NovelToon NovelToon
Bintang Untuk Angkasa

Bintang Untuk Angkasa

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Hamil di luar nikah / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Balas dendam pengganti
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Intro_12

Malam itu menghancurkan segalanya bagi Talita —keluarga, masa depan, dan harga dirinya. Tragedi kelam itu menumbuhkan bara dendam yang ia simpan rapat-rapat, menunggu waktu untuk membalas lelaki keji yang telah merenggut segalanya.

Namun takdir mempermainkannya. Sebuah kecelakaan hampir merenggut nyawanya dan putranya— Bintang, jika saja Langit tak datang menyelamatkan mereka.

Pertolongan itu membawa Talita pada sebuah pertemuan tak terduga dengan Angkasa, lelaki dari masa lalunya yang menjadi sumber luka terdalamnya.Talita pun menyiapkan jaring balas dendam, namun langkahnya selalu terhenti oleh campur tangan takdir… dan oleh Bintang. Namun siapa sangka, hati Talita telah tertambat pada Langit.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Intro_12, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

El Mengaku

Ragiel kembali mampir ke kontrakan El Mariachi sore itu, membawa dua bungkus nasi goreng dari warung dekat kantor.

“Aku lewat sini, sekalian bawain makan. Kamu pasti belum makan, kan?” katanya santai sambil meletakkan plastik di meja kecil yang catnya mulai mengelupas.

El Mariachi terkejut, lalu tersenyum kecil. “Kamu ini ya… bodyguard elit, tapi doyan nongkrong di kontrakan kumuh. Orang-orang kalau tahu pasti heran.”

“Aku nggak peduli orang tahu apa. Yang penting aku nyaman,” jawab Ragiel datar, tapi tatapan matanya membuat El salah tingkah.

Beberapa hari berturut-turut, Ragiel datang lagi. Kadang dengan alasan ingin ngopi bareng, kadang pura-pura minta info gosip terbaru untuk bahan bercandaan dengan Angkasa. Lama-lama, perhatian kecilnya membuat El merasa spesial. Ragiel pernah memperbaiki lampu gantung yang nyaris jatuh, bahkan membawakan obat ketika tahu El sedang flu.

Awalnya El Mariachi merasa senang. Setiap kali Ragiel datang, ada debar yang sulit ia kendalikan. Namun, semakin lama, ia mulai risih. Ada sesuatu dalam tatapan Ragiel, bukan hanya rasa suka, tapi seperti sedang menyelidiki.

Suatu malam, saat Ragiel tanpa basa-basi datang lagi dan melihat liontin di leher El Mariachi berkilat terkena cahaya lampu, ia langsung menatapnya tajam.

“Liontin itu…” suaranya rendah, penuh tekanan. “Dari mana kamu dapat?”

El Mariachi terdiam, tangannya refleks memegang liontin itu. Wajahnya memerah, tapi bukan karena malu, melainkan panik. “Ini… aku beli di toko emas. Murah aja kok, nggak penting.”

Ragiel tersenyum tipis, tapi jelas penuh ketidakpercayaan. Ia mendekat, menunduk hingga wajahnya sejajar dengan El. “Aku nggak percaya. Aku pernah lihat liontin ini… di leher orang lain. Jangan bohong.”

El Mariachi mundur setapak, jantungnya berdegup kencang. Ia benci tatapan itu, tatapan yang seakan menembus ke dasar rahasia yang ia simpan.

“Kenapa kamu ngotot sekali? Apa urusannya liontin murah ini buat kamu?”

“Aku punya alasan,” bisik Ragiel, kali ini lebih lembut tapi menusuk. “El… katakan saja, itu dari siapa?”

Hening panjang. El menunduk, bibirnya bergetar. Ia sudah tak tahan dengan semua tekanan, dengan kedatangan Ragiel yang makin intens, dengan kebohongan yang ia pelihara.

Akhirnya, dengan suara nyaris tak terdengar, ia mengaku

“Itu… dari Talita. Dia yang memberikannya padaku.”

Malam semakin tinggi, dan Ragel masih belum beranjak dari kontrakan itu. Mereka masih bersama, namun dengan suasana berbeda, masih ada sedikit ketegangan di sana.

Lampu neon yang tergantung di langit-langit berkelip pelan, menebar cahaya kuning pucat ke seluruh ruangan. El sibuk membereskan koran dan buku di atas meja sementara Ragiel duduk santai di kursi reyot dekat meja itu.

Ketika El menunduk, liontin yang menggantung di lehernya berkilau sesaat. Cahaya itu begitu mencolok hingga mata Ragiel tak sengaja terpaku.

“Itu liontin… asli. Nilainya pasti mahal. Talita tak mungkin memberi barang semewah itu tanpa alasan.”

Bibir Ragiel hampir terbuka, ingin melontarkan pertanyaan lagi. Tapi tatapannya lalu terhenti pada wajah El, perempuan itu tampak serius merapikan meja. Ada sesuatu yang membuat lidah Ragiel seketika kelu.

Ia akhirnya hanya meneguk ludah, menahan semua pertanyaan yang menyesak di kepalanya.

Ragiel terdiam, menatap El dengan mata yang berbeda.

“Kenapa aku harus menyeretnya lebih jauh? Dia cuma orang luar. Kalau aku paksa bicara, dia bisa terjebak dalam masalah berbahaya. Tidak… aku nggak mau itu terjadi.”

Ia menahan napas sejenak. Ada sesuatu yang berbeda malam itu. Kebersamaan di kontrakan kecil ini membuat Ragiel bukan hanya pura-pura peduli, tapi benar-benar… merasa peduli.

Ia sadar ada ketegangan di antara mereka, setelah pertanyaan tentang liontin itu. Ragiel ingin menghilangkan suasana yang tidak enak itu.

Ragie mengajak berbincang El dengan tidak menyentuh hal-hal serius. Mereka membicarakan hal-hal ringan, tentang tetangga kontrakan yang memelihara ayam hingga ribut tiap pagi, tentang gosip artis yang sedang naik, sampai soal lampu jalan yang sering mati. Sesekali tawa kecil El terdengar, membuat Ragiel lega, karena mereka kembali akrab.

Mereka kembali bercerita seru, melupakan masalah Talita...

Ragiel menatap El Mariachi diam-diam, saat wanita itu sibuk bercerita dengan penuh semangat tentang gosip murahan yang baru ia dapatkan. Ada sesuatu yang aneh… biasanya ia muak mendengar orang cerewet. Tapi pada El, suaranya justru terdengar hangat, lucu, dan entah bagaimana membuat hatinya betah berlama-lama.

Ia mulai sadar, ada keunikan pada diri El, ceroboh tapi cerdas, licik tapi sekaligus polos, cerewet namun gampang tersipu. Kontras itu membuat Ragiel sulit berpaling. Setiap tatapan mata El, setiap gerakan tangannya yang berlebihan, setiap kali ia pura-pura marah tapi pipinya memerah… semua terekam jelas di benak Ragiel.

“Apa ini tanda cinta?” gumamnya dalam hati. Tapi Ragiel buru-buru menggeleng. Ia belum yakin. Baginya, jatuh cinta berarti kehilangan kendali, dan ia bukan lelaki yang suka kehilangan kendali. Namun di balik keraguannya, hatinya tahu, ada sesuatu dalam diri El Mariachi yang membuatnya tak lagi ingin pergi.

1
Asih S Yekti
lanjut , cerotanya bagus aku suka
Asih S Yekti
penulis baru tp bagus kok g banyak tipo penyusunan bahasanya juga bagus
Intro: Trimakasiih.. /Smile/
total 1 replies
Ceyra Heelshire
kasian banget /Whimper/
Intro
Hai, ini karya pertama ku..
makasih sudah mampir
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!