Salah Goda Jadi Cinta Sejati

"Kau dimana?" Tanya Morgan sambil memandang sekeliling bandara itu.

"Arah jam 3," Sahut Alexa singkat sambil terus melangkah santai.

"Hai..." Teriak Morgan saat melihat Alexa sambil melambaikan tangannya.

"Mengapa terlambat?" Tanya Morgan sambil membukakan pintu penumpang untuk Alexa.

"Hei... Gadis kecil... Sepertinya ada yang beda padaku hari ini, wajah ini lebih terlihat hidup dan berbinar, em... Seperti gadis yang sedang jatuh cinta." Ucap Morgan dengan penuh selidik dan turus menatap Alexa yang menatapnya dengan datar.

"Sepertinya, belakangan ini kau cukup santai? Hingga masih punya waktu untuk datang menjemput ku," Ucap Alexa sambil menyipitkan matanya menatap wajah Morgan dan tangan yang dimasukan kedalam saku celananya.

"Dibadan intelejen ada masalah teknis yang serius, awalnya aku tidak ingin menganggumu, seperti janjiku, tapi tetap saja tidak bisa mengatasinya, hanya kau yang bisa menyelesaikan nya, jadi terpaksa aku menghubungi mu." Sahut Morgan menjelaskan.

"Program pelatihan khusus, banyak orang yang sudah kembali, aku lihat di liga Hakcer internasional, semua orang memandang tinggi mereka, apakah mereka juga gagal menyelesaikan masalah ini?" Tanya Alexa datar.

"Kalau memang mereka mampu, tentu saja aku tidak akan repot-repot memintamu datang." Sahut Morgan dengan cepat.

"Baiklah... Jangan lupa kirimkan saja uangnya, kali ini tidak ada diskon," Sahut Alexa sambil menatap sekelilingnya, lalu matanya tampak menyipit tajam menatap seseorang yang tampak sedang mengintai dirinya, tak lama kemudian senyum misterius tercetak dibibirnya.

"Apakah akhir-akhir ini kau sedang butuh uang?" Tanya Morgan dengan khawatir.

"Tidak juga... Akhir-akhir ini aku cuma bertemu orang yang terlalu kaya, jadi itu membuatku sedikit minder, untukmu agar dapat melihat dunia," Sahut Alexa santai sambil menyodorkan sekotak coklat pada Morgan. Sedangkan Morgan hanya mengangkat ujung alisnya, dengan tatapan yang penuh selidik.

"Apa yang bisa dilihat dari sekotak coklat," Ucap Morgan sambil mengambil sebutir coklat dari kotak coklat yang disodorkan Alexa padanya.

"Em... Sangat lezat, apa merk coklat ini, kirim jalur pembelian nya padaku, nanti aku akan membelinya untuk dua orang wanita istimewa dirumah." Ucap Morgan dengan mata yang berbinar-binar.

"Coklat yang kau makan tadi sekitar 20 juta an, apa kau yakin ingin membelinya..." Ucap Alexa santai.

"Hei... Ini coklat apakah bercampur emas?" Ucap Morgan sambil menatap bungkus coklat yang ada ditangannya dengan tatapan nanar.

"Coklat yang aku makan tadi bukannya diberi oleh orang lain? Dermawan sekali Dia... Apa yang ada dalam fikirannya, Apa kau tidak takut menerima nya? Aku yakin Dia pasti mempunyai motif tersembunyi padamu, ," Ucap Morgan dengan wajah yang mendadak serius setelah beberapa saat terdiam.

"Banyak sekali omongan mu," Sahut Alexa sambil bersandar santai dibamper mobil itu.

"Yang seperti ini, kau harus berhati-hati, biasanya Dia bukan orang baik," Ucap Morgan menasehati Alexa.

"Barangnya sudah kau makan, masih mengomel..." Ucap Alexa datar sambil melangkah, melihat itu, Morgan langsung membuka kan pintu kembali dengan terburu-buru.

"Kau masih sangat muda, aku takut kau tidak mampu mengalahkan nya," Ucap Morgan sambil membuka kan pintu mobil untuk Alexa.

"Tenanglah, aku masih punya tangan dan kaki, siapa takut, siapa kalah?" Sahut Alexa cuek sambil mendengus lirih lalu segera masuk kedalam mobil.

#####

"Komandan..." Terlihat seorang gadis muda melambaikan tangannya menyapa Morgan, tapi Morgan tidak menghiraukan nya, dan segera membukakan pintu penumpang untuk Alexa. Melihat itu, sang gadis langsung terkejut.

"Siapa Dia? Setinggi apa kedudukan dan pangkatnya sehingga bisa membuat seorang panglima Jendral Morgan bersedia membukakan pintu mobil untuk dirinya." Ucap gadis itu pelan dengan raut wajah yang kesal.

Tak lama kemudian terdengar panggilan telpon dari ponsel yang digenggamnya, panggilan dari sang ayah.

"Hallo, Dad, ada apa?" Tanya gadis itu sambil terus menatap Morgan dan Alexa yang sudah melangkah masuk kedalam kantor mereka.

"Nanti akan datang sang Zeus ke intelejen kalian, Dia seorang hacker ahli, dan senior di kelompok kalian, kau harus bisa mendekati nya, sebagai pijakan, agar kau bisa masuk kedalam keluarga Hernandez," Ucap sang Ayah menjelaskan.

"Aku baru saja melihat komandan membukakan pintu mobil untuk seorang gadis kecil, aku yakin bukan Dia orang yang Daddy maksud, Dia terlalu muda untuk ukuran seorang senior. Setidaknya Dia sudah berumur diatas 40," Sahut gadis itu menyangkal.

"Aku tidak tahu pasti berapa usianya, tapi yang pasti Dia mempunyai kemampuan dan bakat yang luar biasa, bertalenta hingga membuat komandan intelijen distrik 1 bisa hormat padanya." Ucap Pria itu.

"Dad, aku ini siswa terbaik dengan bakat dan kemampuan yang luar biasa, tapi aku tidak mendapatkan posisi seistimewa itu, kali ini aku melihat Jendral Morgan menunduk dan membukakan pintu mobil untuknya," Ucap Karina.

"Hanya satu orang yang bisa membuat komandan Morgan rela melakukan itu, seorang yang mempunyai bakat yang luar biasa, mungkinkah itu orang dari Distrik 1 badan intelijen pusat tokoh besar yang benar-benar memegang kekuasaan tinggi, ZeUS," Sahut Pria itu menebak.

"Tidak mungkin Dad, Dia hanya seorang gadis kecil, bagaimana mungkin Dia ZeUS, sang pencipta Al-Haico." Sahut Karina sambil tertawa tidak percaya.

"Terserah... Tapi kau harus ingat Karina! Jika kau ingin masuk kedalam keluarga Hernandez, kau harus dekat dengan Dia, karena dengan begitu kau bisa mendapatkan pijakan yang kuat," Ucap pria itu.

"Aku sudah berhasil masuk kedalam intelejen khusus ini, tentu aku sudah mempunyai pinjakan sendiri, Daddy, Daddy tenang saja, yang harus Daddy lakukan sekarang, undang Kenzo Hernandez dalam acara ulang tahunku nanti, kali ini aku pasti bisa menaklukkannya." Sahut Karina Lee.

"Kau tidak tahu ZeUS itu adalah tokoh yang terkuat disana, Morgan saja hormat padanya, pasti Kenzo akan lebih melihatmu dengan sendirinya, itu jika kau bisa bergaul dengan Zeus." Ucap Tuan besar Lee langsung memutus panggilan nya.

"Baiklah, Kenzo... Kali ini aku pasti akan menaklukkan mu, Kau hanya bisa menjadi milikku." Ucap Karina sambil tersenyum seram.

#####

"Hei... Nona, akhirnya kau kembali, bagaimana kabarmu, sudah lama tidak bertemu, apa kesehatan mu sudah membaik, mengapa kau tidak kuliah disini saja." Ucap semua orang yang ada dalam ruangan itu serempak menyambut Alexa yang baru saja masuk.

"Stop... Sudah... Sudah... Aku baik-baik saja. Ceritakan padaku bagaimana situasi nya disini?" Sahut Alexa dengan wajah datarnya.

"Dua bulan terakhir ini, sistem intelijen setiap hari selalu diserang hampir puluhan ribuan kali, syukurlah pertahanan kita kuat, tapi belakangan sekelompok misterius ini sepertinya telah memperbarui system technology nya, yang membuat mereka mampu untuk melawan kita, hingga membuat kita kesulitan untuk melacaknya," Ucap Marco sang ketua tim melaporkan dengan serius.

Melihat semua orang menaruh hormat pada Alexa, membuat Karina terkejut, namun, tatapan meremehkan dan kesal pada Alexa masih terlihat jelas diraut wajahnya.

"Pertama-tama update dulu sistemnya." Ucap Alexa tegas dengn bersandar di meja, dan tangan memegang pinggiran meja.

"Baik..." Sahut Marco sambil memberikan kode pada semua bawahannya untuk kembali bekerja untuk mengupdate system yang dimaksud Alexa.

Sementara Alexa dan Morgan masih berdiri ditempat mereka sambil menatap layar monitor yang menempel didinding dengan wajah yang serius.

"Mengapa mereka kembali lagi? Kali ini bahkan lebih ganas," Ucap Luke dengn tangan yang terus bergerak lincah diatas keyboard.

"Komandan, saya izin kembali ke posisi untuk mengerahkan ahli klas menengah untuk ikit membantu mengambil tindakan," Ucap Karina pada Morgan dan melirik sekilas pada Alexa dengan tatapan sinis.

"Ada aku disini, mengapa panik..." Sahut Alexa santai dengan wajah datarnya, membuat gerakan Karina langsung terhenti.

"Serangan sebesar ini, infiltrasi klas atas kamu malah ingin mengatasinya sendirian, apakah kamu tahu apa resikonya jika gagal? Ini akan berakibat fatal." Ucap Karina kesal.

"Perhatikan tindakanmu, hubungkan aku dengan pos aksi pusat," Ucap Alexa datar dan tegas tanpa menghiraukan ucapan Karina yang tampak sangat meremehkannya.

Alexa masih duduk dengan tenang tanpa terganggu sedikitpun dengan ucapan Karina yang dinis padanya, tangannya terus bergerak sangat lincah diatas keyboard laptop miliknya.

Tak lama kemudian, terdengar panggilan telpon dari ponsel miliknya, dan dengan santai Alexa menerima panggilan itu dengan satu tangan tetap bergerak lincah diatas keyboard.

"Tertangkap," Terdengar suara dari sebrang telpon itu, dan sambungan itu langsung terputus dengn binaran wajah puas Alexa.

"Tertangkap...." Ucap Alexa mengulangi laporan dari sebrang tadi.

Lalu tampak Alexa tersenyum puas dan menyandarkan punggungnya di sandaran kursi dengan raut wajah yang datar namun, dengan tersenyum tipis.

Karina yang melihat kecepatan jari-jari tangan Alexa dan kemampuannya bagai tertampar, saat mendengar suara tertangkap, dirinya terhuyung kebelakang dan menabrak kursi yang ada dibelakangnya.

"Yeyyy... Kita berhasil," Ucap semua anggota yang berada didalam ruangan itu sambil bertos ria.

Alexa hanya melihat dengan senyum tipis, Dia tahu jika mereka benar-benar lelah.

Dan dengan tulus berterima kasih padanya, dan saat mereka menoleh pada Alexa, mereka semua langsung mengangkat tangan ke dahi setelah itu, memberikan jempol untuk Alexa, Alexa hanya merespon dengan gelengan kepala sambil membenarkan topi di kepalanya.

"Untung kau datang hari ini, kalau tidak, kami tidak tahu bagaimana cara mengatasi masalah sebesar ini," Ucap Morgan sambil menepuk pelan bahu Alexa dengan bangga.

"Mereka saja yang bermental lemah," Sahut Alexa santai sambil memutar kursinya menghadap Morgan dengn tangan kanan yang menopang dagunya.

"Oh ya... Ini Katrina Lee, diantara semua anggota yang mengikuti pelatihan khusus kali ini, Dia yang paling unggul." Ucap Morgan memperkenalkan Katrina pada Alexa.

"Kali ini aku ceroboh, maaf Nona, tadi aku hanya panik." Ucap Katrina dengan senyum manis tapi sorot mata kesal dan tidak sukanya masih terlihat Dimata Alexa.

"Jangan panggil aku Nona, tunggu kamu lolos seleksi, baru kamu layak memanggilku Nona," Ucap Alexa datar sambil melambaikan tangannya dan kursi yang sudah kembali ke posisi semula, membelakangi Katrina.

"Baiklah, aku akan membuktikan nya..." Sahut Katrina dengn tersenyum masam dan sorot mata yang sudah mulai dipenuhi kebencian.

"Sudah... Sudah... Kalian kembalilah bekerja." Ucap Morgan mencairkan suasana.

"Malam ini, akan ada acara perjamuan penyambutan untuk Katrina dikediaman Tuan Lee, katanya putra bungsu Hernandez akan datang ke acara itu, tapi sebagian orang juga berbicara, jika perjamuan ini hanya acara terselubung, acara yang sesungguhnya yaitu pertunangan antara putra bungsu Hernandez dan Katrina." Ucap Morgan pada Alexa.

"Putra bungsu Hernandez? Maksudmu Kenzo Hernandez?" Ucap Alexa kembali memutar kursinya menghadap Morgan.

"Iya... Dia, apa kalian saling kenal" Sahut Morgan.

Tak lama ada notif masuk kedalam ponsel Alexa.

"Aku sudah mendarat dikota yang sama denganmu, apa urusanmu sudah selesai, ayo datang dan bermain bersama, aku mempunyai kuda yang bagus dan lapangan tembak yang luas disini."

"Apakah Kenzo tunangan Katrina?" Tanya Alexa setelah membaca pesan yang baru saja diterimanya.

"Aku dengar begitu," Sahut Morgan dengan mengerutkan dahinya.

"Akan aku kirim alamatnya, jam 7, janji tidak bisa dibatalkan lagi. Aku tunggu." Masuk lagi kesan dari nomor yang sama.

"Sepertinya informasi mu kurang akurat, Tuan Morgan," Ucap Alexa sambil tersenyum tipis lalu bangkit dari duduknya dan menepuk bahu Morgan pelan, setelah itu Alexa meninggalkan ruangan itu.

"Jangan lupa uangku," Ucap Alexa pelan.

"Tenang, akan segera tiba," Sahut Morgan, dan tak lama kemudian terdengar laporan, dan Alexa tersenyum tipis melihat nya, bayaran untuknya telah Dia terima.

"Nona... Anda akan pergi?" Tanya Marco.

"Selamat tinggal..." Ucap Alexa sambil melangkah keluar dan melambaikan tangannya tanpa menoleh lagi.

'Kau bisa sombong saat ini, tunggulah nanti malam, saat Kenzo benar-benar menjadi tunanganku, aku pasti akan mendepakmu dari distrik dan tim ini, aku akan menggantikan posisimu sebagai ZeUS,' Ucap Katrina dalam hatinya sambil tersenyum sinis menatap kepergian Alexa dari ruangan itu.