Antara Dokter & Mafia

Ditempat lain pria misterius sedang memaki-maki didalam telponnya.

“ Aku sudah mengatakan berulang kali padamu. Jangan pernah libatkan gadisku. Sekarang kau harus menanggung semua perbuatanmu ini, akan kuhancurkan hidupmu”. Ucap pria misterius itu dengan wajah marah dan emosi yang sudah memuncak.

“ Bro, kita bisa selesaikan ini baik-baik. Aku juga tidak mengira bahwa pembunuh bayaran itu salah sasaran, karena ketika dia hendak menusuk Fillipo tapi gadismu langsung menjadi tameng dan melindungi Fillipo. Sekarang pembunuh itu sudah tertangkap, aku yakin Fillipo tidak langsung membunuhnya sebelum mengatakan siapa yang menyuruhnya”. Sahut pria itu dengan badan gemetar dan rasa ketakutan.

“ Aku tidak ingin mendengar alasan darimu!!! Jika terjadi apa-apa pada gadisku bersiaplah menunggu kehancuranmu”. Ucapnya tegas.

“ Bro, beri aku kesempatan kumohon jangan hancurkan keluargaku. Aku berjanji akan menebus kesalahanku pada gadismu. Aku masih membutuhkan bantuanmu untuk membunuh Fillipo”. Mohon pria diseberang sana.

“ Aku tidak akan pernah membantumu lagi. Kali ini cukup menjadi pejaran bagiku. Kuingatkan sekali lagi, jangan pernah merencanakan pembunuhan pada Fillipo jika dia masih bersama gadisku’. Ucapnya penuh penekanan dengan nada tegas dan menyeramkan.

“ Kali ini aku memaafkanmu. Tapi tidak untuk lain kali”. Ucap pria misterius itu penuh penekanan. Tut tut sambungan telpon terputus.

“ Ahhhkkkkk,,,,”. Frustasi James sambil menghancurkan semua barang yang ada diatas mejanya. Melampiaskan semua emosinya.

“ Maaf Tuan”. Ucap salah satu anak buahnya yang penuh dengan ketakutan keringan dingin bercucuran diseluruh tubuhnya.

“ Maaf hanya itu yang bisa kalian katakan padaku? Bersiap-siaplah kita akan hancur bersama jika terjadi sesuatu pada gadis itu”. Ucap James frustasi. Dia sendiri tidak menyangka jika gadis itu yang akan menjadi korbannya.

Anak buahnya saling melihat tentu ketakutan juga menyelimuti hati mereka.

“ Maafkan aku Fit”. Ucap pria itu lirih sembari memegang ponselnya memandang wajah gadis itu yang dijadikannya wallpaper ponselnya.

“ Ahhkkkkk”. Dia tampak frustasi. Sambil menangis. Penyesalan menyelimuti hati dan pikirannya.

“ Ada apa kak?”. Tanya gadis itu pada kakak nya yang melihat kakaknya menangis dan frustasi.

“ Fitri De,,,hiks hiks”. Dia tak mampu melanjutkan kata-kata seluruh tubuhnya membeku

“ Ada apa dengan Fitri kak tolong katakana padaku?”. Tanya gadis itu khawatir.

“ Dia, tertusuk pisau dibagian ginjalnya!!!!”. Ucap laki-laki itu melemas

“ APA?”. Tanya gadis itu terkejut bukan main. Tanpa aba-aba air matanya berjatuhan dipipi manisnya.

“ Besok kita akan berangkat ke Jerman Dea”. Nama gadis itu Dea, sahabat Fitri.

“ Iya Kak Dhanny”. Dan pria misterius itu adalah Dhanny. Munsuh bebuyutan Fillipo, ketua mafia dari Cut Sillent.

Dhanny Eka Putra, adalah sahabat dari Fietter Angelo Grande Wilmar yang tidak lainm adalahn saudara kembar dari Fillipo. Meskipun Dhanny tidak membunuh Fietter tetap saja dia merasa bersalah atas kematian sahabatnya itu, karena kematian sahabatnya disebabkan oleh egonya sendiri. Seandainya dia tidak terpancing emosi dan mendengarkan perkataan sahabatnya maka semua tidak akan terjadi seperti sekarang ini.

Flasback on

“ Apa yang akan kau jelaskan lagi padaku Fietter!!!!”. Marah Dhanny tangannya terkepal wajahnya memerah

“ Dhanny, bisakah kau percaya padaku bahwa aku sama sekali tidak punya hubungan dengan kekasihmu itu?”. Ucap Fietter berusaha menyakinkan Dhanny bahwa semua hanya lah salah paham.

“ Menjelaskan katamu? Kau pikir aku buta yang tidak bisa melihat dengan jelas, hah?”. Marah Dhanny lagi.

“ Dhanny, wanita itu bukan wanita baik. Dia sengaja ingin menghancurkan persahabatan kita Dhan”. Tandas Fietter lagi.

“ Aku tidak percaya padamu”. Tegas Dhanny. Matanya menatap Fietter dengan penuh dendam dan kebencian.

Fietter menunduk dia tidak tahu harus bagaimana lagi menjelaskan pada sahabatnya itu bahwa dia tidak memiliki hubungan apa-apa dengan kekasih Dhanny. Semua hanya salah paham.

Saat perjalanan pulang ke Mansionnya, ditengah perjalanan tiba-tiba ada mobil yang menghalangi jalannya. Dengan penuh amarah Fietter keluar dari mobil dan mengampiri mobil yang menghalangi jalannya itu.

Dengan raut wajah kecewa Fietter meninggalkan Mansion Dhanny, dan pulang dengan hati yang hancur ketika harus berhadapan dengan kesalahpahaman ini. Persahabatan yang sudah mereka bangun sejak SMA harus kandas hanya karena seorang wanita yang tidak tahu diri.

Diperjalanan pulang tiba-tiba beberapa mobil berdatangan menghadang mobil Fietter. Beberapa pria berbadan besar menghampirinya

“ Siapa kalian?”. Tanya Fietter.

“ Kau tidak perlu tahu siapa kami”. Jawab salah satu dari mereka yang langsung menarik tangan Fietter, kawan yang lain memukulnya dari belakang hingga terjatuh dan pingsan.

Fietter membuka matanya perlahan, dia mengumpulkan semua ingatannya kenapa dia bisa berada ditempat menjijikkan ini.

“ Ahkkkk!!!! Kepalaku sakit sekali”. Renggek Fietter sambil bergeming, karena kedua tangan dan kakinya terikat.

“ Kau sudah sadar rupanya,,, hahha”. Fietter sangat mengenal suara itu.

“ Dhanny”. Gumam Fietter.

“ Lepaskan aku Dhan!!!!! Aku tidak tahu bagaimana lagi menjelaskannya padamu”. Ucap Fietter dengan mata terbata-bata sambil menahan sakit disekujur tubuhnya.

Tiba-tiba

dor

Dor

Peluru itu langsung bersarang dikepala Fietter

Bruk

Tubuhnya jatuh tergulai ditanah. Ternyata wanita yang tidak lain adalah kekasih Dhanny yang menembaknya

“ Apa yang kau lakukan Jane?”. Tanya Dhanny berteriak sambil menghampiri Fietter.

“ Hahaha,, akhirnya aku berhasil membunuh pria brengsek ini. Dengan beraninya dia menolak cintaku”. Tawa Jane histeris.

“ Apa maksudmu?”. Tanya Dhanny pada Jane

“ Dhanny sayang, aku memang mencintai pria ini dan dia beraninya menolakku hanya karena dirimu,, hahha”. Sahut Jane tanpa rasa bersalahnya.

Dhanny mengepalkan tanganya dan menatap tajam wanita itu

Dor

Dor

Peluru tepat bersarang dijantung Jane dan Dhanny menembak kekasih nya sendiri. Semua anggota dan anak buahnya tercengang sekaligus ketakutan melihat ekspresi Dhanny yang penuh dendam.

“ Cepat urus mayatnya dan buang ke laut, tinggalkan semua jejak”. Ucap Dhanny pada anak buahnya

“ Baik Tuan”. Sahut anak buahnya yang langsung membereskan semua perbuatan Tuan nya.

“ Maafkan aku Ter, hiks hiks”. Tangis Dhanny histeris sambil memeluk Fietter yang sudah tidak bernyawa darah mengalir dengan begitu banyak

“ Tidak seharusnya aku percaya pada wanita itu. Maafkan aku Ter”. Ucap Dhanny yang masih memeluk badan Fietter sahabatnya. Sahabat kecilnya yang sudah banyak berbagi dengannya. Sahabat yang selalu mensupport dirinya tapi kini telah tiada dan dialah yang telah menyebabkan kematian sahabatnya itu. Seandainya dia tidak keras kepala dan percaya pada apa yang dikatakan sahabatnya dan seandainya dia juga tidak menangkap sahabatnya itu mungkin tidak akan terjadi hal ini dalam hidupnya.

Dhanny terus saja menyalahkan dirinya atas kematian Fietter, dan setiap hari dia menangis. Mayat Fietter ditemukan dalam keadaan mengenaskan, itu semua dilakukan oleh sepupunya James. Keberadaan Dhanny disembunyikan. Bahkan kasus tentang kematian Fietter sempat buming dineger tersebut, terjadilah perang antar kelompok mafia, dimana Daddy Fietter yang tidak lain adalah Philip seorang ketua mafia yang terkenal dengan kekejamannya, tidak peduli siapa dan darimana asalnya selama menganggu hidupnya maka tidak ada kata maaf. Saat itulah Dhanny langsung dilarikan ke Indonesia oleh kedua orang tua nyaa

Flasback off.