NovelToon NovelToon
ENCOUNTER

ENCOUNTER

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir
Popularitas:448
Nilai: 5
Nama Author: Nurul Laila

pertemuan yang membuat jatuh hati perempuan yang belum pernah mendapatkan restu dari sang ayah dengan pacar-pacar terdahulunya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurul Laila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24

Memasuki pertengahan bulan oktober, dengan cuaca yang sering hujan, Baskara dan Maharani menikmati sore mereka dengan bersantai di sebuah café setelah mengitari pusat perbelanjaan. Membeli kado untuk sahabat kuliah Maharani yang cukup membuat Maharani bingung dengan pilihan kado yang practical atau cute things.

Setelah berjam-jam memutari pusat perbelanjaan, keluar masuk toko, mencari dan memikirkan apa yang bagus untuk menjadi hadiah pernikahannya, akhirnya Maharani bisa menenteng bathrobe couple dari Versace. Saat mencari kado, Baskara pun menawari untuk membeli dress yang Maharani suka. Mereka pun membungkus batik lengan panjang dan sebuah dress berwarna navy.

            “Kamu kayaknya harus buka beauty class deh tiap kali ke kantor,” kata Baskara saat mereka mendudukan dirinya di sebuah café.

“Kenapa emangnya?”

“Cewek-cewek tuh pada suka ngomongin kamu. Suka nanya-nanya, ih Kak Rani pake skincare apa sih? Kok bisa mulus banget mukanya. Atau nanya ke aku, Mas, tadi Kak Rani pake lipstick apa? Bagus deh lipsticknya. Sampe parfum kamu aja mereka bahas,” ujar Baskara menggeleng-gelengkan kepalanya dan Maharani tertawa mendengar cerita itu.

“Ya ampun. Ada-ada aja sih,” ujarnya masih tak habis pikir. “by the way, kak,” ucap Maharani terhenti memandangi kekasih yang duduk di sampingnya. Baskara memberikan isyarat untuk Maharani melanjutkan apa yang ingin dia katakana, “aku mau nanya boleh gak?”

            “Kamu mau nanya apa?”

“Heemmm, soal hubungan pasangan entah itu pacaran atau yang udah nikah,” ucapnya menatap lekat wajah Baskara yang tenang sambil meminum segelas americano dinginnya. “Lagi random banget otak aku gegara di socmed aku kayak ada aja yang lewat ngebahas ginian.”

“Apa tuh?” tanya Baskara.

“Menurut kamu, gimana kalo perempuan punya penghasilan lebih tinggi dari cowoknya? Apa dia bakal ngerasa gak dihargai? Kayak yang banyak aku liat di sosial media, banyak banget yang ngebahas ini. Aku mau nanya dari pandangan kamu sebagai cowok.”

            “Kalo aku ditanya secara pribadi, aku sama sekali gak masalah. Entah pacar aku atau istri aku nantinya punya penghasilan lebih dari aku. Uang itu uangnya, hasil kerja kerasnya. Aku akan sangat bangga dengan semua kerja keras pasangan aku. Dan, aku punya prinsip untuk rumah tanggaku, my money is our money, her money is her money. Aku akan cukupkan semua kebutuhan dia sebaik-baiknya,” Baskara menatap lekat mata kekasihnya.

“Sayangnya gak semua cowok berpikiran kayak kamu, Kak,” keluh Maharani membuat Baskara tertawa. Menjadi kekasihnya selam 4 bulan ini sudah banyak dia melihat bagaimana Baskara sangat royal padanya.

            “Ada hal-hal dalam ego mereka yang mungkin mereka merasa tidak bisa menjadi selayaknya seorang pelindung. Merasa dirinya tidak mampu dan mulai menyalahkan pasangannya saat mereka mungkin hanya sekedar me time ke salon, atau belanja baju atau makeup. Cowok-cowok itu mungkin merasa kecil jadi mereka mulai mencari pembenaran akan dirinya. Mulai mempermasalahkan hal yang seharusnya gak perlu di permasalahkan. Kalau memang, dia merasa terganggu dengan pasangannya yang memiliki penghasilan lebih, pilihannya antara dia bekerja lebih keras, atau tidak menjalin hubungan sama sekali dan mencari yang setara dengannya. Yang bisa menyuapi egonya.”

            Maharani mengangguk-anggukkan kepalanya. Setuju dengan pendapat Baskara. Terlebih dia juga pernah punya pengalaman yang tidak mengenakan tentang hal seperti itu dengan mantannya.

“Belum lagi banyak yang ngomongin, jadi perempuan jangan pinter-pinter, nanti gak ada yang mau. Padahal, kalo perempuan pinter kan pasti nyari cowok yang pinter juga biar nyambung di ajak ngomong.”

“Aku juga setuju yang itu. Cowok-cowok banyak yang insecure dengan dirinya tapi melemparkannya ke cewek.”

“Haaaah. Jadi dalem ya topik kita,” ucap Maharani membuat Baskara terkekeh.

            “Ra,” panggil Baskara. “Kayaknya kita juga perlu membahas soal finansial kita.”

“Buat apa? Gak usahlah,” tolak Maharani cepat.

“Biar kamu punya gambaran aja soal kedepannya. Kalau nanti suatu saat kita nikah, kamu juga tau apa dengan keuangan aku, dan kasih aku masukan.”

“Kak.”

“I know,” Baskara tersenyum, “tapi, kamu juga mesti logis. Aku pun di sini akan selalu mengusahakan yang terbaik. No hurt feeling, Sayang,” ucapnya menggenggam tangan Maharani.

Maharani diam dan berkata, “oke. Kayaknya emang perlu ya. Aku dulu boleh?”

            Baskara menganggukkan kepalanya dan memberikan senyuman pada sang kekasih.

“Pendapatanku gak cuma dari Hera, tapi juga dari saham ADT,” ucapnya.

Baskara tidak kaget akan hal itu. Sudah hal lumrah bagi anak Adhitama memiliki saham di perusahaan keluarganya.

“If you wanna know, aku juga punya saham di ADT,” ujar Baskara membuat Maharani membelalakkan matanya. Baskara tertawa melihat wajah kaget Maharani yang menggemaskan itu.

“You invest something good,” ucap Maharani bangga. “Kamu belajar investasi juga?”

            “Hem? Jadi dulu, jaman aku kuliah, aku suka ambil kerjaan buat jadi fotografer, atau freelance nge-drafter. Terus sama Mama buat beli logam mulia aja uangnya. Jadi dari sana, aku mulai menginvestasikan uang aku ke emas. Terus pas kerja ketemu sama klien yang memang ahli di bidang investasi keuangan, di luar proyek, beliau suka ngajak ketemu, ngajarin aku tentang investasi, saham dan kawan-kawan. Dari sana juga aku belajar soal bisnis dan jadi berani buat ngewujudin mimpi aku.”

“Keren kamu.”

“Tapi, aku juga ada hutang, Sayang.”

"Hutang apa kalo aku boleh tau, Kak?" tanya Maharani hati-hati.

"Cicilan kpr rumah. Bukan rumah yang aku tempatin sama Mama. Aku ada rumah sendiri."

“That's okay, selama bukan pinjol,” balasnya membuat mereka berdua tertawa.

...♥...

1
Shion Fujino
Menarik perhatian.
Winifred
Aduh, gak sabar pengen baca kelanjutannya!
luhax
Bagus banget deh, bikin nagih!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!