Kiki seorang gadis desa yang sederhana memiliki kemauan untuk merubah hidupnya. Ia memutuskan pergi ke ibu kota dengan hanya berbekal tekadnya yang kuat.
Ibu kota dalam bayangannya adalah sebuah tempat yang mampu mengabulkan mimpi setiap orang nyatanya membuatnya harus berkali-kali menelan kekecewaan apalagi semenjak ia dipertemukan dengan seorang lelaki bernama Rio.
Apa yang terjadi dengan kehidupan Kiki dan Rio? apakah keinginginan Kiki akan terwujud?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sephta Syani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 31
" Ki, ini di kota bukan di kampung lagi. Disini banyak orang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan apa yang mereka mau. Jadi bukan lagi masalah sopan atau engga. Bahkan dengan gosip murahan pun disini bisa menjadi fakta yang menjatuhkan mu tanpa ingin mereka tahu kebenarannya. " Lisa mencoba menjelaskan kepada Kiki.
" bukan Kita berburuk sangka pada orang lain Ki. Namun itulah kenyataan hidup di kota besar. Walaupun memang masih ada sebagian yang tulus dan jujur. "
Kiki tertegun mendengar ucapan Lisa. Benar yang Lisa katakan. Ia semakin merasa tak nyaman. Berbagai asumsi muncul di benaknya. Apalagi ia ingat kembali tatapan Dian padanya tadi.
" apa ada yang melihatmu jika kau bersama Rio? "
***
Pagi itu seperti biasa, Kiki memulai pekerjaannya di cafe. Ketika menjelang akhir pekan cafe selalu sibuk. ini menjadi kesempatan yang tak boleh dilewatkan bagi Dian untuk mengerjai Kiki.
" biarkan Kiki yang menangani semua ini." ujar Dian pada beberapa karyawan yang kebetulan ada di belakang.
" baik mbak" ujar mereka patuh.
" Jika ada yang mengabaikan perintahku, kalian siap siap untuk angkat kaki dari sini. " ancamnya pada semua.
Karyawan lain tak ada yang berani. Mereka semua mempercayai apa yang Dian katakan karena tahu bagaimana kedekatan Dian denga Rio.
Tak lama Kiki datang setelah selesai dengan pesanan pelanggan. namun begitu sampai, rekan rekannya segera menyibukkan diri seakan mereka tak melihat bahwa Kiki melayani pelanggan berulang kali.
" Ki, antar pesanan berikutnya." terdengar teriakan dari bagian dapur. Kiki hanya bisa menghela nafas. segera ia menjawab.
"siap." Kiki sigap berlari mengambil pesanan dan mengantarkannya. Dian tersenyum melihat itu.Dian sengaja membiarkan Kiki menangani banyak pesanan sendirian. Ia berharap Kiki akan kewalahan dan membuat kesalahan. Namun, Kiki dengan cekatan mengatasi semua pesanan dan tetap tersenyum, bahkan ketika kelelahan.
" semangat Ki. jangan sampai kau mengecewakan pak Rio yang sudah menerimamu bekerja disini." gumam Kiki untuk menyemangati dirinya yang merasa Lelah tak terkira.
Pesanan demi pesanan Kiki selesaikan dengan baik, ternyata dia bekerja dengan baik hingga sampai cafe tutup ia tak melakukan kesalahan sedikitpun.
"allhamdulillah...akhirnya selesai juga." Kiki merasa lega, karena harinya yang melelahkan dan menguras tenaga telah berakhir. ia terduduk di ruang karyawan sendirian untuk menenangkan diri dan mengistirahatkan kakinya yang terasa pegal sebelum berjalan kembali ke halte menunggu bus untuk pulang.
tanpa Dian dan Kiki ketahui, rupanya semua yang terjadi hari itu tak luput dari pengamatan Rio. Setelah kafe tutup, Rio melangkah menuju ruang karyawan. Rio memanggil Kiki ke kantornya.
" Ki, bisa menemui saya di kantor sekarang?" ujarnya begitu sampai di pintu ruang karyawan. ia sengaja tak masuk ruangan itu karena Kiki hanya sendiri.
" Baik pak, sebentar saya akan ke sana."
Rio pergi meninggalkan Kiki dan Kembali ke ruangannya. Tak lama Kiki mengekor di belakang dan ikut masuk ruangan Rio.
" hari ini aku mengamatimu.Kau bekerja dengan keras. aku sebagai bosmu sangat bangga akan kerja keras dan keuletan mu. mungkin jika kau bekerja keras seperti ini terus bulan ini selain gaji kau juga bisa mendapatkan bonus." ucap Rio di merasa bangga dan memuji kerja kerasnya.
Rupanya Dian diam- diam melihat ini dan merasa hatinya semakin panas.
" sialan kau Kiki. awas kau, akan ku buat kau tak berkutik lain kali!" kilatan emosi nampak semakin menjadi di matanya. Ia mulai merencanakan cara untuk membuat Kiki terlihat buruk di mata Rio.