Ziora Tasya Olyne adalah anak yatim piatu, dan sekarang dia tinggal bersama neneknya di kontrakan...
"Nenek, Ziora sudah siap untuk men.... " ucapan Ziora terhenti saat melihat tangannya neneknya yang penuh dengan darah.
Ziora pun berlari mendekati neneknya dan dia sangat khawatir, Ziora juga menyayangi neneknya seperti orang tuanya yang sudah tiada.
"Nek, kenapa tangan nenek banyak darah?" tanya Ziora.
"Ini hanya pewarna makanan, Ziora." jawab nenek Maya.
Uhuk!
Tiba-tiba saja nenek Maya berbatuk, dan setetes darah segar menodai bibirnya yang keriput.
"Nek, kita pergi ke rumah sakit sekarang." ucap Ziora berkaca-kaca.
"Ziora, nenek tidak apa apa." jawab nenek Maya berusaha tidak membuat Ziora khawatir.
"Aku mohon nek, Ziora tidak mau kehilangan nenek... hiks." ucap Ziora di selak tangisnya.
Tok! Tok! Tok!
-------------------------------
SETIAP AUTHOR YANG MENULIS NOVEL PENYEMANGAT MEREKA HANYA DUKUNGAN KALIAN... JADI SEMOGA KALIAN MENYUKAI JUGA NOVEL INI...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ᴀᴜᴛʜᴏʀ_ʀᴀʙʙɪᴛ¹⁸, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 4
"Lebih baik kamu tidur lagi, hahahaha." jawab Ziora dan tertawa terbahak bahak.
"Apa sih... niat saya baik, Ziora. kok kamu malah ketawa." ucap Ziora dan memasang wajah cemberut
"Ayyana, saya nggak punya niat untuk loncat. saya berdiri disini hanya memikirkan pekerjaan." jawab Ziora.
"Kamu bekerja?" tanya Ayyana.
"Hem... saya mau bekerja." jawab Ziora.
"Ya sudah, nanti siang kita cari pekerjaan." ucap Ayyana.
Tok! Tok! Tok!
Tiba tiba saja ada seseorang mengetuk pintu kamar Ayyana, dan Ayyana pun berjalan menuju ke pintu kamar di ikuti oleh Ziora.
Ceklek!
Pintu kamar pun terbuka, Ayyana pun melihat kakaknya. sedangkan Revan melihat Ziora.
"Kalian pergilah makan." ucap Revan.
Revan pun pergi begitu saja, membuat Ayyana mengerutkan dahinya.
"Ada apa dengan kakak?" pikir Ayyana.
"Ayyana, kakak kamu anak geng motor?" tanya Ziora.
Ayana pun menoleh ke Ziora, dan dia pun mengangguk mengiyakan.
"Iya, kakak saya anak geng motor tapi dia ketuanya. Oh iya, kamu tau tidak dokter laki-laki yang pernah menghalangi kita." ucap Ayyana berjalan keluar dari kamar dan diikuti oleh Ziora.
"Ada apa dengan dokter itu?" tanya Ziora penasaran.
"Dia itu sudah mati." jawab Ayyana.
"Jangan berbicara omong kosong." ujar Revan yang berada di belakang Ayyana.
Ayyana pun menoleh ke belakang, sedangkan Ziora hanya terdiam.
"Hehehe... maaf kak." ucap Ayyana cengengesan.
"Jika teman kamu sudah takut, kakak tidak akan pernah memaafkanmu." jawab Revan dan tersenyum smirk.
Ayyana pun menoleh ke Ziora.
"Ziora, apa kamu takut?" tanya Ayyana.
"Ti-tidak." jawab Ziora gugup dan sambil menggelengkan kepalanya.
"Apa kakak sekarang sudah bisa memaafkanku?" tanya Ayyana.
"Hem." dehem Revan.
"Cih! hem ham hum hom, nasib nasib punya kakak dingin." ucap Ayyana dan mengejek Revan.
Sedangkan Revan tersenyum, sebab adiknya mengejeknya lagi.
"Ziora, suatu saat nanti saya akan mendapatkanmu." batin Revan.
...----------------...
Sesampainya di ruang makan, terlihat seorang wanita paru baya dan pria paru baya yang sedang menunggu mereka.
"Pagi mom, dad." ucap Ayyana.
"Pagi sayang." ucap mommy Bella dan daddy Nathan serentak.
Ziora yang melihat Ayyana saling berbincang dengan daddynya begitu pun dengan mommynya.
"Seandainya ayah dan ibu masih hidup." batin Ziora.
"Nak Ziora, kamu kenapa? apa kamu sakir?" tanya mommy Bella.
"Ti-tidak tante." jawab Ziora gugup dan tersenyum.
Sedangkan Ayyana yang melihat kakaknya, dia pun mengerutkan dahinya. kenapa kakaknya melihat Ziora terus menerus dan tersenyum.
"Ada apa dengan genderuwo itu? kenapa dia menatap Ziora terus menerus dan tersenyum seperti orang gila." batin Ayyana.
"Daddy, coba daddy lihat kakak." bisik Ayyana kepada Daddy Nathan.
Daddy Nathan pun melihat ke arah Revan, dan dia melihat Revan yang serius melihat Ziora.
"Apa anak itu menyukai Ziora?" pikir daddy Nathan.
"Daddy, apa kakak menyukai Ziora?" bisik Ayyana.
"Hem... sepertinya begitu." jawab daddy Nathan.
"Cih! ternyata kakak diam diam menyukai sahabatku, pantes saja dia terus menerus melihat Ziora." batin Ayyana.
"Revan." panggil daddy Nathan.
"Iya daddy, ada apa?" tanya Revan.
"Apa kamu menyukai Ziora?" tanya daddy Nathan.
Ziora yang mendengar ucapan daddy Nathan, dia pun tersedak.
Uhuk! Uhuk! Uhuk!
Revan pun mengambilkan air minum untuk Ziora, Daddy Nathan begitu yang lain melihat Revan. mereka hanya tersenyum dan menahan ketawa.
"Sejak kapan pria es tiba tiba jadi perhatian, dad, mom. apa jangan jangan itu tanda tanda jatuh cinta." ucap Ayyana dan mengejek kakaknya
Bersambung....
...----------------...
Dukungan kalian adalah penyemangat untuk setiap author yang menulis novel....
➩ LIKE
➩ KOMENTAR
➩ VOTE
➩ SUBSCRIBE
➩BANTU FOLLOW JUGA YAA
kalau di anime 😭🤣