Pendekar Naga Siluman
Di sebuah pulau kecil yang berada di ujung utara wilayah daratan tengah hiduplah seorang anak laki -laki berusia enam tahun yang di besarkan oleh pria tampan berusia dua puluh lima tahun yang bernama Li Xiao Feng yang amat di kenal di seluruh dunia persilatan Tionggoan dengan julukan Dewa Api.
Li Bing Han ini keponakan Li Xiao Feng yang sejak bayi di rawat dan di besarkan serta di didik oleh Li Xiao Feng yang mendapatkan amanat terakhir dari Ibu kandung Li Bing Han yang bernama Li Fan Erl sebelum meninggal dunia telah berpesan agar Li Xiao Feng mau merawat dan membesarkan Li Bing Han seperti dahulu Li Fan Erl yang di rawat dan di besarkan oleh Li Xiao Feng ini di Pulau kecil itu.
Kini setelah bertahun -tahun berganti musim dan hari untuk Li Bing Han tumbuh menjadi seorang anak usia enam tahun yang memiliki tubuh dan mental yang sangat kuat dan terlatih baik sekali.Ia semakin di latih semakin tajam sekali kemampuan diri anak itu.
"Bing Han ,cobalah kau masuk ke dalam tungku api yang nomor tujuh ,"Kata pria tampan itu kepada anak laki -laki berusia enam tahun yang di latihnya.Ia mengarahkan sang anak laki -laki ini.
"Iya,Guru."Jawab anak laki -laki itu mematuhinya.
Pemuda usia dua puluh lima tahun mengamati anak laki -laki bernama Li Bing Han berjalan masuk ke tungku api yang membara namun anak itu sama sekali tidak merasa takut terbakar api.
Dan,anak itu berdiam diri di tungku api dengan duduk bersila selama empat puluh lima menit di dalam sana dengan tubuh tanpa pakaian sampai Guru itu menyuruh anak itu keluar dari tungku api.
"Masuklah ke kolam es abadi."Kata gurunya yang duduk bersila di tempat duduk berbentuk teratai.
"Ya,Guru."Jawab anak itu patuh kepada gurunya.
Di saat anak itu berlatih di kolam es abadi yang amat langka sekali tampaklah seekor burung hong dan naga emas menemani anak itu berlatih tanpa pakaian yang melekat di tubuh anak itu.
"Long erl dan Hong erl, kalian berdua temanilah Han Erl berlatih di pulau cincin api ini sampai Han Erl berhasil menghimpun tenaga sinkang api dan es abadi."Kata Pemuda yang menjadi guru anak bernama Li Bing Han.
Kedua hewan surgawi itu mengangguk patuh dan memahami perkataan dari pemuda itu yang tak lama kemudian melompat ke atas pedang yang dapat bergerak sesuai keinginan hatinya.
Brr..!!
Pemuda ini meninggalkan pulau kesayangannya untuk pergi ke sebuah pegunungan yang bernama Gunung Hua San ,dimana ia berjumpa seorang gadis berusia tujuh belas tahun yang sangat cantik jelita sekali menyambut kedatangannya dengan senyuman yang sangat menawan hati.
"Lian Hua...!"
"Kakak Feng ..!!"
Keduanya berpelukan erat satu sama lainnya dan mereka saling berpandangan satu sama lainnya.
"Hua Erl,bagaimana kau bisa terbebas dari ruang tahanan di Istana Ming?"Tanya Li Xiao Feng nama pemuda luar biasa tangguh ini.
"Ayah yang membebaskan ku dari ruang tahanan di Istana Ming sesudah bukti dan fakta kuat aku bukanlah anak haram Ibunda Wei tetapi aku ini sungguh putri makhota dari Kekaisaran Ming yang berarti aku adalah putri kandung ayahku sendiri yakni Kaisar Ming San."Jawab Ming Lian Hua.
"Oh ,syukurlah urusan mu dengan keluarga pribadi mu telah usai dan kau bisa bertemu denganku lagi di gunung Hua San."Kata Li Xiao Feng merangkul erat kekasihnya.
"Iya,Kak Feng ,tapi aku harus berpisah dengan mu sebagai persyaratan dari Ayahandaku."Kata Ming Lian Hua melepaskan diri dari pelukan Li Xiao Feng secara halus.
"Apa?Apa kamu bilang?" Tanya Li Xiao Feng nada tajam sekali kepada kekasihnya.
"Kak Feng maafkanlah aku yang harus memilih Kekaisaran Ming daripada dirimu dan kau pergilah lalu carilah pasangan hidup yang jauh lebih baik dariku."Jawab Ming Lian Hua melepaskan cincin giok bulan purnama dari jari manisnya setelah ia memilih untuk berpisah dari Li Xiao Feng untuk selama -lamanya.
"Hmm..Ming Lian Hua hiduplah sesuai keinginan hati mu sendiri dan jadilah kau sebagai putri yang berbakti kepada kedua orang tua mu."Kata Li Xiao Feng memahami gadis yang sangat di cintainya tapi ia tidak bisa berjodoh dengan gadis itu.
"Terimakasih Kak Feng."Kata Ming Lian Hua yang segera pergi dengan menunggangi seekor kuda warna putih dengan di kawal oleh sejumlah orang berpakaian prajurit Kekaisaran Ming.
Tatapan mata tajam Li Xiao Feng tampak sedih dan terluka sesudah kekasihnya yang selama ini di cintainya tak ingin bersamanya karena tuntutan dari orang tua kekasihnya yang tak menyetujui ia menjadi pasangan hidup dari kekasihnya itu.
"Ummm kasihan sekali dirimu yang sudah banyak sekali membantu gadis itu mewujudkan impian dan harapannya untuk di akui sebagai putri asli di Kekaisaran Ming,namun kau pada akhirnya di tendang begitu saja dari kehidupan putri yang kau banggakan itu,Kak Feng."
Sindiran seorang gadis usia lima belas tahun yang turun dari atas pohon bunga yang sangat lebat dan tiba di sisi kanan Li Xiao Feng mengacuhkan dan tak mau menanggapi gadis yang baru datang itu.
"Wu Ji.."
"Berapa usia mu sekarang?" Tanya Li Xiao Feng.
"Lima belas tahun."Jawab Wu Ji nama gadis itu kaget juga di tanya usianya oleh Dewa Api itu.
"Usia mu sudah cukup matang untuk aku menikahi dirimu untuk menjadi pendamping hidup ku dan menetap untuk selamanya di Pulau Cincin Api ku di utara."Kata Li Xiao Feng menatap Wu Ji yang merona di kedua pipinya.
"Kak Feng,apakah aku tidak salah dengar kau mau menikah denganku?"Tanya gadis itu terkesiap.
"Tidak,aku serius untuk menikahimu."Jawab Li Xiao Feng serius.
"Hmm..Ada syarat yang harus kau penuhi sebelum kau serius untuk menikahiku,Kak Feng."Kata Wu Ji tersenyum manis sekali kepada Li Xiao Feng.
"Apa syarat mu itu?"Tanya Li Xiao Feng menatap tajam sekali gadis Dewi Es itu.
"Jangan poligami dengan gadis lain."Jawab Wu Ji tegas.
"Baiklah."Jawab Li Xiao Feng lebih tegas.
"Nah,tunggu apalagi aku sudah siap untuk kamu bisa menikahiku kapan saja kamu mau."Kata Wu Ji melebarkan kedua lengannya dengan sikapnya yang selalu bebas dan riang gembira.
"Bulan depan aku akan datang ke Istana Ratu Es untuk melamar dirimu."Kata Li Xiao Feng yang kini menyematkan cincin giok bentuk bulan sabit api ke jari manis Wu Ji.
"Baiklah ,ku tunggu kedatangan mu kepada ibuku di Istama Ratu Es."Kata Wu Ji tertawa ringan.
Li Xiao Feng membalasnya dengan senyuman di bibir indah pemuda yang sangat tampan sekali itu sebelum mereka berdua berpisah di atas puncak gunung Hua San.
Wu Ji menunggangi keledai menuju ke lembah di bawah gunung Hua San untuk mencari bahan -bahan obat yang di perlukan untuk meningkatkan kepandaiannya sebagai tabib terbaik di seluruh negeri Ming.
"Nona ,Kau sedang mencari obat apakah di bawah lembah gunung Hua San?"Tanya seorang pemuda dusun usia tujuh belas tahun dengan senyum di kulum.
"Ginseng tujuh warna."Jawab Wu Ji tetap fokus untuk mencari obat yang di perlukannya.
"Ouh,Ginseng tujuh warna."Ucap pemuda dusun itu.
"Ya,apakah kau tahu dimanakah ginseng tujuh warna bisa ku temukan di tempat ini?"Tanya Wu Ji nada sinis sambil menunjuk seluruh wilayah lembah itu.
"Ada pada seorang pangeran muda yang sudah lebih dahulu memetik dan mengambil ginseng tujuh warna itu di lembah ini sebelum dirimu datang ke lembah gunung Hua San ini."Jawab pemuda ini.
"Akh,kalau begitu aku harus mencari dan temukan pangeran muda itu agar aku dapat menemukan ginseng tujuh warna yang aku perlukan untuk obati luka dalam Ayahku."Kata Wu Ji melompat kembali ke keledainya lalu memacu keledainya dengan cepat menuju ke sebuah pedesaan yang tak jauh dari lembah gunung Hua San.
Bersambung..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 275 Episodes
Comments
Akira
baru mulai baca, awalan yg cukup lumayan
2024-05-28
0
uwa_botak
dirawat dan dibesarkan atau merawat dan membesarkan?
2023-08-20
1
Renn.
mantapp ugaa nihh🔥❄️
2022-12-15
0