Alone Claney hidup dalam kesendirian seperti namanya. Ibu suri yang terpikat padanya pun menjodohkan Alone dengan putra mahkota, calon pewaris tahta. Tak seperti cerita Cinderella yang bahagia bertemu pangeran, nestapa justru menghampirinya ketika mengetahui sifat pangeran yang akan menikahinya ternyata kejam dan kasar.
Karena suatu kejadian, seseorang datang menggantikan posisi pangeran sebagai putra mahkota sekaligus suaminya. Berbeda dengan pangeran yang asli, pria ini sungguh lembut dan penuh rasa keadilan yang tinggi. Sayangnya, pria itu hanyalah sesosok yang menyelusup masuk ke dalam istana.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yu aotian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29: Ajakan Kabur
Baru saja menyelesaikan masalah pergantian calon pengantin, kini Bright kembali dihadapkan hal yang lebih menakutkan. Bagaimana tidak, ibu suri Anne memintanya menyambangi pendeta Victoria. Mencari cara untuk berkelit, Bright lantas merangkul ibu suri Anne sambil mengajaknya berjalan, sedikit menjauhi raja.
"Nenek, mengapa aku dan dia harus buru-buru melihat masa depan kami?"
"Ini untuk mengantisipasi hal-hal buruk yang akan terjadi di pernikahan kalian."
"Ayolah, Nenek! Aku lebih suka menjalani kehidupan yang penuh misteri dibanding jika sudah tertebak lebih dulu. Bukankah pernikahan kami akan terasa membosankan nantinya? Mengenai hal buruk yang kemungkinan terjadi, biarkan itu menjadi ujian yang harus aku dan dia hadapi bersama."
Ibu suri Anne tampak mengangguk-angguk sesaat, tetapi kemudian mencubit pinggang bright dengan gemas. "Kau ini pintar berkilah! Bilang saja kau malas datang ke sana karena kau takut pendeta Victoria menyuruhmu menghabiskan waktu untuk berdoa di sana.
Rupanya sifat malas Julian dalam hal beribadah sedikit mendukung alasan yang dibuat Bright. Ia pun menyengir seolah ibu suri Anne bisa menebak penolakannya untuk datang menemui pendeta Victoria. Padahal alasan sebenarnya adalah ia takut kemungkinan pendeta itu bisa mengetahui jika dirinya bukan pangeran Julian yang asli.
Meski begitu, Bright menyadari kalau dirinya tak bisa terus-terusan menghindari pendeta Victoria. Sama halnya dengannya Barbara. Ia harus mulai memikirkan cara berhadapan dengan dua wanita ini tanpa membuat mereka mencurigainya.
"Tapi ... Nenek sedikit tak menyangka kau kembali menolak usul para petinggi militer yang hendak mengganti calon pengantinmu," ucap ibu suri Anne tiba-tiba.
Sebelah mata Bright memicing seketika. Kembali menolak? Ia lantas teringat dengan ucapan Alone yang mengatakan sebelumnya Julian pernah diusulkan untuk menikahi putri dari Herbert—adik ratu yang menjabat sebagai kanselir—guna mencegah perang dingin antara kubu militer dan cendekiawan.
"Apa itu artinya ... kau benar-benar menyukainya?" tebak ibu suri dengan mata berbinar.
Bright terdiam tetapi bibirnya menahan senyum. Ia tak punya jawaban untuk mewakili isi hati Julian. Namun, saat Theo datang melaporkan padanya tentang masalah itu, hatinya tergerak untuk segera menggagalkan wacana para pejabat militer itu. Tentu saja ia harus mati-matian mempertahankan Alone sebagai calon pengantin nantinya. Di samping Alone memegang rahasia tentang status dirinya yang sebenarnya, ia juga merasa wanita itu memang cocok untuk mendampingi kembarannya kelak.
Keluar dari ruang pertemuan, kaki Bright berayun melewati pilar-pilar besar yang menopang bangunan megah. Langkahnya melambat saat matanya menangkap Alone yang berjalan diikuti beberapa pelayan di selasar depan sana. Dan ketika pandangan mereka bertemu, keduanya sama-sama berhenti melangkah.
Berniat menghampiri Alone, langkahnya langsung tercegat saat melihat kemunculan pangeran Flynn yang datang dari arah samping. Lagi-lagi ia kalah cepat dari adik tirinya itu.
"Nona Claney!" sapa pangeran Flynn dengan senyum cerah
Alone menoleh ke arahnya, kemudian menunduk hormat. "Ya, Pangeran!"
"Apa Nona Claney sudah mendengar kabar hari ini?" tanya pangeran Flynn dengan nada penuh hati-hati.
Alis Alone lantas bergelombang. "Kabar apa?"
Flynn terdiam sejenak, lalu berkata, "Kudengar ... Negara Spanyol mengajak beraliansi lewat pernikahan. Mereka menawarkan pernikahan antara putri Spanyol dengan putra mahkota kita."
Mata Alone melebar dalam sekejap. Apa itu artinya pernikahan antara dirinya dan putra mahkota akan dibatalkan?
"Jujur, aku menjadi orang yang paling senang mendengar wacana itu," ucapnya dengan sorot mata yang penuh pengharapan. Ya, jika Alone akan digantikan putri Spanyol maka ini menjadi kesempatan Flynn untuk memilikinya.
"Sayangnya, apa yang kau harapkan tak akan terjadi." Seseorang bersuara dari arah belakang.
Baik Flynn maupun Alone sama-sama terhenyak melihat kemunculan Bright beriringan dengan suaranya yang baru saja menggaung. Pria itu langsung berdiri di sisi Alone, kemudian menggenggam tangan Alone dengan erat, seolah ingin menunjukkan kepemilikannya di depan Flynn.
"Alone ... tetap akan jadi pengantinku," tegasnya seraya mengangkat tautan tangan mereka ke atas.
"Lalu, bagaimana dengan permintaan kerajaan Spanyol yang ingin menikahkan putri mereka denganmu?" Flynn memiringkan sedikit dagunya, masih menyangsikan ucapan Bright.
"Karena aku merasa kita tak perlu beraliansi dengan negara Spanyol saat ini. Raja menyetujui pendapatku dan tidak ada pergantian calon pengantin seperti yang kau harapkan. Dia akan tetap menjadi mempelai wanitaku." Bright berucap dengan penuh penekanan, tetapi kemudian melangkah mendekat ke arah Flynn, sembari sedikit mencondongkan kepalanya mendekat ke arah telinga pria itu. "Meski begitu ... kau berutang budi padaku. Jika tidak, nenek akan memintamu menikahi putri Spanyol untuk menggantikan aku. Jadi kuharap kau tak mengusik calon pengantinku lagi," bisiknya pelan, sebelum akhirnya ia membawa pergi Alone yang masih dalam genggamannya.
Herbert menghampiri pangeran Flynn yang masih terpaku memandang kepergian Alone bersama Bright. Pria yang menjabat sebagai kanselir kerajaan itu berdecak di samping keponakannya.
"Ckckck, rupanya putra mahkota telah tertarik dengan anak dari dokter Claney sehingga enggan mengganti calon istrinya." Dia lalu merapat ke sisi Flynn sambil berbisik, "Ini kesempatanmu untuk mendapat dukungan besar dari kerajaan Spanyol. Putri mereka dalam perjalanan ke negara kita. Saat tiba nanti, jemputlah dia dan memperlakukan dia dengan baik. Buat dia jatuh hati padamu sehingga merengek ke ayahnya untuk dinikahi olehmu."
Flynn menoleh malas ke arah pamannya. "Kenapa bukan Paman saja yang lakukan itu? Kurasa Paman perlu menambah istri lagi!" sergahnya kemudian beranjak meninggalkan pamannya.
Jawaban ketus Flynn membuat Herbert terbelalak. "Kau pintar, tapi tak bisa bersikap licik! Pantas saja kau selalu kalah dari si Bodoh itu!"
Kaki Alone terseret-seret karena tak mampu menyamakan langkah Bright yang lebar. Ketika menyusuri taman yang sepi, ia langsung menarik paksa tangannya dari genggaman Bright. Hal itu membuat Bright berhenti melangkah sekaligus menoleh ke arahnya.
"Jadi benar kalau tadi ada wacana pergantian calon mempelai?" tanya Alone penasaran.
"Ya, tapi semua sudah kubereskan."
"Bagaimana caramu menyelesaikannya?" tanya Alone lagi.
Bright tersenyum tipis. Jari telunjuknya lantas mengetuk-ngetuk kepala Alone. "Aku memakai ini." Bright kemudian menoleh ke kiri dan kanan. "Selagi sepi dan tak ada yang melihat kita, bagaimana kalau kita kabur diam-diam dari istana? Aku merasa bosan di sini. Aku juga mendadak rindu dengan kebun bunga di rumahmu."
Ide yang tercetus secara tiba-tiba itu membuat Alone terkejut. Namun, belum sempat ia merespon, Bright lebih dulu menarik tangannya mengajaknya berlari bersama.
.
.
.
Like dan komeng
hemmmm......semoda si ondel ondel gak tertarik sama pangeran Bright
eh bgtu ya nona Adella, bener kata Flynn ayah mu terlalu matang memikirkan masa depan putri putri nya ya 😏 d jadikan korban untuk merebut kekuasaan negara lain dan seru nya korban sebagai ratu.. wah licik bener 😱