Kawin Terpaksa

Novi telah kembali kuliah,temannya senang melihat Novi kuliah kembali,mereka saling berpelukan.

Novi,kami berdua baru tahu ,kamu sakit,sejak kamu tak masuk kuliah nomor kamu tak bisa di hubungi ,maaf ya kami tidak menjenguk kamu sakit.

" Tak apa,yang penting kita bersama lagi"

Saya senang kita bisa bersama lagi,oya novi ,selama kamu tak masuk kuliah mas Arya menanyakan kamu terus ,ia minta no kamu,tapi tenang, tidak saya kasih nomor kamu.saya takut kamu marah."

"Jangan kamu kasih,saya tak boleh sembarangan mengasih nomor telepon pada orang lain."

Novi tampak cemas,ia takut Remon akan marah kalau Arya mempunyai nomornya."

"Kamu tampak cemas Novi," Tanya bunga

"Saya kuwatir,saya takut kena marah,saya tidak boleh membagi nomor telepon kepada orang lain."

"Wah!,orang tua kamu streng sekali,Novi."

Novi mengangguk,mukanya tampak menyedihkan,temannya merasa iba.

" Untung deh ,orang tua saya tidak seperti itu,mama orangnya gaul,saya merasa berteman saja sama mama,tidak seperti irang tua yang diktatir"Melati berkata pada temannya,Bunga dan Noci tidak suka ucapan Memati yang mengatakan orang tua diktator.

"Mel,saya tidak suka kamu mengatakan ada orang tua diktator,kamu kualat nanti,orang tua dia di atas anaknya lagi pula ia lebih berpengalaman dari kita,saya yang. ."

Novi terhenti ketija ia akan mengatakan orang tuanya sudah tidak ada.Temannya oenasaran mendengar Novi mengantung perkataanya.

"Kamu kok berhenti bicaranya Novi?.

Novi bingung harus berkata apa,dan ia pun tersenyum

"Saya yang orang tua agak berpikiran kuno ,tak pernah ngomong begitu."

Novi berhasil menyambung kalimatnya,ia tampak legah,je dua temannya terdiam mendengar ucapan Novi.

Novi melihat jam dan melihat pada temannya.

"Maaf yaMelati,Bunga,saya mau pergi ada urusan,saya tinggal dulu ya?

Belum sempat temannya menjawab Novi telah berlalu ,temannya saling pandang,meteka tak bisa berkata apa apa. tidak jauh dari Novi berdiri menunggu ada mobil pajero menunggu.Novi menuju mobil itu tampak pak ujang turun membukakan pintu,Nopi Naik dan duduk pak ujang mulai mengendarai mobilnya.

"Pak kita kekantor Mas Remon saja,saya mau makan siang dengannya,saya sengaja tak beri tahu mas Remon,saya mau buat kejutan sama dia."

Pak sopir mengangguk,Nov tersenyum pada sopirnya dan setelah itu ia diam memperhatikan jalan raya.

Sementara itu di kantor ,Remon kedatanga Ira. Remon masih duduk dikursi kerjanya sedang Ira duduk di kursi tamu di ruangannya,Remon masih mengerjakan pekerjaanya,tak beberapa lama Remon mendekati ira duduk di kursi tamu.

"Mon,kita makan di luar yuk,saya yang traktir."

Remon menoleh pada ira

Saya belum lapar Ira,bagaimana kalau sebentar lagi."

Ira mengangguk dan tersenyum menggoda,Remon gemes melihat ira,ia tertawa berderai ,Ira ikut tertawa.

"Ira kamu makin sering saya lihat kamu makin mengemeskan".

Ira tersenyum manja.

"Mon,apa kamu masih ingat saat kita pertama kali bertemu,"Remon mengagguk.

"Saya waktu melihat kamu pertama kali saya langsung suka pada kamu Ira,kalau nengingatnya saya merasa malu."

Untuk apa malu Remon,saya tidak malu,saya senang kamu suka saya."

Remon melihat pada Ira yang menatapnya,gadis itu mulai mengodanya.

"Ira,itu adalah masa lalu,kita songsong saja masa sekarang,kehidupan kita berdua sudah berubah,saya sudah memiliki istri Ira.

"Mon saya mau menjadi yang ke dua."

Remon terkejut mendengar ucapan Ira,ia tak menyangka Ira akan berkata begitu .

"Ira,kita sekarang sahabat,saya tak ingin persahabatan kita terputus karena ini."

Ira terdiam mendengar ucapan Remon,ia tampak kecewa.

Tiba tiba terdengar ada prang yang mengetuk pintu,

"Masuk"Remon menyuruh masuk.

Masuklah asisten Heri bersama Novi.,Novi tersenyum pada Ramon,Ramon menbalas senyum Novi,saat melihat Ira,senyum Novi berhenti,ia pernah nelihat Novi bwrdua dengan Remon saat mereka makan di restoran,lama ia melihat pada Ira.Melihat hal itu ia berdiri menyambut Novi,wajah Novi sudah berubah tegang

Sayang,kamu datang kekantor kok tak beri kabar."

Novi masih diam ia tak menjawab pertanyaan Remon.Remon mulai cemas,

"Sayang,mari mas kenalkan,Ini Ira teman mas waktu SMA."Remon menerangkan,ia takut istrinya salah paham dan berpikir yang bukan bukan.

Melihat tingkah Remon yang seperti takut pada istrinya,Ira merasa tak percaya,ia berkata dalam hatinya.

"Bagai mana mungkin orang seganteng dan sesukses Remon sangat takut pada istrinya.Pada wanita muda belia,yang seperti anak SMA.saya tidak percaya ini."

Ira tak menyadari Novi mendekat padanya

"Maaf mbak ,boleh kita kenalan mbak?."

Novi berusaha bicara ramah,Ira tersenyum di paksakan melihat pada Novi,Remon diam memperhatikan mereka.

Saya Ira,teman SMA Remon,kami dulu pernah"

Saat mata Ira beradu pandang ,Ira melihat Remon memberi isyarat pada ira untuk tidak mengatakan padaNovi, bahwa mereka pernah menjalin hubungan ,Novi melihat pada Remon,Remon mengalihkan pandangannya.

"mbak pernah apa dengan suami saya mbak?

"Saya perna bertemu kembali saat reuni kemarin."

Remon tampak legah dengan ucapan Ira,Ira berdiri dan menjabat tangan Novi,mereka berdua tersenyum.

Mon ,istri kamu sangat muda dan cantik,"

Ira berkata sambil melihat pada Remon.

"Istri saya ini,baru dua tahun tamat SMA,sekarang masih kuliah,Remon melihat pada Novi.

"Kamu baru pulang kuliah yang?."

Novi mengangguk dan duduk disamping Remon,Ira tampak risih karna ada Novi di sana.

"Yang koj jamu mendadak kesini,ada perlu apa yang?."

"Saya sengaja tak memberi tahu mas,saya mau bikin kejutan,ee,saya yang terkejut mas."

"Kejutan apa yang",remon bertanya

,Remon tak merespon ucapan Novi,ia berusaha cuek.

"Saya mau mengajak mas ke restoran untuk

Makan hari ini,saya sudah mulai lapar mas."

"Boleh kamu mau makan apa yang?

Ira kesal sekali nelihat Remon yang begitu memanjakan Novi, wajah kesal dan kecewa tindakan Remon membyat gatinya panas

"Tadi ia janji dengan saya,sekarang dengan mudahnya ia mengiyakan Novi untuk menemaninya makan,Mas Remon ini plin plan sekali."Ira berkata dalam hati..

Remon melihat pada Ira,

Ira,maaf ya,saya mau makan bersama istri saya,maaf ya bukan mengusir lho. "

Ira mengerti maksud Remon ia berdiri,setelah berjabat tangan Ira pergi dari ruang itu.

"Saya harus terpaksa tegas dengan ira,kalau tidak saya akan menerina amukan Novi,saya tak mau Novi merajuk sepanjang hari."

Remon berkata dalam hati.

"Mas saya mau makan jepang mas,sudah lama mas tidak memvawa saya jesana".

Remon menganggu,ia twrseyum mengoda pada istrinya.

"Dulu waktu di ajak tak mau sekarang belum diajak sudah mau masakan jepang

Novi tersenyum malu,Remon senang melihat Novi tersipu malu.

"Ayo sayang kita pergi sekarang."

Setelah berkata begitu mereka berdua meninggalkan Ruangan Remon.Para karyawan Remon memperhatikan mereja,saat Remon melihat tajam pada karyawannya,karyawan itu cepat mengerjakan sesuatu.