NovelToon NovelToon
Ibu & Saudara Tiri Kalah Telak

Ibu & Saudara Tiri Kalah Telak

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Pelakor / Suami Tak Berguna / Pelakor jahat / Saudara palsu
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: Pchela

Aku tidak akan membiarkan, Saudara tiri dan Ibu tiri menginjak-injak harga diriku.

Ikuti kisah Intan, yang berjuang agar harga dirinya tidak injak-injak oleh ibu tirinya dan kakak tirinya. Tidak sampai situ saja, ikuti kisah perjuangan Intan untuk bisa berdiri di kaki nya sendiri hingga dirinya sukses.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pchela, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

30

Sepulang sekolah Intan langsung bergegas untuk menyiapkan jualannya. Dia pulang sekolah dengan Kevin lagi, untung saja di bonceng Kevin soalnya suhu tubuh Intan rasanya belum turun. Dia masih pusing dan kakinya dingin. “ kuat! Kuatin ayo tan!! Kamu bisa” ujar Intan menyemangati dirinya sendiri.

Intan memasukan frozen foodnya ke dalam wadah besar. Nanti frozen foodnya itu akan Intan hargai mulai dari seribu rupiah hingga dua ribu rupiah. Sementara telur ayam akan intan hargain seribu lima ratus serta untuk sayuran akan intan kasih gratis. Setelah menu seblak frozen foodnya jadi, langsung intan letakkan di atas meja.

Setelahnya dia mulai naruh rak plastik kecil di atas mejanya. Intan mulai menyusun per- mie an dan juga ciki berhadiah. Intan melakukan itu dengan sedikit terburu-buru. Karena sebentar lagi anak-anak akan ramai berdatangan untuk bermain bola di lapangan bola. Jadi Intan tidak mau melewatkan kesempatan itu.

Setelah semua tersusun rapi, Intan mengambil ponselnya dia membuat vidio cerita yang akan dia bagikan di sosial medianya. Dia berniat mempromosikan dagangannya lewat sosial media. Sebelum mengirim cerita Intan terlebih dahulu menyembunyikan storynya pada Mila dan Maya. Agar mereka tidak datang merecoki dagangannya itu.

Tidak menunggu lama anak-anak pun mulai mengeromoli dagangan Intan. Mereka pada jajan mulai dari tiga ribuan hingga sepuluh ribuan, walaupun tidak banyak tapi itu sudah lumayan bagi Intan, sebagai penglaris di hari pertamanya berjualan.

“Enakk kak!! Besok bikin lagi ya! Aku pasti bakalan langganan.” Ucap salah satu anak. “Iya kak enak! Mama sama kakak aku juga suka seblak! Nanti aku rekomendasikan ke mereka!” Ujar anak kecil lainnya.

Intan senang mendapat respon positif dari anak-anak yang sekiranya masih pada sd itu. Intan sedikit lega dagangannya di sukai para anak-anak. ”kak aku mau ciki nya dong satu! Berapaan satu kak?” Tanya salah satu anak perempuan.

“Satunya seribu sayang. Kamu mau ambil yang mana? Pink apa biru?” Tanya Intan, anak perempuan itu menunjuk ciki berwarna pink. Intan langsung menguntingnya lalu memberikan. Lalu Intan kembali melajutkan melayani pembeli yang lainnya.

Saat tengah sibuk melayani pembeli ponsel Intan berdenting ramai. Intan segera membuka ponselnya dan alangkah terkejutnya banyak respon teman-temannya yang meminta alamat kontrakan Intan. Mereka akan berkunjung untuk membeli seblak nya Intan itu.

{ Intan kasih alamat kontrakan lo! Aku mau kesana! Pengen beli seblak.} tulis balasan pesan cerita.

{ Intan masih buka nggak? Aku mau beli! Tapi pesan dulu lewat sini boleh? Nanti biar tinggal aku cari?} Tulis balasan pesan cerita.

{Itu namamu makanan apa ya? I pengen coba? Kamu tidak jual itu di sekolah?} Tulis balasan yang lainnya.

{Intan. Lo jualan? Gue bantuin y?} Tulis balasan pesan cerita, namun kali ini Kevin yang menulisnya.

{Tan! Gue sama Gea kesana ya! Tega banget lo buka warung nggak ngabarin kita dulu! Kita otw sebentar lagi!} Tulis Vania.

Intan merasa senang melihat banyaknya balasan pada storynya itu. Banyak teman yang penasaran dengan jualan Intan. Dari teman smpnya dulu sampai teman sekelas sma nya sekarang. Intan begitu senang merespon satu persatu balasan pesan cerita dari teman-temannya itu.

Intan mendapatkan banyak pesanan dari temannya itu. Sekitar sepuluh porsi seblak dengan harga mulai dari sepuluh hingga lima belas ribuan. Dan tujuh mie viral dengan harga enam ribuan per satu porsi. Semua pesanan itu Intan buat sendirian, sebelum kedua temannya datang untuk sekedar bermain ke warung mini nya Intan.

“Alhamdulillah…daganganku hari ini habis semua. Aku nggak nyaka kalau rame sekali yang pesan.” Ucapnya sendiri. Sekarang sudah pukul setengah delapan malam. Intan membereskan semua dagangannya membawanya masuk ke dalam rumah.

“Sampai ciki-cikiannya juga habis. Jadi besok aku harus beli dagangan lagi.” Ucap Intan. Ciki-cikian yang Intan jual juga pada habis, karena anak perempuan yang membeli pertama itu mendapatkan hadiah uang lima ribu rupiah, jadi teman-temannya pada ikut membeli hingga ciki nya pada habis.

Hari ini omset penjualan Intan mendapatkan uang sebanyak lima ratus ribu rupiah. Itu sudah cukup begitu banyak Intan merasa bersyukur, kurang lebih dari empat jam dagangannya sudah ludes terjual semua. Intan bisa istirahat sekarang.

Intan membersihkan badanya. Dia mengunakan body care yang dikirim oleh mamanya dari luar negeri. Kulit Intan jadi semakin putih mulus setelah menggunakan ini. Intan jadi semakin rajin untuk merawat kulitnya, tidak hanya kulitnya tubuh Intan juga bagus. Terlihat mungil tapi terbentuk sempurna.

Sehabis mandi, Intan makan malam. Dia makan dengan ikan bakar. Tadi ada tetangga kontrakannya yang tengah mengadakan selamatan, jadi Intan juga mendapatkan nasi selamatkan dengan menu ikan bakar. “Alhamdulillah…” Ucap syukur Intan saat membuka makanannya itu. Dia juga berdoa sebelum makan.

Intan makan sembari menonton cerdas- cermat tingkat nasional. Dia melakukan itu untuk menambah pengetahuannya. Intan juga cepat mengakap pembelajaran lewat tayangan seperti ini jadi Intan melakukan itu setiap hari. Pikirnya, daripada menonton konten tidak jelas yang membuatnya jadi tidak fokus belajar dan memikirkan hal yang tidak perlu dia pikirkan.

Setelah selesai makan makan malam, Intan membuka tasnya, dia akan mulai buat belajar buat besok. Saat hendak mengeluarkan buku pelajaran tadi siang, Intan melihat kotak obat dalam tasnya. Intan merasa tidak pernah meletakkan kotak obat, mengapa ada kotak obat di tasnya pikir Intan.

Intan segera mengeluarkan kotak obat itu, dan terlihat di sana secarik kertas bertuliskan “Semoga cepat sembuh” \~Giano.

1
Diajeng Ayu
alah taik" naif bgt jdi orang cih
Nadira Bugis
kapan updet lagi thor
Tu_
Menarik
Tu_
kok jadi ibu mertuanya? ibu tirinya kali thor!!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!