Menikah dengan pria yang membuat hidupnya bagai di Surga membuat Ayu benar-benar bucin dan berjanji untuk tidak akan menikah lagi jika suaminya meninggal dunia duluan atau sebaliknya ia tidak akan membiarkan suaminya menikah lagi jika ia yang meninggal duluan. Namun apa boleh di kata kebahagiaannya tak berlangsung lama, Ayu meninggal setelah melahirkan putri pertamanya. Seperti Janjinya ia pun menjadi arwah penasaran untuk menjaga suaminya dari godaan wanita lain. Namun siapa sangka bayi mungilnya masih membutuhkan kasih sayang seorang ibu membuat ia harus merelakan suaminya untuk menikah lagi dengan adiknya Hera. Awalnya ia tidak keberatan karena ia tahu benar Hera, pribadinya yang sangat baik bagai malaikat membuatnya mengikhlaskannya hingga ia rela melepaskan suami tercintanya. Namun kehadiran seorang wanita tua di rumahnya membuatnya sadar jika Heralah penyebab kematiannya???, lalu bagaimana kelanjutan hubungan Hera dan suami Ayu??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Its Zahra CHAN Gacha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Draft
"Kau benar-benar iblis, aku bersumpah akan membuat hidup mu tidak tenang, sampai tujuh turunan!!"
"Coba saja kalau bisa!" tantang Hera.
Saat Ayu hendak menyerang nya Nyai Sariti langsung menjentikkan jarinya. Ayu seketika terpelanting dan menghantam dinding.
Darah hitam mengalir dari mulutnya.
"Bunuh saja dia Nyai, jangan biarkan dia bergentayangan lagi di dunia ini!" Hera tampak begitu berambisi saat melihat Ayu tak berdaya.
"Kita tidak bisa membunuh orang yang sudah mati, tapi kita bisa mengurung sukmanya agar ia tidak bisa kemana-mana," jawab Nyai Sariti
"Terserah Nyai sajalah, yang penting dia gak boleh ganggu aku lagi, apalagi merusak pernikahan ku dengan Mas Adi,"
"Baik cah ayu,"
Saat Nyai sariti hendak mendekati Ayu, tiba-tiba sebuah bayangan hitam muncul menyambar tubuh Ayu dan membawanya pergi.
Nyai Sariti hanya menghela nafas saat kehilangan Ayu.
"Maaf, sepertinya ada makhluk lain yang menginginkannya," ucap Nyai Sariti
Ia kemudian memberikan sebuah kalung kepada Hera. Pakai kalung ini untuk melindungimu dari roh-roh jahat, terutama Ayu. Kalau untuk pernikahan mu, kamu jangan kawatir karena aku sudah memberikan pelet kepadanya, dia tidak akan pernah berpaling darimu," ucap Nyai Sariti
Bagi yang sudah baca bab sebelumnya nanti bisa baca ulang ya, karena aku sudah merevisinya.
Hari Pernikahan Adi dan Hera.
Semua mata tampak takjub melihat kecantikan Hera yang begitu memukau.
Adi tersenyum manis saat melihat kedatangan istri barunya yang lebih cantik dan menawan. Semua orang tampak berbisik-bisik membicarakan mereka. Tentu saja hal itu membuat Harsiwi merasa tak nyaman.
Wanita itu memilih meninggalkan pelaminan, untuk mencari udara segar. Ia melihat mbak Yati sedang menggendong Reina.
Ia mendekati mereka.
"Reina lagi ngapain sayang??"
Yati hanya terdiam, Ia terus menunduk tanpa merespon Harsiwi.
"Yati, kamu kenapa??"
Ia mendongakkan wajah asisten rumah tangganya itu, dan seketika ia menjerit ketakutan.
"Ayu???"
Wajah Harsiwi seketika memucat, tubuhnya bergetar hebat saat melihat Mbak Yati berubah menjadi sosok Ayu
Ia menatap nanar kearahnya membuatnya ketakutan.
Yati berjalan mendekat kearahnya, Ia berusaha untuk bangun namun kakinya sulit di gerakkan.
Ia membeku saat beradu pandang dengannya.
"Maaf kan mamah nak??"
Ia tampak sedih, dan merasa bersalah.
"Tolong aku mah,"
Netranya membelalak.
"Apa yang bisa mamah bantu sayang??"
"Doakan aku, aku ingin beristirahat dengan tenang,"
Wanita itu berkaca-kaca saat mendengar ucapan putri sulungnya itu.
"Ikhlaskan dia nak, aku yakin dengab begitu kamu bisa beristirahat dengan tenang. Jangan khawatir besok mamah akan mengadakan pengajian khusus untuk mu,"
Tidak lama Mbak Yati pun pingsan. Beruntung Harsiwi langsung menangkap Reina saat bayi itu jatuh dari gendongan mbak Yati.
"Tolong!!" seru Harsiwi
Dua orang pemuda langsung menghampirinya dan membantu membawa Yati masuk ke dalam rumah. Ia sengaja menyuruh keduanya untuk masuk lewat pintu belakang. Ia tak mau membuat pesta pernikahan Hera dan Adi menjadi kacau karena peristiwa itu.
Pesta bejalan lancar hingga malam hari. Malam itu ia sengaja membawa Reina tidur di rumahnya dan membiarkan pasangan pengantin beristirahat dengan nyaman.
Malam itu Reina terus menangjs. Ia begitu rewel tak seperti biasanya. Bahkan Bi Yati sampai kewalahan menjaganya
"Biasanya sama Non Hera suka di kasih air putih, tapi aku lupa tidak membawanya," ucap Yati
"Kalau begitu ambilkan saja di dapur, biar dia berhenti nangisnya,"
"Bukan air putih itu Nyonya, kata non Hera itu ada obat herbalnya yang bikin Reina anteng," sahut Yati
"Kalau begitu kamu mau gak ambilin ke rumah Adi?"
"Tapi sudah malam ya, gak enak juga," Harsiwi kemudian berinisiatif untuk mengambilnya sendir.
Setibanya di kediaman Adi, Ia langsung menuju kamar Reina seperti yang di sampaikan oleh Mbak Yati.
Betapa terkejutnya ia saat melihat apa yang ada di dalam lemari pakaian cucunya itu.
"Astaghfirullah!"
.
akhir adi sm hera jd nikah apa g ada kejadian gmn2 gtu stlh nikah
nahh apa g di coba bunuh itu cucu mu
sama anak kesanyang mu hera
wahh apa jadinya yaaa
waduhh g abis2 ini drama pelet
itu istrimu mati bukan karna takdir tp di santet adek nya sndri ohh bang
msih g sadar kah kau kena pelet dr hera
maaf kk bunga aq bru baca
kndala quota
lha ounya rahasia apa kok brani smpe brani yaaa ahahaha
mardi mah ada2 aja mau ngis pun nangis aja lahh yu