Note : Ini hanya cerita biasa. Tentang seorang gadis SMA yang menjadi idola. Tentang bumbu dalam masa remaja. Tentang Pertemanan dan Persahabatan. Juga tentang cinta dan rasa cemburu yang berlebihan.
Grrycia Kiana. Bintang SMA Ghalapagos. Selain pesonanya yang cantik dan memikat, ia juga merupakaan siswi centil yang cukup cerdas meski sering berbuat sesuka hatinya.
Ia bebas membiarkan dirinya menikmati masa SMA-nya tanpa perduli dengan percintaan.
But! Lain ceritanya setelah ia berjumpa dengan Pak Andreas. Guru Fisika muda tampan yang memikat hatinya.
Mampukah pesona Grrcya memikat Guru tampan itu?
Akankah keduanya bersatu dan menepiskan status sebagai seorang Guru dengan Murid?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eva Yulian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kalut
****
Yahh, Pak Andreas sudah memadamkan cahaya terang itu begitu saja,tanpa pertimbangan, tanpa belas kasihan
Jangan tanya deberapa kalut Grrycia sekarang!
Bahkan fikirannya tak menentu, hatinya remuk bagai di remas remas sekuat tenaga
Selama ini Grrycia ditipu habis habisan oleh pesona tampan Pak Andreas, ia di perdaya
di anggap bodoh.
Grrycia tak sanggup untuk percaya semua ini
Ia bagai dejavu begitu mengetahui tentang kebenaran status Pak Andreas yang sesungguhnya
Grrycia masih ingat saat ia baru berjumpa dengan Pak Andreas dan langsung jatuh cinta kepadanya, sehingga ia bertekad untuk mampu memikat Guru tampan itu dan akan siap menanggung resikonya apapun yang terjadi. Termasuk patah hati
Saat itu ia sudah siap dengan segala konskuensinya, tapi Grrycia tidak percaya jika hal itu terjadi sekarang, dan ternyata Grrycia tidak bisa menerimanya,.Grrycia tidak bisa berlapang Dldada,Ia tak mampu merelakan Pak Andreas
Ia terlalu sering berangan angan suatu saat nanti akan menikah dan tinggal satu atap dengan Pak Andreas, ia terlalu berambisi untuk hidup berdampingan dengan Pak Andreas
Sampai pada akhirnya, sekarang kenyataan pahit begitu keras menampar dirinya
Grrycia benci Pak Andreas!
Grrycia benci guru tampan itu!
Seharusnya, jika memang ia memiliki kekasih
ia memberi batasan pada Grrycia agar Grrycia tidak merasa bahwa ia memang membebaskan Grrycia untuk terus jatuh cinta
padanya, agar Grrycia tidak terlalu berharap
Yah, begitulah.
Berharap pada manusia hanya akan berujung kecewa
**
Grrycia tau tau merebahkan diri di paha Mamanya yang sedang menonton Tv di ruang keluarga,
Mama heran, tapi tidak banyak bertanya
Sebagai seorang ibu yang pengertian, Mama Dea hanya mengelus lembut rambut Grrycia.
Menunggu anaknya mengutarakan kegundahan hatinya, biarkan ia tenang saja dulu.
Bagaimana pun ia tau bahwa anaknya tidak dalam keadaan yang baik baik saja
"Mahhh..." Rengeknya yang masih membenamkan wajah di pangkuan ibunya
"Sayang" Mama menyahut lembut, sebisa mungkin membuatnya nyaman dengan siap menjadi pendengar yang baik
Perlahan air mata membasahi pipinya
Grrycia duduk, berhadapan dengan Mama yang nampak iba melihatnya
penasaran. Namun tetap menahan diri untuk mempertanyakan permasalahan yang dihadapi putri kesayangannya saat ini
Grrycia menahan tangisnya, ia hanya menitikan air mata tanpa bersuara
Bukankah itu lebih menyakitkan? lebih memilukan?
lebih membuat perih?
Mama mengusap wajahnya, mengusap air mata yang membasahi pipi mungil Grrycia,
kemudian memeluknya, menenangkan, sebisa mungkin menjadikan dirinya tempat ternyaman untuk putrinya ini
**
Grrycia merebahkan tubuhnya di ranjang kamarnya yang megah. Hatinya benar benar hancur untuk saat ini.
Bagaimana tidak, lelaki yang di harapkannya dan memang memberinya harapan lebih kini menghianatinya.
Sungguh Grrycia tidak ingin percaya dengan hal ini, namun inilah kenyataannya. Ini semua sudah terjadi, mau tidak mau Grrycia memang harus menerimanya
Bahwa kebersamaannya dengan Pak Andreas selama ini hanyalah kepalsuan, dan kini semuanya sudah berakhir
Sudah berakhir!
Pak Andreas adalah lelaki pertama yang membuat Grrycia sampai se-kalut ini, sampai membuatnya menangis seperti ini.
Pak Andreas orang pertama yang membuatnya tergila gila
Selama ini Grrycia memang tidak pernah tertarik dengan laki laki manapun, tidak ada lelaki yang mampu membuatnya luluh
hingga Pak Andreas datang dan membuat Grrycia jatuh cinta
Grrycia membuka hatinya, meyakinkan diri bahwa tidak semua laki laki sama. Tidak semua laki laki akan membuat kecewa, seperti apa yang di katakan para wanita diluar sana
Dan kini, ternyata apa yang dikatakan mereka benar adanya,
laki laki memang makhluk yang seenaknya memperlakukan wanita, Pak Andreas sama saja!
Grrycia tidak tau ke kalutannya ini akan berlangsung sampai kapan.
Yang Grrycia tau sekarang adalah;
DIA BENCI PAK ANDREAS!
Diluar nampak hujan turun membasahi bumi,
suara air yang terjatuh di atas atap kamarnya, mulai menemani kesunyiaannya
Seketika itu pula Grrycia langsung mengingat Pak Andreas.Merindukannya dan mulai merasakan sesak di dadanya
Teruslah hujan. Temani air mataku
Begitu lah,
Grrycia tertidur dengan di iringi suara deru air hujan, pilu. Dengan sudut matanya yang berair.
Ia merindukan Pak Andreas
***
Keesokan harinya, Grrycia memutuskan untuk tidak masuk sekolah dan Mama Dea yang mengerti keadaannya pun juga mengizinkannya.
Biarkan anaknya ini tenang saja dulu
Hari ke dua, Grrycia juga belum masuk sekolah, tentu saja itu membuat Pak Andreas heran. Terlebih saat terakhir keduanya bertemu ada hal yang aneh dengan Grrycia
Ada apa dengan anak centil itu. Apakah dia sakit? Begitu batinnya
**
Hari ke tiga Grrycia belum juga masuk sekolah sehingga Pak Andreas memutuskan untuk menjenguknya saja.
Ia penasaran dengan keadaan Grrycia. Tidak! Khawatir maksudnya! Cemas.
Mama Dea langsung membukakan pintu begitu bel di tekan dari luar,.kebetulan Si Bibi sedang berada di dapur dan Mama Dea memang dekat dengan pintu masuk, ia sedang berada di ruang tamu
Pintu terbuka, Mama Dea tersenyum melihat siapa orang yang bertamu ke rumahnya
"Selamat siang tante" Sapanya dengan begitu manis dan tetap dengan wibawanya
"Siang. Euu.." Mama Dea menggantung kalimatnya agak bingung harus bagaimana memanggilnya
"Panggil Andreas saja tante" Ralatnya
Mama Dea manggut manggut,
kemudian mempersilahkannya masuk
"Sebentar yah, Tante panggilkan dulu Grrycia di kamarnya" Sahut Mama Dea kemudian berlalu meninggalkan Pak Andreas yang sudah duduk anteng di sofa ruang tamu
Begitu Mama Dea berlalu, Pak Andreas merasa bukan mau menjenguk muridnya, tetapi Ia merasa lebih seperti mau bertamu untuk meminta maaf kepada kekasihnya karena sedikit perselisihan yang terjadi tiga hari yang lalu. Ahh apa apaan ini!
Pak Andreas nampak menyunggikan senyumnya saat melihat ke sebuah figura besar yang dipajang di dinding menuju tangga kee kamar Grrycia.
Tidak salah lagi, anak kecil sekitar umur enam tahun yang ada di figura itu sudah pasti adalah nona tuan rumah, Grrycia Kiana,
terlihat begitu lucu dan menggemaskan
**
Grrycia membuka pintu kamar saat Mamanya mengetuk dari luar
"Ada Guru mu" Sahut Mama
"Ngapain?" Tanya Grrycia, kesal.
Masih tersirat sesak di dadanya saat mengingat Pak Andreas yang menghianati perasaannya
"Temuin gih!"Suruh Mama tanpa menggubris pertanyaan Grrycia barusan
"Grryc ggak mau nemuin dia" Sahut Grryc
Mama Dea nampak menghela nafas
"Sayang" Bujuknya
"Maah, Grryc butuh waktu buat sendiri"Sahut Grryc dengan wajah yang memelas
"Yah, pliiss" Sahutnya memohon
Mama nampak terdiam
"Mama harus ngomong apa sama dia?" Tanya Mama seperti yang kebingungan
"Mama bilang aja Grryc udah tidur"
Sahut Grryc
Mamanya menghela nafas, kemudian akhirnya berlalu juga meminggalkan Grrycia dan kembali menemui Pak Andreas
"Maaf nak Andreas. Grrycia sedang tidur. Pintu kamarnya di kuci" Sahut Mama Dea begitu sampai di hadapan Pak Andreas
Pak Andreas nampak sedikit termenung,
"Sudah di ketok ketok,. Tapi tidak ada respond" Sambungnya dengan raut wajah cemas.
Tidak enak hati karena sudah menuruti permintaan putrinya untuk membohongi Guru muda tampan ini
"Tidak papa Tante..Kalau begitu saya permisi"
Sahut Pak Andreas
"Buru buru sekali, tidak minum dulu?" Mama Dea berbasa basi, entah mengapa dia sampai lupa menawari tamunya minum
"Tidak usah" Tolak Pak Andreas, lembut"
"Maaf ya"
Sahutnya, maaf karena Grrycia tidak dapat menemuinya
"Tidak Papa tante" Sahutnya selalu dengan pembawaan yang tenang
Pak Andreas pamit sebelum masuk ke mobilnya, ia memandang ke lantai atas yang setaunya adalah kamar Grrycia.
Ia yakin bahwa Grrycia tidak benar benar tidur, barang kali itu hanya alasan dirinya karena tidak mau bertemu dengannya. Dengan Pak Andreas
Pak Andreas benar.
Setelah ia masuk ke dalam mobilnya,
Grrycia hanya memandang kepergianya melalui celah gorden
Grrycia sudah bertekad untuk membencinya, tapi mustahil jika akan benar benar benci pada Guru tampan itu
Tidak akan semudah apa yang ia ucapkan
**
Pak Andreas sampai di apartemennya di pintu apartemen ia melihat seseorang sedang menunggunya. Itu Mas Jordan
tidak tau mau apa, tidak biasanya ia mengunjungi Pak Andreas ke apartemennya
"Mas"
"Ndre, darimana kamu. Larut sekali" Sahutnya, seraya mengangkat pergelangan tangannya, mengecek arloji. Kemudian masuk mengikuti langkah Pak Andreas setelah Pak Andreas membuka pintu apartemennya
Sepulang dari rumah Grrycia tadi Pak Andreas memang tidak kembali ke sekolah, ataupun ke apartemennya
Ia malah pergi ke suatu tempat, yang dimana tempat tersebut mampu menenangkan fikirannya
"Kamu meminum alkohol?" Tanya Mas Jordan sambil menyipitkan matanya
"Ada apa? Kamu ada masalah Ndre?" Tanya Mas Jordan lagi
Ia hafal karakter adik satu satunya ini.
Jika ada masalah, maka alkohol adalah tempat pelariannya.
Yah ia hanya akan mau meminum minuman laknat itu jika fikirannya sedang kalut
Pak Andreas bukanlah orang yang suci,
di luar profesinya sebagai sorang Guru ia pun sama seperti orang lain.
Jika memiliki masalah maka ia pun akan mencari ketenangan, sama seperti Insan lainnya
"Tidak!"Pak Andres menyahut singkat
"Kau tidak sedang baik baik saja Ndre" Tebak Mas Jordan lagi
"Ada apa Mas kemari?" Tanya Pak Andreas akhirnyaa mengalihkan pembicaraan
Mas Jordan manggut manggut, mengerti jika adiknya ini tidak ingin di paksa untuk menceritakan masalahnya
Yasudah, toh ia juga sudah dewasa.
Mas Jordan percaya, bahwa adiknya ini mampu menyelesaikan masalahnya
"Oh. Ya. Mas habis dari kantor, sekalian memberi tahu mu untuk acara tujuh bulanan kakak iparmu Blbesok malam. Mas mengundang mu secara resmi sebagai anggota keluarga"
Sahut Mas Jordan
Pak Andreas manggut manggut
"Ohh, yaa bagaimana dengan murid cantik mu itu?"
Tanya Mas Jordan yang kemudian malah menanyakan Grrycia
dan membuat kepala Pak Andreas sedikit nyeri
**////