NovelToon NovelToon
Lewat Semesta

Lewat Semesta

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Aulia risti

Anara adalah siswi SMA berusia 18 tahun yang memiliki kehidupan biasa seperti pada umumnya. Dia cantik dan memiliki senyum yang manis. Hobinya adalah tersenyum karena ia suka sekali tersenyum. Hingga suatu hari, ia bertemu dengan Fino, laki-laki dingin yang digosipkan sebagai pembawa sial. Dia adalah atlet panah hebat, tetapi suatu hari dia kehilangan kepercayaan dirinya dan mimpinya karena sebuah kejadian. Kehadiran Anara perlahan mengubah hidup Fino, membuatnya menemukan kembali arti keberanian, mimpi, dan cinta.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aulia risti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29

Langit sore membawa luka itu semakin dalam. Kata yang tak seharusnya terucap kini melukai hatinya.

Fino terdiam dalam dekap Anara.

Setidaknya ada gadis ini dalam hidupnya.

"Apa aku nggak berhak bahagia ya?" Fino Malik Aidar.

"Jangan ngomong gitu, kalau begitu aku juga nggak berhak bahagia dong."

"Kenapa kamu tetap mau disamping aku, saat semua orang menjauhi aku. Saat papah aku sendiri membenciku?"

"Nggak semua cinta punya alasan Fino. Tapi yang jelas aku terus jatuh cinta padamu, setiap hari."

Fino tau, Anara adalah obat nya. Kata-kata dan pelukan hangat ny selalu bisa menenangkan nya.

**

Sementara disisi lain, Aidar terlihat merenung diruang tamu. Foto besar keluarganya masih terpasang disana. Tapi entah kenapa ego nya jauh lebih tinggi.

"Tuan, yang ada minta ." Pria yang merupakan orang kepercayaannya itu memberikan sebuah map coklat.

"Didalam adalah riwayat tentang Anara, termasuk tentang Jordan yang pernah menjadi tersangka dalam pembunuhan."

"Bagus, apakah kamu sudah tahu apa yang harus kamu lakukan?"

Pria itu mengangguk, lalu pamit pergi.

Aidar meraih cangkir kopi nya dan menyeruput nya dengan senyum miring.

"Fino, harus ada dalam kendaliku."

**

#Beberapa hari kemudian.

"Huffft.." Beberapa kali helaan nafas terdengar, Fino barusaja pulang dan langsung duduk dsofa.

"Gagal lagi?" Tanya Bagas.

Fino menganggu kecil. " Entahlah ini sudah yang keberapa, gue mencari pekerjaan dan interview. Semuanya benar-benar menolak. Padahal mereka baru lihat riwayat gue"

"Gue ngerti, sabar aja. Mungkin belum saatnya. " Bagas berkata dengan lembut, sebenernya Bagas mengibur Fino.

"Oh ya, Anara mana? Gue nggak liat dia dari tadi?" Tanya Fino saat menyadari rumah ini terlalu sepi.

"Anara keluar, katanya mau beli makanan."

"Dari tadi?"

"iya, lumayan sih."

"Kenapa lo nggak temenin?" wajah Fino mendadak panik.

"Emang kenapa, Anara cuma keluar beli makan."

Fino segera beranjak dari tempatnya, dia memakai jaket nya dan bergegas pergi, mencari Anara.

Fino menyusuri jalan disekitar apartemennya. Dia mencari Anara disetiap minimarket tapi tidak menemukan nya.

"Anara, kamu dimana."

Hati Fino gelisah, ada rasa takut akan kehilangan lagi. Terlebih lagi, apa yang baru terjadi belakangan terakhir.

Fino tau Papah nya tidak akan melepaskannya begitu saja.

"Anara, aku mohon..." Lirih Fino tidak dapat membayangkan, Anara hilang lagi dalam hidupnya.

"Fino," Suara itu, membuat Fino menghentikan langkahnya.

Fino berbalik, menatap gadis yang kini berada didepannya. Syukurlah dia baik-baik.

Fino segera berlari dan memeluk nya.

Grap!!

"Anara," Lirihnya. "Aku sangat takut kamu akan meninggalkan aku."

Fino memeluk Anara lebih erat lagi.

"Aku benar-benar takut Anara,"

Anara tersenyum tipis. Melepaskan pelukannya.

"Nggak ada yang perlu ditakutkan Fino. Aku nggak akan kemana-mana... Aku akan selalu ada disini.. " Anara menaruh tangan kanannya diatas dada Fino.

Mata Fino berkaca-kaca.

"Kok kamu sedih, jangan sedih dong. aku kan cuma beli makan."

Anara menunjukkan keresek ditangan nya.

"Aku nggak apa-apa. Ayo, kita pulang. " Fino mengengam tangan Anara.

Namun, saat mereka hendak menyeberang jalan. Sebuah mobil melaju kencang. Hingga....

"Fino, awasss!" Teriak Anara.

Brak!!

Sebuah tabrakan tak sempat dihindari. Anara dan Fino tertabrak, tubuh mereka jatuh ke tanah secara bersamaan. Darah segar, mengalir membasahi jalanan. Dan orang-orang berteriak histeris.

Sementara pelaku melarikan.

Suara ban mobil yang melesat pergi masih menggema di telinga Anara. Udara malam yang lembab bercampur bau aspal dan darah, menusuk paru-paru setiap kali Anara mencoba menarik napas.

Lampu jalan di atasnya berpendar seperti lingkaran kabur yang menari. Ia ingin mengangkat tangannya, tapi tubuhnya terasa berat, seperti tertanam di tanah. Di ujung pandangan, ia melihat Fino tergeletak, wajahnya pucat, tak bergerak.

“Fi…no…” suaranya nyaris tak terdengar.

#"Jika itu dirimu. Aku tidak peduli, meski harus mati." Batin Anara. Suara nya semakin pelan.

"Aku tidak takut mati, tapi aku sangat takut tak bisa bertemu lagi."

Nafasnya semakin sesak, air mata hangat mengalir, perlahan Anara menutup matanya.

“Cepat telepon ambulans! Cepat!” suara seorang pria terdengar pecah, panik.

“Astaga… masih hidup, tolong bertahanlah! Ambulans akan datang!”

Tangan asing meraih bahunya, menepuk-nepuk pelan. Tapi Anara sudah tak sanggup membalas.

Sirene mulai terdengar dari kejauhan. Semakin dekat.

Fino tetap tergeletak di sisinya, wajahnya sangat pucat.

Air mata terakhir mengalir dari sudut mata Anara sebelum akhirnya, dia benar-benar hilang kesadaran nya.

“Yang perempuan dulu! Cepat angkat!”

Suara mereka tegas, menusuk kekacauan.

Sementara itu, dua orang lain berusaha menangani Fino. “Tanganya terluka, balut untuk menghentikan pendarahannya!!”

Pintu ambulans terbuka lebar.

Brak!

tandu dimasukkan terburu-buru. Seorang perawat menempelkan masker oksigen ke wajah Anara.

“Denyut nadinya melemah!”

“Tidak ada yang bisa dilakukan, kita harus segera membawanya kerumah sakit!”

Ambulans melaju kencang menembus, waktu seolah terhenti—hanya detak mesin, dan denyut tipis kehidupan yang dipertaruhkan.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!