NovelToon NovelToon
Aku Yang Kau Khianati

Aku Yang Kau Khianati

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Penyesalan Suami / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:9.2k
Nilai: 5
Nama Author: Juniar Yasir

Tentang seorang menantu yang tidak di perlakukan baik oleh keluarga suaminya.
Setiap hari nya harus menahan diri dan memendam sakit hati.
Lalu di tengah kesuksesan yang baru di reguknya, rumah tangganya di terpa badai pengkhianatan.



Akankah dirinya mampu bertahan dengan rumah tangganya?


Cerita ini belatar kehidupan di daerah Sumatera, khusunya suku Melayu. Untuk bahasa, Lebih ke Indonesia supaya pembaca lebih memahami.
Jika tidak suka silakan di skip, dan mohon tidak memberi penilaian buruk.🙏
Silakan memberi kritik dan saran yang membangun🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Juniar Yasir, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rencana Ramdan 3

Mereka sampai di rumah sekitar pukul 11 malam. Beni memarkirkan pickup berisi barang-barang di halaman rumah Sari, Dia memutuskan tidur di rumah Sari malam ini, mengingat barang-barang di luar rumah.

Ketika akan membuka pintu, rupanya pintu tidak di kunci, pasti lah ada yang masuk rumah. Sari menebak jika Ramdan lah yang masuk rumah, entah apa yang di lakukannya.

Mereka semua masuk rumah, Sari segera menuju kamar anaknya membopong Atika yang sudah tertidur ketika di perjalanan. Setelah menyelimuti keduanya Sari mengambil tas pakaiannya menuju kamarnya. Ketika pintu di buka, terlihat pakaian di dalam almarinya berhamburan di lantai, laci-laci terbuka lebar, sarung bantal terbuka dari bantalnya. Sudah pasti Ramdan mencari sesuatu.

Sarimah yang akan ke dapur tak sengaja melihat ke kamar Sari. Betapa terjutnya orang tua ini melihat bentuk kamar Sari.

“Astaghfirullah! Kenapa ini Sar? Kamar kau sudah macam kapal pecah saja ni.’’ seru nya. Dirinya memungut pakaian yang berserakan, memasukkan ke dalam keranjang kosong.

“Sepertinya bang Ramdan ke sini Bu. Entah apa yang di cari dia tu.’’ balas Sari, juga ikut memasukkan kembali sarung bantal.

“Memanh biadab betulnya Ramdan sekarang. Bisanya dia merakas macam ni. Seharusnya dulu memang baik aku tak merestui kalian. walaupun dulu nya aku tak suka dengan kau, setidaknya kejadian ini tak terjadi_’’ Sarimah memijit kening nya.

“Aku rasanya sudah tidak ada muka di hadapan kau Sari. Ya Allah kenapa aku dulu tak menyusul Ayahnya Yati saja.’’ kembali dirinya menangis.

Malu tentu saja dirinya rasakan. Sudah surat tanah, rumah di ambil. Sekarang entah apa lagi yang di inginkan Ramdan. Padahal rumah di kota dan isi nya tidak ada sepeserpun dari uang nya.

Sari hanya diam saja, percuma meminta atau memujuk Sarimah saat ini. Karena hati orang tua ini sedang hancur di buat anak lelaki satu-satunya. Orang tua mama yang tidak kecewa, bila sang anak berbuat ulah. bukan hanya menikah siri, semua peninggalan sang Ayah di jual. Yati yang mendengar ucapan Ibunya pun hanya diam. Dirinya juga sebenarnya masih memikirkan nasib pernikahannya.

“Bu, menangis boleh, tapi jangan meratapi. Ibu ingatkan cakap di Dokter Nina. Ibu tak boleh banyak pikir yang berat. Sebaiknya Ibu istirahat. Hari juga dah tengah malam ni’’ ucap Sari.

Sari membawa mertua nya ke kamar anak-anak, memberi kan minuman dan obat. Setelahnya Sari memutuskan untuk istirahat dulu, pakaian yang berserakan tadi sudah di masukkan semua di keranjang, besok saja akan di rapikan lagi. Sedangkan Yati, dirinya tidur diruang tv bersama Rahmi.

.

*****

.

Pagi harinya

Setelah membuat sarapan, Sari telah di sibukkan dengan adonan kue. Hari ini Sari akan mulai membuat pesanan pelanggan nya. Setelah memanggang bolu tape nya, Sari lanjut membangunkan Selfi.

“Fi, bangun nak! Sholat subuh dulu.’’ Sari membangunkan sang anak dengan menoel hidung Selfi.

“Hmmm,, iy mak.’’ Selfi beranjak dan menuju kamar mandi.

Sari membenarkan selimut Atika, setelah nya keluar kamar.

“Mana Yati dan Rahmi Bu?’’ tanya nya pada mertua karena tidak melihat kedua wanita itu.

“Maraton kata nya. Tiba pula rajin maraton nya, padahal di kampung jangan kan maraton, jalan ke tetangga saja jarang sekali’’ jawabnya.

“Mungkin suasana sedap Bu, kalau di kampung kan sunyi sepi jika subuh begini. Kalau disini jam segini dah banyak orangnya.’’ balas Sari.

“Iya ya. Baru sadar aku, disini ramai betul, kadang jam lima kurang pun dah ramainya ku dengar.’’

“Itu biasanya orang pergi belanja untuk di jual di warungnya Bu. Macam lakinya kak ani tu juga kadang subuh perginya. Waktu dia pernah cerita juga.’’ ujar Sari.

“Oh suailah budak-budak tu berani keluar masih gelap macam ni.’’

.

.

“Sudah jam sembilan ini kemana budak berdua tu belum balik juga. Risau pula hatiku jadi nya’’ ujar Sarimah.

Mereka duduk di teras. Sari baru saja mengecek panggangan kue dan terakhirnya.

“Baru saja Ibu cakap, tu mereka dah muncul.’’ tunjuk Sari menggunakan dagunya.

Yati dan Rahmi mendekati teras, kedua nya membawa kantong plastik.

“Kemana perginya kalian pagi buta macam ni? Aku bukan main lagi risau nya. Katanya maraton tapi balik siang begini.’’ omel sarimah.

“Maaf Mak cik, kami jalan balik tadi singgah kedai. Ni kami belanja lah sekalian.’’ ucap Rahmi mengangkat belanjaan mereka.

“Ooo macam tu kesannya. Lain kali jangan macam tu lagi, kesian Ibu.’’ ujar Sari.

“Ya sudah mandilah kalian dulu. Nanti datang Beni pingsan pula Dia mencium bau kalian.’’ Ucap Sarimah.

“Wow.... Kern pula Mak ni sekarang. Semenjak tinggal di sini, sudah pandai pula Mak meledek budak ini.’’ Yati bertepuk tangan. Merasa bangga pada Ibunya.

Sari dan Rahmi hanya menggeleng kepala Saja. Kedua nya lega, setidaknya Yati dan Rahmah melupakan sejenak masalah keluarga mereka.

Saat asik bersenda gurau, tiba-tiba datang kurir. Mereka masih menunggu kurir itu memilih entah barang apa yang di antarnya.

“Benarkah ini rumah saudara Mirna Sari?’’ tanya kurir yang kira-kira berumur Beni itu.

“Ya!, Saya sendiri. Ada apa ya? sepertinya saya tidak pesan paket Dik’’ ucap Sari

“Oh memang bukan paket pesanan kak. Tapi ini Surat dari Pengadilan Agama.’’ berintahu pria itu. Sari mengerutkan kening mendengarnya.

“Wah, gerak cepat juga Bang Ramdan rupanya. Tak sabar betul Dia nampaknya.’’ timpal Yati.

Kurir yang tidak tahu menahu itu, mengulurkan paket dan kertas untuk di tandatangani. Setelah mendapatkan tandatangan Sari, pria itu pamit pergi.

Setelah kepergian kurir itu, Sari kembali duduk. Mereka yang ada dia itu sudah menunggu penasaran akan isi dari surat itu. Berbagai prasangka di benak mereka.

“Cepatlah sedikit kak, macam sinetron yang ku tengok pula cara kakak membuka amplop tu. Pakai apa tu namanya anak sekarang cakap?_’’ Yati menjentikkan tangan di tepi dahi berfikir keras, ucapan gaul anak sekarang.

“Haaaa,, slowmo. Bergaya betul cuma buka itu saja.’’ gerutunya.

“Ngapa pula kau yang sibuk Yat. Biarlah, aku saja berdebar ini apa isinya. Entah apa lagi ulah anak jantan tak berguna tu.’’ ujar Sarimah.

Sari telah membuka amplop coklat itu, dengan pelan dirinya mulai membuka kertas berwarna putih itu. Di atasnya terdapat logo pengadilan. Perlahan matanya mulai membaca dari atas. Sari langsung terdiam, mereka yang ada di dekatnya makin penasaran saja. Yati yang kesabarannya setipis tisu, segera saja merampas surat itu.

“Surat apa kak?’’ tanya Rahmi yang juga penasaran.

“Perebutan hak anak?!’’

“Apa?!’’ pekik Sarimah kaget. Dirinya terduduk di lantai teras.

“Aku sangka surat cerai, rupanya ini lebih mengejutkan. Memang betul dah gila Ramdan tu Mak. Aku yang jahat selama ni, rupanya dia lebih macam iblis kelakuannya. Tak sadar diri, sudah mahu mencuri di rumah ini saat kita tinggal, sekarang malah hendak merebut anak-anak ni. Luar biasa jin yang masuk badan Dia tu’’ ujar Sari berapi-api.

Sebenarnya Dia masih tidak menyangka jika Abang nya telah berbuat sejauh ini. Abang yang di kiranya cinta mati pada kakak iparnya, Abang yang di kira setia dan selalu memba istrinya itu, ternyata bisa berbuat seperti ini. Lagipula siapa yang akan menyangka jika Ramdan yang berwajah polos itu, ternyata bajingan.

.

.

.

“Kau pikir aku akan mengalah Ramdan? Tentu tidak. Kau saja pengecut, demi mencuri hak asuh anak, kau tega menjual semua peninggalan orang tua mu!’’ sinis Sari.

1
Lin
lanjut
kalea rizuky
author ne orang mana malay kah
Juniar Yasir: org RIAU kk say🙏 aslinya lbih kental Melayu. demi lebih mudah di pahami pembaca, dibikin lbih modern bhasanya. asli nya jika menggunakan contoh DIMANA dibaca (DIMANO/DiMANE)
total 1 replies
kalea rizuky
akhirnya cpet urus cerai resmi sar buang laki. tak guna
kalea rizuky
cpet cerai laki tak. guna
Lina nana
lanjut lah
Juniar Yasir: mksh kkk sudah Sudi mampir di karya ku. insyaallah NNT up LG🙏
total 1 replies
Juniar Yasir
bagus,
kalea rizuky
jngn bertele tele donk cpet ketauan
Juniar Yasir: Sabar kak. baru awal2😁🤭
total 1 replies
kalea rizuky
cpet ketauan donk
kalea rizuky
awas klo selingkuh buang aja sar laki. tak guna
kalea rizuky
bca ne cerita jd inget drakor skg yg lagi boming iu sama par bogum/Curse/
Juniar Yasir: oh iya kak? gak prnah nnton soalnya jika BKN Lee min ho yg pemainnya. bisa sama yak?😁
Juniar Yasir: oh iya kak? gak prnah nnton soalnya jika BKN Lee min ho yg pemainnya. bisa sama yak?😁
total 3 replies
Asyasya
Thor, kalau habis titik itu baiknya huruf kapital.
Juniar Yasir: makasih kakak msukannya. Maasya allah
total 1 replies
Elok Pratiwi
tidak menarik ... karakter sari sang istri goblok lemah mudah ditipu tidak ada greget nya membosankan
Juniar Yasir: sedikitpun sy TDK mmaksa memberi nilai bagus mbak. lbih baik TDK d ksi nilai SMA skli. krna nilai itu besar dampak nya. syaalah senang sperti mbak ini. lgsg bilang a b c d. tp ibu itu, BKN hnya crita sya yg di bikin buruk. Cuba kakak cek akunnya.
Bora Mahkota: maaf sebelumnya kak, jika ada yang tidak suka dengan cerita yang kamu buat biarin aja, kalo soal kasih nilai itu hak mereka kak, karena tidak semua pembaca seperti itu, ada yang suka dan ada yang tidak suka, terus kenapa kakak harus marah jika di kasih bintang 1, dengan dikasih bintang 1 harusnya kakak bisa memperbaiki semuanya, atau paling tidak kakak cek dulu cerita yang kakak buat, jika sekiranya ada yang salah atau apa gitu kakak bisa memperbaiki, lah ini kakak malah marah, maaf ya kak, kakak sabar saja karena ada kemungkinan para pembaca pindah ke novel lain karena kesannya kakak seperti memaksa mereka untuk memberi nilai bagus untuk cerita yang kakak buat, ingat kak tidak semua bisa dipaksakan, karena semua pembaca memiliki hak masing masing untuk berkomentar , maaf ya kak jika kakak tidak terima dengan saran dariku
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!