"kenapa kamu setujui mereka angkat rahim aku?" teriak Nindi pada Juna sang suami. Nindi telah menikah dengan idola tampan, yang merupakan aktor terkenal. Ia harus menghadapi kenyataan pahit saat rahimnya di angkat. "Punya rahim ataupun tidak. Kamu tetap istriku" kata Juna. Itu hanya kata-kata penenang yang akhirnya hilang bersamaan tuntutan cucu dari keluarga besarnya. Punya istri simpanan atau jujur menikah untuk yang kedua kalinya adalah pilihan yang harus Juna ambil. Tapi dari kedua pilihan tersebut sama sekali tidak ada yang menguntungkan untuk Nindi. Jadi apakah yang harus juna lakukan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sabana01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hidup baru
Nindi sampai di tempat tujuannya, yaitu ruangan sakura. Setelah overan dengan dokter sebelumnya akhirnya Nindi bekerja seperti biasa.
Nindi tak menyadari sebuah pesan masuk ke dalam handphonenya.
Sari: Nin
Nindi: hmmm
Sari: ketemu mas Diki gak disana
Nindi terkesiap, baru saja dia mau mengatakan siapa yang ia temui tadi Sari sudah duluan bertanya.
Nindi: kok tau dia disini?
Sari: Fitri yang bilang
Fitri adalah temannya yang juga bekerja di rumah sakit ini.
Nindi: Tadi baru ketemu
Sari : 🤭
Nindi : 🤨
Sari: Cie yang ketemu mantan
Sari: Nin tau gak?
Nindi: gak
Sari: nih aku kasih tau, Diki duda lo
Nindi: hah
Sari: istrinya meninggal saat beberapa bulan setelah melahirkan anaknya
nindi: innalilahi wa innailaihi rajiun
Nindi kemudian terdiam larut dalam pikirannya sendiri. Ia ingat kalau dulu Diki menikah setelah lulus kuliah.
"dok, bisa lihat pasien ini. Dia deman, suhunya 38.9. menggigil" kata seorang perawat datang.
"Bisa, dimana kamarnya" tanya Nindi.
"sakura 202 dok"
"Ayo"
......................
Nindi mau pulang tapi ia berencana untuk membeli minuman di cafetaria rumah sakit. Nindi menunggu minumannya di siapkan dengan duduk di kursi.
"Nin" panggil seseorang, Diki terlihat berjalan ke arahnya
"eh.. mas " sapa Nindi.
"mau pulang?
"Iyah, nunggu minuman dulu. Panas di luar'
Diki mengerti.
"Mas mau pulang juga" tanya Nindi.
"Belum, mau beli minum aja"
"Pulang sekitar jam 5"
"ini kak minumannya" kata Si penjaga cafetaria.
"biar saya yang bayar mbak, sekalian copi saya tadi" kata Diki bergerak cepat menuju kasir tanpa bisa Nindi tahan.
"Makasih mas" kata Nindi setelah menerima minuman di tangannya
"Sama-sama.. mas naik dulu ya" kata Diki
Nindi mengangguk dan kemudian melihat Diki pergi menuju lift kelantai 8.
Nindi melihat ke sekelilingnya, ia tak ingin disalah pahami oleh orang-orang. Apa lagi karena status jandanya.
Walaupun ia sudah menjanda hampir 1 tahun lamanya.
......................
Juna sendiri tak lagi terdengar kabarnya di media sosial, banyak yang bilang setelah aqiqah anaknya besar-besaran kemaren ia terlilit hutang. Tak hanya itu, sepinya tamu undangan juga jadi gosip netizen beberapa bulan yang lalu.
Nindi tak ambil pusing tentang hal itu, ia sudah berniat menata ulang hidupnya lagi.
"Mbak" Tama membuyarkan lamunan Nindi yang sedang menunggu jemputan di halaman rumah sakit.
"Lama kali" Nindi cemberut.
"Maaf" Tama mempertemukan dua telapak tangannya memohon ampun dengan wajah memelas.
"Ya udah, ayo pulang" kata Nindi menuju parkiran karena Tama kali ini membawa mobil dan memarkirnya tak jauh dari tempat mereka berdiri.
"Mbak udah makan?" tanya Tama.
"Belum, mau masakan ibu"
"hmmm padahal aku mau minta traktir" kata Tama kecewa.
Nindi terkekeh dengan kelakuan adik tersayangnya.
Tanpa Nindi sadari, seseorang mengawasinya, memperhatikan Nindi yang tertawa tanpa beban.
Seseorang itu mengepalkan tangannya kesal, ia tak terima Nindi hidupnya baik-baik saja.
......................
Tiara baru pulang kerumahnya, di lihatnya rumah terlihat sepi.
Jesica keluar dari kamarnya,
"Mbak dari mana?" tanya Jesika.
"Habis beli bedak, bedak mbak habis" kata Tiara.
"Oh"
"Mas juna mana?"
"Dikamar, lagi nina bobo kan Sheila"
Tiara mengangguk mengerti, kemudian melangkah masuk kedalam kamarnya. Dilihatnya sang suami sedang menepuk pantat Sheila pelan untuk menidurkannya.
Juna tersenyum melihat kehadiran sang istri. Tak lama setelah yakin Sheila tertidur, Juna berjalan pelan menghampiri istrinya.
"Dari mana?" Tanya Juna dengan suara pelan.
"habis dari supermarket depan" jawab Tiara.
Juna mengangguk mengerti.
"mas" panggil Tiara
"Kalau aku kerja lagi boleh gak?"
Juna terdiam, ia tau kalau sudah setahun ini ia hanya beberapa kali dapat tawaran shooting, itupun hanya figuran.
"Mas juga mau cari pekerjaan, mas kan sarjana ekonomi. Coba lamar kantoran lah" kata Juna
"Aku juga, soalnya Sheila nanti kebutuhannya makin banyak" kata Tiara.
"Jadi aku juga mau bantu kerja" lanjut Tiara.
Juna mengerti situasi mereka saat ini, sangat tau bagaimana kondisi keuangan dia saat ini. Apa lagi Jesica yang masih kuliah juga masih tanggung jawab dia?
"Sheila gimana?"
"Minta tolong mama yang ngurus" bujuk Tiara.
Juna berfikir untuk sesaat, kemudian mengangguk.
...****************...
Jadi yu buruan gabung karena kapasitas kami terbatas
Caranya hanya cukup Follow akun saya, maka saya akan undang kalian masuk. Terima Kasih