NovelToon NovelToon
Menikahi Mantan Idola

Menikahi Mantan Idola

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cinta setelah menikah / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Enemy to Lovers
Popularitas:757
Nilai: 5
Nama Author: Rumi Midah

Vina sangat terobsesi diterima menjadi pemeran wanita utama di casting sebuah drama. Dia juga seorang penggemar garis keras dari seorang aktor. Suatu hari saat melakukan casting, ia ditolak tanpa di tes dan parahnya lagi, orang yang menolaknya adalah si idola. Merasa terhina, Vina pun berubah menjadi pembenci sang aktor. Belum juga mulai menabur benih kebencian, ia justru terpaksa menikah secara kontrak dengan sang Aktor.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rumi Midah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menghianati

Dalam keresahan Arka menekan bel berulang kali. Ketika pintu rumah Anna tidak kunjung dibuka, lelaki itu langsung berjalan ke mobilnya dan pergi  menuju rumah sakit terdekat.

Sesampainya di rumah sakit Arka pergi ke bagian administrasi apakah Anna dirawat di rumah sakit ini. Ketika sang perawat mengatakan jika pasien tersebut ada, Arka langsung diantarkan ke kamar Anna.

Melihat Anna yang terbaring tak sadarkan diri, Arka langsung bertanya pada pambantu sang gadis yang duduk di sebelah majikannya tentang mengapa Anna bisa melakukan percobaan bunuh diri.

"Saya juga tidak tahu, Den, tapi non Anna sering mengeluh tentang Aden yang tidak perduli lagi dengannya."

Arka tersentak. Ia berpikir kejadian ini adalah kesalahannya. Andai ia membalas pesan Anna sekali saja, mungkin gadis itu tidak akan melakukan hal nekat.

"Oh iya, Den, boleh saya minta tolong untuk menunggu non Anna, soalnya saya mau mengambil pakaiannya non."

Arka mengangguk. "Iya, Bi."

Setelahnya perempuan yang sudah berusia lima puluh itu beranjak pergi. Arka memegang tangan Anna. Ia meminta maaf karena telah membuat Anna seperti ini.

Berjam-jam berlalu. Kini matahari sudah datang lagi untuk melakukan tugasnya menyinari bumi. Ponsel Arka berdering. Sebelum mengangkat telepon dari Vina, Arka berjalan keluar dari kamar perawatan Anna.

"Halo, Vin," kata Arka setelah sambungan teleponnya dan Vina tersambung.

"Kamu di mana, Ar?"

"Aku sedang di rumah sakit sekarang. Anna, dia overdosis obat tidur."

"Astaga, kenapa kamu nggak bilang sama aku?"

"Aku nggak mau ganggu tidur kamu, Vin."

"Ya sudah, sekarang bagaimana keadaan Anna?"

"Dia masih belum sadarkan diri, tapi kata dokter dia akan segera siuman."

"Baiklah, sekarang di rumah sakit mana, Anna dirawat?"

Arka menyebutkan alamat rumah sakit. Sebelum menutup telpon Vina berkata jika ia akan pergi menjenguk Anna ke rumah sakit.

****

Akhirnya Anna siuman. Arka yang melihat itu langsung menekan bel yang ada di samping ranjang rumah sakit untuk memanggilnya suster. Suster yang sampai di kamar Anna langsung bergegas memanggilkan dokter agar Anna segera diperiksa.

Tidak perlu waktu lama dokter akhirnya datang. Setelah memeriksa kondisi Anna, dokter tersebut berkata kalau pasiennya hanya kekurangan asupan gizi, jadi ia harus menginap di rumah sakit sampai lusa. Usai mengimbuhkan informasi tersebut, sang dokter pun pergi.

Sepeninggalan doker, Anna memandang Arka. Terbit seulas senyum di bibirnya, ia sungguh tidak menyangka kalau Arka masih perduli padanya.

"Kamu datang, Ar?" tanyanya girang. Air mata gadis itu menetes.

"Kamu kenapa sampai ngelakuin hal bodoh seperti itu, Nna?"

Anna menyeka air matanya yang berkali-kali jatuh. "Aku pikir kamu tidak perduli lagi padaku, jadi lebih baik aku tiada."

"Aku minta maaf, karena telah mengabaikanmu."

"Tidak apa-apa yang penting sekarang kamu di sini, Ar."

Krieet.

Sesosok wanita cantik masuk sesaat setelah pintu ruang perawatan Anna terbuka. Anna sedikit tidak senang dengan keberadaan Vina. Ia hanya ingin berdua saja dengan Arka.

"Kamu udah sadar, Anna?" tanya Vina.

Anna mengangguk, lalu berkata, "Terima kasih udah mau jenguk aku, Vina." Wanita itu langsung memandang Arka. "Bi Misnah ke mana, Ar?"

"Dia tadi kusuruh makan dulu di kantin, kasihan dia belum sarapan."

"Ka—" Perkataan terpotong karena Vina menanyai apakah Arka sudah sarapan.

Arka tersenyum lebar. "Belum, Yang."

Vina menggeleng kecil. "Ya sudah kamu sarapan dulu sana, biar aku yang jagain Anna." Mendengar kemesraan yang jelas terlihat antara Vina dan Arka membuat Anna tidak senang. Harusnya hanya ada Arka dan  ia di sini, pikir Anna.

Belum juga Arka menyahut perkataan sang istri, Bi Misnah—pembantu Anna— masuk ke ruang rawat majikannya.

"Oh ya, Ar, Vin, kalian pulang saja. Sudah ada Bi Misnah yang nemanin aku kok."

"Kami tidak masalah ko—"

"Tapi aku memiliki masalah jika kau terus di sini!" Anna memotong perkataan Vina dengan sedikit kasar. Mendengar perkataan kasar Anna, Vina hanya terdiam.

Arka sebenarnya ingin menegur Anna. Namun, ia mengerti kalau temannya itu dalam keadaan yang kurang baik. Lelaki itu pun enggan melakukannya.

"Ya sudah yuk, Yang." Arka mengajak Vina pergi dari ruangan Anna.

Di dalam mobil air mata Vina menetes. Ia teringat bagaimana Anna mengasarinya. gadis itu terisak.

Arka yang baru mau menjalankan mobilnya, memandang ke arah Vina yang telah bercucuran air mata.

"Kamu kenapa, Yang."

Sambil menyeka air matanya, Vina memandang Arka, lalu memeluk tubuh suaminya dari samping "Apa Anna membenciku, ya ...," isaknya.

Arka menepuk-nepuk kecil bagian belakang pundak istri terkasihnya. "Nggak, kok, Sayang."

"Terus kenapa dia tiba-tiba bicara kasar padaku?" Vina menarik ingusnya dan Arka menahan kekehannya. "Apa jangan-jangan aku ada bicara hal yang membuatnya tersinggung."

"Tidak, kok, Sayang. Mungkin emosi Anna lagi tidak stabil."

"Gitu ya?"

"Iya."

Vina merasa membaik lalu melepas pelukannya dan kembali ke posisi semula. Tangannya ia gunakan untuk menyeka air matanya berkali-kali.

Arka menjalankan mobilnya sambil tersenyum mengingat sang istri yang tiba-tiba cengeng.

"Yang ...."

Arka yang sedang menyetir langsung memandang Vina sebentar. "Kenapa?"

"Makan nasi padang, yuk."

"Ayuk," jawab Vina bersemangat.

Vina melonjak kegirangan. Ia juga menambahkan jika ingin makan dua porsi nasi padang. Mendengar keinginan istrinya, Arka hanya bisa terkekeh seraya menggeleng heran.

Malam ini Arka kembali menjenguk Anna di rumah sakit, tak lupa ia juga membawakan separsel buah-buahan untuk Anna.

"Kamu cuma sendirian, 'kan, Ar?" Ia tidak mau Vina datang dan mengacau kebersamaan mereka.

"Iya. Sebenarnya Vina mau ikut, tapi katanya sedang tidak enak badan."

Anna mengangguk, lalu bergumam, "Syukurlah."

"Mana Bi Misnah?"

"Kusuruh pulang. Kasihan, dia pasti lelah menungguiku dari tadi pagi," kata Anna, "oh ya, Ar, lusa nanti, saat aku pulang ke rumah, kamu mau mengantarku, 'kan?" Arka mengangguk seraya tersenyum.

****

Seminggu setelah kepulangan Anna dari rumah sakit. Akhirnya hubungan pertemanan Anna dan Arka kembali seperti biasa. Malam ini, Arka main ke rumah Anna atas permintaan si empunya rumah.

"Apa Vina tahu aku menyuruhmu datang ke rumahku."

"Tahu, kok, dia bilang aku harus lebih sering-sering menemanimu."

Anna menggerakan tangannya dan mulai mengelus-elus paha Arka. "Kalau begitu, Vina tidak masalah, dong, jika kita pacaran di belakangnya."

Dengan segera Arka melarikan tangan Anna dari pahanya. "Jangan mulai lagi, Anna."

"Ayolah Arka, kau bisa berperan jadi suami baik di depan Vina. Dan pacaran denganku di belakangnya."

Arka memasang wajah tidak senang. "Kupikir kamu sudah berubah, Anna, tapi ternyata ...." Lelaki tampan itu menggeleng heran. "Kamu masih tidak berubah."

Ketika Arka hendak beranjak, Anna menarik lengannya.

"Jika kamu tidak setuju, aku akan kembali meneguk obat tidurku sama seperti saat itu. Dan akan kupastikan, tidak akan ada yang menghetahui, sehingga aku benar-benar mati."

"Anna!" teriak Arka sangat keras. Anna memandang Arka sianaran mata memohon. Meski dipenuhi rasa bersalah pada Vina, Arka pun terpaksa mengiyakan keinginan gila gadis itu.

1
Fathi Raihan
Apa, masalah server atau apa, thor? Update dong! Semua udah pada gila nih 🤯
Decapitator
Jangan tanya deh, aku udah addicted banget sama cerita ini!
Rahman: ayo mampir kak, kali aja suka sama cerita nya
total 1 replies
Cô bé mùa đông
Bisa nggak si thor update cepat-cepat ya? Jangan biarkan kami tinggal menunggu terus.
Rahman: ayo mampir kak, kali aja suka sama cerita nya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!