manusia yang hebat adalah manusia yang bisa mengendalikan diri saat di kuasai amarah,tenang saat di permalukan.tersenyum saat di remehkan.
bersabar saat menemui cobaan dan bersyukur untuk semua kekurangan dan kelebihan yang di milikinya
*********
Allah subhanalahu Wata'alah berfirman,Dialah Allah yang menundukkan lautan(untukmu)agar kamu dapat memakan darinya daging yang segar(ikan),dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang engkau pakai dan kamu melihat bahtera berlayar padanya.supaya kamu mencari(keuntungan)dari karunianya serta supaya kamu bersyukur..
ARSHAN
FATIMAH
AISYAH
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @Dianamega.P, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bait cinta bab 25
"kalau memang ustadz Arshan jodoh mbak Fatimah saya pribadi ikut senang sar, mungkin ustadz Arshan bukan jodoh saya"senyum Aisyah
"tapi ustazah sebagai seorang wanita di mana letak harga diri mbak fatimah merendahkan diri di hadapan lelaki,kemana letak adab nya apakah dia tidak di ajarkan tata kerama oleh orang tuanya"
"sebagaimana seorang wanita harus menjaga sikap"ucap Sarah tidak suka dengan sikap Fatimah terlalu berani sebagai seorang wanita
"jangan berkata seperti itu sar saya tidak suka mendengarnya,jangan pernah sangkut pautkan sikap seorang anak dengan orang tuanya"
"sebagai orang tua pasti mereka ingin memiliki anak yang memiliki budi pekerti yang baik terutama seorang ibu jadi cukup jangan pernah menilai seseorang hanya sebelah mata saja"
" kita tidak tau seperti apa ke hidupan mbak fatimah sehingga dia berani seperti itu bukan nya aku pernah mengatakan kalau dia memang bukan jodoh ku maka kita sebagai manusia biasa tidak bisa menolak ketetapan yang maha kuasa"
"mencintai seseorang itu tidak harus memiliki cukup diriku dan yang maha kuasa mengetahui nya jangan ada orang lain meskipun kau sendiri tau perasaan ku pada ustadz Arshan"jawab Aisyah tegas tapi penuh kelembutan
"maaf ustazah saya salah seharusnya saya tidak berfikir buruk tentang mbak Fatimah sedangkan umi dan abah kyai saja menangapi nya biasa saja"
"berdosa lah diri ini memiliki hati yang buruk prasangka"sesal Sarah
"sudahlah yang sudah jangan di ulangi lagi sebagai sesama wanita muslim alangkah baiknya kita berprasangka baik jangan pernah memiliki hati dengki kotor"senyum Aisyah mengenggam tangan Sarah
"baik ustazah saya tidak akan mengulanginya lagi" Sarah membalas genggaman tangan Aisyah yang di angguki Aisyah tersenyum lembut
keduanya kembali berbincang bincang sebelum memasuki waktu sholat magrib dan seperti biasa mereka berdua akan menuju mushola pondok pesantren bersama
di sisi lain Fatimah mbok iyam dan Anjel sudah berada di rumah kembali setelah menemui lurah setampat dan di putuskan Anjel jadi membeli tanah beserta bangunannya yang tidak jauh dari tempat tinggal Fatimah meskipun tidak semewah rumah milik Fatimah rencananya akan di bangun ulang
Untuk acara syukuran akan di adakan besok malam begitu juga keperluan lainnya mang Ujang di perintahkan ke kota menemani mbok iyam belanja mengunakan mobil pribadi fatimah
"Abi ada hal penting yang mau arshan bicarakan dengan umi dan Abi"ucap Arshan setelah mengajar ngaji anak anak santri dan selesai sholat isya untuk tadarusan seperti biasa di lanjutkan Bagas yang mengajar sampai pukul 22:00 malam
"ya sudah kita temui umi mu sekarang" ajak kyai Malik yang di angguki Arshan berjalan mengikuti langkah kyai Malik
"Asalamualaikum"
"Waalaikumsalam.kamu ikut dengan Abimu nak ke sini tumben biasanya langsung pulang ke pondokmu,ada apa gerangan"tanya umi Salma menghentikan ngaji nya dan meletakan Alquran di atas meja saat melihat Arshan ikut bersama kyai Malik
"iya umi ada hal penting yang ingin Arshan sampaikan kepada umi dan Abi"jawab Arshan duduk di antara ke dua orang tuanya
Umi Salma menatap kyai Malik tetapi kyai Malik hanya mengangkat pundaknya, dirinya saja tidak tau apa yang akan Arshan sampaikan dan ada hal penting apa
"katakan nak, ada apa" tanya kyai Malik
Arshan mengangguk menghela nafas panjang dan kembali menghembuskan secara berlahan menatap ke dua orang tuanya tidak lupa arshan membaca basmalah dalam hati
"jadi begini umi Abi,sebelumnya umi dan Abi sempat menanyakan bukan apakah Arshan memiliki tambatan hati dan apakah Arshan menyukai salah satu santri di sini tapi jawaban Arshan tidak ada belum ke fikiran untuk berumah tangga"
"semalam Arshan tidak bisa tidur memikirkan hal itu sampai sampai hati ini risau sendiri,gundah bahkan Arshan melakukan sholat tahajud meminta petunjuk"
"selepas sholat tahajud baru Arshan bisa tidur kembali dan bangun menjelang subuh"jeda Arshan kembali menatap umi Salma dan kyai Malik
kyai Malik dan umi Salma mengangguk tidak ingin menyela ucapan putra mereka meskipun mereka penasaran ada apa sebenarnya tetapi mereka membiarkan Arshan untuk melanjutkan ucapannya
"maafkan putra mu ini Abi umi sebenarnya Arshan selama ini dalam diam menyukai seorang gadis tapi Arshan belum berani mengungkap kan perasaan ini kepada umi dan Abi lebih tepatnya masih ragu"
"tetapi semakin di pendam perasaan ini semakin menyiksa umi Abi tepatnya tadi malam Arshan bertekad ingin mengatakan sejujur nya kepada umi dan Abi tentang perasaan ini"
"maaf Abi umi salahkah Arshan memiliki perasaan ini terhadap dirinya,semakin Arshan menghapus bayangan itu semakin menjadi bayangan dirinya melintas di benak ini"
"apa yang harus Arshan lakukan,secara tidak langsung Arshan telah berdosa mencintai seseorang begitu dalam"ucap Arshan panjang lebar menundukkan kepalanya
"memang sangat tidak dianjurkan mencintai manusia begitu dalam selain cinta kita kepada rosul dan yang maha kuasa yang telah menciptakan kita"
"karena mencintai seseorang melebihi cintamu pada sang halik sangat berisiko menyebabkan kekecewaan yang mendalam dan berakibat dapat melupakan Allah SWT"
"memiliki sifat seperti itu sangat di benci dalam ajaran agama Islam,mencintai seseorang sewajarnya nak dari pada terus menimbulkan dosa lebih baik di halal kan dengan cepat itu lebih baik"jawab kyai Malik
"kalau umi boleh tau siapa gadis itu nak apakah Abi dan umi mengenal dirinya"timpal umi Salma
"umi dan Abi mengenal dirinya bahkan bukan hanya sebatas mengenal lebih tepatnya dekat"ucap Arshan masih ragu menyebut nama wanita yang sudah lama dia kagumi
"Aisyah" tebak kyai Malik yang di angguki umi Salma menatap kyai Malik
"iya Abi ustazah Aisyah"
"masyaAllah tebakan umi benar Abi tidak salah kalau putra kita menyukai Aisyah" senyum umi Salma berbinar
"sejak kapan putra Abi ini menyukai gadis cantik yang menjadi pujaan para kaum pemuda santri kita ini"
"sudah lama Abi tapi Arshan belum siap untuk membina rumah tangga dan mengutarakan perasaan ini pada Abi dan umi karena saat itu Arshan masih ingin fokus mendalami ilmu agama"
"baiklah Abi mengerti artinya saat ini putra Abi dan umi sudah siap untuk memulai biduk rumah tangga dengan seorang gadis pujaan hatimu"
"insyaAllah siap Abi kalau Aisyah mau menjadi istri Arshan tetapi kembali lagi dengan Aisyah takutnya Aisyah memiliki seorang yang dia sukai bukan Arshan"
"Arshan tidak mau merusak perasaan nya dan menghancurkan hatinya hanya gara gara Arshan mencintainya"
"kalau memang Aisyah memiliki pria yang dia cintai selain Arshan maka Arshan akan melepaskan dirinya karena Arshan tidak mau menjalin rumah tangga ini hanya satu orang saja yang mencintai di dalam nya sedangkan hatinya berada di hati lain"
"bukannya mencintai seseorang itu kalau memang dia bukan jodoh kita tidak harus memiliki Abi,melihat dirinya bahagia saja sudah cukup"senyum tulus Arshan
"Abi mengerti nak dengan pemikiranmu yang semakin dewasa membuat Abi bangga untuk lebih jelasnya alangkah baiknya kita menanyakan langsung kepada Aisyah"
"kira kira gimana umi"tanya kyai Malik
"kalau umi setuju saja Abi tapi kita tidak bisa mengabaikan perasaan orang lain juga Abi apakah Abi tidak ingat dengan nak fatimah"
"ya Allah Abi sampai lupa umi kalau umi tidak mengingatkan Abi"
"ada apa Abi umi"bingung Arshan
"jadi begini nak sebenarnya nak Fatimah datang ke sini bukan sekedar ingin membeli keperluan untuk acara selamatan rumah miliknya saja"jawab umi Salma langsung menceritakan semuanya kepada Arshan kalau Fatimah juga menyukai Arshan
"maaf Abi umi bukan Arshan ingin menolak niat baik mbak Fatimah rasanya tidak pantas bukan seorang wanita melamar laki laki"
"apa lagi secara terus terang begitu kita juga tidak tau orang tuanya dimana sedangkan mbak Fatimah ke sini saja yang mengurus mbok iyam,Arshan tidak ingin menyakiti hati seseorang sedangkan hati ini tidak menginginkan dirinya"
"kalau sudah begini Arshan juga bingung Abi dan sedikit aneh baru kali ini ada seorang wanita begitu beraninya terus terang berkata begitu kepada orang tua pihak pria"ucap Arshan
"sudah masalah nak Fatimah urusan nanti saja mi,yang penting nak Aisyah dulu panggil ke sini.abi penasaran apa jawaban nak Aisyah "
"masalah nak Fatimah bicaralah baik baik nak jangan sampai menyakiti hatinya mau bagaimana juga hati seorang wanita itu rapuh meskipun di luar terlihat kuat"kyai Malik memberi pengertian kepada Arshan dan sedikit memberi nasehat
mendapat titah dari suaminya Umi Salma langsung meminta Aina yang berada tidak jauh dari tempat tinggal umi Salma dan kyai Malik untuk menemui Aisyah dan memintanya untuk datang menghadap