NovelToon NovelToon
Bukan Dia Tapi Aku

Bukan Dia Tapi Aku

Status: sedang berlangsung
Genre:Playboy / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Trauma masa lalu / Mantan
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: karavel

5 tahun bukan waktu yang lama bukan untuk membuka hati lagi setelah merasakan rasa sakit yang pernah di kecewakan dan sia siakan oleh sang kekasih yang di anggap tulus tapi tidak pada kenyataanya.

Rasa muak dan tidak akan percaya cinta di rasakan oleh wanita muda yang cantik dan mandiri bernama caramel ardiana namun dirinya mulai kembali terjebak dalam cinta yang rumit, dirinya bertemu dengan seorang pemuda yang menyakinkan bahwa masih ada cinta yang tulus tapi lagi dan lagi ucapan manis hanyalah di awal.

pria yang di temui caramel masih terperangkap dalam masalah lalunya. selalu berbicara mengenai masalalunya,selalu menyamakan caramel dengan masalalunya,dan membuat caramel merasa dirinya hanyalah bayang bayang wanita di masalalunya.

akankah caramel tetap bertahan bersama pria itu?? atau caramel memilih untuk pergi??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon karavel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BDTA 028

Caramel tak sempat melihat jalan fokus dengan maps yang di berikan oleh bita membuatnya tak sengaja menabrak tubuh seseorang dan membuatnya hampir terjatuh bersama cello

"maaf maaf"kata caramel sambil mengambil beberapa buku dan alat dokter

"tidak apa saya juga salah tidak melihat jalan maaf"

Caramel menatap wajah wanita di hadapannya wajahnya seperti pernah di lihat oleh caramel tapi dimana?? Caramel mencoba mengingat tapi tak mampu ingatan itu kembali caramel hanya tersenyum dan meminta maaf sekali lagi caramel melirik tag nama suster di hadapannya Laura mardita dan kembali melirik wajah laura meminta maaf sekali lagi dan berjalan meninggalkan laura yang juga berjalan meninggalkan lorong.

Segera caramel mengemudikan motornya menuju serlock yang di berikan oleh bita dan nara cukup pusing untuk membaca maps bagi orang yang sama sekali tidak bisa membaca maps caramel sepanjang jalan menggerutu kesal dan perasaan hanya muter muter saja caramel yang kesal segera menelepon salah satu temannya yang kebetulan tak jauh dari dirinya berada dan meminta untuk membacanya ke serlock yang tertuju.

Kesabaran setipis tisu harus bergelut dengan maps membuat caramel emosi sendiri di tambah cuaca yang panas terik membuatnya semakin melepuh otaknya. Caramel duduk di belakang menatap jalanan yang terlihat ramai dengan anak anak yang pulang sekolah caramel ingat masa dulu sekolah sehabis pulang sekolah ia langsung bergegas untuk kerja dan pulang tengah malam kenangan masa lalu kembali terputar caramel hanya tersenyum dan menatap ke arah cello yang menatapnya dengan senyum di wajahnya.

"aku usahakan kamu tidak merasakan kesulitan seperti apa yang aku rasakan kamu sudah seperti keluarga bagi ku,berjanjilah cello tidak pergi sampai kamu tumbuh dewasa"batin caramel dan tersenyum bermain dengan cello

Sesampainya di perumahan caramel segera turun dan menghampiri bita dan nara yang sudah menunggunya bersama dengan orang yang menawarkan rumah. Caramel tersenyum dan berjabat tangan mereka kembali mengelilingi rumah baru yang sudah terisi dengan barang barang tinggal menempatkan diri saja caramel suka dengan desain rumahnya cukup nyaman dan lega caramel dengan tiga lantai ini lantai pertama hanya terdapat ruang tamu,dapur kering,dapur basah yang tersambung dengan halaman yang begitu luas dan kolam renang,dan satu kamar tidur art dan kamar mandi,di lantai dua terdapat 4 kamar tidur yang cukup luas,ruang keluarga balkon dan ruangan seperti ruang kerja, sedangkan di lantai 3 hanya tempat untuk menyuci pakaian dan halaman luas . Mereka setuju dengan rumahnya dan mereka segera mengurus surat surat agar nanti bisa segera pindah

"rumahnya atas nama siapa kak?"tanya admin membuat caramel bita dan nara terdiam dan saling memandang satu sama mengisyaratkan namamu ajah namamu ajah

"atas nama siapa?"

"cello setia raditya"jawab nara bita dan caramel bersamaan membuat mereka terkejut dan tertawa.

"baik kalo begi silahkan tanda tangan ya kak"caramel menanda tangani surat rumah dan mengambil kunci yang sudah di berikan setelah dapat mereka memilih untuk kembali ke rumah yang baru mereka beli membagi kamar caramel memilih kamar yang dekat dengan balkon sedangkan bita memilih kamar yang dekat dengan tangga dan ruang keluarga, nara berada tepat di hadapan kamar bita sedangkan kamar depan caramel di biarkan kosong untuk kamar tamu.

"ara kamu di sini ajah ya biar aku nara yang ngambil barang barang dari kostan lama"kata bita dan di gelengkan oleh caramel

"aku ikut gak mau aku di sini"kata caramel mengerutkan keningnya

"kalo kamu ikut nanti yang ngecek barangnya turun siapa?? Kan aku sama nara ke sana yang nunggu sini siapa kalo kamu ikut nanti ada yang nemenin kamu kok tenang ajah"kata bita dan membuat caramel mengangguk

"nah gitu dong aku tinggal dulu okey"kata bita dan menarik nara untuk pergi caramel melepas gendongan dan membiarkan cello berbaring di sofa bermain dengan mainannya sembari menunggu kembalinya mereka.

Beribu pesan yang ia kirim kepada aldo sama sekali tidak di baca dan di balas membuat caramel semakin jengah dan memilih untuk memastikannya nanti sehabis pulang kerja dirinya yakin jika yang ia lihat adalah lily dan dara.

Nara dan bita pergi menggunakan mobil nara untuk kembali ke kost membawa barang barang yang ada di sana dan menyewa beberapa orang dan pickup untuk membawa barang barang mereka.

"memang siapa yang mau nemenin caramel? Aldo memang sudah ada kabar?"tanya nara dan di gelengkan oleh bita

"gw udah coba ngehubungi aldo dari kemari tapi centang 1 terus gak ada kabar sama sekali"jawab bita sambil fokus mengendarai mobil

"terus siapa yang nemenin ara?"tanya nara

"alan"jawab bita tersenyum dan melirik ke arah nara

"gila lu ya dia bukannya kerja? Parah lu"kata nara sambil menggelengkan kepalanya dan tak percaya akan kelakuan gila bita bisa bisanya ia meminta seorang pemadam kebakaran untuk menemani ibu anak satu itu dasar bita bita

Setelah sampai mereka segera mengemasi barang barang nara di kamar caramel sedangkan bita di kamarnya agar segera selesai mereka di bantu oleh beberapa orang dan membuat mereka lebih ringan dan lebih cepat barang barang di masukan di dalam kardus ukuran kecil hinggan besar beberapa barang besar besar sudah di angkut ke dalam pickup seperti sofa,lemari,meja, kulkas, televisi dan ac.

Bita dan nara hanya bingung dan entah mau menyusun barang barang itu dimana di rumah barunya sedangkan sofa sudah ada berarti sofa milik caramel ini mau taruh dimana??, Kulkas?? Di sana sudah ada kulkas berukuran besar sedangkan tiga kulkas milik caramel dan bita akan di taruh dimana?? Televisi?? 2 televisi mau di letak dimana pula?? Barang barang di atas pickup mampu membuat nara dan bita kebingungan sendiri namun mau bagaimana lagi pemilik kos jika ingin pergi mengosongkan kamar harus kembali seperti semula barang barang yang bukan milik kost di harap untuk di bawa.

"barang barang itu mau di taro dimana?"tanya nara sambil menatap mobil pickup di hadapannya dengan tatapan yang bingung

"sofa menurutku taro ajah dikamar kita masing masing yang kecil itu untuk kita yang panjang biar taro di kamar caramel biar dia bisa duduk kalo dia lagi bosan jaga cello di ranjang bisa di sofa"kata bita di anggukan oleh nara

"kulkas?? Ac?? Meja rias kalian?? Televisi?? Mau taruh dimana??"sambung nara membuat bita menggaruk kepalanya yang tak gatal

"kulkas kita jual ajah gimana?? Nanti tanya caramel kalo kulkas soalnya dia yang beli, kalo ac bisa di pasang di ruang tamu sama di ruang keluarga atas, televisi taro ajah di ruang keluarga atas satu dan satu lagi taro di kamar caramel, buat meja rias itu cuman 1 kamar yang ada dan itu di kamar lu nara jadi masih kepake"kata bita membuat nara mengangguk mengerti dan paham akan semua barangnya

"barang mu di kost gimana?"tanya bita yang khawatir jika ada barang yang sama yang menumpuk

"hahahah emang gw kaya kalian kaya mak mak rempong, gw cuman bawa baju sama bawa komputer udah sama mobil ajah"kata nara membuat bita meletakan jempol di keningnya

"apaan si bau ikan asin"kata nara menarik tangan bita menjauh dari wajahnya.

"ya udah ayo kita ikutin pickup dulu abis itu baru ke kost lu kalo gw sempet ya soalnya mepet"kata bita dan di anggukan oleh nara ,2 pickup mulai pergi meninggalkan kost lama bita dan caramel di ikuti oleh bita dari belakang dengan mobil nara.

Di sisi lain caramel yang duduk di teras bersama cello menatap suasana rumah barunya membuat caramel tersenyum tak dirinya sangka sangka dirinya bisa kpr rumah meskipun patungan tapi ia harap suatu saat nanti ia bisa membelikan ender rumah yang selalu ia nanti nantikan di masa tuannya

Mobil merah berhenti di garasi mobil caramel seorang pria keluar dari mobilnya membuat caramel terkejut baru saja ia membicarakan sang ayah ternyata sudah ada di hadapannya herannya bersama siapa ender berangkat?? Caramel menatap mobil yang menampakkan kepala seseorang tak asing untuknya alan pria itu lagi?? Darimana ia tau kalau dirinya pindah?? Cukup mencurigakan tapi caramel hanya diam dan tak berani berbicara.

Hanya saling pandang satu sama lain dan ya caramel ingat sesuatu kali ini ingatan itu membuat caramel menatap sinis ke arah alan dan mengajak mereka masuk kedalam.

Bersambung

1
CIA
hug caramel jauh, sumpah baca ini tiba tiba nangis jleb banget
CIA
aldo kurng ajar lu ya bner"
CIA
apaaaaa inii/Sob//Sob/ kta aldo boman item dekil tpi ini ckep gini/Sob/tpi mw aldo aja deh alan alan juga boleh/Awkward/
CIA
yang pling mhal kebersamaan anak perempuan sma ayah
CIA
mw cwo kya aldo/Sob/
CIA
caramel jujur kmu aku kn/Frown//Sob/
CIA
bener bng lgi
CIA
endul
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!