Kujual Tubuhku Demi Ibuku.

Burhan membawa Mira ke sebuah restoran,sebelum mereka memasuki restoran Mira terlebih dahulu mengganti pakaiannya,karena tidak mungkin dia pergi ke tempat orang-orang kaya memakai seragam SPG.

" Mira,besok kamu tidak perlu bekerja lagi,kalau kamu butuh uang atau apa pun kamu minta saja padaku tanpa harus bekerja." Ucap Burhan setelah mereka selesai makan malam.

" Tidak usah om,aku akan tetap bekerja,tenang saja om aku bisa menjaga diri." Jawab Mira menolak dengan tegas permintaan Mira.

" Aku bingung dengan sikapmu,diluar sana banyak wanita yang ingin diperlakukan seperti aku memperlakukan kamu,tapi kamu malah menolak entah apa yang kamu pikirkan." Ucap Burhan dengan wajah datar.

" Karena aku tidak suka dipandang sebagai wanita rendahan om,aku jadi wanita mu itu bukan karena keinginan ku,tapi itu karena aku tidak ingin kehilangan ibuku,jadi tolong hargai keputusan aku om,atau kita sudahi saja hubungan ini om." Ucap Mira lagi membuat Burhan tidak berkutik sedikit pun.

"Baik...Baiklah,lakukan saja apa kemauan mu,tapi kamu harus jaga diri dan juga jangan pernah mencoba dekat dengan pria lain,kamu itu wanita ku." Ucap Burhan pada akhirnya pasrah dengan keputusan Mira.Dia takut semakin dia memaksa keinginannya wanita itu malah tidak menyukainya.

Burhan membawa Mira jalan-jalan keliling kota malam ini,mereka ke pantai bermain-main menikmati suasana yang indah mereka persis seperti pasangan remaja yang sedang mabuk cinta.

" Om..Aku mau pulang,aku sudah lelah mungkin karena seharian aku kerja." Ucap Mira saat mereka sedang duduk di tepi pantai sembari menikmati indahnya malam.

" Apa kamu senang jalan-jalan sama om?" Tanya Burhan.

"Tentu saja om,aku senang,cuma aku terlalu lelah saja hari ini." Jawab Mira dengan jujur.Dia memang menikmati kebersamaan mereka,meskipun Mira sedikit risih di lihat beberapa orang yang ada di tempat itu,tapi dia tetap terlihat bahagia untuk menghargai Burhan yang sudah mencoba membuatnya bahagia.

" Oke aku akan antar kamu pulang." Jawab Burhan lalu mereka meninggalkan tempat itu.

Entah apa yang ada di pikiran pria itu,dia seorang pria yang sibuk tapi dia meluangkan waktu hanya untuk membawa Mira jalan-jalan menyenangkan hati gadis kecilnya itu berharap dengan sikapnya itu Mira bahagia dan bisa jatuh hati padanya.

"Om aku turun disini saja." Ucap Mira mengingatkan Burhan.Burhan menghela napas berat,dia menepikan mobilnya lalu mematikan mobilnya.

"Aku antar kamu sampai ke rumah mu ya,tidak baik perempuan jalan sendirian malam-malam begini,kalau kamu tidak mau di antar pakai mobil,aku antar jalan kaki saja." Ucap Burhan dengan nada berat.

" Tidak om,aku biasa jalan sendirian." Tolak Mira dengan tegas lagi.

" Om sudah bilang,aku akan belikan rumah untukmu,tapi kamu selalu menolak untuk apa kamu tinggal di tempat kumuh dan juga punya tetangga yang terlalu kepo,aku belikan ya." Ucap Burhan tapi Mira untuk yang kedua kalinya tetap menolak pemberian Burhan.

" Ya udah om aku jalan dulu,om hati-hati ya." Ucap Mira lalu dia segera berjalan meninggalkan Burhan.

Burhan keluar dari mobilnya,setelah Mira agak jauh darinya,Burhan mengikutinya dari belakang,dia khawatir ada pria mabuk yang mengganggunya,sebucin itu memang Burhan kepada Mira.

Mira mempercepat langkahnya,dia sedikit ketakutan mungkin karena malam sudah lumayan larut belum lagi lampu jalan menuju rumahnya ada beberapa yang rusak membuat suasana semakin menakutkan.

" Apa ada yang mengikutiku? sepertinya besok aku harus beli ponsel baru untuk ibu,jadi kalau aku pulang kemalaman ibu bisa menjemput di depan gang." Ucapnya dalam hati menyesali kebodohannya karena tidak membelikan ibunya ponsel padahal itu sangat penting.

Mira berjalan semakin cepat,bahkan semakin dekat dengan rumahnya,dia semakin ketakutan hingga akhirnya dia berlari kencang lalu menggedor pintu rumahnya dengan keras hingga ibunya buru-buru membuka pintu.

" Mira apa yang terjadi kenapa wajah mu pucat sekali,terus kenapa kamu menggedor pintu kuat sekali?"

" Aku takut sekali bu,sepertinya seseorang mengikutiku." Jawab Mira lalu dia menerobos masuk ke dalam rumah lalu menutup pintu.

Burhan yang melihat tingkah Mira hanya tertawa kecil,sikap Mira seperti hiburan baginya,dan sikap Mira juga membuatnya semakin menyukai wanita itu.

****

Sementara itu di rumah mewah milik orang tuanya,Adam keluar dari ruang bawah tanah menaiki lift yang ada di rumah menuju lantai paling atas sembari membawa sebotol minuman billionaire vodka koleksi keluarganya.

Adam duduk di balkon,lalu menuangkan minuman ke dalam gelas,dia menikmati minuman dan angin malam yang sangat sejuk.Dia berdiri sembari memandangi cahaya lampu yang ada jauh di bawah sana.Entah kenapa sejak meninggalkan mall tadi siang wajah Mira selalu terbayang di benaknya.

"Begitu banyak wanita yang kutemui di luar sana,kenapa harus wanita itu yang begitu menggoda?" Ucap Adam dalam hati.

" Sepertinya besok aku harus menemuinya." Ucapnya lagi lalu dia kembali meneguk minuman yang ada di gelasnya.

Tidak terasa malam sudah semakin larut,kepalanya juga sudah mulai pusing Adam akhirnya memutuskan untuk tidur.

Keesokan harinya Adam terbangun,dia turun ke bawah,dia tidak menemukan ibunya di ruang tamu mungkin karena dia terlambat bangun hingga ibunya sudah pergi.

"Bi..Mama mana?" Tanya Adam kepada wanita yang melayaninya.

" Nyonya pergi arisan tuan,kata nyonya kalau mau pergi keluar kunci mobil ada di brangkas nyonya." Jawab wanita itu dengan ramah.

"Baik terima kasih bi."

Setelah pelayan itu pergi,Adam meneguk segelas susu dan juga menikmati sepotong roti setelah itu dia kembali ke kamarnya

Adam segera mengambil kunci mobil dari brangkas ibunya setelah itu dia pergi ke pusat perbelanjaan milik keluarganya,dia ingin menemui Mira karena sejak semalam wajah Mira selalu terbayang di pikirannya.

Adam berjalan menuju di mana Mira bekerja,dari kejauhan dia sudah melihat senyum manis Mira yang membuatnya tidak bisa melupakan wajah Mira.

" Kenapa dia harus tersenyum kepada semua orang?" Ucapnya dalam hati saat melihat Mira melayani sepasang kekasih yang ingin belanja.

Adam berhenti sejenak di kejauhan,dia membiarkan Mira melayani kedua pasangan itu,dia tidak ingin Mira curiga pedanya jika dia menghampiri Mira saat ini.

" Selamat siang tuan ada yang bisa di bantu?" Sapa Mira dengan sopan setelah Adam menghampirinya saat pelanggannya tadi pergi terlebih dahulu.

" Bukannya tuan yang kemarin bersama nyonya kaya itu?" Tanya Mira memastikan kalau dia tidak salah orang.Adam tersenyum kecil mendengar pertanyaan Mira.

" Ingatan mu sangat bagus."

"Tentu saja bagus tuan,karena aku mendengar obrolan nyonya dan tuan." Jawab Mira dengan nada sedikit ketus.

🌹🌹🌹 bersambung 🌹🌹🌹