Pesona Sang Devil

Happy reading...

☘️

☘️

☘️

"Ardo, kita berangkat sekarang juga ke Mansion Utama!" titah Giordan pada Ardo assisten nya.

"Siap, bos." jawab Ardo sembari mengemudikan sedan hitam mulai memasuki jalan raya yang padat merayap.

Perjalanan menuju Mansion utama terasa sangat lama dan kakuh.

Hampir 30 menit mereka sudah sampai di Mansion utama yang ditempati oleh Nenek Sofia.

Lili turun dari mobil yang baru dibukakan pintu oleh Ardo. Dia terpana melihat tempat tinggal bak di dongeng tersebut. Belum pernah sekalipun Lili menginjakkan kakinya berada di tempat seluas dan megah ini.

Halaman yang begitu luas dengan taman yang indah. Sangat tertata rapi, banyak macam tumbuhan serta bunga-bunga indah yang terawat oleh pakarnya.

"Angel," panggil Giordan.

"Iya, Bae," jawab Lili lembut.

"Kau menyukai taman yang penuh beraneka macam bunga?"

"Iya, bunga banyak macam arti filosofi nya. Mamah aku juga mempunyai toko bunga yang cantik," ujar Lili.

"Benarkah?"

"Ya, toko bunga itu bernama Easter Lily. Bunga yang memiliki warna putih dan kuning pada tengahnya yang cantik. Namun perlu diperhatikan bahwa bunga itu mengandung racun yang berbahaya jika tertelan oleh hewan peliharaan."

"Nama yang cantik dan seperti dirimu, senyummu yang mengandung racun campuran antara pedas dan manis. Bisa membuatku melayang sekaligus membunuhku." kekeh Giordan.

"What?"

"Karena semua yang ada pada dirimu adalah canduku," balas Giordan dengan senyum yang cerah menghiasi wajahnya.

"Bunga Lily adalah tanaman yang kuat dan cepat beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Siramlah bunga Lily secara rutin pada pagi dan sore hari secukupnya hingga lembap. Dan jangan lupa disiangi dan dipupuk secara berkala untuk merawatnya." ujar Lili pada Giordan.

"Aku akan terus menyirami bunga Lili ku setiap pagi dan malam. Dan terus memberikan pupuk yang terbaik untuk menghasilkan Junior Super di dalam sini," ucap Giordan sambil mengelus perut Lili yang masih rata.

"Apa hubungannya bunga Lily dengan aku? Ngelindur?" Lili menatap dalam netra bening milik Giordan.

"Sama-sama bernama Lily tapi beda dalam perawatannya," ucap Giordan sembari sekilas mencium bibir Lili yang selalu terlihat menggoda di mata Giordan.

Lili mendelik kaget, dan langsung mencubit pinggang Giordan. Kebiasaan baru Giordan yang suka mencium Lili tiba-tiba karena sudah bersertifikat halal.

"Nenek Sofia pasti orangnya sangat lembut dan menawan," kata Lili yang mengagetkan Giordan.

Kedua matanya membulat sempurna dengan bibir yang menganga tercengang.

"Emang tau dari mana, sayang?" tanya Giordan penasaran.

"Sangat terlihat dari penataan dan kreasi nya mengkonsep taman ini. Dengan banyaknya bunga yang tumbuh cantik. Benar-benar orang yang sangat menawan," ungkap Lili memuji.

"Ohh, taman ini yang menanam dan merawat bukan Nenek Sofia tapi Nenek Rathi yang menyukai tanaman dan bunga-bunga," balas Giordan sembari meraih pinggang ramping Lili dan mengajaknya masuk ke dalam rumah untuk menemui Nenek Sofia. "Yuk, masuk. Nenek Sofia pasti sudah menunggu."

Lili menganggukkan kepalanya sebagai jawaban kata iya.

Sedangkan Ardo yang berdiri tak jauh dari Tuannya hanya bisa mengucapkan "Alhamdulillah sebanyak-banyaknya" Ia bersyukur bisa melihat perubahan pada diri Tuannya itu. Senyum cerah yang terus mengembang di wajah tampannya setelah dapat menyunting gadis uniknya yang selama ini dia cari dan ditunggu kehadirannya.

*****

Bangunan megah dengan banyak ruangan serta lorong-lorong panjang yang menghubungkan dari bangunan satu ke yang lainnya.

Lili berjalan melangkahkan kakinya mengikuti Giordan, masuk ke dalam Mansion utama.

"Subhanallah" ketakjuban Lili semakin merasa dirinya hanya seorang Putri Cinderella yang bermimpi mendapatkan seorang Pangeran yang tampan sebagai suaminya.

Interior rumah sangat mirip dengan desain rumah Eropa. Desainnya memadukan interior Eropa klasik yang didominasi oleh warna gold dan coklat. Lengkap dengan emas asli yang membuat seisi rumah tampak jauh lebih elegan dan megah. Dilengkapi dengan kolam renang indoor yang menyatu dengan ruang keluarga dan juga berbagai macam teknologi canggih, seperti lift dan smart home system.

Giordan memberhentikan langkahnya di depan pintu tinggi nan besar dengan ukiran indah, lalu mengetuknya.

"Kamar siapa?" Lili bertanya pada Giordan.

"Lihat saja sendiri, sayang," balas Giordan tersenyum rupawan semakin membuat penasaran hati Lili.

Pintu kayu berwarna coklat itu terbuka lebar dan berdiri sosok wanita cantik yang anggun dan menawan, walaupun usia beliau memasuki angka lima puluh tahun.

"Siapa?" wanita itu bertanya pada Lili dengan senyumannya yang khas. Dan juga baru melihat seorang gadis yang cantik berdiri di depan pintu kamarnya.

Refleks Lili membalas senyuman tulus dari wanita itu.

"Ayo tebak siapa dia?" Giordan tiba-tiba muncul mengagetkan Nenek Rathi.

"Astaga, My Boy! Kau nakal sekali! Buat Nenekmu ini jantungan!" ucap Nenek Rathi sambil memukul punggung Giordan.

"Janganlah, Nenek Rathi harus tetap sehat. Biar bisa melihat Giordan Junior, kelak." ucap Giordan memeluk Nenek Rathi.

"Giordan Junior, katamu! Istri saja belum ada, memangnya mau ngadon sama siapa? Jangan katakan sama wanita si kalajengkong itu, Nenek tak akan merestuinya!" ekspresi wajah Nenek Rathi berubah cemberut dan kesal.

"Ohh, tentu tidak!"

"Lalu?"

"Siapkan jantung Nenek Rathi. Jangan pingsan dan jangan berteriak." bisik Giordan di telinga Nenek Rathi.

"Cepetan! Kasih tau!" Nenek Rathi menjitak ujung kepala Giordan sambil terkekeh.

"Sudah siapkan."

"Satu"

"Dua"

"Tiga"

"Perkenalkan wanita yang ada di hadapan Nenek Rathi saat ini adalah Aulia Anastasia, istri Giordan Adhitama." ucapnya sambil menggenggam mesra jemari Lili.

"Ya Tuhan, benarkah? Dia bidadari yang turun dari kayangan?" ujar Nenek Rathi sambil menankup kedua pipi Lili.

"Lebay.." ledek Giordan.

"Cantik" pujinya. "Siapa nama kamu, My Princess?" tanya Nenek Rathi.

"Tadi kan, Giordan sudah memperkenalkan pada Nenek Rathi." protes Giordan.

"Berisik! Nenek tidak bertanya padamu! Faham!"

Lili menahan agar tidak tertawa, baru kali ini seorang Giordan Adhitama. Orang penting no satu di GA Group, dimarahin di hadapan nya.

"Panggil saja, Lili" jawab Lili tersenyum memperlihatkan susunan gigi nya yang rapi berbaris.

"White American Lily," ujar Nenek Rathi menatap sendu ke arah Lili. Dielusnya ujung kepala gadis unik Giordan itu dengan sangat lembut. "Nama yang sangat cocok dengan wajahmu. Terimakasih, My Princes. Kamu sudah mau menerima pinangan dari cucu aku yang jelek ini." ujar Nenek Rathi sembari meledek Giordan.

Lagi-lagi Lili hanya bisa menahan ketawa nya.

"Siapa yang jelek? Cucu Nenek Rathi yang mana lagi?" sewot Giordan.

"Kamu!" jawab enteng Nenek Rathi.

Hancur sudah predikat Badboy yang disematkan untuk seorang Giordan Adhitama.

"Cinta?" Nenek Rathi menatap mata Giordan dan berganti ke mata Lili.

"Pasti Cinta!" jawab Giordan antusias.

Lili menundukkan kepalanya, dia tidak bisa menjawab pertanyaan dari Nenek Rathi.

"Terpaksa?" tanyanya lagi kepada Lili. Dan tidak ada jawaban sama sekali dari bibir Lili, dia mengunci rapat bibirnya.

"Nenek Rathi hanya bisa memberikan doa yang terbaik dan restu untuk kalian berdua. Dan sangat setuju dengan pemilihan Cucu Nenek, karena Nenek Rathi tau bahwa pilihan Giordan Adhitama adalah yang terbaik untuk hidupnya. Tapi dikembalikan lagi pada kalian berdua, jangan menikah karena adanya keterpaksaan saja atau dikejar target. Karena yang menjalani kehidupan berumah tangga untuk selanjutnya adalah kalian berdua bukan siapa-siapa. Jadi menikahlah karena kalian saling mencintai, saling memahami sifat masing-masing, saling setia tidak akan mengkhianati disuatu hari nanti. Menikah adalah ibadah yang terpanjang dan jangan sampai terputus ditengah jalan, hanya karena kalian sudah merasa jenuh dan bosan dengan pasangan kalian. Bangun dan ciptakan istana megah kalian dengan suasana yang nyaman dan keindahan dengan penuh cinta tulus dan kebahagiaan saling melengkapi kekurangan pasangan dan membanggakan kelebihan pasangan dengan sewajarnya." pesan Nenek Rathi dengan mata yang berkaca-kaca.

🌟🌟🌟🌟🌟

Bersambung...

😭😭😭😭😭 mana like dan komen na..