NovelToon NovelToon
Syurga Dunia Untuk Sya

Syurga Dunia Untuk Sya

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Cinta setelah menikah / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:7.1k
Nilai: 5
Nama Author: R²_Chair

Alfath Khalid Abraham Al-Ghiffari .
anak sulung dari pengusaha sukses dan pemilik pesantren besar yaitu Azzura dan Gus Ilham,
Al yang tampan dengan sikap humble namun kritis menjadi pusat perhatian para gadis di kampusnya,tak jarang para gadis saling berlomba untuk mendapatkan hatinya.
Namun apa jadinya jika ia bertemu dengan sorang gadis yang begitu misterius bernama Alisya Humaira,apakah Al akan menghindarinya ? atau mendekatinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R²_Chair, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Memulai obrolan serius 1

Ruangan yang tadinya sunyi,ternyata sekarang sedang di hiasi oleh suara isak tangis dari Alisya.Al masih berdiri di sisi Alisya,ia masih membiarkan Alisya mengeluarkan sesak di dadanya.Ia tau apa yang saat ini di rasakan Alisya,mbok Mi yang duduk di kursi sisi Alisya pun ikut menangis.Tangannya mengelus lembut lengan Alisya.

Satu jam berlalu,Alisya mulai tenang.Waktu sudah mulai menjelang dini hari,Al segera mengambil air wudhu untuk melaksanakan shalat malam.Beruntung tadi ia sempat tidur walaupun hanya sebentar,jadi ia bisa melaksanakan shalatnya.

Al sudah berganti baju memakai koko serta sarung kiriman sang umma.Wajahnya masih terlihat basah membuat ketampanannya bertambah.

Alisya tanpa sadar melihat setiap gerak gerik Al yang akan shalat di pojok ruangan sisi ranjangnya.Setiap gerakan tangan Al terekam jelas di mata Alisya.Saat Al menggelar sejadah pun terlihat begitu keren.

Alisya buru-buru mengalihkan pandangannya saat suara deheman dari Al terdengar, dada nya berdebar begitu cepat dan pipinya terasa panas saat ketahuan sedang memperhatikan Al.

Sedangkan Al,tanpa melihat pun ia bisa tahu jika sejak tadi Alisya terus memperhatikannya.Sama seperti Alisya,Al juga merasa degup jantungnya berdebar begitu cepat.Tanpa Alisya tau Al menyuging kan senyum begitu tipis saat ujung matanya melihat Alisya yang buru-buru mengalihkan pandangannya.

Alisya memandangi Al yang nampak khusyuk beribadah.Hatinya begitu hangat melihatnya,ada rasa iri di hatinya karena tidak bisa seperti Al.Dirinya belum bisa istiqomah beribadah malam,Alisya terlalu sibuk bekerja hingga malam membuat tak jarang dirinya bangun saat sudah adzan berkumandang.

Alisya kembali meneteskan air matanya saat mendengar lantunan ayat suci Al Quran yang keluar dari mulut Al.Terasa merdu dan tenang,lagi-lagi hati nya tertampar karena dirinya juga belum bisa istiqomah dalam mengaji.

Alisya malu,sangat malu.Penampilannya sudah tertutup tadi tidak dengan sikapnya.Sikapnya masih belum mencerminkan seorang muslim.

Samar-samar telinga Al mendengar tangis yang tertahan dari mulut Alisya,Al segera mengakhiri tadarusnya.Ia menyimpan Al Quran nya dan melipat sejadahnya.Kakinya melangkah menghampiri Alisya.

"Kenapa nangis lagi?" Suara Al kali ini terdengar begitu merdu seperti sebuah bisikan.

Alisya tertegun mendengarnya,namun justru suara Al malah membuat tangis Alisya tidak bisa terbendung lagi.

"Hei,kenapa makin kenceng nangisnya.Saya ganggu istirahat kamu ya?"

Alisya menggeleng cepat,dirinya langsung mengontrol diri agar tidak menangis lagi.Al melihat mbok Mi sudah tertidur lelap di kasur penunggu.

"Sudah jangan nangis lagi,lebih baik kamu istirahat biar cepat sembuh "

Al langsung membenahi kasur Alisya agar bisa berbaring dengan nyaman.Tangannya perlahan memencet tombol pengatur kasur."Sudah nyaman?"

Alisya hanya mengangguk,dirinya kembali gugup dan malu.Ia ingin bertanya kenapa Al bisa di sini dan tetap di sini namun ia bingung harus bertanya seperti apa.Di tambah kepalanya kembali pusing,mungkin akibat Alisya terlalu banyak menangis.Dan akhirnya Alisya lebih memilih mengistirahatkan lagi tubuhnya,Alisya berharap esok pagi ia menjadi lebih baik dan akan berbicara langsung dengan Al.

Beberapa saat kemudian Al sudah mendengar nafas teratur dari Alisya,ia yakin Alisya sudah tidur nyenyak.Al melihat jam di dinding,masih ada waktu satu jam lagi menuju adzan subuh.Al merasa matanya kembali mengantuk,akhirnya Al memutuskan untuk kembali tidur.

Alisya mengerutkan keningnya saat telingannya samar-samar mendengar suara orang mengaji.Perlahan matanya terbuka,pandangan pertamannya ia melihat seorang laki-laki yang sedang duduk di atas sejadah sambil mengaji.

Al laki-laki itu ternyata masih setia menungguinya,Alisya kemudian melihat ke arah mbok Mi yang baru saja selesai shalat. "Mbok "

Al dan mbok Mi langsung memutar kepalanya mendengar suara Alisya memanggil mbok Mi.

"Eh non sudah bangung " Mbok Mi buru-buru menghampiri Alisya.

"Mbok bantu aku untuk shalat " Alisya hendak bangun namun kepalanya masih terasa pusing.

Al langsung menghampiri Alisya. "Kalau tidak kuat kamu bisa tayamum dan juga shalat di sini saja.Kalau kamu tidak kuat berdiri boleh duduk,kalau tidak kuat duduk boleh berbaring.Tidak usah di paksakan ,Allah tidak akan membuat umatnya kesusahan"

Alisya terdiam sejenak,memang benar dirinya masih merasa pusing dan lemas,jikapun ia memaksakan ke kamar mandi ia takut terjatuh dan akhirnya akan merepotkan mbok Mi dan Al.Akhirnya Alisya mengikuti saran Al,dibantu mbok Mi Alisya menggunakan mukenanya.Ia memang tidak kuat berdiri namun ia masih kuat jika duduk.

Jam delapan pagi,seorang dokter dan beberapa suster masuk dan memeriksa ke adaan Alisya.

"Kondisinya sudah lebih baik dari kemarin,hanya perlu istirahat satu hari lagi.InsyaAllah anda bisa pulang besok."

Alisya tersenyum bahagia,sejujurnya dirinya tidak betah jika harus tinggal lama di rumah sakit.Walaupun rumahnya seperti neraka jika mamanya sudah ngamuk,tapi bagi Alisya tetap kamarnya lah yang paling nyaman.

Setelah kepergian dokter dan suster,alisya duduk bersandar sambil memakan buah yang sudah di kupas mbok Mi tadi.

"Kaka tidak kuliah? Kalau memang mau kuliah silahkan tidak apa-apa.Ada mbok Mi yang menemani saya " Bukannya Alisya tidak senang Al di sini,namun ia cukup tau diri untuk tidak merepotkan Al lagi.

Al menghela nafasnya dalam,mungkin ini saatnya ia harus membicarakannya semuanya. Al mendekati Alisya,mbok Mi yang mengerti nona dan temannya ingin berbicara berdiri dan duduk di sofa.Mbok Mi tidak jadi keluar ruangan karena permintaan dari Al sediri yang tidak mau berduaan di dalam ruangan bersama dengan yang bukan mahramnya.

"Ada yang harus kita bicarakan" Nada suara Al terdengar begitu serius membuat Alisya tidak berani menyela.

Keduanya duduk berhadapan namun mata keduanya menatap ke arah lain. "Sebelumnya saya minta maaf atas kejadian kemarin yang dengan lancangnya menarik kamu untuk dekat dengan saya.Kejadian tersebut reflex saya lakukan untuk melindungimu,tapi walaupun begitu saya tidak akan membela diri.Saya sadar jika saya memang salah sudah menyentuh kamu yang bukan mahram saya.Secara tidak langsung kita sudah berpelukan dan di saksikan oleh Allah dan semua orang walaupun itu kejadian yang memang tidak di sengaja.Tapi,saya sebagai seorang laki-laki dan seorang muslim faham dengan apa yang sudah saya lakukan kepada seorang muslim perempuan dan itu sama saja saya sudah merendahkan harkat martabat seorang perempuan.Maka dari itu saya siap mempertanggung jawabkan semuanya "

Deg

Jantung Alisya seakan berhenti sekejap saat mendengar ucapan panjang dari Al.Laki-laki di depannya ini faham agama dan ingin bertanggung jawab.Alisya masih mencerna kata-kata yang keluar dari mulut Al.

Pertanggung jawaban seperti apa yang di maksud Al?

Walaupun Alisya tau jika kejadian kemarin memang salah dan sungguh membuat dirinya seolah menjadi gadis yang kotor,namun Alisya tidak berfikir jika Al akan seperti ini.

...****************...

1
muthia
mohon maaf klau sering minta up
Puji Hastuti
Rasanya kurang thor
Puji Hastuti
Perasaan bab ini pendek amat ya?
Puji Hastuti
Sabar sya, tunggu mama zura dulu ya
Puji Hastuti
Alhamdulillah alisya dah sadar,
muthia: akhirnya up jg🙏
total 1 replies
muthia
blm up ya
muthia
setia menunggu
muthia
semangat thor
Puji Hastuti
Lanjut kk
Puji Hastuti
Sya ayo, cepat buka mata kamu, mama zura dah nunggu kamu
Puji Hastuti
Apa gak sebaiknya tunggu sya sadar dulu ya
Puji Hastuti
Al masih ragu
muthia
semangat up-nya
Puji Hastuti
Ceritanya bagus
Puji Hastuti
Lanjut kk
Puji Hastuti
Umma zura, lindungi Aisha /Cry/
Puji Hastuti
Di tunggu up selanjutnya kk
Lulux hidayah
up lagi dong. jangan lama2....
Puji Hastuti
Sesil kamu jahat
Puji Hastuti
Sya kamu kenapa,? Semoga kamu baik-baik aja
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!