Namaku Bela, hidupku hancur ketika kakak yang aku sayangi meninggal karena mendengar kekasihnya menikah dengan wanita lain.
Di hari kematian sang kakak aku berjanji akan membalas dendam pada laki-laki itu, aku akan membuat kehidupannya hancur berantakan bahkan akan jadi duri dalam hubungan rumah tangganya dengan istrinya bagaimanapun caranya.
Bagaimana cara Bela membalaskan dendam atas meninggalnya sang Kakak?? Akankah ia rela menjadi perusak hubungan rumah tangga mantan kekasih sang kakak??
Ikuti terus kisahnya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eneng Selly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Baju Untuk Bela
Bram membawa Bela ke butik langganan sang mamah jika sedang berbelanja, butik yang mewah dan bajunya juga limited edition harganya juga fantastis membuat Bela ngeri sendiri melihat baju yang di pajang disana.
Meskipun keluarga Bela termasuk keluarga kaya tapi bagi Bela sendiri dia tidak ingin membeli barang-barang mewah karena itu hanya akan menghamburkan uang saja, ia lebih senang kalau uang di tabung atau untuk di investasikan pada barang-barang yang nilai jualnya tiap tahun naik.
" Bela, ayo masuk " ajak Bram
Bram sengaja beralasan untuk mengantarkan Bela ke kampus tanpa Deon ya, namun sebelum pergi ke kampus ia mampir ke butik dahulu untuk mengganti bajunya Bela sekarang, ia tidak akan tenang jika pakaian Bela seperti sekarang.
" Kak Bram bukannya ini butik yang terkenal oleh para artis-artis papan atas dan seberitis juga.. barang-barangnya pasti mewah-mewah dan juga mahal.. jangan disini beli bajunya sayang uangnya " ucap Bela berbisik-bisik pada Bram
" Kamu tidak usah khawatir aku akan teraktir kamu " ucap Bram sambil tersenyum
" Masalahnya bukan itu kak, aku mampu membeli baju seperti itu tapi rasanya sayang sekali jika beli baju harus puluhan juta bahkan ratusan " bisik bela kembali
" Bela memang beda dengan wanita lain ?? " batin Bram
" Ayo cepat ikut aku " ucap Bram menarik tangan Bela masuk kedalam Butik.
Mereka disambut ramah oleh para pelayan yang cantik-cantik, pantas saja butik ini snagat terkenal dan menjadi favorit orang kaya karena pelayanannya bagus dan ramah.
" Silahkan Tuan dan Nona.. disini ada dres yang baru saja di kirim dari Paris, gaun ini hanya ada lima di dunia dan di Indonesia hanya ada satu-satunya, dres itu pasti cocok untuk Nona, dres itu akan menambah kecantikan Nona " ucap Pelayan yang bermulut manis itu.
" Bela, apa kamu mau coba dress itu? " Tanya Bram
" Tidak.. " ucap Bela
" Kalau Nona tidak mau dres, kami juga ada beberapa pilihan gaun yang cantik dan cocok untuk Nona " ucapnya
" Aduh, aku ga suka pakai gaun.. kebanyakan baju ku di lemari itu kemeja dan celana jeans " batin Bela
" Kak Bram, aku butuh hanya kemeja saja.. aku tidak terlalu suka gaun ataupun dres " ucap Bela membuat Bram tersenyum
Itulah Bela, sifatnya memang ada kesamaan dengan Sintia sama-sama baik dan membuat Bram nyaman, tapi penampilan Bela dengan Sintia sangat berbeda, jika Sintia berpenampilan feminim sedangkan Bela penampilannya tomboy bisa di lihat dari cara Bela berpakaian dan wajah Bela yang memakai make up tipis.
" Baiklah Nona, mari ikut saya.. disini juga ada beberapa kemeja yang mungkin anda sukai " ucap sang pelayan mengajak Bela
" Sudah ikuti pelayan itu, aku menunggumu disini " ucap Bram
" Baiklah, kak Bram tunggu disini sebentar " ucap Bela melangkah mengikuti pelayan yang melayaninya.
Sang pelayan memilihkan beberapa kemeja yang mungkin akan di sukai Bela namun pilihan pelayan itu tidak ada yang Bela sukai, ia mencari kembali baju kemeja sesuai seleranya. setelah lima belas memilih ia menemukan kemeja yang cocok untuknya, kemeja kotak-kotak pendek berwarna putih dan hitam. Bela langsung mencobanya dan ia menyukainya.
" Wah nona anda terlihat sangat cantik menggunakan kemeja itu, kemeja buatan desainer terkenal yang ada di Paris ini koleksi limited edition hanya ada dua di Indonesia "ucap sang pelayan
" Kenapa harus limited edition Mulu.. pasti mahal tapi ga papah aku kira ga terlalu karena dilihat dari motifnya sederhana " batin Bela
" Terimakasih " ucap Bela langsung pergi menghampiri Bram yang sedang mengobrol dengan wanita paruh baya, tapi dari penampilannya wanita itu wanita dari kalangan atas.
" Kak Bram " panggil Bela
Bram langsung melihat kearah suara yang memanggilnya, ia terkejut karena penampilan Bela snagat cantik, kemeja dengan motif sederhana sangat cocok di pakai bela apalagi kulit Bela putih menjadikannya sangat cocok dengan kemeja itu.
Wanita itu tersenyum pada Bela, ia salah mengira, dia menganggap jika Bela itu istrinya Bram membuat Bela menggaruk-garuk kepalanya bingung harus jawab apa, sedangkan Bram mengatakan jika Bela itu adiknya.
" Maf Loh Bram, Tante kira wanita cantik ini istrimu.. tapi ternyata bukan.. maaf ya cantik " ucapnya sambil tersenyum
" Tidak apa-apa ko Tante, ini Bela dia adikku " ucap Bram sambil tersenyum senang
" Padahal kalian terlihat serasi sekali, yang satu tampan dan yang satu cantik.. ah tapi sayang " ucapnya tertawa
Ucapan Tante Rere membuat Bram tersipu malu sedangkan Bela hanya tersenyum dipaksakan, ada rasa risih juga di dalam hati Bela saat jalan dengan laki-laki yang sudah pasangan apalagi istri. Tapi ia harus siap di cap sebagai perebut suami orang karena memang niat awalnya seperti itu.
" Bela, ini Tante Rere sahabatnya mamah ku, beliau ini yang punya butik ini loh.. " ucap Bram di balas hanya senyuman dan anggukan oleh Bela.
" Oh ia Tante aku bayar dulu bajunya, sebentar ya " ucap Bram hendak melangkah ke arah Kasir
" Tidak usah Bram jangan di bayar baju ini sangat cocok di pakai Bela, Tante berikan pada gadis cantik sebagai hadiah perkenalkan kita "
" Terima kasih Tante " ucap Bela dan Bram berbarengan
Bram dan Bela segera menuju mobil Bram, mereka melanjutkan perjalanan menuju kampus Bela. Bram melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.
" Kak, Bram terima kasih untuk bajunya "
" Kamu ini gimana sih Bela!!, Kan baju itu pemberian Tante Rere jadi tidak usah terima kasih padaku " ucap Bram
" Oh ia kak, kemeja kakak biar aku cuci dulu ya.. nanti setelah aku cuci dan seterika aku kembalikan pada kakak " ucap Bela
" Eh tidak usah Bela, biar nanti pembatu ku saja yang mencuci, kamu tidak usah repot-repot " ucap Bram
" Tidak apa-apa ko kak aku ga repot, nanti aku kembalikan ke kakak ya " pinta Bela
" Baiklah "
" Terima kasih ka " ucap Bela senang
" Dengan begitu aku ada alasan untuk bertemu dengan Bram lagi " batin Bela
.
.
Bersambung...
pokoknya endingnya mereka jadi keluarga bahagia
pdhal ceritanya bagus lho.....
kasih bonchap ya thor...thor....thor,pliiissss mode maksa nih 🙏🙏