NovelToon NovelToon
Pembalasan Istri Cupu

Pembalasan Istri Cupu

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Janda / Selingkuh / Identitas Tersembunyi / Wanita Karir / Keluarga
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: Mbak Nurr

"Pembalasan istri cupu" adalah cerita tentang seorang wanita yang telah lama merasa diabaikan dan tidak dihargai oleh suaminya. Namun, dia tidak lagi mau menjadi korban keadaan. Dengan tekad dan keberanian, dia memutuskan untuk membalas perbuatan suaminya dengan cara yang tidak terduga.

Dia mulai dengan meningkatkan penampilannya, mengembangkan bakatnya, dan membangun dirinya sendiri. Dia juga mencari dukungan dari orang-orang yang peduli padanya dan belajar untuk mencintai dirinya terlebih dahulu.

Pembalasan ini tidak hanya tentang membalas perbuatan suaminya, tetapi juga tentang menunjukkan dirinya sebagai wanita yang kuat dan mandiri. Dia ingin membuktikan bahwa dia tidak hanya menjadi istri yang patuh, tetapi juga seorang wanita yang berani dan berdaya.

Melalui perjalanan pembalasan ini, dia menemukan dirinya sendiri dan belajar untuk mengambil kendali atas hidupnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mbak Nurr, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20

Amel tidak mengerti, “Kenapa jadi kamu yang membuat penawaran sama ibu? Suka-suka ibu ya mau masukin Kamu ke mana!! Pokoknya kamu harus jadi wanita yang baik, Nggak boleh nakal! Ibu malu Bulan !! Kamu selalu buat gegara di manapun! Kamu nggak bosen melihat ibumu ini selalu dipanggil ke sekolahan?”

 

“Nggaklah!” Jawab Bulan sambil mencium pipi ibunya. “Jangan marah-marah Terus ibu! Berarti sekarang kan tugas Ibu nyariin sekolah baru untuk aku, yes, akhirnya aku nggak usah masuk lagi ke sekolahan busuk itu! lagian gurunya berat sebelah kok,” Dia kemudian keluar dari kamar ibunya, tapi ketika dia sampai di ambang pintu, Dia kemudian berbalik badan lagi menatap ibunya, “Aku mau unboxing semua paper bag aku, Ibu tahu nggak. Nenek juga bilang aku bakalan dibeliin komputer. Ah Pokoknya aku tinggal di rumah ini tuh, bakalan betah banget!”

 

Amel mengusap wajahnya, Dia sangat lapar tapi dia tidak mau turun, dia meraih ponsel bututnya.

 

Ternyata ada pesan masuk lagi, dia berdecih ketika melihat pesan yang dikirimkan oleh Erma. Dan ketika Dia membacanya. "Wanita ini." Batin Amel

 

Dia melempar ponselnya asal, tak peduli dengan hasutan Erma, dia akan menikmati hidupnya sekarang, tidak akan pernah lagi menoleh ke belakang apalagi pada Nanda.

 

Wanita itu tak peduli, kemudian Dia turun ke lantai bawah, menatap rumah ayahnya yang megah, lebih tepatnya rumah kakeknya yang megah.

 

Tidak ada siapapun, bahkan ibu tirinya juga tidak ada. "Mungkin lagi ada di kamarnya!" Batin Amel

 

Karena benar sekarang ibu tirinya dan juga adik tirinya itu sedang berada di kamar ayahnya. Sedang membongkar belanjaan yang dibeli oleh ibunya tadi.

 

Di kamar Diningrat "Jadi kamu belum pindah ke kamar kamu?"tanya wanita itu kepada putrinya yaitu Rina.

 

Rina mendengus, "Dari tadi aku di sini, di kamar mama!"

 

"Kenapa kamu nggak bangunin Amel? Bilang sama dia suruh pindah ke kamarnya sekarang!"

 

Rina balik mendengus, "Mana berani aku!"

 

Keluhnya... Karena walaupun begitu, Amel masih memiliki sima (hal yang ditakuti, oleh ibu tiri dan juga adik tirinya)

 

Sedangkan Amel, dia pergi ke depan. Tapi tiba-tiba, seseorang yang baru turun dari mobil langsung menghampirinya.

 

"Mbak Amel, jadi kita pergi jam berapa?" tanya laki-laki itu.

 

Amel menautkan alis, "pergi ke mana Pak?"tanya Amel, pada laki-laki yang dia kenal sebagai asisten kakeknya  “Harus banget?” tanya  Amel, kan dia sudah bilang jika tidak mau pergi.

 

Tapi asisten itu segera menjawab, “Harus Mbak karena semuanya sudah disiapkan!”. "Eh ngomong-ngomong kakek udah sampai di bandara? Kenapa Bapak udah nyampe di sini sekarang?"

 

"Sebaiknya Mbak Amel panggil saya Om saja, saya tidak terlalu tua untuk dipanggil bapak!" Ucap laki-laki itu menolak panggilan dari Amel.

 

Amel menipiskan bibir, "Okayyyy. Om! Jadi kita mau pergi ke mana? Eh maksudnya sama saya ?"tanya wanita itu kaget, baru menyadari pertanyaan dari asisten kakeknya itu.

 

"Iya, sama mbak!! Bapak kan sudah bilang, kalau kita akan pergi ke acara resepsi pernikahannya, direktur utama, Gumilang utama! Untuk mewakili beliau."

"Harus banget?"tanya Amel,  kan dia sudah bilang jika tidak mau pergi.

 

 

Tapi asisten itu segera menjawab, "Harus Mbak karena semuanya sudah disiapkan!"

Amel menatap barang yang katanya nanti akan di berikan pada direktur utama perusahaan itu, yang tak lain adalah mertua baru suaminya.

 

“Ngasih ini? Nggak salah?” Tanya wanita itu pada asisten kakeknya, “apa ini nggak terlalu bagus? Kasih aja mangkok yang 10.000 ribu dapat tiga itu!” Saran Amel pada laki-laki yang kini sedang memperlihatkan kado yang akan diberikan kakek hadi kepada direktur utama perusahaan Gumilang utama.

 

“Mbak, ini kan pesta! Dan kakek anda di sana bukan diundang karena perorangan, tapi kakek Anda diundang Karena perusahaan,”

 

Sambil ongkang-ongkang kaki kemudian Amel  menggeliatkan badannya. “Kalau diundangnya bukan personal tapi perusahaan Kenapa nggak pihak perusahaan aja Yang wakilin, misalkan direktur dari perusahaan kakek, atau manajer dari perusahaan kakek, Kenapa harus aku? Aku kan cuman cucu kakek!” Ada saja ucapan yang keluar dari mulut Amel, dengan jelas dia menolak pergi ke acara itu.

 

“Apa kakek nggak tahu kalau aku lagi galau, masa kakek membiarkanku datang ke acara pernikahan suamiku sendiri!” Amel kesal, Apakah kakeknya sudah tidak punya hati.

 

“Masalahnya anda itu adalah pewaris! Dari perusahaan kakek anda, Masa anda tidak tahu.”

 

Amel diam, dia tahu dari dulu kakeknya mengatakan itu. Bahkan saat dia mengatakan ingin pergi meninggalkan rumah ini dan menikah dengan Nanda,  kakenya juga mengatakan hal serupa. Yaitu memberitahu Amel, Jika dia dan ayahnya adalah pewaris kekayaan sang kakek.

 

Bahkan menurut, kabar yang beredar, kekayaan Hadi akan dibagi dua oleh Amel dan juga ayahnya yaitu Diningrat.

 

“Sebaiknya setelah  Magrib, kita segera pergi, hanya untuk formalitas, Mbak datang sebentar!”

 

“Hemh!” Jawab Amel, asisten kakeknya ini benar-benar tidak bersahabat.

 

Amel kemudian melanjutkan makannya, dan tiba-tiba Rina keluar, dari kamar sang ibu.

 

Dia melihat Amel yang sedang duduk di ruang keluarga. Bersama asisten kakeknya yang menyebalkan.

 

“Kaka, Kapan kamu pindah kamar? Aku sudah mengosongkan kamarmu! Tapi kamu belum keluar dari kamarku, gimana sih!” Ucap Rina  tiba-tiba kepada Amel.

 

Amel yang sedang makan salad buah kemudian menoleh kepada Rina, “ya udah tinggal masuk aja, ini aku udah keluar dari kamar! Nggak usah marah-marah” jawab wanita itu santai.

Rina menggertakan gigi, kemudian menghentakkan kakinya pergi dari ruangan tersebut.

 

Sedangkan amel dengan santai makan buah-buahan yang ada di dalam salad buahnya. “Udah lama banget Aku nggak makan makanan kayak gini, kalau di rumah, biasanya aku hanya beli buah paling murah, kayak semangka sama jeruk, tapi kalau di sini, aku tidak perlu pusing dengan makanan!” Batin Amel.

 

Dan asisten Hadi bangkit dari duduknya, setelah Dia merapikan kado yang akan dibawa ke acara pernikahan direktur utama PT Gumilang utama.

 

“Mbak, saya akan pergi dulu sebentar, untuk mengambil baju Mbak!” Ucap laki-laki itu, karena dia akan langsung pergi ke butik untuk mengambil baju Amel yang sudah disiapkan.

 

“Baju? Di mana?”tanya Amel santai.

 

“Di butik Mbak! Kebetulan kakek anda sudah meminta saya untuk memesankannya, jadi nanti anda tinggal pakai saja!”

Hoooo, ya udah!” Jawab Amel  tak mau repot.

 

“ “Jangan lupa sama sendalnya ya! Ukuran kaki aku 39!” Ucapnya.

 

Bayangkan saja, seorang yang sangat cantik dan kaya raya, mau meninggalkan semua kekayaannya hanya demi seekor Nanda. Dia yang tingginya 168cm, sangat cantik dan tinggi, Tapi semua kesempurnaan itu tertutup saat dia tinggal bersama Nanda.

 

Karena saat dia tinggal dengan laki-laki itu dia hanya menggunakan daster jelek, sendal jepit swallow rambut yang terkadang tidak disisir sampai berhari-hari, atau tidak dicuci berhari-hari.

 

Wajahnya yang sudah lama tidak tersentuh skincare mahal, kini akan kembali mendapatkan perawatan, Ya walaupun dia baru semalam di sana, tapi aura mahalnya sudah terlihat lagi. Walaupun sekarang wajahnya masih kusam karena belum tersentuh salon mahal lagi.

 

Sedangkan di lantai atas, Rina mulai memasukkan semua barang-barangnya dibantu para pembantu.

 

Dia menatap kamar yang sudah 15 tahun dia tinggali kini akan diambil lagi yang punya, yaitu Amel.

 

“Kenapa sih dia harus balik lagi!” Batin Rina.“padahal udah bagus dia pergi dari rumah ini!” Dia

Mendengus, dia harus memasuki lagi kamarnya Yang kecil dan sumpek.

 

"Mbak Rina ini semua barang-barangnya mau kita rapikan ke lemari?"tanya seorang pelayan kepada wanita itu.

 

Seketika Rina menatap pembantunya, "kamu pikir itu ditaruhnya di mana? Ya di lemari lah!" Jawabnya tidak bersahabat.

1
Aki
Aku suka banget sama twist yang ada di cerita, semoga semakin menarik aja nanti!
Kinah Parinduri: Iya kakak tunggu bab selanjutnya ya
total 1 replies
Iolanthe
Cerita ini bagus banget, aku sangat penasaran dengan kelanjutannya.
Kinah Parinduri: Tunggu terus kelanjutannya ya kakak
total 1 replies
Fiqri Skuy Skuy
Menarik perhatian.
Kinah Parinduri: semoga kakak kakak pada suka ya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!