NovelToon NovelToon
Nona, Kau Hanya Milikku

Nona, Kau Hanya Milikku

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cintapertama
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author: SiskaahmaristhaBie95

Terlahir dari keluarga yang kaya Raya, Justin Alexandre tidak kekurangan apapun dalam hidupnya, apapun yang Dia inginkan selalu terpenuhi. Namun kehidupan kelam menyelimuti perjalanan hidupnya sejak Dia berumur dua belas tahun, kedua orang tuanya bercerai dan sudah memiliki kehidupan masing-masing. Justin Hidup bersama Om dan Tante yang merawatnya sudah seperti anak sendiri. mereka hanya punya Justin jadi kasih sayangnya tidak terbagi sama sekali. walau demikian Justin masih tetap membutuhkan sosok orang Tua yang hilang sejak perceraian itu terjadi. Dia sangat membenci kedua orang tuanya, oleh sebab itu perubahan sikapnya menjadi Angkuh,sombong dan tidak berperasaan. hanya kepada Om dan Tantenya lah Dia bisa luluh dan kalah. Namun suatu Hari tanpa di sengaja, Dia bertemu dengan seorang Gadis sederhana dengan kehidupannya yang juga sederhana Cantik, berbakat, dan baru lulus kuliah. Akhirnya...Justin Jatuh cinta pada pandangan pertama, akankah Cinta Justin berbalas...?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SiskaahmaristhaBie95, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dikta Menemui Justin!

Chapter 24.

Next Guys 🤗💞💞💞

Malam sudah semakin larut, Justin membawa Arena pulang. malam ini Tuan Muda sangat bahagia bisa melalui malam yang indah dengan momen spesial. Dia berharap setelah menikah nanti bisa menciptakan momen-momen yang lebih indah dari sewaktu masih bertunangan.

setibanya di halaman rumah Justin langsung menggendong Arena yang tertidur di perjalanan dan membawa masuk kerumah. kedua Kakak Arena membukakan pintu dan melihat adiknya tertidur.

" Maaf Kak, Saya harus mengantar Arena kekamar!"

" Tidak apa-apa Tuan Muda, silahkan!" jawab Sofia dengan sopan

Justin langsung menuju kamar Arena, setelah tiba dikamar Arena di baringkan agar bisa melanjutkan tidurnya. Justin menanggal heels Arena dan menyelimuti Gadis itu agar tidak masuk angin. " Selamat Istirahat Sayang, Aku sangat Mencintaimu!" Justin membelai rambut Arena lalu mengecup keningnya dengan lembut. setelah itu Diapun keluar dan berpamitan pulang karena malam sudah semakin larut.

Apa yang di laluinya malam ini tidak bisa lagi di jelaskan dengan kata-kata, Dia berharap Arena akan semakin luluh hatinya. Setelah sampai di rumah Justin langsung berbaring di kamar, senyum terus mengambang di wajah tampannya hingga mata terlelap!Sudah pasti mimpi indah yang akan menghiasi tidurnya malam ini hihi...

Malam yang panjang sudah berganti dengan pagi yang dingin, Cuaca hari ini tidak terlalu bersahabat karena Hujan. Justin sudah duduk di meja makan sembari sarapan bersama Nyonya Wanda dan pak Agung. melihat tingkah putranya yang terlihat sangat bahagia, Nyonya Wanda pun tidak tahan untuk menyapanya.

" Terlihat bahagia sekali Kamu Nak!Apa...kencan tadi malam berjalan dengan lancar?" Nyonya Wanda menggoda

" Ah Mama bisa aja, Mmm seperti yang Mama lihat!" Justin tersenyum manis

" Papa ikut senang Justin, semoga...Kamu dan Arena selalu bahagia"

" Terimakasih banyak Pa, itu pasti!"

" Oh ya, bagaimana persiapan Kamu Nak? pernikahan Kamu dan Arena hanya tinggal hitungan hari lagi!"

" Semua sudah Aku siapkan Ma, besok Aku mau bawa Arena ke toko perhiasan"

" Mama sudah menyiapkan Dua gaun untuk Arena, satu untuk Akad dan satunya lagi Untuk resepsi"

" Makasih banyak Ma" Justin tersenyum kecil

" Papa juga sudah menyiapkan gedungnya Nak, Kamu hanya tinggal memilih catatan saja, siapa yang ingin Kamu undang selain karyawan kantor dan para Klien" jelas Pak Agung lagi

" Aku tidak punya banyak teman Pa, selain Bagas dan Dony! selebihnya terserah Papa saja"

" Baiklah kalau begitu, Lusa undangannya sudah selesai di cetak!"

" Ehem!" Justin tersenyum sembari mengangguk

Selesai sarapan Justin langsung bergegas kekantor, BodyGuard nya memayungi Tuan Muda sampai masuk ke mobil karena masih hujan. setelah di mobil Justin pun berangkat.

baru setengah perjalanan, Ponselnya berdering! " Dikta! ada apa Dia menelpon?" karena penasaran, Justin langsung mengangkat telpon rekan kerjanya itu

" Hallo?"

" Selamat pagi Tuan Muda, maaf Saya mengganggu waktu anda!"

" Ada apa Pak Dikta menelpon Saya?"

" Bisa kita bertemu sebentar?Ada yang ingin Saya bicarakan dengan Tuan Muda!"

" Masalah pekerjaan?"

" Bukan Tuan, ini...tentang Arena!" Jelas Dikta

" Baiklah, dimana kita akan bertemu?"

" Cafe Mandala! Saya sudah menuju lokasi"

" Ehm, Saya kesana sekarang!"

telpon terputus...

" Apa yang ingin Dikta bahas tentang Arena? kenapa begitu tiba-tiba mengajak Saya bertemu?"

Justin langsung meminta supir mengantarnya ke Cafe Mandala, Dia sudah tidak sabar ingin mendengar apa yang akan di bahas Dikta nanti.

beberapa menit di perjalanan Justin sampai.

Justin melihat kearah Cafe tak lama setelah itu seseorang melambaikan tangan, ya! Orang itu adalah Dikta Mahendra. Justin mendekat dengan langkah santai, setelah saling berhadapan Diapun langsung duduk sembari merapikan jas yang Ia kenakan.

" Selamat pagi Tuan Muda, maaf Saya mengganggu waktu anda!" Dikta menyapa dengan sopan

" Ada apa Pak Dikta ingin bertemu Saya? sepertinya penting sekali?"

" Langsung ke intinya saja Tuan, Kalau boleh Saya tau...sejak kapan Tuan Muda menjalin hubungan dengan Arena?"

Justin menatap tajam ke arah Dikta yang sedang menunggu jawabannya.

" Apa pertanyaan ini harus Saya jawab?Kenapa Anda tidak bertanya langsung dengan Arena?"

" Saya tidak menemukan jawabannya Tuan, Tuan!Apa...hubungan kalian ini murni karena Cinta? ah, maksud Saya... kalian akan segera menikah apa...sudah di pikirkan matang-matang?"

" Kenapa Anda tiba-tiba bertanya soal hubungan Saya dengan Arena? Apa jawaban Saya penting untuk Anda Pak Dikta?"

" Tuan, Saya dan Arena adalah kekasih masalalu!Saya masih tidak percaya Arena benar-benar sudah melupakan Saya, enam tahun bukan waktu yang singkat!bahkan beberapa bulan lalu...Arena masih komunikasi intim dengan Saya, saat itu Dia tidak pernah menunjukkan bahwa Dia punya tunangan!itu sebabnya ketika Dia tiba-tiba berubah dan Saya mendengar Dia sudah punya Tunangan Saya belum bisa menerimanya Tuan" dengan beraninya Dikta menceritakan semua kisahnya kepada Justin.

Raut wajah Justin berubah, tangannya mengepal!namun Dia masih bisa mengontrol agar tidak lepas kendali.

" Terimakasih Karena pak Dikta sudah menjaga tunangan Saya, nyatanya...Saya dan Arena akan segera menikah beberapa hari lagi" Dikta tak mau kalah dalam persaingan cinta

" Tuan, Saya tidak pernah menyentuh Arena sedikitpun!Karena Saya sangat menghargainya. jika boleh Saya memohon...kembalikan Dia kepada Saya Tuan, Saya sangat mencintai Dia lebih dari apapun yang Saya miliki. apa yang Tuan inginkan akan Saya berikan kecuali Dia" Dikta memohon belas kasihan

" Huh! (Justin mendengus Geram) Saya mati, Anda baru bisa mengambilnya dari Saya!" Tegas Justin

" Tuan, Saya kembali dari luar negeri untuk Dia! Saya lebih dulu bersamanya"

" Jangan paksakan jika tidak berjodoh! Arena memang di takdirkan untuk Saya"

" Tuan, Saya..."

" Maaf Pak Dikta, Saya rasa pembahasan kita cukup sampai disini! mau bagaimana pun Anda memohon, permohonan itu tidak akan pernah Saya kabulkan! Permisi"

Dikta terdiam melihat langkah Justin yang semakin jauh, Dia tidak tau harus bagaimana lagi menyikapi masalah ini, sulit untuknya melepaskan Arena!terlalu banyak kenangan yang sudah di lalui. Dikta tidak menyangka takdirnya tidak berakhir dengan Arena.

Justin sudah kembali ke mobil dengan raut wajah kesal, Dia meminta supir mengantarnya ke kekantor tempat Arena bekerja. ini adalah hari terakhir, besok Arena sudah cuti karena beberapa hari lagi akan menghadapi pernikahan.

setelah Tiba di kantor Justin langsung ke ruangannya, moodnya sedang tidak baik di tambah lagi ada Salsa yang menunggunya di ruangan. foto Arena di meja kerja Justin sudah pecah jatuh kelantai, Justin tau semua ini adalah ulah Salsa.

" Apa yang Kamu lakukan di ruangan Saya?"

" Ah, Kak Justin!Kamu sudah datang?"

" Apa yang Kamu lakukan dengan foto ini?" Justin menahan Geram

" Mmm, Aku tidak sengaja menjatuhkannya Kak!lagian foto sampah seperti ini tidak layak di meja kerja Kak Justin! lihat ini, Aku sudah menggantinya dengan Foto yang paling terbaik! cantik Kan?" Salsa dengan Pedenya mengubah pemandangan Indah Justin.

selama ini sikap Salsa selalu di maklumi karena Papanya sahabat baik papa angkatnya, namun kali ini sikap Salsa yang semakin keterlaluan tidak bisa untuk di toleransi lagi. Justin mendekat dan langsung mencekam tangan Salsa dengan keras.

" Aw...sakit Kak Justin!" Salsa merintih

" Tangan Kamu yang mana yang sudah menyentuh foto Arena?"

" Aw, sakit Kak!lagian apa hebatnya perempuan itu, di bandingkan Aku sangat jauh Kak" Salsa masih bisa menghina Arena

PRANG....

foto Salsa Justin hempaskan ke lantai dengan keras, wajahnya merah dan amarahnya memuncak.

" Saya peringatkan Kamu baik-baik Salsabila! Jauhi Saya, dan jangan membuat ulah lagi. jangan uji kesabaran Saya yang terbatas!kalau Kamu tidak mau keluargamu bangkrut pergi jauh dari kehiduapan Saya"

" Kak Justin, Empat tahun Aku ngejar Kakak!kenapa Kakak memilih Gadis yang tidak ada asal usulnya itu. apa kurangnya Aku kak? kenapa sulit untuk menerima Aku?"

" Salsa, Kamu dan Arena tempatnya sangat jauh di hati Saya! Kamu sudah Saya anggap seperti Adik Saya sendiri,"

" Saya tidak mau menjadi adik Kamu Kak Justin, Saya mau lebih dari itu" Salsa menangis lalu melompat memeluk Justin erat

" Salsa lepas!"

" Tidak, Aku tidak mau!"

" jangan sampai Saya bersikap kasar!" Justin sudah sebisa mungkin menahannya

" Aku mohon Kak!"

dengan terpaksa Justin harus kasar terhadap Salsa, jika tidak begini Salsa tidak akan melepas pelukannya.

BRUKKK... Salsa jatuh kelantai

" Saya sudah ingatkan baik-baik, tapi Kamu tidak patuh sama sekali!"

Justin menelpon Bagas agar segera ke ruangannya, setelah Bagas datang Justin langsung meminta agar Salsa di bawa keluar sejauh mungkin.

Kak Justin...Aku Tidak terima Kamu perlakukan Aku seperti ini...Kak Justin...

teriak Salsa sembari di bawa keluar paksa oleh Bagas.

Justin langsung duduk, Dia pun meraih foto Arena sembari menatapnya dengan penuh kesedihan. " Apapun yang terjadi, Aku tidak akan melepaskan Kamu Arena!Kamu satu-satunya wanita yang Aku inginkan"

Justin bimbang, masalalu Arena masih terus menghantui!sementara Dia tau hati dan perasaan Arena masih untuk Dikta. apa yang harus Dia lakukan? sikap seperti apa yang harus Dia tunjukkan? namun kembali lagi, Arena sudah berjanji akan berusaha mencintainya. ya...kali ini Justin bertekad untuk mempercayai Arena sepenuhnya.

Bersambung 💞🤗😍💞

1
Randa kencana
ceritanya sangat menarik
marmota_FEBB
Gila, endingnya bikin terharu.
Siskaahmaristha Luvbiee
waah terimakasih kakak masih pemula saling support ya 🤗🤗🤗
Coykusayang
hai, cerita kakak menarik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!