Aku tidak akan mencintaimu terlalu dalam,aku takut terluka untuk yang ke dua kalinya.
(RESYA PUTRI BAGASKARA)
Jangan pernah mencintaiku karena aku mencintai orang lain.
(ADAM ADITYA GUNAWAN)
Bagaimana kelanjutan kisah cinta antara Resya dan Adam yang rumit dan penuh lika liku...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon poppy susan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
HATI YANG BERBUNGA
Hari ini, Echa sudah diperbolehkan pulang dan semuanya sudah berkumpul untuk menjemput Echa.
Echa terlihat sangat bahagia dan lebih fresh.
"Cha, inget ya jangan terlalu capek dulu terus obatnya jangan lupa di minum," seru Clara.
"Siap bosss..." sahut Echa.
Semuanya pun keluar, dari kejauhan nampak Dimas dan Dina memperhatikan Echa. Echa yang saat ini berjalan sambil merangkul lengan Angga begitu bahagia.
"Siapa sebenarnya Echa? kenapa keluarga Bagaskara kenal sama Echa?" batin Dimas.
"Bukannya itu Pak Angga dan adiknya Dirga? kok bisa kenal sama Echa?" Gumam Dina.
Clara cuma mengantarkan sampai Parkiran karena dia masih banyak pasien, mereka pun pergi meninggalkan Rumah Sakit.
***
Didalam kamar Echa hanya bisa mondar-mandir tidak jelas.
"Ih bosen banget, ke kantor Abang ah," gumam Echa.
Lalu Echa pun siap-siap mengganti bajunya berniat ingin menemui Abangnya Angga ke Perusahaan.
Setelah dirasa cukup, Echa langsung pergi ke Perusahaan Abangnya. Tidak tahu kenapa hari ini Echa ingin sekali berkunjung ke Perusahaan.
Sementara itu, di ruangan Angga sedang kedatangan tamu, tamu itu tidak lain adalah Pak Rifky Papanya Dimas.
Echa menjadi pusat perhatian semua karyawan, apalagi para karyawan pria semua menatap kagum ke arah Echa. Seorang wanita yang mempunyai kecantikan luar biasa.
"Nona, ada apa tumben datang ke kantor?" tanya Rey.
"Kak Rey, apa Abang ada di dalam?"
"Ada tapi sedang ada tamu, sebentar saya bilang dulu," ucap Rey.
Tok..Tok...tok...
"Permisi Tuan, di luar ada Nona Echa," seru Rey.
"Suruh masuk saja," sahut Angga.
"Baik Tuan..."
"Nona, nona disuruh Tuan masuk," seru Rey.
"Oh ya, terimakasih Kak Rey."
Rey pun membungkukan badannya.
"Abaaangg..." Echa langsung memeluk Angga dengan manjanya.
"Kenapa kesini bukannya istirahat," seru Angga.
"Bosen Bang diam di rumah makanya Echa kesini saja."
"Oh ya, kenalkan ini rekan bisnis Abang Pak Rifky."
Angga memperkenalkan Echa kepada tamunya, disaat Echa melihat ke arah Pak Rifky betapa terkejutnya Echa, dia Ingat betul kalau lelaki paruh baya yang ada dihadapannya adalah orang tua Dimas.
Lain halnya dengan Pak Rifky, tampak lupa dengan perempuan cantik yang ada di hadapannya.
Dengan berat hati Echa menjabat tangan Pak Rifky.
"Pak Rifky, kenalkan ini Echa adik perempuan saya satu-satunya," seru Angga.
Pak Rifky tampak berpikir. "Kok sepertinya pernah ketemu sama anak ini tapi dimana ya?" batinnya.
"Pak Angga kalau begitu saya pamit dulu."
"Oh ya, hati-hati di jalan Pak," seru Angga.
"Terima kasih Pak."
Mereka berjabat tangan, Pak Rifky pun pergi meninggalkan Perusahaan Bagaskara Group.
"Ada apa Dek? kesini pasti ada mau nya ya?" seru Angga.
"Abang tahu saja," sahut Echa nyengir.
"Ada apa?"
"Bang kita jalan-jalan yuk!!" ajak Echa.
"Hah...Abang ga salah denger nih, mau jalan-jalan kemana Dek? Hari ini pekerjaan Abang banyak banget," sahut Angga.
"Abang mah selalu saja sibuk, Abang inget ga terakhir kita jalan bareng kapan? Echa cuma kangen saja seharian ini pengen jalan-jalan bareng Abang," rengek Echa.
"Tumben adik Abang yang cantik ini tiba-tiba ngajak jalan-jalan sama Abang."
"Abang itu satu bulan lagi mau nikah loh, entar Echa ga bakalan bisa bareng-bareng lagi sama Abang makannya seharian ini Echa ingin menghabiskan waktu sama Abang," keluh Echa.
Angga yang melihat wajah adiknya berubah sendu, langsung memeluknya dan mengecup pucuk kepalanya berkali-kali.
"Abang itu cuma menikah Dek, bukannya untuk pergi jauh. Abang akan selalu ada di samping kamu, Abang tidak akan pernah meninggalkan kamu," sahut Angga.
Tiba-tiba Angga memanggil Rey.
"Masuk Rey!" teriak Angga.
"Iya Tuan, ada yang bisa saya bantu?" tanya Rey.
"Tolong kosongkan jadwal saya hari ini, saya mau pergi sama adik saya," titah Angga.
"Baik tuan." Rey pergi meninggalkan ruangan, sementara Echa bahagia sembari bertepuk tangan.
"Ayo berangkat!" seru Angga.
"Tunggu Bang."
"Ada apa?"
"Masa mau jalan-jalan pakaiannya formal banget, ganti dulu dong Bang bajunya," sery Echa.
Angga pun menurut mengganti pakaiannya dengan pakaian santai, kebetulan di kantor Angga menyimpan beberapa pakaian ganti.
"Nah gitu dong, kan Ganteng," puji Echa.
"Let's go..." seru Angga.
Mereka jalan-jalan ke mall menghabiskan waktu bersama, mengingat dulu mereka selalu bersama-sama.
Tak terasa waktu berlalu begitu cepat, setelah puas jalan-jalan dan mencoba berbagai permainan, sekarang mereka menuju restoran untuk mengisi perut mereka.
Setelah kenyang mereka pulang ke rumah, waktu sudah menunjukan pukul 18.00 sore.
Sementara itu di kediaman Dimas, Dina sedang ngobrol dengan Mama Bella.
"Sayang maafkan anak Mama ya karena suka bersikap kasar atau pun berkata kasar sama kamu," sesal Mama Bella.
"Tidak apa-apa Ma, Dina ngerti kok."
"Ini semua gara-gara perempuan itu, entah apa yang Dimas lihat dari perempuan seperti dia perempuan ga jelas asal usulnya," kesal Mama Bella.
Didalam hati Dina tersenyum puas karena mendapat dukungan dari Mama mertuanya.
"Ma, apa Dina kurang menarik ya sampai-sampai Kak Dimas tidak melirik Dina sedikitpun?" Dina pura-pura sedih.
"Tidak sayang, kamu jauh lebih segalanya dari dia kamu cantik, seorang Dokter, dan terlahir dari keluarga yang sama-sama terpandang," puji Mama Bella.
"Oh ya sayang, apa Dimas pernah bertemu dengan wanita itu?"
"Iya Ma, pernah sekali waktu aku dan Kak Dimas di ajak makan oleh Dr.Clara, dan ternyata restoran itu punya dia Ma," seru Dina.
"Wanita itu punya restoran? dimana restorannya? Mama ingin melihat seperti apa restorannya."
Dina memberikan alamat restoran Echa. "Oh ya Ma, kemarin Echa sempt dirawat di Rumah Sakit dan Mama tahu Echa di rawat di ruangan VVIP yang sangat mahal dan yang lebih mengejutkan lagi Pak Angga dan Dirga yang menjemput Echa ke Rumah Sakit," ucap Dina dengan antusiasnya.
"Oh ya, wanita itu kenal dari mana sama Pak Angga dan Dirga? jangan-jangan dia menggoda salah satu dari mereka, secara mereka berdua kan selain tampan-tampan, mereka juga merupakan pewaris BAGASKARA GROUP."
"Jangan-jangan restoran juga pemberian salah satu dari mereka?" seru Dina.
"Dasar wanita ******, besok Mama mau labrak dia wanita seperti itu harus dikasih pelajaran."
Mama Bella tampak emosi, sementara Dina tersenyum puas.
"Rasain kamu Cha, Kak Dimas itu milik aku dan selamanya akan menjadi milik aku," batin Dina.
Owalah Dina...Dina...dasar Benalu,,belum tahu siapa Echa!!
Tunggu tanggal mainnya,,kamu dan keluarga Dimas bakalan malu semalu-malunya😡😡
Buat Reader-reader ku yang sabar ya,,,sekarang biarkan dulu mereka di atas angin🤭🤭🤭
Tenang saja Author akan membuat Echa kuat karena memang pada dasarnya Echa adalah wanita kuat💪💪
Diharapkan reader bersabar,,kan harus ada konflik dulu kalau langsung ketauan siapa Echa kan ga seru,,😆😆
jangan lupa
like
vote n
komen
TERIMA KASIH...
LOVE YOU💞💞💞
Pokoknya sukses wat author dan selalu sehat juga dilancarkan rezekinya, aamiin....