NovelToon NovelToon
BUNGA DI TENGAH BADAI

BUNGA DI TENGAH BADAI

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Konflik etika / Keluarga / Romansa / Bullying dan Balas Dendam / Chicklit
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: @nyamm_113

Rumah?

Ayra tidak memiliki rumah untuk benar-benar pulang. Rumah yang seharusnya menjadi pelukan hangat justru terasa seperti dinding-dinding dingin yang membelenggunya. Tempat yang semestinya menjadi surga perlindungan malah berubah menjadi neraka sunyi yang mengikis jiwanya.

Siapa sangka, rumah yang katanya tempat terbaik untuk pulang, justru menjadi penjara tanpa jeruji, tempat di mana harapan perlahan sekarat.

Nyatanya, rumah tidak selalu menjadi tempat ternyaman. Kadang, ia lebih mirip badai yang mencabik-cabik hati tanpa belas kasihan.

Ayra harus menanggung luka batin yang menganga, mentalnya hancur seperti kaca yang dihempas ke lantai, dan fisiknya terkikis habis, seakan angin menggempurnya tanpa ampun. Baginya, rumah bukan lagi tempat berteduh, melainkan medan perang di mana keadilan tak pernah berpihak, dan rumah adalah tangan tak terlihat yang paling kejam.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @nyamm_113, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TATAPAN KEBENCIAN DARI SEMUA ORANG

HAPPY READING

Ayra tertunduk dalam saat semua pasang mata melihat kepadanya, bukan tatapan seperti hari-hari sebelumnya. Tatapan mereka penuh kebencian, bahkan tak jarang saat dia melewati koridor kelas itu mereka sengaja mendorongnya hingga kehilangan keseimbangan dan berakhir jatuh.

“Lo ngak usah pasang tampang kaya gitu, lo tu emang pembunuh Ayra.” Astrid menatap penuh kebencian pada Ayra.

“Ngak ada yang bakal bela lo, prestasi lo emang banyak. Tapi, lo buat kesalahan yang fatal dengan mengusik Kaliyah,” lanjut Sarah.

“Lo harus tahu.” Cintra meninggikan volumenya menatap semua siswa di koridor ini. “Anak beasiswa ini adalah anak pembunuh, lo tahu siapa yang udah dia bunuh?”

Semua siswa tentu saja tertarik dengan ucapan Citra, mereka mengeluarkan banyak desakan siapa yang telah Ayra si anak jenius itu bunuh.

“Siap Citra?”

“Ngak nyangka si dia pembunuh dengan tampang lugunya itu.”

“Dia udah bunuh nyokap dari bokapnya Kaliyah, alias nenek dari Kaliyah,” lanjut Citra dengan wajah puas melihat semua siswa berbisik.

“Uuuh, tampang lo doang polos tapi ternyata lo pembunuh. Bahkan lo juga incar cucunya setelah lo bunuh neneknya, ckkk, gue kasian sama lo.”

“Gue ketipu sama cantiknya dia, nyesel gue.”

“Cih, rubah licik ternyata lo.”

“Ngak nyangka si, murid pintar, kebanggaan semua guru ternyata seorang pembunuh.”

“Gue harap ucapan Citra bohong.”

“AYRA! GOSH! MINGGIR LO PADA!”

“AYRA!”

Serin dan Novia membela kerumunan semua siswa di koridor kelas mereka. Setelah menunggu Ayra yang belum juga kembali dari perpustakaan membuat Serin dan Novia khawatir hingga kabar itu sampai kepada mereka berdua.

Ayra melihat keduanya, tidak ada ekspresi apapun yang Ayra perlihatkan. Hanya wajah datar dengan kebingungan yang melandanya, tatapannya kosong seolah tidak memilik semangat lagi.

“Ayra sadar hei!” Novia menepuk wajah Ayra pelan. “Ngak bisa gini Serin, kita bawah Ayra ke tempat sepi dulu.”

Serin mengangguk, membuka almamaternya lalu digunakan untuk menutupi wajah Ayra. Kemudian keduanya merangkul dan menuntun Ayra keluar dari kerumunan itu, bahakn alas Serin menutupi Ayra adalah karena beberapa siswa jelas mengambil video lalu disebar luaskan.

“Lo bertiga, kalau ngak tahu apa-apa mending tutup mulut lo pada. Kita lebih tahu kehidupan Ayra dari pada lo bertiga yang cuman dijadiin babu sama Kaliyah.”

&&&

Taman sekolah adalah pilihan yang tepat untuk membawa Ayra jauh dari kerumunan siswa, keduanya dengan perlahan mendudukkan Ayra di bangku taman.

Serin menggenggam kedua tangan kecil milik Ayra, menatap Ayra yang masih enggan mengeluarkan suaranya. “Lo aman sekarang, lo ngak capek nunduk mulu?”

Novia ikut duduk di depan Ayra, mereka berlutut di depan Ayra untuk melihat wajah gadis itu. “Lo ngak usah takut Ay, sekrang lo coba buat tarik napas pelan.”

Ayra menatap kedua sahabatnya, sorot matanya kembali dipenuhi kesedihan. “A-ku ngak dorong kak Kaliyah sampai jatuh,” lirihnya kembali menunduk.

Serin dan Novia saling melirik, mereka berdua ikut duduk dengan Ayra tepat berada di tengah-tengah mereka berdua. Tangan keduanya pun tidak berhenti mengusap dan menepuk kecil punggung Ayra.

“Kita tahu Ay, kita percaya sama lo. Jadi, jangan mikir kalau kita ikut merundung lo sama kaya mereka.”

“Benar yang dibilang Serin, mereka semua cuman kemakan omongan kosong babu-babunya Kaliyah.”

“Lo tadi dipanggil kepala sekolah kan?” Tanya Novia mendapat anggukan dari Serin.

Ayra mengangguk pelan. “Iya, aku dipanggil. Wali kelas kita juga ada di sana,” jawabnya.

“Terus?” Lanjut keduanya lagi karena penasaran.

Ayra terdiam, kembali mengingat apa yang diucapkan oleh Bambang kepadanya tadi. Menatap kedua sahabatnya cukup lama, tidak mungkin dia memberi tahu hal itu kepada keduanya. Bukan tanpa alasan, kedua sahabatnya ini sudah banyak membantunya.

“Aa-mm, besok aku disidang sekolah.”

“APA?”

“Sidang Osi maksud lo?” Serin ingin Ayra menggeleng sebagai jawaban atas pertanyaannya.

“Jangan bercanda deh Ay,” ujar Novia pelan.

Ayra mengangguk. “Pak Bambang yang bilang sendiri, Sidang Osi akan di lakukan besok dan ayah, mungkin juga bunda akan hadir besok.”

Osi itu singkatan dari Osaha Insidentil yang berarti penyelesaian insiden. Osi biasanya digunakan untuk menangani kasus-kasus yang terkait dengan pelanggaran tata tertib sekolah atau insiden lainnya yang terjadi di sekolah.

Serin meringis pelan, hatinya ikut merasa sesak. “Ada cctv di tangga itu kan? Mereka udah cek belum?”

Ayra menggeleng. “Pak Bambang ngak izinin bu Melati dan bu Sulis ngecek cctv itu, katanya cctv-Nya udah lama mati.”

“Cih, tu kepala sekolah emang aneh. Kita bayar spp sekolah mahal-mahal, tu dananya kemana semua?” Novia ikut emosi.

“Ay, lo tahu kenapa Kaliyah tiba-tiba jatuh?” Tanya Serin pelan. Takut jika Ayra akan merasa tidak nyaman, tetapi jika dia terus menahannya untuk tidak bertanya maka dirinya juga yang gelisah.

&&&

Rumah Sakit Umum.

Di kantin rumah sakit, empat murid laki-laki dengan seragam sekolah yang masih melekat dengan tatanan ada yang rapi ada juga yang acak-acakan.

“Gue ngak nyangka kalau Ayra setega itu dorong Kaliyah sampai jatuh dan harus dapat jahitan di kepalanya,” tutur Lion.

“Sama, gue ngak jadi tertarik dah sama tu anak. Gue takut jadi korbannya juga,” timpal Marsel.

Adam mengela napas pelan. “Lo berdua ada bukti kalau Ayra yang dorong?” Tanyanya.

Adam tidak membela siapa pun, hanya saja akal sehatnya tidak merasa setuju dengan pendapat Marsel dan Lion.

“Halla, jangan karena Ayra partner lo jadi belaiin tu anak Dam,” cetus Marsel. Sepertinya kebenciannya kepada Ayra mulai tumbuh.

“Gue ngak belain siap pun,” balas Adam dengan wajah kalemnya.

Bagas hanya menyimak, kedua tangannya terkepal hingga buku-buku jarinya memutih. Bagas menahan sesuatu yang bergejolak di hatinya, pikirannya tidak lepas dari kejadian di sekolah dan tatapan gadis itu kepadanya membuat rahangnya kembali mengeras.

Masih di rumah sakit, tepat pada ruang rawat Kaliyah. Gadis itu terlihat masih belum sadar dari obat biusnya setelah melakukan operasi kecil, wajahnya terlihat damai ketika terlelat namun wajahnya itu juga sepertinya meminta untuk dicabik-cabik.

“Antar oma dan opa pulang kak,” kata Vynessa. Menatap kedua orang tuanya khawatir karena mungkin saja keduanya lelah menunggu di sini tanpa melakukan apapun selain mengomel pada Ayra.

“Baik bund,” jawab Maverick. “Oma, opa, Verick antar pulang. Nanti malam kita kembali lagi ke sini, lagi pula kata dokternya Kaliyah tidak apa-apa,” jelas Maverick.

“Baiklah, opa juga merasa sakit pada lutut opa,” sahut Kaisar. Maklum saja, umurnya sudah tua dan ototnya pun mulai kehilangan kekuatannya.

“Yaudah, tapi sebentar malam kita ke sini lagi ya.” Agista beranjak dari tempat duduknya.

Syan hanya melihat ketiganya meninggalkan ruang rawat anaknya, emosinya semakin membara saat mengingat nama Ayra. Anak itu akan merasakan hal yang lebih menyakitkan atas apa yang telah dilakukan Ayra kepada putrinya Kaliyah, lihat saja apa yang akan Syan lakukan nanti.

“Mas,” panggil Vynessa. Wanita itu ikut berabung dengan suaminya yang menatap keluar jendela dengan pemandangan Kota Jakarta yang sibuk.

“Aku mau, mas kasih hukuman yang berat kepada anak sialan itu. Kalau bisa lebih menyakitkan dari yang didapatkan anak kita.”

Syan tidak langsung menjawab, hanya menatap Vynessa sekilas lalu kembali memandangi gedung-gedung tinggi. Hembusan nafasnya semakin berat, pikirannya selalu saja fokus pada Ayra.

“Mas Syan dengar aku kan? Mas,” panggil Vynessa saat ucapannya tidak ditanggapi oleh suaminya.

Syan mengusap wajahnya dengan kedua tangannya, pria itu terlihat lelah dari sorot matanya. “Kamu tenang saja, aku tidak akan diam saja saat putriku mendapat musibah karena anak pembunuh itu.”

“Bagus, aku ngak mau tahu. Anak itu harus mendapatkan yang lebih mas.”

Anak pembunuh? Anak sialan? Apakah keduanya masih belum sadar jika Ayra adalah anak istimewa, anak pembunuh itu adalah bagian dari mereka juga.

JADI AYRA GIMANA RASANYA YA?

TINGGALKAN JEJAK 👣 KALIAN DAN TERIMAKASIH KARENA TELAH MAMPIR😗😗

SEE YOU DI PART SELANJUTNYA👋👋👋

1
🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ
dah lah thor makin emosi bacanya. terlalu bodoh bgt sih aliya
🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ: 🏃‍♀️💨
Anagata_aa113: sabar, Kaliyah emang suka bikin emosi
total 2 replies
🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ
lanjut thor jgn lp mampir karyaku "DICINTAI OLEH RAJA MAFIA"/Rose//Ok/
Gina Taklasi
benarkah mereka bersaudara? orangtua dan saudara kandung?
Anagata_aa113: ngak tahu juga si kak, kalau mau tau silahkan ikuti alur cerita ya 😄😄👍
total 1 replies
🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ
ayra udah harus bodo amat aja nak/Grin/
🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ
kakek nya meninggal ya thor. kasian ayra
Aksara_Dee
lanjut Thor
Aksara_Dee
nunggu gerhana baru bisa nyatu ...
Anagata_aa113: gerhana pun tiba, belum tentu juga mereka nyatu🤣
total 1 replies
🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ
semangat thor. kendala seperti ini sering terjadi/Smirk/
Anagata_aa113: pusing dikit, ngak ngaruh 🥲😁
total 1 replies
Aksara_Dee
idih ngaku-ngaku
Anagata_aa113: namanya juga anak manaja
total 1 replies
Aksara_Dee
untungnya masih punya kakek ya, kasian ayra
Anagata_aa113: iya, Ayra kasian banget
total 1 replies
Aksara_Dee
aku lupa cara bernapas, pinter! 🤣
🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ
wah ayra terlalu lembek thor/Sob/
Anagata_aa113: Iya lembek banget, tapi gimana ya... karakter dia tu emang gitu kak/Grin/
total 1 replies
🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ
gila thor bikin emosi bacanya. astagfirullah mana lagi puasa/Cry/


thor . . bantu dukung karya chat story ku ya " PUTRI KESAYANGAN RAJA MAFIA "
Anagata_aa113: sabar ya 😄
total 1 replies
уαѕƒι
parah itu si maverik/Facepalm/
уαѕƒι
kenapa ga kabur aja sih ay. keluarga iblis itu. hidup kaya dineraka. kejam thor🙈/Scream/
Anagata_aa113: boleh juga, tapi kalau Ayra nya ngak mau kabur gimana dong?
total 1 replies
уαѕƒι
dih parah sih serba salah ya. kasian ayra thor/Scream/
Anagata_aa113: iya/Smile/
total 1 replies
уαѕƒι
untung punya sahabat yg baik
Anagata_aa113: baik banget sahabat Ayra
total 1 replies
уαѕƒι
wahh ceritanya mengharukan sekali thor/Frown/
Nerendtale
Noooo
Vana Aretta
semangat kakk, makin seru nih konfliknya. Salam hangat dari "Terjerat Cinta Lama" 😍
Anagata_aa113: terimakasih telah mampir kak🤗
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!