Antagonis Novel

di malam yg gelap, di temani beberapa boneka dora emonnya, kevin terbaring, memandangi setiap fotonya bersama seorang wanita cantik dengan kucing yg di temukan mereka. sunguh indah foto itu, nth mengapa malam ini kevin sangat merindukan key, apakah dirinya mulai menyiukai key? tapi ini mustahil.

berkat kucing itulah dirinya memiliki alasan untuk datang ke rumah key kapanpun ia mau.

"keknya gue suka sama lo deh, emm... buat nisa, gue lepas aja, lagian dia udah bahagia sama vino" Kevin berucap lirih, memandangi fotonya bersama dengan key dan kucing kesayangan mereka, besok ia memutuskan akan datang kerumah key, mumpung jadwal di rumah sakit kosong karena hari libur.

keesokan paginya Kevin telah rapi dengan pakaian santainya. untuk alasannya dia akan mengajak miu jalan jalan, tidak mungkin key membiarkannya, key pasti akan ikut kalau memyangkut soal kucing itu. namun saat ia sampai ia juga terkejut melihat karina yg tengah bermain gitar di ruang tamu, bahkan saat ini karina jauh lebih cantik di bandingkan dulu, sayangnya sikap karina yg penggoda itu tidak hilang dan tetap melengket pada dirinya. kevin selalu saja di goda karina, gadis kecil satu ini memang lah sangat genit

key turun dari tangga melihat kevin yg tengah menggendong miunya, tatapan key berubah menajam, siap menerkam Kevin yg saat itu menggendong miunya, bahkan sejak kemarin ia belum sempat menyentuh miu.

"ngapain lo kesini" key berucap Sinis memandang kevin.

"mau ngajak miu jalan jalan, mumpung jadwal gue kosong" jawab kevin santai.

"Gk boleh" key menekan setiap kalimatnya dengan mata yg melotot, menandakan bahwa kevin tidak boleh membawa miu pergi dari rumahnya.

Kevin membalas tatapan key tak kalah sengit,hingga suara wanita paruh baya menghentikan perang tatap menatap itu. "ehh.. nak kevin, kapan datang, vinoya mana?" bunda key datang setelah mendengar perdebatan antara key dan kevin.

"baru aja tante, vinonya tadi jalan jalan sama nisa, gk tau kemana" kevin berucap sambil tersenyum dan menatap key saat menyebutkan nama vino dan nisa, berharap key akan cemburu, namun yg di lihatnya hanyalah wajah datar yg di Pasang key, tak ada raut cemburu sama sekali dalam matanya.

key pun merasa biasa saja saat kevin menekan kata vino dan nisa, hatinya tidak lagi sakit, mungkinkah ia telah menguasai semua perasaan keyla yg asli? yaa itu mungkin saja, ini bagus untuk dirinya bukan.

"tante bolehkan ajak miu jalan jalan" key langsung melebarkan matanya mendengar perkataan kevin yg akan mengajak miunya jalan jalan, sungguh ia sangat ingin memukul kepala kevin menggunakan senapannya saat ia menjadi tentara dulu.

"boleh dong bang, apa sih yg enggak buat abang kevin kesayangannya karin" karin langsung nyelinong menerobos pembicaraan antara kevin dan keluarganya, menggoda kevin adalah salah satu hobynya saat ini. Kevin menatap karina dengan pandangan risih, ia heran mengapa anak kecil satu ini selalu saja menggoda para pria, anak kecil ini benar benar sangat genit, ia sampai takut berada dekat dengan karin, bisa bisa otaknya konslet kalau lama lama berhadapan dengan bocah ini.

"jadi tante, boleh kan" Kevin tak menghiraukan ucapan karina lagi, karin yg melihat ekspresi Kevin ingin tertawa keras, tapi ia menahannya.

"boleh kok nak" bunda keyla menjawab dengan senyum, masalah keponakannya yg hoby mengganggu perasaan org lain, ia sendiri sudah menyerah menghadapi keponakan kecilnya yg super duper nakal.

"key ikut" keyla berkata dengan bibir yg di kerucutkan, sebenarnya ia malas, tapi dia tak akan membiarkan kevin membawa miunya jauh darinya. Kevin tersenyum melihat tingkah key yg mengemaskan, ekspresi Kevin tak lepas dari pandangan karina, mata karina hampir keluar menyadari bahwa kevin menyukai kakaknya.

----------'

vino saat ini tengah berada di cafe dekat taman bersama dengan nisa, nisa selalau mengatur apa yg ia ingin lakukan, bahkan nisa merebut paksa ponselnya dan memeriksanya tanpa izin dari vino.

vino menatap luar jendela merasa bosan, sedangkan nisa tengah mengotak atik ponsel milik vino, tanpa peduli ekspresi vino saat ini.

sesaat netra hitam vino melihatan sosok yg paling di kenalnya, ia melihat kevin dan keyla yg tengah naik sepeda. dengan key yg kenyetir sepeda dan kevin yg memeluk key di belakangnya erat dan seekor kucing putih di ranjang sepeda itu. mereka bahkan tampak sangat bahagia dan serasi. vino memegang dadanya yg mulai sesak, nth mengapa melihat kebersamaan mereka dadanya merasakan sakit yg amat dalam, padahal dulu key selalu mengganggunya dan menempel padanya, tapi sekarang tidak. memikirkan hal itu hati vino bertambah sakit. seharusnya ia senang karna key tidak lagi mengganggunya bersama nisa, bahkan kevin juga sudah tidak mengejar nisa, tapi justru sebaliknya, ia malah merasakan ada yg hilang dalam dirinya.

saat itu key memutuskan untuk naik sepeda, selain hitung hitung olah raga mereka juga dapat lebih cepat sampai di taman di bandingkan jalan kaki. karna vino tak bisa naik sepeda jadi keyla yg memutuskan untuk mengoesnya sedangkan kevin hanya ngebeng, miu di taruh di ranjang dan key pun segera mengoes sepedanya hingga sampai di taman.

key melihat saat itu ada penjual es cream yg lewat, ia memutuskan untuk membelinya karna haus, begitupun Kevin. key makan dengan bercelemotan, Kevin yg melihatnya refleks mengelapnya menggunakan tangannya, mereka tidak tau bahwa dari cafe seseorang tengah melihati mereka dengan tatapan yg sendu.