NovelToon NovelToon
Dewa Alkemis Pengurai Jiwa

Dewa Alkemis Pengurai Jiwa

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Epik Petualangan / Iblis / Balas Dendam / Mengubah Takdir / Perperangan
Popularitas:17.2k
Nilai: 5
Nama Author: Nugraha

“Yang hidup akan ditumbuk menjadi pil, yang mati akan dipaksa bangkit oleh alkimia. Bila dunia ingin langit bersih kembali, maka kitab itu harus dikubur lebih dalam dari jiwa manusia…”

Di dunia tempat para kultivator mencari kekuatan abadi, seorang budak menemukan warisan terlarang — Kitab Alkimia Surgawi.
Dengan tubuh yang lemah tanpa aliran Qi dan jiwa yang hancur, ia menapaki jalan darah dan api untuk menantang surga.

Dari budak hina menuju tahta seorang Dewa Alkemis sekaligus Maharaja abadi, kisahnya bukanlah tentang keadilan… melainkan tentang harga dari kekuatan sejati.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nugraha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30 : Yue Lan

Di bawah langit sore Kota Qingya Timur, Yue Xian membawa Li Yao melintasi halaman luas kediaman Klan Yue. Selama perjalanan, Li Yao tak berhenti melirik ke kiri dan ke kanan, melihat setiap detail keindahan yang terlihat di hadapannya.

Jalanan berlapis batu putih yang bersih seolah memantulkan cahaya sore, sementara taman bunga yang bermekaran menghembuskan aroma lembut, menambah kesan megah khas keluarga bangsawan. Semua itu membuat Li Yao tak mampu menyembunyikan rasa takjubnya.

“Kita sudah sampai Saudara Li,” suara lembut Yue Xian memecahkan lamunannya.

Li Yao tersentak kecil, tubuhnya sedikit kaku karena kaget. “Oh, iya, Nona Yue,” jawabnya refleks.

Senyum tipis terlukis di bibir Yue Xian saat ia melihat tingkah laku Li Yao yang tampak canggung, sebuah reaksi yang justru membuatnya terlihat semakin polos dihadapannya.

“Ini adalah aula utama Klan Yue. Di sinilah para tetua selalu berkumpul dan tempat dimana para tamu kehormatan dijamu,” ujar Yue Xian dengan lembut.

Yue Xian kemudian melangkah maju menuju pintu besar aula, sebuah pintu megah dengan ukiran naga giok yang tampak hidup di bawah cahaya lentera. Tanpa ragu, Yue Xian mendorong pintu tersebut. Pintu perlahan terbuka dan memperlihatkan ruangan yang sangat luas dengan pilar-pilar emas berkilauan.

Para tetua Klan Yue tampak sedang duduk di depan meja yang melingkar, masing-masing dari mereka mengenakan jubah ungu tua, jubah khas bagi seorang tetua Klan Yue.

Ketika Yue Xian dan Li Yao melangkah masuk, seluruh pandangan para Tetua langsung tertuju kepada Li Yao, tatapan itu sangat tajam, penuh penilaian, dan seolah ingin menimbang setiap detail dirinya.

Li Yao merasakan hawa berat menyelimuti ruangan, namun ia tetap berdiri tegak meski sedikit gugup.

Yue Xian maju satu langkah ke depan

“Salam hormat kepada para tetua. Ini adalah Saudara Li, orang yang pernah aku katakan sebelumnya, dan orang yang akan membantu dalam pembuatan pil Serbuk Cahaya Roh Ilahi.”

Mendengar penjelasan Yue Xian itu, tiba-tiba, salah satu tetua bangkit dari duduknya. Seorang pria beralis putih yang dikenal sebagai Tetua Senior Yue Shan, menatap Yue Xian dengan wajah penuh ketidakpercayaan.

“Tuan Putri… apa apaan ini ? Apa aku tidak salah lihat? kenapa Anda membawa seorang pengemis ke sini?”

Nada suaranya dingin dan menggema di seluruh aula, membuat atmosfer yang sudah berat menjadi semakin mencekam.

Belum sempat suasana mereda, seorang Tetua wanita ikut berdiri. Rambutnya disanggul rapi dengan wajah yang sangat tegas, dia adalah Tetua Yue Rong, Tetua yang dikenal di dalam Klan karena lidahnya yang tajam.

“Bahkan aku sendiri sangat meragukan apakah dia bisa membedakan tanaman obat dari rumput liar,” ujarnya sambil melirik ke arah Li Yao dari ujung kepala hingga kaki.

“Melihat pakaiannya saja... aku sungguh ragu dia memiliki kemampuan itu, apalagi membuat sebuah pil atau ramuan obat”

“Iya Tuan Putri, Kita seharusnya jangan dulu percaya pada orang asing yang asal-usulnya tidak jelas seperti dia. Putri Yue Lan terkena racun yang sangat mematikan. Bahkan beberapa tabib terkenal dari Lembah Giok, dan pil penetral racun tingkat tinggi dari Kuil Menara Pil semuanya tetap gagal.” Sambung Tetua Yue Shan.

Sementara kata-kata meremehkan itu terus mengalir, Li Yao tetap berdiri tenang. Tatapannya tidak goyah sedikitpun, hanya mengamati satu per satu orang di dalam ruangan yang memandang rendah dirinya.

Tanpa bergerak dan bersuara, ia mengaktifkan deteksi jiwa dan aura dari teknik Roh Tanpa Bentuk. Perlahan, muncul gambaran emosi para tetua dengan jelas dalam kesadaran nya, emosi keraguan dari Yue Shan, arogansi dari Yue Rong, dan rasa tidak percaya yang terasa menusuk dari keduanya.

Namun Li Yao hanya diam, menyimpan semuanya di dalam hati.

“Tetua Yue Shan, aku sangat yakin bahwa Saudara Li ini dapat membantu dalam pembuatan pil Serbuk Cahaya Roh Ilahi,” ujar Yue Xian, kini berdiri tegap di depan Li Yao seolah menjadi perisainya.

“Tapi Tuan Putri,” balas Yue Shan dengan nada semakin kesal, “bahkan para Alkemis dari Kuil Menara Pil saja mengalami kesulitan dalam membuat Serbuk Cahaya Roh Ilahi. Bagaimana dia, dari penampilannya saja aku tidak yakin dia bisa melakukannya?”

Ucapan Yue Shan membuat beberapa tetua lainnya saling berpandangan. Keraguan mulai tampak pada wajah mereka, bahkan terlihat semakin banyak Tetua yang menolak.

“Sudah cukup…”

Suara berat yang penuh wibawa mendadak menggema dari ujung ruangan. Suara itu berasal dari seorang pria tua berambut putih panjang yang duduk di kursi kehormatan. Tatapannya tajam namun tenang.

Dia adalah Ketua Klan Yue, Yue Tianlong ayah dari Yue Xian dan Yue Lan.

“Untuk saat ini, aku memberikan izin kepada pemuda ini untuk mencobanya. Xian’er, cepat bawa Li Yao ini ke tempat Lan’er berada,” ujar Ketua Yue Tianlong dengan tegas, memotong kemungkinan penolakan yang lebih keras dari para Tetua.

Mendengar keputusan itu, Yue Xian menghela napas lega. Namun, saat ia melirik ke arah para tetua, ia masih melihat beberapa wajah yang menunjukkan ketidaksetujuan dan ketidaksenangan terhadap Li Yao.

Yue Xian lalu menatap Li Yao dengan senyum cerah yang menghapus sedikit ketegangan di udara.

“Saudara Li, ayo. Aku akan membawamu ke tempat adikku, Lan’er.”

Li Yao mengangguk pelan. Tanpa berkata kata lagi, ia mengikuti Yue Xian menuju paviliun dalam. Langkahnya mantap, meskipun tekanan dan tatapan menusuk para tetua masih terasa di belakang punggungnya.

Pada saat mereka sampai di kediaman Yue Lan, Li Yao dan Yue Xian langsung memasuki ruangan. Udara di dalam ruangan itu terasa dingin. Cahaya hangat dari lentera batu roh memancar lembut di dinding, menerangi sosok yang terbaring tenang di atas ranjang kayu giok putih. Langkah Li Yao pelan namun mantap.  Saat matanya jatuh pada wanita yang terbaring, jantung Li Yao seketika berdetak lebih kencang.

Wanita muda itu memiliki wajah seputih salju, dengan bibir semerah bunga persik dan bulu mata panjang tampak gemetar halus setiap kali napasnya naik turun. Rambut hitamnya terurai rapi di atas bantal lembut. Kulitnya bercahaya pucat, Meski sedang tidak sadarkan diri, pesona alaminya seolah mengguncang hati Li Yao.

Dia adalah Yue Lan adik perempuan dari Yue Xian, seorang wanita muda yang dikenal sebagai salah satu kecantikan tersembunyi di dalam Klan Yue, tapi kini ia terbaring tak berdaya akibat serangan racun misterius dari anggota Sekte Langit Beracun.

Li Yao menghela napas panjang, lalu duduk di samping tempat tidurnya. Yue Xian akhirnya melangkah juga kedepan dan langsung berdiri tidak jauh dibelakang Li Yao.

Tidak lama setelah itu datang dua orang memasuki ruangan Yue Lan. Dia adalah Tetua Yue Shan dan Ketua Klan Yue Tianlong.

“Jangan sembarangan menyentuhnya,” bisik Tetua Yue Shan dengan nada tinggi dan tajam. “Kekuatan jiwanya sedang rapuh.”

Li Yao tidak menanggapi Tetua Yue Shan. Ia hanya mengangguk pelan lalu mencoba memejamkan matanya. Napasnya terasa berat dan melambat. Li Yao belum pernah mengobati seseorang langsung, dan hari ini ia akan mencobanya. Dengan satu tarikan napas kesadaran jiwanya aktif.

Seketika, dunia seakan senyap. Kesadarannya menyebar luas secara halus dan tak terlihat langsung mencoba memasuki ke dalam tubuh Yue Lan melewati lapisan meridian, darah, dan urat nadi spiritualnya. Dunia dalam tubuh Yue Lan terbuka seperti lautan kabut gelap. Jauh Di kedalaman itu, Li Yao melihatnya.

1
Luthfi Afifzaidan
lg update
Luthfi Afifzaidan
lg up
Luthfi Afifzaidan
lg
Celestial Quill
Cieeee babang tampan Li Yao, bakal ketemu lagi dua wanita cantik🤭
Agus Rose: Jangan dulu berurusan dengan perempuan,fokus tingkatkan kekuatan.
cukup satu perempun atau tidak usah ada pendamping permpuan nya.
total 1 replies
Luthfi Afifzaidan
lanjutkan lagi
Luthfi Afifzaidan
lanjutkan
Luthfi Afifzaidan
lg
Luthfi Afifzaidan
up
Luthfi Afifzaidan
lanjutkan
Luthfi Afifzaidan
lg
Luthfi Afifzaidan
lanjutkan
Luthfi Afifzaidan
lg
Duan Iwan
onevote tuk ceritamu thor
Duan Iwan
Lanjoooootken ceritamu thor, mantaaaaaaap
BOIEL-POINT .........
very niCe Thor ..........
BOIEL-POINT .........
very niCe Thor .........
Green Boy
semangat thor
Green Boy
Semangat thor
Luthfi Afifzaidan
lanjutkan
Luthfi Afifzaidan
lg
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!