Istri Pengganti Ceo

Haiii.. semua, Terimakasih udah nungguin up. Maaf kalau Author sering Up telat, karena kesibukan di dunia nyata, kadang juga penulis ada Bad Mood nya, Apalagi kalau kena bully hee hee hee...cuma saran Author nich.. jangan terlalu Baper bnget terbawa cerita novel ini, ini cuma ada didunia novel..Ok!

🌷 Selamat Membaca 🌷

🍃 Mansion Reno 🍃

Delena terperanjat melihat Reno jatuh tersungkur, ia terpekik seakan baru tersadar

"Reno...! pekik delena kaget " Reno bangun" teriak Delena sambil menepuk nepuk pipi Reno yang terjatuh tengkurep, dengan sekuat tenaga Delena membalikkan tubuh Reno agar nafas Reno tidak sesak, dan ia berhasil membalik kan tubuh Reno, disaat itu ada yang membuka pintu kamar Reno.

"Kaka...,kata mamah kaka sudah pulang, Aku bawakan susu ini..

"Ceklek..! kak Reno Pekik Tania langsng menjatuhkan gelas susu itu kelantai, sontak Suara itu membuat kegaduhan.

"Apa yang sudah kau lakukan pada kak Reno Hah?! Teriak tania memaki Delena

" Bu.. bukan begitu Tania, kau salah sangka,ini tidak seperti yang kau lihat, aku__"

"Ada Apa ini? Hah!! Reno..! Teriak Andini.

Semua klurga sudah berkumpul di kamar Reno. ada Andini, siska, Ramon, fany, Amar dan para pelayan.

"cepat kau angkat Reno ke kasur!' perintah andini pada pak Amar dan juga pelayan

"Telpon Doctor Iskandar" Teriak siska panik.

Mereka menatap sinis pada delena yang terpojok, siska menghampiri Delena yang sedang berdiri di sudut kamar, karna keberadaan dia yang tidak pernah dianggap.

"Ini semua karna kau, awas Ajah kalau terjadi apa apa pada keponakan ku!' maki siska sambil menunjuk dada delena.

"Apa yang akan kau lakukan!" tiba-tiba kakek tetua sudah berdiri di depan pintu, sambil memegang tongkat. mereka semua kaget dengan keberadaan kakek Mahesa yang datang tiba-tiba.

"Bukan kah tadi pagi sekali Ayah sudah izin pulang?! tanya siska pada Mahesa

"Itu bukan urusan mu! semua yang terjadi jangn kalian salah kan Davina, buka mata kalian, bukan menutup kebenran, kau Andini dan juga kau Ramon, bukan kah kau tau Reno bnyak minum alkohol, dan itu mengganggu kesehatan dan tabiat nya, merokok dan alkohol sangt merugikan kesehatan anak mu! jadi sekarang kalian menyalakan Davina?

Mereka semua terdiam tidak ada yang berani membantah, selang berapa menit Dokter Iskandar datang, dan lngsng periksa keadaan Reno.

"Bagaimana keadaan cucu bandel ini? tanya kakek tetua pada Dr Iskandar.

"Denyut nadi nya lemah, mungkin ia kelelahan bnyak kerja fuul time hingga bergadang, dan makan tidak teratur, ditambah minum banyak alkohol jadi stamina nya langsung dropp"

"Kalian dengar semua,! jadi jangan pernah menyalah kan Davina lagi ! ucap kakek tegas

Dan saat itu Reno tersadar, ia melihat di sekeliling begitu banyak orang di kamarnya

"Ada apa ini? knapa kalian semua dikamar? tanya Reno, sambil menajam kan bola mata nya melihat sekeliling kamar, tiba-tiba ia menatap tajam kearah Delena.

"Ya Tuhan... bagaimana kalau Reno cerita ke mereka semua, kalau Aku bukan Davina, dan kakek Mahesa pasti akan murka, sudah pasti mereka akan marah karna aku dan papah sudah membohongi Pernikahan ini! Aku tau penjara akan menanti ku..." bathin Delena.

saat mata tajam itu,terus menatap nya,delena menutup mata dan wajah nya tertunduk dengan tetesan air mata.

Sudah sekarang kalian semua keluar, biarkan Reno dan Davina untuk beristirahat.

mereka pun menuruti perintah kakek tetua, dan Dokter Iskandar memberi kan obat untuk diminum Reno.

Tinggal lah mereka berdua di dalam kamar.

"Ambil kan Aku minum!" perintah Reno.

Dengan sedikit gugup, Delena berjalan ke arah meja nakas samping ranjang, menuang kan Air kedalam gelas dan memberikan nya pada Reno, Reno mngambil gelas berisi Air putih itu dan meminum nya habis.saat delena akan pergi, Reno Menarik tangan nya.

"kenapa Davin?! kenapa kau sepanik ini? Apa kau takut identitas mu terbongkar

"Deg! tiba-tiba dada delena nyesek "Apa kah Reno sudah tau ? jadi ia mendengar kalau aku bukan lah davina?" fikir Delena dalam hati

"Kenapa kau diam ?! dan satu lagi, aku pingsan karma kau menendang senjata milik ku yang paling berharga! dan benar stamina ku tidak stabil karena Aku sering bergadang, hingga tubuh ku lemah sehabis minum wine" kau puas sekarang Ahh?!!

Ohhh..! Delena membekap mulutnya tak percaya, " Ma..maaf kan Aku? aku tidak sengaja" ucap nya merasa bersalah.

"Aku masih lelah, tubuh ku sakit semua, kau pijiti aku sekarang! itu kalau mau aku maaf kan"

Delena terdiam sejenak, ia menggigit bibir bawahnya sambil berpikir.

"Tek ! tek ! Reno menjetik kan jari tangannya,

"Haii.. Jangn bengong, Ayo lakukan?

"Ba..baik..! Delena mengmbil handbody milik nya dan menghampiri Reno yang sudah tengkurep diatas ranjang,tanpa memakai baju, hanya celana panjang bahan yang masih terbalut dengan gugup Delena mulai memijit nya.

🍃🍃🍃

🌷 Mansion Rendra🌷

Tiga hari telah berlalu, klurga Besar Ramon Mahesa datang berkunjung ke Rumah klurga Rendra praja Winata Ayah dari Aryatama.

Ramon datang bersama Andini, siska dan Fany. Vera dan Ramon menyambut kedatangn orang penting bagi mereka.

Mobil sudah terparkir di depan Rumah Besar Rendra, mereka pun duduk diRuang tamu ber bincang bincang sambil membicarakan bisnis dan pertunangan.

pelayanan datang membawa minuman, cemilan dan buah buahan yang ditaruh di diatas Meja tamu.

"Oiya dimana Arya? tanya Ramon

"Masih dikantor, sebentr lagi sampai, tadi aku sudah telpon"

Tak berapa lama Mobil Arya datang, setelh memarkirkan mobilnya,ia masuk ke dalam Rumah disambut hangat kluarga Ramon. setelah berjabat tangan Arya pamit untuk mandi dan berganti baju.

Mereka semua sudah duduk diMeja Makan, tinggal Arya yang masih dikamar, Vera menyuruh pelayan untuk memanggil nya, setelh Arya turun, mereka pun menyantap hidangan diatas Meja.

"Kau seorang pekerja keras ya tam..maka nya Fany beruntung memiliki mu" kata siska Membuka pembicara.

Arya menatap tajam siska yang duduk didepan nya, ia hanya diam tanpa membalas obrolan siska.

"Sama kaya Reno dia juga seorang pekerja keras ya jenk, bisnisnya banyak dimana mana" ucap vera memuji

"Semoga saja Reno dan Arya bisa bekerja sama, Oiya ..Reno sudah menikah bukan? kapan kalian memiliki cucu? tanya Rendra

"Eheem..! Andini berdehem.." Reno masih belum memikirkan arah kesana, lagi pun Pernikahan nya kan karna perjodohan"

"Mah! panggil Ramon memperingati,

Andini hanya tersenyum getir.

"Ramon..laksanakan secepatnya pertunangn ini, Agar bisnis kita bisa langsung dimulai"

"Oke..! bagaimna kalau bulan depan kita laksanakan?!

"Uhuk. uhuk. uhuk..."Arya yang sedang minum tersedak, Vera yang berada disampingnya mengelus punggung Arya lembut.

"Pelan pelan Nak minumnya" ucap vera peringati.

"Oiya..jenk Andini,siska,fany dan Tuan Ramon kami sudah menyediakan tempt peristirahatn, sekitanya berkenan menginap dirumah kami ini, Apa lagi perjalanan dari kota A ke kota B kan jauh"

"Terima kasih jenk vera, kita semua tidur di hotel kita sendiri ajah, ada dikota ini ko"

Mereka pun berpamitan meningglkan kediaman klurga Rendra.

🍃🍃🍃

"Pah! Apa maksud ppah mau menjodohkan Arya secepat itu pah! tanya Arya kesal

"Apalagi..! kau sudah cukup umur, untuk menikah!"

"Iya...Arya akan menikah tapi bukan sama fany pah!

"Apa maksud mu bukan sama fany?!

"Arya masih mencintai Delena pah!

"APA?! Gadis miskin yang bekerja di Restoran itu?'

"Delena namanya pah! mengapa ppah bgitu membenci delen! bukan kah papah sudah berjanji akan merestui pernikahan ku dengn Delena setelh Aku menangkan tender Real estate buat papah dikota A dan D, tapi mana janji papah!" teriak Arya

"Bukan kah Gadis itu sudah pergi meninggal kan mu? seharusnya kau sadar dia tidak akan sepadan dengan klurga kita! bersyukurlah dia pergi dari kehidupan mu!"

"Dia Ada pah! aku tetap akan menikahi delen"

"Tidak bisa! ppah akan menandatngi kontrak bisnis dengan Ramon, maka secepatnya kalian bertunangan"

"Papah tidak punya hati! menjual diriku hanya untuk bisnis, Aku malu punya paph yang gila dan tamak karna Harta! Teriak Arya

"PLAKK..!! Anak kurang Ajar, Aku lakukan ini buat masa depan mu! maki Rendra emosi

"Sudah...sudah cukup! jangn bertengkar lagi" hiks hiks hiks...vera menangis pilu.

Arya mengepalkan keras tangannya terlihat urat urat nya yang menonjol.

"Praankk.!! Praankk..!! Arya menonjok Gucci Besar yang tersusun diRuang tamu itu, bahkan kaca hiasan berukir yang berada didinding ia hancurkan juga, Darah bercucuran dimana mana dari tangan nya.

"Aryaaaa....!" pekik vera histeris.

🌷🌷🌷🌷

-

-

-

- Bersambung ♥️

jangan lupa Like VOTE dan komen 😍

Selamat Membaca 😍