NovelToon NovelToon
Wifi Couple

Wifi Couple

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Enemy to Lovers / Idola sekolah
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Auraliv

Albar tak bisa terpisahkan dengan Icha. Karena baginya, gadis itu adalah sumber wifinya.

"Di zaman modern ini, nggak ada manusia yang bisa hidup tanpa wifi. Jadi begitulah hubungan kita!" Albar.

"Gila ya lo! Pergi sana!" Icha.

Icha berusaha keras menghindar Albar yang tak pernah menyerah mengejar cintanya. Bagaimana kelanjutan cerita mereka?

*Update setiap hari.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Auraliv, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31 - Berteduh

Hujan deras turun sejak siang. Suasana sekolah bubar lebih cepat karena langit makin gelap, suara guntur sesekali terdengar menggelegar. Siswa berlarian mencari ojek online, beberapa menunggu jemputan orang tua.

Albar berdiri di depan gerbang sekolah sambil menatap layar ponselnya yang retak sedikit di pojok. “Sial, hujan kayak gini, sinyal sering error,” gumamnya.

Rio yang sudah dijemput motor pamit duluan. “Bro, gue cabut ya! Lo hati-hati kehujanan.”

“Iya, iya!” teriak Albar sambil melambaikan tangan.

Begitu menoleh, matanya menangkap sosok Icha yang sedang menunduk sambil memegang payung kecil. Namun payung itu sudah bolong di bagian atasnya. Air hujan menetes langsung ke rambutnya.

“Cha!” panggil Albar, berlari mendekat.

Icha menoleh, wajahnya kaget. “Bar? Kenapa lo belum pulang?”

“Gue nunggu reda. Tapi… kayaknya hujan niat betah.”

Icha menatap payung bolongnya lalu mendesah. “Kayaknya gue juga bakal basah kuyup.”

Tanpa pikir panjang, Albar menarik payung itu dari tangan Icha. “Udah, kita nebeng lari aja ke rumah lo. Deket kan?”

“Eh, Bar! Jangan sok tahu!” protes Icha, tapi ia sudah terpaksa ikut setengah berlari di samping Albar, berbagi payung kecil yang lebih banyak bikin pundak mereka basah ketimbang melindungi.

Tak sampai sepuluh menit, mereka tiba di depan rumah Icha. Rumah sederhana dengan pagar putih dan halaman kecil yang dipenuhi tanaman bunga ibunya. Albar berdiri di depan gerbang sambil mengusap rambut basahnya.

“Masuk dulu, Bar. Nggak mungkin lo pulang basah kuyup gini,” kata Icha, setengah kesal setengah canggung.

Albar mengangkat tangan. “Serius? Gue boleh?”

“Daripada lo masuk angin terus nyalahin wifi gue, mending masuk.”

Begitu masuk, aroma sup hangat langsung menyambut. Icha buru-buru melepas sepatunya, diikuti Albar yang kikuk. Ia menyapu pandangan, jantungnya berdegup lebih kencang ketika melihat seorang wanita paruh baya keluar dari dapur.

“Cha? Kamu bawa teman?” tanya sang ibu, dengan senyum ramah.

“I-iya, Bu. Ini… temen sekolah,” jawab Icha cepat.

“Temen sekolah, ya?” Sang ibu melirik Albar sambil tersenyum tipis. “Masuk, Nak. Jangan sungkan.”

Albar menunduk sopan. “I-iya, Tante. Terima kasih udah ngizinin numpang berteduh.”

Tak lama, muncul juga adik laki-laki Icha yang masih SMP. Ia menatap Albar dari atas sampai bawah, lalu mendekat ke kakaknya. “Cha, ini cowok siapa? Pacar ya?”

“Bukan!” sahut Icha cepat. Wajahnya memerah. “Ini cuma temen!”

Adiknya langsung nyengir jail. “Yeee… boong banget. Keliatan kok.”

Albar hampir tersedak dengan udara sendiri. “B-bukan, kok! Hehe…”

Sang ibu tertawa kecil melihat wajah panik keduanya. “Sudah, sudah. Duduk dulu. Icha, tolong ambilkan handuk biar temenmu nggak masuk angin.”

Beberapa menit kemudian, Albar duduk di ruang tamu sambil mengeringkan rambut dengan handuk pinjaman. Icha duduk di sampingnya, berusaha menjaga jarak.

“Icha sering cerita temen-temennya, tapi baru kali ini ada yang mampir,” ujar sang ibu sambil menyajikan sup ayam.

“Bu!” protes Icha, wajahnya makin merah.

Albar mencoba bersikap tenang, meski perutnya sudah keroncongan mencium aroma sup. “Wah, Tante… kelihatannya enak banget. Terima kasih banyak.”

Mereka pun makan bersama. Suasananya hangat, meski sesekali adik Icha melempar komentar jail.

“Bang, lo suka Icha, ya?” tanyanya tiba-tiba.

Seketika Albar terbatuk. Icha langsung menepuk punggungnya dengan panik. “Udah deh, jangan aneh-aneh ngomongnya!”

Namun Albar dengan cepat menambahkan, “Aku suka… sup buatan Tante. Enak banget.”

Semua tertawa, kecuali Icha yang menunduk malu setengah mati.

Setelah makan, hujan mulai reda. Albar pamit dengan sopan. “Terima kasih banyak, Tante. Maaf udah ngerepotin.”

“Tidak apa-apa. Lain kali main lagi, ya. Jangan sungkan,” balas ibunya ramah.

Adik Icha berseru sambil melambaikan tangan, “Bye, Kakak pacarnya Icha!”

Icha langsung mendorong adiknya masuk ke kamar. “Dasar!”

Begitu keluar rumah, Albar berjalan berdampingan dengan Icha di jalan becek. Suasana mendadak jadi canggung.

“Cha…” panggil Albar pelan.

“Apa?”

“Gue seneng bisa ketemu keluarga lo. Mereka baik banget.”

Icha menoleh sekilas, lalu cepat-cepat memalingkan wajah. “Iya, gue juga kaget lo bisa masuk rumah gue dengan mulus. Biasanya gue nggak sembarangan bawa temen cowok.”

Albar tersenyum. “Berarti gue spesial dong?”

“Jangan GR.”

Mereka berjalan lagi dalam diam. Sampai akhirnya Albar berkata dengan nada setengah bercanda, “Cha, kayaknya tadi nyokap lo suka deh sama gue. Sinyal positif banget.”

Icha menoleh dengan tatapan tajam. “Sinyal apaan? Jangan kebanyakan gaya!”

“Eh tapi serius, sinyalnya kuat. Wifi keluarga lo kayaknya udah nge-approve gue jadi user baru.”

Icha tak tahan lagi, akhirnya tertawa lepas. “Dasar Bar… ada aja!”

Malam itu, saat Icha berbaring di kamarnya, ia tak bisa berhenti mengingat momen Albar di rumahnya. Bagaimana cowok itu sopan, cepat akrab dengan ibunya, dan… berhasil bikin suasana jadi hangat meski awalnya canggung.

Di sisi lain, Albar menatap langit-langit kamarnya sambil memeluk bantal. “Ya Tuhan… ternyata rumah Icha nyaman banget. Dan keluarganya ramah. Fix, gue harus sering-sering numpang hujan di sana.”

1
Sari Kumala
bucin ini
Kristina Sinambela
keren
Kristina Sinambela
keren ceritanya
Kristina Sinambela
bagus seru
Kristina Sinambela
keren
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!