NovelToon NovelToon
First Love

First Love

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Keluarga
Popularitas:10.3k
Nilai: 5
Nama Author: Bulbin

Beberapa orang terkesan kejam, hanya karena tak sesuai dengan apa yang diharapkan.
Kata-kata mengalir begitu saja tanpa mengenal perasaan, entah akan menjadi melati yang mewangi atau belati yang membuat luka abadi.

Akibat dari lidah yang tak bertulang itulah, kehidupan seorang gadis berubah. Setidaknya hanya di sekolah, di luar rumah, karena di hatinya, dia masih memiliki sosok untuk 'pulang' dan berkeluh kesah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bulbin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28. Second account

Penampilan Sandy yang berbeda, membuat beberapa mata menatapnya penuh tanya. Dia tak banyak kata, tetap menjalani hari seperti biasa, namun dengan versi terbarunya.

"Hei, Bro. Lo mirip Spongebob!"

"Aura lo culun bener. Ke mana perginya Sandy yang urakan? Lo mau kaya Aksara yang rapi? Nggak pantes!"

"Lo jadi pendiem juga, nggak asyik ah. Kesambet apaan sih? Lo abis mukbang saj3n ya?"

Sandy masih saja diam, tak menanggapi segala ocehan teman-temannya. Dia tetap fokus pada perubahan dan tentu saja -misi terselubung yang menjadi alasan utamanya.

Aksara yang awalnya diam, kini memberanikan diri untuk menegur. Saat kelas mulai sepi di waktu istirahat, dia mendekati meja Sandy lalu menarik bangku di hadapannya.

"Lo kenapa? Mau jadi Yoga lagi?"

Kata-kata itu, bagai tombak yang menancap tepat di dada. Sandy menoleh dengan muka masam, lirikan maut menghunjam kedua mata dengan alis tebal milik Aksara.

"Bukan urusan lo. Kita lihat aja, siapa yang bakal dipilih Nayna. Gue, atau lo."

Suaranya dingin, menusuk, namun tak mengurangi senyum sinis di bibirnya. Aksara menaikkan kedua alis dan mengangguk sebelum berlalu pergi.

Saat Aksara keluar kelas, tak sengaja dia berpapasan dengan Nayna yang juga hendak masuk. Pandangan mereka bertemu, namun dengan cepat, Nayna memalingkan wajah dan berjalan cepat melewati Aksara yang masih termangu di ambang pintu.

Haha, rasain lo. Emang enak dicuekin?

Sandy menahan tawa. Tangannya pura-pura sibuk mencatat saat Nayna melangkah ke arahnya.

Namun ternyata, gadis itu juga melewati, berlalu ke arah mejanya sendiri di sisi lain kelas.

Dalam hati, Aksara tertawa melihatnya. Dia melirik tajam dan sedikit mencemooh, sementara Sandy semakin melotot dengan mimik jengkel.

*

Sejak akun Langitbiru tak lagi intens mengirim pesan, Nayna merasa ada yang hilang. Postingannya bukan lagi berakhiran emoji teratai seperti biasa, kali ini berganti emoji love hitam dengan kata-kata yang tak lagi bersinggungan dengan Padma.

Kumbang tak akan rapuh hanya dengan satu kembang yang telah hilang, terbang, dan jatuh di ladang. (Emoji love hitam)

Nayna menghela napas. Dipikirnya, Aksara telah berhenti mengejar karena telah bertemu dengan sosok yang selama ini dia harapkan. Gadis itu mengira, Aksara telah bertemu dengan sosok pendengar yang tak menghakiminya, dan itu semua ada dalam diri Vita, seperti kata Tania dan beberapa rumor yang beredar di Bina Karya.

Berbeda dengan Nayna yang menerima dengan hati lapang. Melda justru merasa tertantang, terlebih melihat sikap Vita yang semakin hari, semakin membuatnya meradang.

"Heh! Apa-apaan lo deketin Aksara? Dia pacar gue, calon suami gue. Kita udah dijodohin dari kecil. Lo nggak usah menggatal sama laki orang!" hardik Melda saat dia bertemu tatap dengan Vita di koridor sekolah.

"Menggatal? Laki orang? Haha, bangun, Say. Lo molor mulu perasaan. Mimpi kagak kelar-kelar, atau emang kebanyakan obat tidur? Ckck, kasihan makhluk satu ini, lo udah nggak dilirik Alvian, trus menggatal ke Aksara? Lo pikir, semua cowok bisa dikibulin sama duit? Lo sama-in Aksara sama Alvian si mokondo itu? (Vita menggeleng) lo salah besar, Say. Aksara cuma cinta ke gue, bahkan sejak kami SMP," ujar Vita dengan nada bagai provokator dengan bensin dan korek siap di tangan.

Mendengar itu, Melda semakin naik pitam. Dia tak terima, terlebih kalimat terakhir yang membuatnya nekat melempar satu cup pop mie panas ke wajah Vita. Sontak, gadis itu menjerit saat kulit wajah terkena air panas. Dadanya juga terasa bagai terbakar, dengan sisa mie yang menggantung di sana. Dengan cepat, Vita berlari ke arah kran air yang tak jauh dari tempatnya berdiri.

Melihat Vita berlari kepanasan, Melda terbahak-bahak hingga mulutnya yang terbuka, tiba-tiba gelagapan karena penuh air.

Kali ini, Vita yang tertawa melihatnya. Dia tersenyum puas dengan selang yang masih menyemprotkan air ke arah Melda. Mereka saling serang, tanpa peduli pada orang-orang yang datang berkerumun dengan ponsel di tangan, lalu menghilang.

Ya, bel tanda masuk telah berbunyi, membuat koridor kembali sepi dan hanya menyisakan dua orang yang masih saling tatap dengan mata memerah karena amarah. Tentu saja, penampilan mereka tak lagi seperti anak sekolah.

Di saat yang sama, Nayna menghentikan langkah tak jauh dari tempat duel kedua temannya. Tak ingin ikut campur, Nayna berbalik arah, dan kembali ke kelas, mengurungkan niat untuk ke toilet.

"Cepet amat, Nay? Penuh?" Tania berbisik karena heran melihat Nayna sudah kembali meski belum lama pamit keluar.

"Lagi ada yang perang," jawabnya singkat.

"Siapa?"

Wajah Tania semakin penasaran. Terlebih saat Nayna diam dan kembali mencatat materi yang sesekali dijelaskan.

**

Tak butuh waktu lama, video duel antara Vita dan Melda dengan cepat tersebar luas. Berbagai komentar membanjiri postingan itu, membuat orang beramai-ramai berkunjung ke akun mereka. Namun dengan cepat, baik Vita maupun Melda sudah lebih dulu mengunci akunnya dan mematikan kolom komentar. Jelas saja, tindakan itu semakin membuat mereka berdua jadi bulan-bulanan. Nama Aksara yang sempat mereka ucapkan, sudah pasti ikut terekam dengan jelas. Efeknya? Akun Aksara turut mendapat berbagai komentar baik negatif maupun positif. Namun bukan Langitbiru yang diserang mereka, karena akun itu tak banyak yang tahu, kecuali Nayna dan Sandy saja. Akun instagram dengan nama Aksara-lah yang mendapat serangan netizen, menanggapi berita yang beredar di Bina Karya.

"Seganteng apa sih yang namanya Aksara? Sampai-sampai, dua pasien RSJ kabur dan bikin rusuh di sekolah."

"Kukira, anak emas Bina karya nggak doyan cewek, eh malah jadi rebutan gitu ya."

"Hah? Aksara? Cowok kulkas pacaran sama Melda? Mantannya Vita juga? Si cewek panggilan itu?"

Aksara menghela napas dalam. Satu per satu kalimat itu, merasuki otaknya. Hilir mudik saling berkejaran dengan berbagai pertanyaan dan sangkalan dari hatinya sendiri.

Dia meletakkan ponsel di lantai, meluruskan kaki jenjangnya dan sesekali melemaskan sendi pergelangan tangan tanpa sedikit pun suara.

Kamar yang hening, semakin terasa dingin dengan kabar yang datang silih berganti. Perlahan, Aksara bangkit, membuka layar laptop dan mulai mengaktifkan perangkat tersebut. Dia masuk ke akun Langitbiru, membuka kotak pesan dan tersenyum pahit mendapati kenyataan bahwa Padma benar-benar pergi.

Kemudian, tangannya membuka profil milik Nayna. Lama dia menatap ke layar, di mana gambar seorang gadis yang tersenyum manis dengan pose menyamping.

Tak apa Padma pergi, asalkan Nayna dapat kumiliki.

Pemuda itu tersenyum kecil, lalu dengan kesadaran penuh, dia mencium layar laptopnya sendiri.

Di sisi lain, Sandy turut mengikuti berita yang tengah hangat di Bina Karya. Mengamati satu per satu komentar yang tertinggal dengan wajah tersenyum.

Haha, tanpa gue serang, lo bakal KO sendiri.

Namun tanpa sengaja, matanya menangkap postingan terbaru dari Langitbiru, tiga menit yang lalu.

Biarlah angin datang menerpa, menerbangkan bunga rumput yang tumbuh di padang gersang. Selagi akar masih kuat di dalam sana, dia akan tetap tumbuh dan menarik kupu-kupu hinggap di tubuhnya.

Sandy tertawa, tersenyum kecut lalu mengepalkan kedua tangan di atas meja. Matanya menyorot tajam, menatap second account milik Aksara, teman sekaligus rival mendapatkan cinta Nayna.

***

1
TokoFebri
Nayna sampe bicaraa gitu berarti saking astaghfirullah nya tuh orang.
Adifa
padma nama Kesayangan 🤩
Adifa
bukan Sahroni 😂
Iqueena
Etssss, ada tiga nihh🤣
Iqueena
Lah si Vita pengincar om2 ternyata
Iqueena
hahah, sabar dulu toh bu🤣
Iqueena
Oh ternyata memang temenan si om Rahmat ini sama bapaknya Aksara
CumaHalu
rasanya pengen ngejitak pala nih orang, enteng bener kalo ngomong.
Septi Utami
maksudnya menganggap seperti buah hati sendiri? jadi Nayna bukan anak kandung pak Rahmat dan bu Siti?
TokoFebri
loss Bu Siti..
TokoFebri
aku faham denganmu Bu Siti.. hihihi
TokoFebri
anjer.. velakor kecil..
Iqueena
Hahaha, aku suka Sandy yg begini, jangan sok cool ya Sandy wkk. 🥰
Bulanbintang: Aneh ya? 🤣
total 1 replies
Iqueena
Lah? urusan lu. Jangan mau om, udah kelewatan ni orang dua
CumaHalu
ambil sendiri dong pak😬
CumaHalu
ditanya baik-baik itu jawabnya baik dong, malah nyolot/Smug/
CumaHalu
Aku timnya Mercon, yang dingin keterlaluan dinginnya😄
CumaHalu
bisa AE ngelesnya San san🤣
CumaHalu
sudah kuduga pasti Sandy😍
Pandandut
wahhh kerennn mah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!