Seorang gadis yang baru saja pindah sekolah langsung menjadi bahan pembulian, dia terkurung di tempat sampah sampai ia akhirnya terkejut dengan sesuatu yang muncul di matanya.
*SISTEM NO NAME AKAN MEMBANTUMU UNTUK MENJADI PENGUASA SEKOLAH DAN MENGHENTIKAN KASUS PEMBULLYAN YANG SERING TERJADI!! APAKAH KAU SIAP UNTUK MELAKUKANNYA?*
YES, or NO!
Apakah pilihan gadis itu??
Kuy baca novelnya!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
25.
Setelah cukup lama mengikuti gadis culun maka mereka akhirnya tiba di sebuah kediaman yang mana kediaman itu ialah kediaman yang cukup kumuh dan Julicia beserta Aidan melihat gadis culun itu langsung disambut oleh seorang nenek-nenek.
Dan yang membuat mereka lebih terkejut lagi bahwa ketiga siswa pembully itu sudah duduk di depan rumah gadis culun itu menikmati makanan yang dihidangkan oleh nenek-nenek tersebut.
"Astaga.... Mengapa mereka ada di situ?" Ucap Julicia yang sangat terkejut.
"Sepertinya inilah alasan dia tetap mengikuti apapun yang dikatakan oleh murid-murid itu, mungkin saja mereka mengancam akan melukai neneknya yang telah tua itu." Ucap Aidan saat dia melihat bagaimana sang gadis dengan cepat menyambut gadis culun itu dan membawanya untuk makan bersama.
Namun bukannya memberi makanan pada gadis culun itu, mereka malah mengapit gadis curun itu dan Aidan bisa melihat tangan salah satu pria kemudian terselip di balik rok gadis turun itu.
"Astaga,,, ini benar-benar mengerikan, tapi di sini adalah tempat yang sepi jadi tidak akan ada yang melihat mereka, apapun yang dilakukan di tempat itu." Ucap Julicia yang merasa merinding melihat tangan salah satu siswa pria itu kini bergerak-gerak di balik rok gadis culun itu.
Sementara Aidan, Dia kemudian mengambil komputernya lalu dengan cepat mencari identitas Ketiga murid itu lalu dia menemukan bahwa Ketiga murid itu adalah anak-anak dari pejabat besar.
"Sepertinya ini cukup mudah," ucap Aidan tersenyum mengambil kameranya lalu dia kemudian merekam apa yang sedang dilakukan oleh Ketiga murid itu termasuk memperjelas Bagaimana tangan salah satu murid tersebut berada di balik rok gadis culun.
"Aku akan mengirimkan rekaman ini pada ayahnya dan mengancam mereka untuk mendidik anak-anak mereka dengan benar." Ucap Aidan.
"Apa?!! Kau mau mengancam mereka?" Tanya Julicia yang kini mengerti mengapa Ketiga orang itu tak pernah ditindaki karena tentu saja orang tua mereka pasti akan selalu melindungi mereka dengan kekuasaan dan jabatan yang mereka miliki.
"Hm, orang-orang seperti ini akan sangat takut kalau sampai ada keluarga mereka yang terkena masalah. Apalagi, salah satu pria yang ada di situ memiliki seorang ayah yang akan mencalon menjadi gubernur." Ucap Aidan kemudian menggunakan keahlian komputernya lalu dia mengirim video dan rekaman yang telah didapatkan Julicia pada tiga orang pejabat.
Setelah selesai, Aidan kemudian membuka pintu mobilnya hingga membuat Julicia begitu terkejut ketika dia melihat Aidan berlari ke arah kediaman tersebut dan memukul dua orang pria yang ada di sana.
Julicia tetap tinggal di dalam mobil karena dia ketakutan, sementara Aidan berkelahi dengan kedua pria itu lalu melumpuhkan mereka dan mengikat mereka berdua.
Sementara gadis pembully yang berambut coklat, dia ketakutan di tempatnya dan hendak melarikan diri ketika Aidan dengan cepat menangkapnya dan mengikatnya bersama kedua pria yang merupakan teman dari gadis berumur coklat itu.
"A,, apa yang kau lakukan??" Tanya gadis culun yang begitu terkejut melihat kedatangan pria itu memukul tiga orang yang merupakan anak pejabat.
"Masuk ke dalam rumahmu dan tahan agar nenekmu tidak keluar dari sana supaya dia tidak melihat perkelahian ini." Ucap Aidan langsung diangguki oleh gadis itu Dan Dia segera masuk ke dalam rumah menemui neneknya dan mencegah neneknya keluar dari sana.
Sementara itu, Aidan yang tinggal di luar pekarangan memperhatikan 3 orang yang sudah terikat dan ketiganya mengumpat serta mencaci Aidan dengan kemarahan.
"Kalian ini masih SMA, kira-kira apa yang akan dikatakan oleh orang tua kalian ketika mengetahui anak-anaknya bersikap seperti ini?" Ucap Aidan mengambil ponsel ketika murid itu membuat ketiganya menjadi ketakutan.
Aidan lalu membuka salah satu ponsel namun tak bisa dibuka karena ada sandinya jadi Aidan kemudian mendekati pria pemilik ponsel itu dan memaksanya untuk mengatakan sandinya.
"Sial!! Aku tidak akan pernah mengatakannya!!" Teriak pria itu para Aidan.
Saat itu, Julicia sudah keluar dari mobil lalu dia melihat hal tersebut, melihat pria itu benar-benar tidak ingin mengatakan sandinya, maka Julicia memiliki ide.
Dia kemudian pergi ke kandang ayam dan mengambil kotoran ayam dari sana Lalu membawanya pada Aidan.
"Mungkin dia mau mengatakannya setelah memakan kotoran ini," ucap Julicia yang tidak peduli jika dirinya berubah menjadi seorang pembully, namun dia harus melakukannya karena dia sudah sangat kesal pada Ketiga orang itu.
Aidan yang melihat Julicia kemudian tersenyum mengambil kotoran yang dijepit itu dan memainkannya di tangannya.
"Jadi siapa yang ingin menjadi orang pertama yang memakan kotoran ini??" Ucap Aidan langsung membuat Ketiga murid itu memperlihatkan wajah jijik mereka.
@info
Terima kasih terus setia membaca novel ini, semoga kalian terus suka ya....! Jangan lupa like, komen dan follow author agar mendapat follow back dari otor, supaya kita bisa saling mengirim pesan. Jangan lupa juga untuk masuk di grup chat otor ya, di sana ada bagi2 pulsa setiap tgl 1 lho...., bisa liat di profil otor ya....!
Cek juga novel baru otor di bawah ini ya.....

good job, tor👍 terimakasih atas ceritamu yg seru😁😘
Mks ya Thor....