NovelToon NovelToon
My Sugar (Jenifer Alexander)

My Sugar (Jenifer Alexander)

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:48.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: Clarissa icha

Harap bijak dalam memilih bacaan.
Novel ini murni imajinasi author, bukan menceritakan kisah nyata.

Bergelimang harta nyatanya tidak menjamin seseorang hidup bahagia. Seperti yang di alami oleh Jenifer Alexander, atau yang kerap di sapa Jeje.
Banyaknya harta membuat gadis berwajah cantik itu bisa membeli apapun yang dia inginkan. Namun sayangnya hidupnya hampa, hatinya kosong, dia tidak bahagia.

Kesibukan kedua orang tuanya pada perusahaan dan bisnis, membuat Jeje kesepian dan kurang perhatian, dia juga merasa jika kedua orang tuanya tidak peduli padanya. Hingga akhirnya Jeje memilih untuk mencari kebahagiaan diluar sana dengan cara yang salah.
Dia menjadikan dirinya sebagai sugar baby.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clarissa icha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28. Ada waktunya?

Om Kenzo bilang, enak jika duduk di balkon pada saat sore hari. Enak apanya,,?? Aku hanya bisa melihat gedung - gedung yang menjulang tinggi dari atas sini. Juga melihat matahari yang perlahan akan terbenam. Om Kenzo menyandarkan punggungnya pada senderan kursi, dengan kedua telapak tangan yang berada dibelakang kepalanya. Pandangan mata om Kenzo lurus kedepan, terlihat menerawang jauh dari sorot matanya.

Sepertinya om Kenzo sedang galau. Aku memang bisa merasakannya sejak baru datang ke apartemen ini. Namun kegalauan om Kenzo semakin bertambah setelah mengangkat telfon dari wanita bernama Nadine.

Apa yang harus aku lakukan untuk menghadapi om Kenzo yang sedang galau.? Mungkin kami akan terus berdiam diri jika aku tidak membuka pembicaraan.

"Om,,,,

Baru saja memanggil om Kenzo, ponselku sudah berdering. Aku merogoh ponselku di dalam saku baju.

"Siapa,,,?" Om Kenzo terus menatap ponsel yang ada ditanganku.

"Kakak ku om,,, sebentar ya om, aku angkat dulu." Aku beranjak meninggalkan om Kenzo di balkon. Om Kenzo hanya mengangguk pelan.

"Hallo kak,,,," Sapaku dengan ceria seperti biasa. Beruntung saat ini kak Nicho tidak melakukan panggilan vidio. Aku akan gelagapan jika itu terjadi. Mau beralasan apa aku.

"Kamu dimana Je,,?"

Pertanyaan kak Nicho membuatku senang.

"Kak Nicho pulang,,? Kenapa nggak ngabarin,,?"

"Kejutan,,, tapi orangnya nggak ada dirumah,"

Mataku semakin berbinar, aku sangat bahagia mendengar kepulangan kak Nicho. Dia pulang lebih awal. Aku sudah tidak sabar untuk pergi jalan - jalan bersamanya.

"Yeeeaayyy. Aku otw sekarang kak. Lagi dirumah Celina,," Ujarku bohong.

"Hati - hati, jangan ngebut Je,,," Pesannya.

"Siap kak. Byee,,,"

Aku mematikan telfon, berlari keluar dari kamar om Kenzo dan pergi ke ruang tamu untuk mengambil tasku.

"Mau kemana kamu,?"

Aku berbalik badan setelah mendengar suara om Kenzo. Aku tersenyum menatapnya.

"Aku pulang dulu ya om,,," Seruku dengan ceria.

"Jangan coba - coba pulang kalo aku nggak ngijinin,,," Mataku membulat setelah mendengar jawaban om Kenzo. Dia tidak mengijinkan aku untuk pulang saat ini.

Aku mendekat pada om Kenzo, bergelayut pada lengannya yang sedang di silangkan didepan dada.

"Kakak aku baru pulang dari New York om, aku harus pulang sekarang. Boleh ya om,,," Rayuku dengan suara manja untuk membujuk om Kenzo. Tak lupa memasang wajah memelas untuk menarik simpatinya.

Aku bisa melihat saat ini om Kenzo seperti sedang menahan tawanya. Kedua bibirnya dikatupkan rapat - rapat. Om Kenzo kembali memasang wajah datar saat menyadari jika aku memperhatikannya.

"Aku nggak mempan dibujuk pake cara anak kecil kayak gitu,,," Ucapnya datar.

Aku diam sejenak, mencerna ucapan om Kenzo. Dia enggan dibujuk dengan rayuan, lalu aku harus menggunakan cara seperti apa.?

Mungkinkah aku haruss,,,?

Aku langsung menatap om Kenzo, dia nampak menarik sudut bibirnya.

"Udah selesai mikirnya,,?" Tanyanya lalu tersenyum tipis. Aku mengangguk cepat, tak lupa membalas senyum om Kenzo.

Aku bergeser untuk berdiri didepan om Kenzo, mengalungkan kedua tanganku di lehernya dengan manja. Tanpa malu, aku me***at bibir om Kenzo. Menciumnya tanpa jeda, tidak membiarkan om Kenzo untuk membalasnya.

Kedua tangan om Kenzo meraih pingganggu, menarikku kedalam pelukannya.

"Sejak kapan kamu jadi pinter,,," Ledek om Kenzo setelah aku melepaskan ciumannya.

"Aku itu dari lahir emang udah pinter om,,," Aku menyengir kuda, juga masih mengalungkan tangan di leher om Kenzo.

"Mulai kepedean,,,!" Cibir om Kenzo dengan candaan.

Aku langsung memeluk om Kenzo saat tiba - tiba dia menggendongku.

"Iihh,,, om Ken kebiasaan banget, suka bikin keget.!" Protesku, aku memukul pelan punggungnya.

"Sorry,,,"

Om Kenzo berjalan mendekati sofa. Mendudukan diri di sofa, sedangkan aku dalam pangkuannya.

"Om,,, aku mau pulang,,," Rengekku.

"Kirain tadi udah dibolehin pulang,, kok malah disuruh duduk sih o,,,

Mulutku sudah di bungkam oleh bibir om Kenzo yang selalu terasa hangat. Aku hanya diam, membiarkan om Kenzo terus menciumku. Bahkan aku sangat pasrah saat kedua tangan om Kenzo berusaha membuka kancing seragamku.

Aku begitu menyukai kegiatan yang dilakukan oleh om Kenzo. Aku tidak malu lagi untuk mengeluarkan desahan yang tidak bisa aku tahan. Aku memeluk erat tubuh om Kenzo, sebelah tanganku menekan kepalanya. Aku menuntut lebih, meminta om Kenzo untuk semakin dalam menyesapnya.

"Makasih om,,," Ucapku setelah om Kenzo selesai merapikan kembali seragamku.

Om Kenzo menatapku dengan kedua alisnya yang bertautan.

"Makasih buat apa.? Makasih karna udah ngerusak kamu,,,?" Om Kenzo tersenyum geli.

"Aku nggak ngerasa om ngerusak aku. Aku bahkan masih bersegel,,," Jawabku santai.

Entah apa yang ada dalam pikiranku. Aku merasa apa yang om Kenzo lakukan padaku selama ini, bukanlah hal yang merusakku. Aku justru sangat bahagia dengan adanya om Kenzo, ditambah dengan kegiatan indah yang sering kami lakukan.

"Om Ken nggak mau ngelakuin itu sama aku,,?" Aku bicara ngelantur setelah memperhatikan om Kenzo yang sejak tadi diam. Pertanyaanku berhasil membuat om Kenzo menatapku tajam.

"Kamu yakin mau menyelepaskannya,,?" Om Kenzo begitu serius bertanya padaku.

Aku mengangguk setelah sempat berfikir sejenak.

"Nanti ada waktunya." Ujarnya. Om Kenzo menurunkanku dari pangkuannya.

"Hati - hati di jalan, nggak usah ngebut."

"Ada waktunya.? Maksud om,,,?" Aku menatap bingung, tidak tau maksud om Kenzo.

"Sudah sana pulang, kakakmu bisa khawatir nanti." Om Kenzo mengambil tasku, lalu memberikannya padaku. Aku masih saja melongo menatap om Kenzo. Bukannya menjawab, om Kenzo malah membuatku penasaran.

"Jawab dulu om,,, maksudnya gimana,,?" Aku sedikit mendesak. Om Kenzo terlihat menghela nafas.

"Kamu belum cukup umur." Jawaban om Kenzo tidak masuk akal. Apa hubungannya waktu dengan usia.?

"Sampai jumpa dua minggu lagi,,," Belum sempat aku menebak - nebak, om Kenzo membuatku kecewa dengan penuturannya.

"Dua mingggu lagi.? Emangnya om Ken mau kemana.?" Tanyaku kecewa.

"Ada masalah dengan perusahaan di Paris,,"

"Oo,,," Aku mengangguk dua kali.

Sedih rasanya, kenapa aku harus dikelilingi orang - orang yang sibuk berbisnis.

"Aku pulang dulu om,," Aku tersenyum tipis pada om Kenzo, itu pun karna dipaksakan. Rasanya sulit sekali tersenyum dalam kondisi mood yang sedang turun.

Aku berjalan menuju pintu keluar, meninggalkan om Kenzo begitu saja.

"Are you oke,,,?" Tanya om Kenzo setelah aku membuka pintu. Aku berbalik badan, tersenyum lebar padanya.

"I'am fine. Cepat pulang ya om,,," Kataku sebelum akhirnya aku keluar dari apartemen om Kenzo dengan buru - buru. Aku malu padanya, dia pasti bisa menebak kalau aku rindu jika terlalu lama tidak bertemu dengannya.

...***...

Aku berlari memasuki rumah. Rasanya tidak sabar untuk menghambur kepelukan kak Nicho.

"Kakak,,,,,!!" Aku berteriak, memanggil kak Nicho yang baru saja menuruni tangga. Dia pasti melihatku datang dari balkon kamarnya.

Kak Nicho tersenyum, dia merentangkan kedua tangannya. Saat itu juga aku langsung memeluk kak Nicho.

"Kamu itu kebiasaan, abis sekolah bukannya pulang malah main dulu,,," Kak Nicho menjewer pelan kupingku. Aku melepaskan pelukanku.

"Habisnya bete kak, dirumah sendirian." Sahutku. Aku menggandeng kak Nicho untuk duduk diruang keluarga.

"Kenapa mendadak pulang.? Jeje yakin bukan karna mau kasih kejutan kan,,,?" Tanyaku penuh selidik. Kak Nicho bukan orang yang biasa memberikan kejutan untukku, dia akan mengabariku lebih dulu jika ingin pulang ke Indonesia.

"Fely belum menikah Je,,," Ucapnya lirih, namun aku bisa melihat ada kebahagiaan yang terpancar dari matanya. Aku terkejut mendengarnya.

"Apa.?! Kakak yakin kak Fely belum menikah.? Tapi kenapa dia nggak mau nunggu kakak.? Malah mutusin kakak dengan alasan mau menikah,," Seruku kesal. Aku tau kandasnya hubungan kak Nicho dan kak Fely karna kerasnya sifat papa. Papa yang tidak mengijinkan kak Nicho untuk menikah lebih dulu, menyuruh kak Nicho untuk fokus pada magisternya. Namun aku sedikit kesal dengan kak Fely, karna dia tidak mau menunggu kak Nicho paling tidak sampai kak Nicho lulus S2 dan menjabat di perusahaan papa.

...****...

Biasakan Like dan Komen yah😊, untuk menaikan popularitas novel ini.

Dan dukung novel ini dengan cara VOTE setiap hari SENIN. Inget yah,, setiap hari SENIN vote serempak.

hehe😁

Makasih,,,

Happy reading.

1
Hoca Fahmi
sudah saya duga
Diana S Kuwoie Macmax
you can see??? bukan see trough
Deistya Nur
keren, semangat terus ka 👍💪
Anonymous
Jeje yg bicara tapi aku yg sakit🤭
Ko
Gampang bgt sih si jeje..dasar maniak sex🤣
Ko
Aku rasa ibu Grace ini ibunya kenzo & Felicia itu hanya anak angkat sj...🤔
Ko
Fely... Felicia? 🤔
Hoca Fahmi: what jangan 2
total 1 replies
Ko
Fely? Harap bukan Felicia yg disebut kenzo yg gk sengaja di dengar oleh jeje itu..hmm
Puri. Re
gapapa om, aku sama suami juga selisih 11 tahun kok🤭
Ipehmom Rianrafa
mksh Thor 💪💪💪
bebe
halah males banget karen sm reynald kisahnya bosen kalo ngga mewek nangis sedih cemburu trs brpikir negatif trs .. males bgd
bebe
sok sok an cemburu sm nicho datang ke party ngga tau apa itu penyebab party felt .. udah kuliah kok oon
bebe
astaga kaos partai🤣🤣 ngga sekalian kaos semen cap ….. 🤣🤣🤣🤣
bebe
astaga kenzi nggak jd nonto jdan shopping🤣
bebe
dah je kuliah ja di amtik tinggalin tu kenzo
Mozarellaaa
Again "Fely" not Karin
Mozarellaaa
"Fely" not Karin
Halimah
aq lama²enek liat kelakuan Kenzo🤮🤮
Sweety_R🌽
kaos partai /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Sweety_R🌽
lht d branda kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!