Istri Simpanan Sang Casanova

Sebelum membaca, budayakan Follow dulu. Terus jangan lupa tekan like. komen lebih afdal.. biar penulis semangat nulisnya...

...🌈🌈Instagram Author : Srt_tika92🌈🌈...

Selamat membaca......

🍁🍁🍁

Arsen mengantarkan Lisa ke apartemen Sofie. " Pulang jam berapa? " tanya Arsen.

" Gak tau! " pekerjaan Lisa memang tidak mengenal waktu. Jam pulang kerja tidak bisa di tentukan meski Sofie telah menyelesaikan pekerjaan nya Bisa saja Sofie memintanya untuk menemani pergi ke lain tempat. Bahkan saat Lisa bekerja dengan Clara, ia sering sekali menginap di rumah Clara karena pulang terlalu larut. Tapi atasanya saat ini sangat jauh berbeda sifatnya dengan Clara yang membuat Lisa tidak nyaman. Apalagi atasanya itu adalah kekasih suaminya. Tidak mungkin kan, Lisa terus menempel pada Sofie yang akan memamerkan kemesraan dengan Arsen, suaminya.

" Hubungi aku kalo mau pulang, biar aku jemput. " ujar Arsen sembari menepikan mobilnya karena mereka telah sampai di halaman apartemen Sofie.

" Gak usah, aku bisa pulang sendiri. " ketus Lisa. Wanita itu hendak membuka pintu mobil.

" Gak pamitan sama suami dengan benar? " Lisa menghentikan pergerakan nya. Lalu menoleh ke arah Arsen. Dengan cemberut Lisa mengulurkan tangannya. Berpamitan dengan Arsen. Mencium punggung tangan suaminya itu. Arsen tersenyum karena Lisa menurutinya.

Arsen melajukan mobilnya menjauh dari halaman apartemen Sofie. Hari masih terlalu pagi untuk datang ke kantor. Arsen memutuskan untuk pulang ke rumah terlebih dahulu.

Setelah sampai pulang ke rumah, pria itu sedikit menyesalinya. Karena mendapati suami kakaknya ada di sana. Sudah bisa di pastikan Clara dan suaminya menginap di rumah ini. Sangat malas sekali Arsen menegur kakak iparnya itu.

" Hey.. gak sopan! ada gue lu maen nyelonong aja! " sembur Clara yang menyadari kedatangannya. Arsen menghentikan langkahnya. Lalu berbalik untuk melihat Clara.

" Sorry kak, gue capek! " kilahnya. Mau tak mau ia menghampiri Clara yang sedang duduk ruang keluarga. " Mana baby Benz? " tanya Arsen yang tak melihat keponakan nya.

" Lagi di kerubutin oma sama mama. " jawab Lisa. " Lu dari mana baru pulang? " tatapan Clara penuh selidik.

" Kepo! "

" Dih! kurang asem nih bocah! " Clara menjitak kepala adiknya itu. " Lu pasti abis enggak-enggak ya sama cewek lu. " tebak Clara.

" Enggak! Sok tau! "

" Alaahhh! lu mah gak bisa ngibulin gue. Abis lu kalo mama tau! "

" Makanya gue mau cepet-cepet ke kamar sebelum nyonya besar mergokin gue baru pulang. " cengir Arsen. Pria itu mempunyai segudang cara untuk mengelak.

" Dasar kamprett! " seru Clara.

" Sayang! " tegur Bastian pada istrinya yang berbicara kasar. Bastian sedari tadi hanya mendengarkan benbicaraan kakak beradik itu, sembari mengamati macbook nya.

" Hehe.. maaf mas. " manja Clara.

Arsen memalingkan wajahnya, enggan sekali melihat wajah Bastian. " Gue ke kamar ya kak. " Arsen pergi begitu saja tanpa menyapa keberadaan Bastian.

Hal itu membuat Clara menggerutu kesal. " Dasah! gak sopan! " makinya dengan nada lirih. Bastian pun merasa heran dengan tingkah adik iparnya itu. Sedari dulu selalu menghindarinya. Bahkan kerap kali Arsen menatapnya dengan tatapan permusuhan. Bastian berfikir, apa dia punya salah pada Arsen? tapi setau Bastian, dia tidak ada permasalahan dengan adik iparnya. Apa sifatnya memang begitu? Bastian tidak mau di buat pusing hanya karena itu.

***

Sedangkan di tempat lain. Sofie tengah memarahi Lisa. Bahkan memaki Lisa di depan umum. Lisa tidak sengaja menjatuhkan jam tangan Sofie yang mempunyai harga fantastis.

" Lu beg*ok banget sih! ini tuh jam mahal! " maki Sofie. Wanita itu mengeluarkan sifat aslinya.

" Maaf fie. " lirih Lisa dengan penuh penyesalan. Tadi sewaktu Lisa membawa perlengkapan Sofie, tidak sengaja kakinya tersandung. Alhasil isi dalam tas berhamburan. Dan naasnya jam tangan Lisa jatuh ke got yang airnya begitu keruh, hitam pekat.

" Maaf.. maaf.. dua Milyar Lis! dua Milyar harga jam tangan itu! " Sofie berapi-api memarahi Lisa.

" Nanti gue ambil. Dan bersihin. " ujar Lisa. Lisa pikir jam mahal itu akan baik-baik saja saat terkena air. Masih bisa di selamatkan.

" Ogah gue pake lagi abis kejebur di got! ieyuuhh.. geli gue! "

Lisa menghela nafas pasrah. " Terus gimana? " sulit bagi Lisa untuk mengatakan jika akan bertanggung jawab dengan cara menggantinya. Uang dari mana dia?

Orang - orang yang berada di lokasi shooting merasa iba pada Lisa. Sofie memarahinya dengan membabi buta. Cacian makian, hinaan keluar dari mulut itu.

Akhirnya Sofie menyuruh Lisa untuk mengganti rugi. Dengan cara bekerja dengan Sofie tanpa mendapatkan gaji, sampai nominalnya sesuai dengan kerugian Sofie. Lisa pun merasa lemas seketika. Sampai kapan dia harus bekerja dengan Sofie tanpa gaji. Mungkin akan sangat lama mengingat gaji Lisa tak seberapa.

" Sabar ya Lis. " ucap salah satu temannya.

Lisa hanya mengangguk dan tersenyum. " Tengkyu. "

" Mungkin dia lagi stres, gara-gara gosip yang beredar di medsos. " ujarnya.

Lisa mengerutkan keningnya, " Gosip apa? "

" Loh.. lu gak tau berita yang beredar tadi pagi? " Lisa menggeleng. Memang dia tak sempat untuk membuka medsos ataupun berita terkini. Ia hanya menggunakan ponselnya untuk berbalas pesan yang penting saja. Belum ada waktu santai untuk berselancar di dunia maya.

" Coba liat deh.. " temannya itu menyodorkan ponselnya pada Lisa.

Tersebar foto Sofie di masalalu, sebelum Sofie terjun di dunia entertainment. Foto itu berbanding sangat jauh dari penampinya saat ini.

" Ini beneran? " tanya Lisa tak percaya.

" Kayaknya sih bener. Liat aja tuh.. idung, bibir, beda jauh banget. Kayanya dia permak abis-abisan tuh. "

" Itu kan emang biasa di lakuin seorang selebriti. Jadi gak heran lagi. " ujar Lisa.

" Iya sih.. tapi nilai Sofie di mata public jadi berkurang. Terus dia kan pernah bilang kalo cantik nya itu alami dari lahir. Jadi Netizen pada murka. Munafik kalo kata Netizen. "

Sedang asik bergosip ria. Suara Sofie terdengar kembali.

" Lisaaaaa.... buru kesini! " teriaknya memanggil Lisa.

- TBC -

...Guys.. yang mau liat visual Arsen, Lisa bisa liat di IG ya.. Follow IG author Srt_tika92...

...Bye.. bye...