Pendekar Naga Siluman

Di saat genting yang sangat membahayakan bagi nyawa Li Xiao Feng yang di kurung oleh pasukan yang di pimpin oleh salah satu tokoh ternama di dunia persilatan daratan tengah yang berjuluk Si Raja Muda Berang -Berang Ji Hun.

Muncullah seorang gadis cantik jelita yang datang untuk membantu Li Xiao Feng yang membuat hati Wu Ji di dera rasa cemburu yang datang begitu saja pada diri gadis manis itu.

Bahkan Li Bing Han merasa kehadiran gadis yang bernama Teng Wi Siang menambah masalah yang harus di hadapi Li Xiao Feng yang sangat di puja oleh seluruh gadis manapun jua yang pernah lihat dan kenal serta jumpa dengan Gurunya itu.

"Hmmm..Guru kau sungguh memiliki daya tarik yang sangat luar biasa hebat sampai membius sejumlah gadis yang bersaing untuk menjadi Ibu Guru ku."Kata Li Bing Han di dalam hatinya.

"Tian Xin ,bila kau suatu saat nanti kau dewasa akan lebih banyak wanita yang memusingkan mu dan mengganggu hidupmu."Kata Li Xiao Feng di dalam pikirannya.

"Kakak Feng ,aku datang untuk membantu kamu yang menjadi pria pujaan hatiku semenjak kamu begitu baik hati telah menyelamatkanku dari Raja Tua Iblis Merak Hijau Sakti dua tahun yang lalu."

Teng Wi Shiang nama gadis berpayung indah itu yang berdiri begitu anggun sekali di mata Wu Ji yang merasa tak percaya diri dengan saingannya yang sangat luar biasa mengagumkan bagi setiap pria manapun jua.

"Aku ini sangat liar dan barbar."Gumamnya pelan.

"Kau sangat hebat sekali ,Kak Ji Ji."Hibur Li Bing Han.

Li Xiao Feng menggerakkan kepalanya sedikit dan fokus menghadapi para musuh yang sudah mulai membidikkan anak panah otomatis yang bagaikan kumpulan sinar yang sangat tajam sekali datang menyerang dirinya dan Teng Wi Shiang.

Wer,wer,wer,wer..!!

"Manusia -manusia tak tahu diri..!"Makinya bengis.

Li Xiao Feng mengerahkan ilmu pukulan tapak api putih yang dashyat menghantam hancur hujan anak panah itu.

Dess...!!!

Teng Wi Shiang menggerakkan payungnya yang ia putar bagai perisai yang melindungi dirinya dan Li Xiao Feng.

Wut,wut,wut..!!

Jleb ,jleb,jleb..!!

Gerakan payung gadis cantik jelita dan anggun itu telah membalikkan keadaan mereka berdua dan sekaligus membunuh sedikitnya pasukan musuh di sekitar mereka.

Wu Ji menggerakkan kakinya dengan menendang pasir dan debu di tanah sehingga sejumlah para musuh yang mengurungnya terhempaskan oleh gadis hebat itu dan di penggal Li Bing Han yang menggunakan pedang kayu harum.

Syutt..!!

Bruakk..!!

Crak ,crak ,crakk..!!

Ji Hun terbelalak kaget melihat anak kecil usia enam tahun bisa memenggal sejumlah anak buah miliknya.

"Bocah itu bukanlah sembarang bocah biasa saja dan Aku harus mengetahui siapakah bocah laki -laki itu."Pikir Ji Hun yang menggunakan ilmu mata batinnya untuk menerawang Li Bing Han.

Tetapi,sinar merah yang sangat cepat sekali telah menggagalkan niat Ji Hun yang terpaksa harus menghadapi Li Xiao Feng yang meluncur bagaikan kilat saja menyerang dirinya.

Wushhhhhh...!!

Wutt..!!

Ji Hun menggunakan telapak tangannya untuk ia bisa menangkis serangan maut dari Li Xiao Feng.

Plakk...!!

Li Xiao Feng tersenyum bengis melihat Ji Hun di depannya telah menyambut baik serangannya dan ia tak segan untuk mengerahkan ilmu pukulan api putih yang sangat hebat dan akibatnya Ji Hun tak dapat menyelamatkan nyawanya lagi.

Desss..!!

"Aghhhhhhh...!!" Pekik kematian Ji Hun.

Separuh anak buah Ji Hun secara serentak telah menyerang Wu Ji dan tiga orang anak itu dengan bidikkan anak panah yang meluncur cepat kepada Wu Ji dan ketiga orang anak itu.

Wer,wer,wer..!!

Sing..!!

Cring...!!

Crang..!!

Crakkk...!!

Li Xiao Feng menukik tajan membabat habis para pasukan anak buah Ji Hun dengan kuku tajam nan sadis nya sekaligus menghancurkan anak panah yang menyerang Wu Ji dan ketiga orang anak itu.

"Ji Ji..Kau tak apa-apa ?Apakah ada yang tidak nyaman di tubuhmu?" Tanya Li Xiao Feng dengan nada khawatir mengamati Wu Ji yang berdiri diam di tempat.

"Kau tak perlu mengkhawatirkan aku yang sama sekali tidak ada artinya bagimu..!"Jawab Wu Ji yang memberikan anak -anak kepada Li Xiao Feng yang melongo melihat Wu Ji berkelebat pergi dari alun -alun Ibukota Kekaisaran Utara.

"Ji Ji..!!" Teriak Li Xiao Feng menggeleng resah.

"Guru..Tolong berikan Adik Chao kepada murid biar murid yang menggendongnya."Kata Li Bing Han meminta bayi Wen Chao dari pelukan Li Xiao Feng.

"Han Er,kau masih kecil biarkan Kakak Teng yang menggendong bayi Wen Chao."Kata Teng Wi Siang yang menawarkan diri untuk meringankan beban Li Xiao Feng.

"Maaf ,Kakak Teng ,Adik Chao tak mau di gendong oleh mu."Kata Li Bing Han yang menolak bantuan Teng Wi Siang.

Teng Wi Siang mengulurkan jemari untuk gandeng Balita Wen Qing tetapi balita itu menolak dengan membuang muka dan masuk ke pelukan Li Bing Han yang menggandeng anak balita itu lalu jalan ke arah Istana Kekaisaran Utara.

"Eh sombong sekali bocah -bocah asuh mu itu."

Teng Wi Siang menoleh ke arah Li Xiao Feng agar Ia dapat dukungan dari Li Xiao Feng yang tentu akan memarahi anak -anak itu yang menolak dia yang sudah baik untuk membantu anak -anak itu.

Namun gadis ini tercengang sendiri karena Li Xiao Feng sudah tidak ada di sampingnya lagi dan itu berarti dia di abaikan Li Xiao Feng serta di tolak mentah -mentah oleh anak -anak asuh dari Sang Pendekar Besar Dewa Api idamannya itu.

"Sialannn..Li Xiao Fengg !!! Kau meninggalkan aku di tengah mayat -mayat busuk musuh mu..!!"Jerit Teng Wi Shiang menghentakkan kaki kanannya di tanah dengan perasaan mengkal sekali.

Li Xiao Feng menyusul langkah Wu Ji yang sudah nyaris tiba di pintu Istana Kekaisaran Utara yang di jaga ketat oleh para pasukan lain yang di pimpin oleh seorang wanita berpakaian prajurit.

"Berhenti..!" Hardik wanita berwajah garang yang berdiri di depan Wu Ji.

"Mundur kau Hong Mei dari ku..!!"Balas Wu Ji.

"Kau tak bisa memerintah ku,Wu Ji..Aku ini adalah wakil Ibu mu dan juga Kakak Tiri mu yang sangat di percayai oleh Ayah ku untuk mengamakanmu bila kau datang bersama bajingan gila di belakang mu itu."Kata Hong Mei putri pertama dan wakil dari Kaisar Yu menudingkan pedang ke arah Li Xiao Feng yang menatap lurus gadis itu dengan tatapan yang membuat bulu kuduk Hong Mei tak selaras dengan sikapnya.

"Untuk apa kau menyusulku ?"Tanya Wu Ji dengan berbalik menghadapi Li Xiao Feng.

"Untuk melindungi mu."Jawab Li Xiao Feng yang menariknya dengan satu lengan ke dada bidang Li Xiao Feng lalu sentuhan manis di bibirnya terasa lembut sekali.

Wu Ji termangu di tempat karena kaget sekali dia di cium Li Xiao Feng yang menariknya untuk dia berdiri di belakang Li Xiao Feng dan menemukan Li Bing Han,Wen Qing dan Wen Qiao tersenyum -senyum untuknya.

"Kyaaa..Ini sungguh memalukan sekali..!!"Pekik Wu Ji memegang kedua pipinya yang merona dan dadanya berdebar kencang.

"Berisik sekali kau..!"Tegur Li Xiao Feng nada yang berbeda dengan ulah pria itu terhadap Wu Ji.

"Eehhhh..." Kata Wu Ji cepat menutup mulutnya dengan saputangannya.

Tetapi saputangannya di ambil Li Xiao Feng untuk menghapus warna merah dari gincu milik Wu Ji yang menodai bibir indahnnya ,lalu ia simpan di saku dalam pakaian pria itu sendiri.

"Aihhh..Saputangankuuu.."Suara Wu Ji melembut bak sutera halus di telinga kanan Li Xiao Feng.

Li Xiao Feng bersikap seakan tak pernah ada yang salah pada dirinya.Ia memandangi Hong Mei dan para pasukan burung merak api hitam yang di lihat olehnya tampak di hina dan di remehkan sekali.

"Keterlaluan bajingan gila itu berani sekali dan tak tahu malu sekali mencium anak gadis orang di hadapan kami semua di depan Istana milik Ibunya gadis itu sendiri."Kata Hong Mei memaki Li Xiao Feng.

"Aku memang sudah gila ,Nona Hong Mei.Aku pun bisa lebih memalukan lagi untuk merobek tubuh mu yang indah itu dengan jari ku."Kata Li Xiao Feng memutar telunjuknya di depan Hong Mei dan para pasukan burung merak api hitam.

Wusshh..!!

Bet,bet,bet..!!

Brushhh..!

Li Xiao Feng membuktikan ancamannya terhadap Hong Mei dan para pasukan gadis putri pertama Kaisar Tua Yu yang telah tewas di mutilasi jari Li Xiao Feng dan di bakar api suci oleh Li Bing Han di belakang pemuda sadis itu.

"Buka pintu..!"Perintah Li Xiao Feng yang menatap para pasukan lain yang berbaris di tembok pintu masuk bagian Barat dari Istana Kekaisaran Utara.

Bersambung..!!