen menatap dirinya namun Hellen malah memberontak melepaskan tangannya membuat Kevin semakin panik.

"Ayolah Hellen maafkan aku!" Kata Kevin lagi memohon dan kali ini wajahnya terlihat sangat memelas sekali.

Hellen yang tadinya tak menatap Kevin akhirnya tak bisa lagi menahan tawanya "Hahahahaha...." gelak tawa Hellen terdengar membuat Kevin tercengang dan sadar jika ternyata Hellen mengerjainya.

"Kau mengerjaiku?" tanya Kevin melihat Hellen masih tertawa sampai memengangi perutnya.

"tidak, wajahmu lucu sekali membuatku ingin tertawa." kata Hellen masih tertawa.

"Ahhh jadi begitu yaaa!" Kevin terlihat mendekati Hellen kemudian ia mengunci tubuh Hellen ditembok hingga ia tak bisa bergerak, seketika tawa Hellen terhenti melihat Kevin menyerigai.

"Ka-kau, apa yang kau lakukan." kata Hellen gugup.

"Mau melihat mu tertawa lagi, ayo lanjutkan tawamu itu!"

Hellen gugup dan hanya diam saja menunduk "Ayo tertawalah lagi sayang, aku ingin melihatmu tertawa lagi!''goda Kevin yang membuat Hellen gugup apalagi mendengar Kevin memanggilnya sayang.

"Su-sudah siang, lebih baik kita segera berangkat, bukankah kau ingin mandi tadi!"

"Ahhh iya, aku ingin mandii tapi aku ingin kau yang memandikan ku, bagaiman??'' bisik Kevin ditelinga Hellen membuat Hellen semakin gugup.

"Tidak, ayolah kita bisa terlambat."

Cuppp,... Kevin mencium bibir Hellen membuat mata Hellen melotot.

Cupppp... sekali lagi Kevin mencium bibir Hellen dengan sedikit *******.

Kevin melepaskan panggutanya dan membuat Hellen menunduk malu.

"Jika kau berani mengerjaiku lagi, aku akan memberikanmu lebih dari ciuman!" bisik Kevin ditelinga Hellen sebelum akhirnya Kevin pergi mandi.

Hellen menetralisir degup jantungnya yang baru saja meloncat loncat karena ciuman Kevin.

Memang benar benar sialan Kevin, dia mencari kesempatan untuk menciumku, dan lagi bibir ini kenapa pula tak bisa menahan tawa membuat ia ketauan telah mengerjai Kevin ,benar benar menyebalkan batin Hellen kesal.

Hellen akhirnya duduk dimeja makan dan menikmati sarapan yang sudah dibelikan oleh Kevin. lagipula sayang sekali jika ia tak memakan sarapan ini siapa lagi yang akan makan yang sudah dibelikan Kevin.

"Enak yaaa?" tanya Kevin yang baru saja datang dan sudah rapi dengan setelan kantornya.

"Enak, makasih udah mau beliin sarapan." kata Hellen gugup.

"Ini nggak gratis lhoo." goda Kevin lagi.

"Sudahlah, berhenti mengerjaiku." kesal Hellen.

"Hahaha, kamu lucu!" kata Kevin mengelus rambut Hellen.

"Kamu nggak sarapan?" tanya Hellen.

"Udahlah, tadi pas kamu mandi aku sarapan duluan." jelas Kevin.

"Ya udah yukk berangkat." ajak Hellen yang sudah selesai sarapan.

Keduanya kini berjalan keluar meninggalkan apartemen.

..

Sesampainya dikantor, Kevin dikejutkan datangnya wanita yang dulu sering ia sewa untuk memuaskan hasratnya.

''Ngapain kamu kesini?" tanya Kevin ketus pada wanita yang tengah duduk santai disofa dan dengan pakaiaan yang sangat seksi.

"Kamu kok sekarang udah nggak pernah manggil aku lagi sih, aku kan kangen." Wanita itu berjalan mendekati Kevin dan bergelayut manja dilengan Kevin.

Kevin menyentak tangan nya membuat wanita itu terkejut "Gue udah nikah jadi gue nggak butuh Lo lagi!!" ketus Kevin sambil memperlihatkan cincin yang melingkar dijari manisnya.

"Nggak mungkin, kamu bohong kan?"

"Gue nggak bohong, lebih baik Lo pergi mumpung gue masih baik sama Lo sebelum gue panggilin satpam buat ngusir Lo!"

Wanita itu malah memeluk Kevin "Enggak gue nggak mau pergi."

Berbarengan dengan pintu ruangan yang dibuka, "Kev-..." Seketika Hellen melonggo dibuatnya.

Bersambung....

jangan lupa like vote dan komen...