Gadis Bisu Milik Sang Raja

Sepatu hak tinggi berwarna merah, gaun dengan tali spaghetti berwarna senada, sepasang pakaian dalam wanita, kaos oblong abu abu milik pria, celana pendek, serta sebuah boxer nampak berceceran di lantai kamar yang didominasi warna putih itu.

Di atas ranjang yang nampak berantakan. Sepasang pria wanita tanpa ikatan pernikahan nampak sibuk menuntaskan hasrat seksu*l mereka. Bibir keduanya saling beradu. Cairan bening berbusa bahkan sesekali menetes dari sela sela pergulatan lidah mereka. Wanita dalam pangkuan itu menggerakkan tubuhnya naik turun. Memasukkan dan mengeluarkan seonggok benda tegak menantang yang sejak tadi memompa liang kenikmatannya.

"Sssshhh....ooouugghh..."

Desah*n dan racauan itu terdengar saling bersahutan dari kedua anak manusia itu. Nafs* keduanya begitu memburu. Membara membuat panas sepasang manusia yang tengah menjalin hubungan terlarang tersebut.

Wanita cantik berkulit putih itu nampak sudah basah. Basah tubuh karena keringat, basah yang lain karena.......... ahsudahlah!🙈

Warna merah bekas polesan lipstik di bibirnya itu sudah luntur. Warna hitam eyeshadow nya sudah tak berbentuk. Wanita itu menjambak rambutnya sendiri. Menggeliat menggoyang benda tegak yang menyatu dalam tubuh nya kala merasakan sensasi nikmat saat bibir pria itu melahap buah dadanya. Laki laki itu bahkan melebihi bayi yang tengah kelaparan. Membuat Laura begitu menikmati siang membara yang penuh kenikmatan ini.

Ya, itu Laura. Ia tengah berbagi keringat dengan seorang pria tampan yang tak lain adalah atasan sekaligus suami dari sepupunya sendiri, Say Frans Yuda!

Sepasang pria wanita yang rupanya sudah menjalin hubungan sejak setahun terakhir ini terlihat begitu bringas. Mereka lupa akan siapa mereka sebenarnya. Seolah setan sudah menguasai keduanya. Kedua manusia itu sudah sering memadu kasih bahkan saat Frans masih bersama Mawar. Dengan alasan keluar kota serta jabatan keduanya di perusahaan sebagai atasan dan bawahan, membuat keduanya sering menghabiskan waktu berdua.

Hubungan terlarang yang awalnya terjalin secara sembunyi sembunyi itu kini makin terang terangan semenjak Mawar menghilang. Keduanya semakin sering bertemu. Duka yang sempat Frans rasakan karena kehilangan istri perlahan sirna karena godaan wanita penggoda yang tak lain adalah sepupunya sendiri itu.

Frans yang sebenarnya begitu menyayangi Mawar kini seolah tersihir oleh godaan sang wanita selingkuhan. Ia bahkan mengabaikan istrinya. Membiarkannya tanpa pernah mencarinya dan lebih memilih untuk menganggap Mawar sudah mati dan bersenang-senang dengan Laura.

Frans bukannya tidak pernah mencari Mawar. Ia sudah berusaha mencari istrinya itu. Ia sudah berniat lapor polisi, menyiapkan tebusan untuk menyelamatkan istrinya. Namun sikap dan pendirian nya yang tak teguh seolah membuatnya tak bisa menentukan pilihan dengan bijak. Laki laki itu justru lebih memilih mengikuti kata wanita penggodanya. Menganggap Mawar mati dan menikmati masa 'duda' nya dengan bersenang-senang bersama Laura.

Apakah Frans selama ini tidak mengetahui keberadaan Mawar?

Jawabannya adalah...tahu!

Frans tahu semuanya. Frans tahu jika selama ini Mawar tinggal bersama Raja. Frans tahu jika selama ini Raja juga diam diam memperhatikan gerak gerik laki laki itu.

Frans bukan orang yang bodoh bodoh amat. Frans tahu dunia bisnis itu keras. Frans tahu tujuan Raja menculik Mawar pada awalnya.

Semula, ia ingin menyelamatkan Mawar dari cengkeraman Raja. Namun setelah mendapat bisikan setan dari wanita penggoda nya, Frans memilih untuk 'mengikhlaskan' Mawar bersama Raja. Daripada harus membayar tebusan mahal mahal hanya demi memulangkan wanita bisu itu.

Toh Mawar sudah bersama laki laki itu. Laki laki yang dikenal pecinta hiburan malam dan sering berganti ganti jal*ng. Untuk apa menyelamatkan Mawar? Bisa saja selama dua bulan ini Raja sudah menyentuh Mawar. Pantang baginya berbagi wanita dengan pria manapun!

(Tapi kalau dia yang bagi bagi lendir nggak masalah! Emang setan kan laki model begitu?!😏)

Racauan itu terdengar makin jelas dan memburu. Hentakan tubuh itu makin berirama. Frans memeluk wanita keduanya itu sembari melahap benda kembar yang sejak tadi berayun ayun di depan matanya. Keduanya larut dalam permainan panas dan terlarang itu. Hingga tiba tiba.....

Ceklek.....

Pintu kamar terbuka....

Frans dan Laura yang tengah dalam mode panas itu menoleh ke arah sumber suara.

.

.

.

Duuuaaar......

.

.

.

Bak tersambar petir di siang bolong. Sesosok wanita cantik dengan gaun putih bersih nampak berdiri di depan pintu itu. Frans dan Laura menganga. Mata wanita di depan pintu itu nampak mengembun. Ia mematung. Seolah tak menyangka dengan apa yang ia lihat dengan mata kepalanya sendiri.

Wanita itu adalah Mawar. Ia yang baru saja diantar pulang oleh Sang Raja kini seolah dibuat tak percaya dengan apa yang ia saksikan.

Di sana. Di atas ranjang besar yang dulu tiap malam menjadi saksi cintanya dengan sang suami. Dilihatnya di sana suami yang sangat ia banggakan tengah memadu kasih dengan sangat panasnya. Bukan dengannya. Melainkan dengan seorang wanita yang sangat Mawar kenali.

Laura Cella Affarra. Sepupunya sendiri! Wanita yang sangat sayangi. Wanita biasa yang ia berikan tempat tinggal dan pekerjaan setelah kedua orang tuanya meninggal.

Bagiamana rasanya jadi Mawar?

Sakit?

Perih?

Hancur?

Terluka?

Lebih dari itu semua!! Seolah apa yang kini ia rasakan sudah tak bisa dijelaskan dengan kata kata.

Pakaian berceceran di lantai. Desahan dan lenguhan terdengar dari kedua manusia kepercayaan nya itu.

Remuk redam hati Mawar. Hancur berkeping-keping perasaan hatinya. Dada itu nampak sesak. Nafasnya tersengal-sengal seolah tak mampu menerima pasokan udara yang berhembus tenang di ruangan itu.

Mawar meremas dress di bagian dadanya. Sakit. Sesak. Ah....entahlah! Seolah sudah tak ada kata kata lagi yang bisa diungkapkan untuk menggambarkan perasaan Mawar saat ini. Setengah mati ia menjaga kehormatannya di sarang penculik itu. Setengah mati ia menahan sakit entah itu fisik maupun hatinya. Ia hanya satu tujuan dan prinsip. Yakni menjaga kehormatannya sebagai istri seseorang Say Frans Yuda yang terhormat.

Ia yakin laki-laki itu masih mencintainya dan akan tetap mencintainya. Ia yakin laki laki itu setia. Ia yakin laki laki itu di luar sana tengah mencari cara untuk bisa membebaskannya.

Ia mengabaikan perasaan nya yang mulai goyah saat laki laki itu tak kunjung datang menolongnya. Ia abaikan kecurigaan nya saat Frans tak membalas pesannya. Ia bahkan mencoba tutup mata saat melihat bukti foto suaminya tengah berpelukan mesra dengan seorang wanita yang entah siapa dia.

Sekarang....

Lihatlah!

Sia sia sudah pengorbanannya. Terbuang sudah air mata, darah, dan keringatnya sia sia. Pria itu mendua. Pria itu tak mencintainya. Pria itu menjamah wanita lain di atas ranjang mereka. Bukan orang asing! Melainkan sepupunya sendiri yang ia bantu saat terpuruk dan ia berikan pekerjaan!

Tuhan....!

Sakit sekali. Betapa sempurnanya pria itu di mata Mawar selama ini? Begini Kah warna asli seorang Frans yang nyaris sempurna di mata Mawar.

Sungguh...ini sangat menyakitkan!

"Mawar?!" Ucap Frans. Dengan cepat laki laki itu mendorong tubuh Laura yang tengah masih dalam penyatuan dengan miliknya itu.

Wanita yang kini nampak tak berbusana itu memekik. Frans bangkit. Ia lantas meraih celananya, kemudian mengenakannya.

Laki laki itu mendekati sang istri sembari menaikkan resletingnya.

"Mawar...." Ucap Frans kala sudah berada di samping istrinya.

Mawar masih meremas dadanya. Air mata mengalir dengan sangat derasnya. Sesak sekali dada itu. Seolah ia kesulitan untuk bernafas.

"Ka...kamu....." Ucap Frans sembari menggerakkan tangannya hendak menyentuh pundak istrinya. Namun wanita itu reflek mundur. Menjauh dari laki-laki itu.

Mawar makin menangis. Andai ada suara yang bisa keluar dari mulutnya, mungkin ia sudah menangis histeris sekarang.

Frans nampak bingung. Ia nampak mengusap rambutnya ke belakang sembari mencengkeramnya seolah kalut dan bingung, tak tahu apa yang harus ia lakukan. Sedangkan di atas ranjang, Laura hanya diam tak bergerak sembari meremas selimut tebal yang kini menutupi tubuh setengah basahnya.

Frans menatap wajah sang istri yang kini nampak banjir air mata.

"Sayang, kita bi..........."

Plaaakkk.....

..

..

..

Bersambung 🙈

...****************...

Maafin author yang makin malas up ini. Mungkin efek mlendung sekaligus puasa. Jadi cuma bisa up dikit✌️🙏🏼🙏🏼