hana, seorang gadis remaja yang tiba-tiba menikah dengan seorang mafia tampan karena desakan posisinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon vatic, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
memeluk hana
Hana di tarik dengan cepat, lalu kemudian di peluk dengan erat oleh Vino. sehingga gadis bercadar itu selamat dari petaka yang hampir saja menimpanya.
Sedang hana yang masih terlihat shock masih belum melakukan perlawanan apapun, dan masih terlihat anteng dalam dekapan Vino.
Vino yang melihat hana hanya diam seolah memanfaatkan keadaan, karena sudah lama dia ingin sekali menyentuh hana. bukan untuk apa-apa , melainkan hanya untuk menunjukkan rasa kasihnya itu pada wanita yang selama ini dia cintai.
Sean yang melihat keadaan itu seketika berlari cepat untuk menghampiri hana. yang saat ini sedang di peluk erat oleh vino untuk di tenangkan . bahkan ketika Sean melewati asya , dia sama sekali tidak meliriknya. padahal waktu Sean keluar dari mobilnya , asya sudah berekspektasi tinggi.
" Hana! " panggil sean setelah hampir sampai pada vino dan hana.
Dan di posisi ini hana langsung tersadar, sehingga dia perlahan melepaskan diri dari dekapan seorang Vino.
Setelah sean berada persis di depannya, hana langsung menatap suaminya dengan menahan tangis. sean tahu kenapa hana seperti itu sehingga dia langsung menggendongnya ala bridal style.
" Apakah kamu kaget tadi? " tanya sean yang berbisik lirih di telinga hana. dan hana hanya mengangguk tanpa bersuara, dia mengeratkan pelukannya pada leher suaminya dan menyembunyikan wajahnya di ceruk lehernya juga .
Vino yang melihat ada yang aneh dari hana berusaha mendekatinya "hana,,, apakah ada sesuatu yang membuatmu takut ?" tanyanya cepat . tapi jawaban hana juga sama , dia hanya menggeleng lemah.
" Hana!" panggil vino lagi dengan penuh kekhawatiran. tapi seketika itu juga tatapan mata sean langsung menembus tajam pada vino. seolah itu adalah peringatan keras agar pria itu tidak melakukan perhatian lebih pada hana.
Vino termundur lesu, dan pada akhirnya dia hanya bisa menelan ludah saja. sampai sean membawa pergi hana menuju ke mobilnya.
Di dalam mobil sean , sudah bertengger asya yang duduk di kursi depan. karena dia tahu kalau yang menyetir adalah sean. meskipun saat ini matanya di buat panas karena melihat hana di gendong mesra oleh Sean.
lancang memang, dan seolah asya benar-benar kehilangan harga dirinya hanya untuk mendekati suami tampan sahabatnya.
Dia tidak tahu siapa sean. seorang berkuasa dan sangat berbahaya. yang hanya dengan menjentikkan jarinya saja, bisa membuatnya langsung menemui ajalnya.
Ceklek...
Pintu mobil di buka oleh Sean , dan dia sedikit kaget karena di kursi itu sudah ada Asya yang duduk dengan santainya. padahal tadi dia ingin mendudukkan hana di sebelahnya.
"Hana,, aku di sini ya,,, aku mabuk kalau di kursi belakang.! " katanya pada hana.
Sean ingin marah dengan tindakan Asya, tapi hana memberikan isyarat agar Sean tidak melakukan apapun pada sahabatnya. karena mungkin ini adalah persahabatan terakhir mereka, dan anggap saja ini sebagai acara perpisahan untuknya.
Sean yang di peringatkan oleh hana hanya bisa menghela nafas, dan kemudian menutup pintu mobil itu dengan sedikit membantingnya . hingga membuat asya terjangkau karenanya.
Awalnya asya tersenyum smirk karena mengira hana akan duduk di kursi belakang. tapi ternyata, Sean tetap membawanya dalam dekapan. hana di pangkunya dengan dia yang duduk di kursi kemudi.
Pemandangan itu, membuat asya melebarkan matanya. "kenapa kamu membawa hana dengan sepenuh itu,,, ? bukankah ini sangat membahayakan keselamatan dalam mengemudi!" tegas asya dengan ekspresi marah. Rasa tidak terimanya itu jelas bukanlah tempatnya.
Tapi hana yang mendengar peringatan asya pun membenarkan,kalau dia yang di pangku seperti ini jelas akan membahayakan.sehingga dia langsung bergerak dan akan turun dari pangkuan Sean.
Sean menahan pinggangnya "mau apa kamu? " tanya sean pada hana.
" Mau duduk dikurai belakang! " jawab hana dengan suara sedikit serak.
" Di sini saja,, mobil akan berjalan tanpa aku kemudikan.. " kata sean lembut pada hana, setelah itu dia menangkap wajah hana dan dia bawa untuk melihat padanya.
Sean sama sekali tidak melihat pada asya yang dia tahu sedang menatap penuh padanya, "sya,, apakah kamu harus manja seperti itu,,!! padahal ada aku di sini,,, ! " asya menegur hana dengan keras.
" Aku yang ingin bermesraan dengannya...! kalau kamu tidak suka,, kamu bisa keluar sekarang! " kini Sean yang menjawab, dengan suara dingin dan menusuk. tanpa melihat pada asya.
Asya langsung cemberut dan bersedekap dada dengan kasar. karena Sean yang lebih memihak pada hana. dan seharusnya dia sadar diri dengan itu.
Hana masih belum bersuara apapun untuk sahabatnya. karena semakin ke sini, dia semakin melihat kelakuan munafiknya.
" Apakah kamu masih mau mengajaknya ke mansion? " tanya sean pad hana. karena dia melihat hana yang sepertinya dalam keadaan yang tidak baik-baik saja..
" Hm,,, biarkan dia main ke mansion ! " jawabnya lirih dengan menyembunyikan wajahnya di dada sean. dengan tangan yang sesekali meremas perutnya.
" Baiklah,, kita akan pulang sekarang! " kata sean.
Mobil melaju secara otomatis, dengan hanya mengandalkan GPS untuk mengetahui kemana tujuannya. mobil itu di rancang dengan begitu canggihnya . bahkan mesin dan body mobil itu sudah di lengkapi sensor penjaga jarak otomatis, dan akan berhenti jika pendeteksi melihat rambu lalu lintas berwarna merah .
Asya sangat takjub dengan kecanggihan mobil sean. namun itu justru semakin membuatnya bersemangat untuk merebutnya dari hana.
Bagaimana tidak , sean tidak hanya sangat tampan, tapi dia juga mempunyai kekayaan yang tidak main-main. dan bahkan, dia adlah seorang pria yang begitu mendominasi atas pasangannya, terlihat lembut , penuh kasih dan sayang pada pasangannya.
Buktinya sekarang ini, di hanya fokus pada hana yang berada di dekapannya, bibirnya tak henti-hentinya mencium lembut kepalanya, dan juga dia juga sesekali menyeka air matanya.
Hati Asya sangat panas melihat perlakukan sean pada hana . karena dia merasakan kalau hana sangatlah berlebihan, dan seolah memanfaatkan perhatian sean.
" Apakah masih mau menangis? " tanya sean lembut pada hana. dan hana menjawab dengan gelengan kepala .
" Memangnya kenapa kamu menangis han,,?" tanya asya menyahut.
Seakan langsung menoleh dengan memberikan tatapan tajam pada asya yang sangat menjengkelkan.
" Aku hanya bertanya,,, karena dari pagi dia di kelas Baik-baik saja! " protes Asya atas tatapan sean padanya. " apa?" tanya asya lagi karena s an yang menatapnya tajam. tapi senang justru menurunkan pandangannya dan kembali fokus pada hana.
Dan di sinilah sena melihat hana yang seperti kesakitan " apakah kamu terluka tadi,,, ? " .
Hana menggeleng lemah dengan wajah yang benar-benar meringis juga semakin menguatkan remasannya pada perut datanya. sean melihat tangan hana "apakah perutmu sakit? " tanya sean.
" Iyya,,, rasanya sangat sakit!" jawab hana pada akhirnya.
" Apakah kamu sedang kedatangan tamu bulananmu? " tanya sean lagi, dan hana hanya menggelengkan kepalanya saja.
Asya melihat pada hana dan mendengar percakapan keduanya, dia ingat kalau hana mengeluh perutnya sakit ketika mereka menuruni anak tangga tadi.
" Apakah sesakit itu,? bukankah kita tadi turun tangganya biasa saja! " kata asya.
Sean menatap kaget pada asya sekejab, setelah itu dia melihat pada hana "memangnya apa yang kamu lakukan dengan turun dari tangga.? " tanya Sean.
" Dia aku ajak berlari menuruni anak tangga,, karena dia sangat lelet kalau berjalan,, aku tidak mau kamu menunggu terlalu lama! " sahut asya yang seolah menjelekkan hana.
" Akh,,,! " ringis hana karena sean yang bergerak kasar untuk mencekik asya. dan karena suara kesakitan hana juga sena tidak jadi melakukan itu pada asya,yang menurutnya sangat berisik itu.
" Ada apa? " tanya sean panik .
" Perutku semakin sakit! " ucap hana dengan penuh yang membasahi kening.
" Bagian mana yang sakit? " tanya sean sambil meraba perut hana dati luar bajunya.
" Ini! " hana membawa tangan sean ke arah perut bagian bawahnya.
Tangan sean langsung bergerak cepat melepas sabuk yang mengait di perut hana , dan membuangnya asal ke jok belakang.
Kemudian Dia membawa tangannya masuk ke dalam bajunya hana. menyentuh langsung kulit perut bagian bawah yang sakit.
" Ini? " tanya sean memastikan .
" Iyya,,,! " jawab hana dengan suara yang berat.
Tangan sean langsung mengusap lembut bagian itu, tapi semakin di usap, rasa sakitnya malah semakin menjadi, dan sean merasakan kalau bagian itu menjadi sangat keras dan seolah menegang.
" Aahh,,, seaaaann sakitt..! " hana reflek mencengkeram punggung sean dan menggigit kuat lengannya.
Sean merasa ada yang aneh dari kesakitan yang di timbulkan, sampai akhirnya dia merasakan basah dari pahanya yang di duduki oleh hana. dengan sedikit panik sean membawa tangannya untuk mengusap bagian bawah pantat hana. dan alangkah terkejutnya dia setelah melihat darah di telapak tangannya.
so be smart don't be stupid