NovelToon NovelToon
BUNGA DI TENGAH BADAI

BUNGA DI TENGAH BADAI

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Konflik etika / Keluarga / Romansa / Bullying dan Balas Dendam / Chicklit
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: @nyamm_113

Rumah?

Ayra tidak memiliki rumah untuk benar-benar pulang. Rumah yang seharusnya menjadi pelukan hangat justru terasa seperti dinding-dinding dingin yang membelenggunya. Tempat yang semestinya menjadi surga perlindungan malah berubah menjadi neraka sunyi yang mengikis jiwanya.

Siapa sangka, rumah yang katanya tempat terbaik untuk pulang, justru menjadi penjara tanpa jeruji, tempat di mana harapan perlahan sekarat.

Nyatanya, rumah tidak selalu menjadi tempat ternyaman. Kadang, ia lebih mirip badai yang mencabik-cabik hati tanpa belas kasihan.

Ayra harus menanggung luka batin yang menganga, mentalnya hancur seperti kaca yang dihempas ke lantai, dan fisiknya terkikis habis, seakan angin menggempurnya tanpa ampun. Baginya, rumah bukan lagi tempat berteduh, melainkan medan perang di mana keadilan tak pernah berpihak, dan rumah adalah tangan tak terlihat yang paling kejam.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @nyamm_113, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KEBENCIAN BAGAS PADA AYRA

HAPPY READING

Serin dan Novia menatap pintu gerbang yang telah tutup beberapa menit yang lalu, mereka berdua menunggu Ayra dengan perasaan cemas karena yang ditunggu tak kunjung muncul.

“Aduh, tu anak kenapa lama banget si? Betar lagi bel masuk,” lirih Novia. Gadis dengan bando pink itu tak pernah mengalihkan pandangannya dari gerbang sekolah.

“Gue telpon ngak diangkat, gue juga udah chat tapi ngak dibalas, gue harap dia ngak apa-apa.” Serin sibuk menghubungi dan mengirimkan banyak pesan kepada Ayra.

Seno datang dengan tatapan bingung, murid yang menjabat ketua osis itu juga ikut menatap gerbang lalu kembali menatap kedua gadis di depannya ini.

“Lo berdua ngapain masih di sini? Mau ikut di hukum juga kah?”

Serin dan Novia berdecak pelan melihat Seno. “Ngak lah!”

Seno mengangguk. “Terus, lo berdua ngapain?”

“Kita nunggu Ayra, tu anak tumben telat. Kalau pun telat, ngak sampai selama ini,” sahut Novia menatap Seno.

Seno melihat kearah gerbang. “Ayra belum datang? Lo udah kirim pesan ke dia atau telpon dia ngak?”

Serin mengangguk kepada Seno. “Udah, tapi ngak dibalas.”

“Gini, lo berdua mendingan ke kelas aja. Biar gue yang nunggu Ayra di depan, sebelum bu Melati lihat lo berdua masih di sini.”

Serin dan Novia saling melirik, kemudian mereka berdua mengangguk bersama membuat Seno tersenyum tipis.

“Kita minta tolong ya, kalau misalnya Ayra datang dan lo ngasih hukuman tu jangan yang berat-berat.”

“Kalau lo ngasih Ayra hukuman yang berat, gue balas lo dua kali lipat Seno.”

“Gue tahu, ngak usah khawatir lo berdua.”

Sedangkan di tempat lain, tepatnya tak jauh dari lingkungan sekolah Olympus School. Ayra menyeret tubuhnya dengan langkah kecil, wajah pucat dengan keringat yang membanjiri wajahnya membuatnya menjadi pusat perhatian orang yang berpapasan dengannya.

Rambutnya tidak lagi tertata dengan rapi, beberapa anak rambut keluar dari ikatan rambutnya hingga menutupi sebagian wajahnya yang penuh dengan keringat.

“Hu-hu-hu-hu, s-edikit lagi Ayra.”

Tas sekolahnya digendong di depannya karena tidak mungkin dia menggendongnya di belang dengan luka yang mengaga minta untuk di obati.

Tatapannya sayu, di ujung sana dia sudah melihat pagar sekolahnya yang menjulang tingga, tinggal beberapa langkah lagi tetapi kakinya sudah tidak mampu untuk melangkah.

Hingga tarikan pada kerah seragam sekolahnya memaksa tubuhnya berdiri dengan tegak, mengakibatkan dia meringis tertahan akibat rasa perih.

“Akkkhhh... aaawwwssss.”

“Ngak usah berlebihan.”

Ayra melihat siapa pelakunya, dan benar saja sosok Bagas lah yang berdiri di sebelahnya dengan tatapan datarnya.

“K-amu-,”

“Bacot!”

Bagas memaksa Ayra berjalan dengan tangan kirinya masih memegang kerah seragam Ayra, dia hanya mengikuti kata hatinya saja.

Ayra menghela napas lelahnya, keringat pada tubuhnya perlahan membuat luka pada punggungnya terasa perih dua kali lipat. Dengan sisa tenaga yang masih tersisa, dia memaksa untuk lepas dari Bagas.

“Kak, aasswsss. Tolong, aku bisa jalan sendiri.” Ayra menatap malas Bagas.

Bagas tersenyum miring. “Ngak, cepatan jalan.”

“Kak Bagas, aku mohon kak.” Ayra memintanya dengan wajah memalas dan wajahnya pun semakin pucat tidak dapat meluluhkan hati Bagas.

“Berisik,” tekan Bagas.

Langkah keduanya semakin dekat dengan gerbang sekolah dengan Bagas yang terus menyeret Ayra seperti seorang budak, sedangkan gadis tersebut hanya bisa pasrah dengan langkah tertatih-tatih dan rasa sakit yang semakin menjadi pada tubuhnya.

Hingga tibalah keduanya di depan gerbang sekolah yang ternyata sudah ada Seno yang menunggu Ayra sejak tadi, tatapan Seno menajam saat melihat Bagas berjalan bersama Ayra. Seno mengepalkan kedua tangannya, wajahnya menahan amarah yang siap meledak, bagaimana bisa Bagas memperlakukan Ayra seperti itu?

“Owh, anak mama rupanya.” Bagas menatap remeh Seno saat keduanya berhadapan dengan Ayra tepat berada di sebelah Bagas.

“Lo bisa ngak si, ngak usah kasar sama cewek?” Tanya Seno dengan tatapan tajam menghasut Bagas.

Bagas mengangkat sudut bibirnya, kemudian menatap Ayra. “Kenapa? Lo ada masalah?”

“Ka-k, lepasin.” Ayra ingin segera duduk. Tubuhnya butuh istirahat setelah dipaksa Bagas berjalan cepat, dengan kondisi tubuhnya yang tentu saja tidak sehat.

Seno meringis melihat wajah Ayra, sedangkan Bagas menatap biasa-biasa saja kepada Ayra. ketiganya masih berdiri di depan gerbang sekolah.

“Cih, lemah.”

Burk!

“Ayra!”

“Aaakkkkhhh.”

“LO APA-APAAN SI, HA?”

&&&

Brak

Marsel masuk ke dalam kelasnya dengan wajah panik dan seketika menjadi pusat perhatian seluruh siswa yang sedang melangsungkan proses belajar dengan guru yang terkenal killer.

“Marsel! Masuk kelas itu pelan-pelan saja.”

“Aduh pak maaf ya, ngak ada waktu buat depat sama bapak. Ini darurat soalnya,” balasnya dengan wajah penuh keringat.

“Kenapa lo? Wajah kek nahan eek aja,” sahut Lion menatap heran kepada Marsel.

Marsel memutar bola matanya dengan malas, saat ini dia tidak ingin berdepat dengan curut setengah setan itu. Matanya menatap Adam dan Maverick, kemudian berkata.

“Bagas sama Seno berantem di bawa.”

“Apa!”

Adama dan Maverick meninggalkan kelas dengan cepat tanpa perduli teriakan dari guru yang sedang berdecak karena kelakuan keduanya, kemudian di susul oleh Lion dan juga Marsel tentunya.

Disisi lain.

Seno mencengkram kerah seragam Bagas dengan wajah merah serta tatapannya yang menajam. “Lo pikir gue takut sama lo? Ngak sama sekali, gue ngak pernah takut Bagas.”

Bagas tersenyum remeh. “Owh, ya?”

Bugh

Seno melayankan pukulan talak kepada Bagas, hingga Bagas terlepas dari Seno dengan ujung bibir yang sobek karena pukulan Seno.

Bagas menatap Seno dengan rahang yang mengeras, laki-laki itu melangkah dengan cepat hingga pukulan pada wajah Seno tepat sasaran. Setelah memukul bagian wajah, kini Bagas beralih pada perut Seno.

Bugh

Bugh

“Lo yang mancing gue,” lirih Bagas. Tidak memberi kesempatan untuk Seno membalas pukulan darinya.

Bugh

Perkelahian keduanya tidak terhindarkan, tak jauh dari keduanya ada Ayra yang hanya bisa menangis karena rasa bersalah pada Seno. Seno membelah dirinya dari Bagas, jika saja dia tidak bertemu Bagas tadi, hal seperti ini mungkin tidak akan terjadi.

“Lo liat cewek murahan itu,” ucap Bagas memaksa Seno melihat Ayra. “Dia murahan asal lo tahu.”

Seno menggeretakkan giginya saat mendengar ucapan Bagas, dengan cepat melepaskan kukuhan Bagas dan menyerang balik Bagas dengan membabibuta.

“Jaga ucapan lo sialan!”

Bugh

“Ayra bukan cewek seperti itu.” Seno tidak mengizinkan Bagas mengambil kesempatan lagi.

“ASTAGA! BAGAS, SENO! ADA APA DENGAN KALIAN INI HA?”

LANJUT PART SELANJUTNYA

SEE YOU 👋👋

1
🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ
berantem rebutan ayra ni cerita nya
Anagata_aa113: kira2 Ayra bakal ending dengan siapa ya?
total 1 replies
🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ
bagas kepo sama ayra ni pasti
Anagata_aa113: ikutin terus ya, biar tahu Bagas sama Ayra ada hubungan apa🤭😁
total 1 replies
Gina Taklasi
ya ampun sakit banget😢😢
Anagata_aa113: diikuti terus ceritanya, ya kak
total 1 replies
🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ
sumpah thor terbawa emosi
🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ
jadi ayra mah aku bisa ngamuk thor. ga secengeng ini/Proud/
Anagata_aa113: nanti author bantu ngamuk
total 1 replies
🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ
dah lah thor makin emosi bacanya. terlalu bodoh bgt sih aliya
🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ: 🏃‍♀️💨
Anagata_aa113: sabar, Kaliyah emang suka bikin emosi
total 2 replies
🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ
lanjut thor jgn lp mampir karyaku "DICINTAI OLEH RAJA MAFIA"/Rose//Ok/
Gina Taklasi
benarkah mereka bersaudara? orangtua dan saudara kandung?
Anagata_aa113: ngak tahu juga si kak, kalau mau tau silahkan ikuti alur cerita ya 😄😄👍
total 1 replies
🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ
ayra udah harus bodo amat aja nak/Grin/
🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ
kakek nya meninggal ya thor. kasian ayra
Aksara_Dee
lanjut Thor
Aksara_Dee
nunggu gerhana baru bisa nyatu ...
Anagata_aa113: gerhana pun tiba, belum tentu juga mereka nyatu🤣
total 1 replies
🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ
semangat thor. kendala seperti ini sering terjadi/Smirk/
Anagata_aa113: pusing dikit, ngak ngaruh 🥲😁
total 1 replies
Aksara_Dee
idih ngaku-ngaku
Anagata_aa113: namanya juga anak manaja
total 1 replies
Aksara_Dee
untungnya masih punya kakek ya, kasian ayra
Anagata_aa113: iya, Ayra kasian banget
total 1 replies
Aksara_Dee
aku lupa cara bernapas, pinter! 🤣
🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ
wah ayra terlalu lembek thor/Sob/
Anagata_aa113: Iya lembek banget, tapi gimana ya... karakter dia tu emang gitu kak/Grin/
total 1 replies
🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ
gila thor bikin emosi bacanya. astagfirullah mana lagi puasa/Cry/


thor . . bantu dukung karya chat story ku ya " PUTRI KESAYANGAN RAJA MAFIA "
Anagata_aa113: sabar ya 😄
total 1 replies
уαѕƒι
parah itu si maverik/Facepalm/
уαѕƒι
kenapa ga kabur aja sih ay. keluarga iblis itu. hidup kaya dineraka. kejam thor🙈/Scream/
Anagata_aa113: boleh juga, tapi kalau Ayra nya ngak mau kabur gimana dong?
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!